PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31,
2014 and 2013 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif 5 Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 6 Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 7 Statements of Cash Flows
Rp'000 Rp'000
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents
Pihak berelasi 34 19.016.504 25.221.837 Related party
Pihak ketiga 16.751.242 70.420.491 Third parties
Jumlah 35.767.746 95.642.328 Total
Investasi jangka pendek - pihak berelasi 6,34 20.575.735 50.834.160 Short term investments - related party
Piutang sewa pembiayaan 7 Finance lease receivables
Pihak berelasi 34 Related party
Piutang sewa pembiayaan 1.040.850 - Finance lease receivables
Nilai sisa 160.000 - Residual value
Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (159.514) - Unearned lease income
Simpanan jaminan (160.000) - Security deposits
Pihak ketiga Third parties
Piutang sewa pembiayaan 1.511.380.343 1.278.584.819 Finance lease receivables
Nilai sisa 311.907.340 280.542.803 Residual value
Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (294.614.287) (212.490.913) Unearned lease income Simpanan jaminan (311.907.340) (280.542.803) Security deposits
Jumlah 1.217.647.392 1.066.093.906 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (16.617.117) (11.435.901) Allowance for impairment losses Piutang sewa pembiayaan - bersih 1.201.030.275 1.054.658.005 Total finance lease receivables - net
Piutang pembiayaan konsