• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHANNELING AGREEMENTS

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 311214 (Halaman 91-108)

Bonds III Clipan Finance Year

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

38. CHANNELING AGREEMENTS

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga

(konsumen) secara "consumer finance without

recourse" yang dananya disalurkan melalui

Perusahaan.

The Company entered into a financing channel joint operation agreement with Bank Pan Indonesia (Panin), a related party, based on deed No. 24 dated June 11, 2003 in conjunction with deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin will purchase the Company’s third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the

purchases of vehicles by third parties

(customers) under “consumer finance without

recourse” basis where the funds are channeled through the Company.

Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 600 miliar. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.

The deed have been amended several times and based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, total maximum principal amount beeing financed was increased to Rp 600 billion. This agreement had been extended until June 11, 2021.

Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian

kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling)

menjadi sebesar 10,60% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,10% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan.

The interest rates for channeling facility are 10.60% per annum for 1 - 12 months period, 11.10% per annum for 13 - 24 months period and 11.25% per annum for 25 - 36 months period.

Jumlah pokok pembiayaan konsumen

sehubungan dengan perjanjian kerjasama

penyaluran pembiayaan (channeling) ini masing-

masing sebesar Rp 85.473.905 ribu dan nihil pada 31 Desember 2014 dan 2013.

Total principal amount of consumer financing in relation to the financing channeling joint

operations (channeling) amounted to

Rp 85,473,905 thousand and nil as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

39. KONTINJENSI 39. CONTINGENCIES

a. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak

bulan April 1998, Perusahaan tidak

melakukan pembayaran sewa ke

PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand

Tbk mengajukan gugatan kepada

Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

a. On October 24, 1996, the Company signed a lease agreement for Plaza 89 office building with PT Mulialand Tbk for the period from October 1, 1996 up to September 30, 2000. In March 1998, the Company moved its office to Panin Plaza Palmerah. Since April 1998, the Company stopped paying rent to PT Mulialand Tbk. In connection with this, on January 27, 1999 PT Mulialand Tbk filed a lawsuit against the Company which was registered in the District Court of South Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta,

dan selanjutnya berdasarkan Putusan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.

Based on South Jakarta District Court Decision No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel. dated July 29, 1999, the Company is required to pay the remaining rent, service cost and other costs for the period from April 14, 1998 up to September 30, 1998 amounting to US$ 518,222 less the Company's telephone deposits amounting to Rp 58,318 thousand, plus a penalty of 2% per month calculated from April 21, 1998 until all liabilities are fully paid by the Company. In response to this decision of the South Jakarta District Court, the Company filed an appeal to the Jakarta Superior Court and based on Jakarta Superior Court

Decision No. 977/Pdt/1999/PT.DKI dated

February 25, 2000 the Company was declared the loser.

Dengan adanya hasil putusan

tersebut, Perusahaan telah mengajukan

kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan

telah menyampaikan memori kasasi

tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah

penerimaan permohonan kasasi

No.43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.

As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and submitted its cassation brief dated October 26, 2000 in accordance with formal minutes of request for cassation in the case No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI

kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.

There is a letter from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the South Jakarta District Court concerning delivery of a copy of Supreme Court decision No. 2321/K/PDT/2001 dated March 17, 2003. As of the issuance date of the financial statements, the Company has not been informed of the content of this letter of Notification of Cassation Result (formal).

b. Kantor Cabang Semarang Perusahaan

menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan CV. Bina Usaha (selaku

Lessee) dan permasalahan pembayaran

liabilitas piutang sewa pembiayaan CV. Bina

Usaha kepada Perusahaan (selaku

Lessor). Gugatan tersebut diregistrasi

dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009.

b. The Company's Semarang Branch Office

received a lawsuit from CV Bina Usaha (Plaintiff) in relation to an unlawful act concerning 9 (nine) units of tank trucks leased by CV Bina Usaha (the lessee) and the lessee's lease payment obligation to the Company (the lessor). The lawsuit is registered under case registration

No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated

September 7, 2009.

Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap

9 (sembilan) unit Truk Tangki yang.

merupakan Objek piutang sewa

pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.785 ribu dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000.000 ribu.

The relief sought includes, among other matters, attachment of 9(nine) units of leased tank trucks and claims for material losses of Rp 477,785 thousand and immaterial losses of Rp 10,000,000 thousand.

Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/ PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan antara lain :

Semarang District Court Decision

No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 decided, among other matters:

 Dalam pokok perkara: menolak gugatan

CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;

 In the subject matter of the case: to

reject the claim of CV. Bina Usaha (the Plaintiff) in its entirety;

 Dalam rekonpensi: mengabulkan

gugatan Perusahaan (selaku

Penggugat Rekonpensi) untuk

sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah

ingkar janji (wanprestasi) dan

memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526.052 ribu dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.

 In the countersuit: to grant in part the

claim of the Company (as Plaintiff); to declare that CV. Bina Usaha (as countersuit Defendant) is in default (breach of contract); and to order the Countersuit Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff in the amount of Rp 2,526,052 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment the compensation.

Atas Putusan PN Semarang

No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 ini, CV. Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan

Negeri Semarang tanggal

26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg

yang dimohonkan banding sekedar

mengenai pembebanan pembayaran ganti

rugi kepada Tergugat Rekonpensi/

Penggugat Konpensi. Atas Putusan

Pengadilan Tinggi Semarang tersebut

Perusahaan telah mengajukan permohonan Kasasi tanggal 4 Maret 2011.

In response to Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, CV. Bina Usaha filed an appeal. Semarang District Court Decision No. 385/Pdt/2010/PN.Smg dated January 3, 2011, decided, among other matters, to revise Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 which requested appeal only on the imposition of the payment of damages to Countersuit Defendant/ Claim Plaintiff. In response to this Decision, the Company filed a request for cassation (appeal) on March 4, 2011.

Telah ada Putusan Kasasi No.

1510/K/PDT/2011 tanggal 28 Desember 2011 memutuskan untuk mengabulkan Permohonan Kasasi: PT. Clipan Finance

Indonesia Tbk, membatalkan Putusan

Pengadilan Tinggi Semarang

No.385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari

2011 yang memperbaiki Putusan

Pengadilan Negeri Semarang No.

210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, mengadili sendiri dalam rekonpensi: menyatakan Tergugat Rekonpensi telah

ingkar janji (wanprestasi) menghukum

Tergugat Rekonpensi membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi (Perusahaan) sebesar Rp 2.526.051 ribu

dan denda sebesar 0,4% per hari

keterlambatan membayar ganti rugi

tersebut.

There is a Decision of Cassation No. 1510/K/PDT/2011 dated December 28, 2011 decided to grant the petition for Cassation: PT Clipan Finance Indonesia Tbk, cancelled Semarang District Court Decision No. 385/Pdt/2010/PN.Smg dated January 3, 2011 that revised Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, and judged on the countersuit to declare the Countersuit Defendant is in default (breach of contract) and to sentence the Countersuit Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff (the Company) in the amount of Rp 2,526,051 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment of the compensation.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum menerima ganti rugi dan denda keterlambatan atas pembayaran ganti rugi tersebut.

As of the issuance date of the financial statements, the Company is not yet received the material damage payment and fines of delay payment.

c. Perusahaan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di

Pengadilan Negeri Bogor dengan

No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 (lima) bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (An Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi

(konsumen bermasalah/macet) pada

Perusahaan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 (lima) bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 Nopember 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut

untuk menetapkan sita jaminan

(conservatoir beslag) terhadap 5 (lima)

bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan Para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga.

c. The Company as Defendant II received a civil lawsuit from An Man Oh (as Plaintiff). The lawsuit was registered in the Bogor District Court with No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010. The lawsuit is related to the conduct of an enforcement auction on 5 (five) plots of land collateral in the name of Man Oh An (An Man Oh) as a defaulted customer of the Company. The auction of the 5 (five) plots of land collateral was carried out on November 18, 2009 at the Bogor State Property and Auction office

(KPKNL). In the Plaintiff’s lawsuit, the relief

sought includes, among other matters, an attachment order (conservatoir beslag) of the 5 (five) plots of land in the name of Man Oh An and an order to the Defendants not to transfer, sell, or use as collateral such land to any other party/third party.

Perusahaan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut di atas, yang diajukan oleh

Tati (selaku Pemohon Intervensi) di

Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregistrasi di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan

Risalah Lelang No.469/2009 tanggal

2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket.

The Company is Defendant III of Intervention

Application No. 61/Pdt.Intervensi/

2010/PN.Bgr regarding civil case

No. 61/Pdt.G/ 2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 above, filed by Tati (as Intervention Applicant) in Bogor District Court. In her petition, the Intervention Applicant requested the following decisions, among others: to reject or at least declare in admissible

lawsuit No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated

June 9, 2010 which was registered in Bogor District Court, to declare the Intervention Applicant as the winning bidder based on Auction Minutes No. 469/2009 dated December 2, 2009 and the that Intervention Applicant has the right to the 5 (five) parcels of land that have been auctioned in 1 (one) package.

Atas perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr melalui Putusan Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:

For lawsuit No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr, through decision of Bogor District Court No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated May 23, 2012 the following has been decided, among other matters:

Dalam pokok perkara: In the subject matter of the case:

 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk

sebagian;  To accept in part the Plaintiff’s demands;

 Menyatakan lunas segala pembayaran

atas tagihan Tergugat II kepada

Penggugat oleh karena Tergugat II telah menerima pembayaran dari pihak lain untuk kepentingan Penggugat;

 To declare settlement of all the

payments of bills of Defendant II to Plaintiff since Defendant II has received payment from another party for the benefit of Plaintiff;

 Menolak gugatan Penggugat untuk

selain dan selebihnya; 

To reject the other demands of the Plaintiff;

 Memerintahkan kepada Tergugat III dan

Tergugat IV untuk tunduk dan taat pada putusan ini.

 To order Defendant III and Defendant IV

to submit to and comply with this decision.

Dalam perkara intervensi: In the intervention case:

 Mengabulkan gugatan Penggugat

intervensi untuk sebagian;  To grant in part the Plaintiff’s demand for intervention;

 Menyatakan sah berdasarkan hukum

pelaksanaan lelang tertanggal 18

Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon III;

 To declare the execution of the auction

on November 18, 2009 performed by Defendant III legally valid;

 Menyatakan pemohon intervensi

(intervenient) sah sebagai pemenang

lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tertanggal 2 Desember 2009, serta Pemohon intervensi berhak atas 5 bidang tanah yang telah dilelang;

 To declare the intervention applicant

(intervenient) as valid winning bidder based on Auction Minutes No. 469/2009 dated December 2, 2009, and that the intervention applicant holds the rights to the 5 plots of land that have been auctioned;

 Memerintahkan Turut Tergugat

intervensi/Turut Tergugat melakukan roya dan balik nama (lelang) menjadi

hak milik Pemohon intervensi

(intervenient) selaku pemenang lelang atas 5 bidang tanah;

 To order the Co-Defendants

Intervention/Co-Defendants to perform reconveyance and transfer the property (auction) to become the property of the intervention Applicant (intervenient) as the winning bidder for the 5 plots of land;

 Menyatakan gugatan intervensi dari

Penggugat intervensi untuk selain dan selebihnya tidak dapat diterima.

 To declare that the other intervention

demands from the intervention Plaintiff are not acceptable.

Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Penggugat/ Tergugat Intervensi I (An Man Oh) telah mengajukan Banding dan telah ada Putusan Pengadilan Tinggi

Bandung No. 572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo

No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal

4 Pebruari 2013, yang antara lain

memutuskan menguatkan Putusan

Pengadilan Negeri Bogor tanggal 23 Mei

2012 No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr yang

dimohonkan banding tersebut.

In response to court verdict above, the Plaintiff/ Intervention Defendant I (An Man Oh) has filed an appeal and there has been a Decision of the Bandung Superior Court

No. 572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo

No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated February 4, 2013, which decided among other matters, to uphold Bogor District Court

Decision dated May 23, 2012 No.

61/Pdt.G/2010/PN.Bgr against which the appeal was requested.

Atas putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo.No.61/Pdt.G/20 10/ PN.Bgr tanggal 4 Pebruari 2013 pihak Penggugat (An Man Oh) telah mengajukan Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini sedang menunggu putusan kasasi.

In response to Bandung District Court

Decision No.572/Pdt/2012/PT.Bdg.Jo.

No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated February 4, 2013, the Plaintiff (An Man Oh) has filed a cassation. As of the issuance date of the financial statements, this case is still waiting for cassation decision.

d. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel

tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut

Para Tergugat untuk membayar success fee

kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan).

d. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM and Dr. Juniver Girsang, S.H., MH as the Plaintiffs filed a civil suit in the South Jakarta District Court with No. 398/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel dated July 14, 2011 against the Company as Defendant V with 6 (six) other Defendants and 2 (two) Co-Defendants in a lawsuit for breach of contract in which the Plaintiffs sued the Defendants to pay a success fee to the Plaintiffs (as lawyer of the Defendants in a case of bankruptcy).

Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk

membekukan (suspending) kegiatan usaha

dan/atau mendenda Perusahaan dan

1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai

perusahaan publik telah melakukan

perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.

As relief, among others, the Plaintiffs sued the Defendants jointly and severally to pay damages to the Plaintiffs of Rp 4,605,828 thousand plus interest of 3% per month from when the lawsuit was filed up to when the Defendants settle all their obligations in cash and at the same time, asked the Co- Defendants to freeze (suspend) the business activities and/or to fine the Company and 1 (one) other Defendant because as public companies, they have committed a breach of contract and did not report it to the Co- Defendants as the agencies that issue permits and supervise public companies.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:

Based on South Jakarta District Court Decision No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel, dated May 23, 2012, the following matters have been decided, among others:

 Menerima dan mengabulkan gugatan

Penggugat untuk sebagian; 

To accept and grant in part the Plaintiff’s

demands;

 Menyatakan Para Tergugat I sampai

dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;

 To declare that Defendants I to VII are

in default/ have committed breach of contract;

 Menyatakan tidak sah dan tidak

mempunyai kekuatan hukum sita

jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;

 To declare invalid and without legal

force the attachment order based

on Attachment Order Decision

No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel dated April 2, 2012;

 Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI,

VII untuk membayar success fee

kepada Penggugat sebesar

Rp 2.605.828 ribu secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan

didaftarkan sampai dengan Para

Tergugat menyelesaikan seluruh

kewajibannya secara tunai dan

sekaligus.

 To sentence Defendants I, II, III, IV, V,

VI, and VII to jointly pay the success fee to Plaintiff amounting to Rp 2.605.828 thousand; plus 6% of interest per year, commencing from when the lawsuit was registered until the Defendants have

Dalam dokumen Laporan Keuangan CFIN 311214 (Halaman 91-108)

Dokumen terkait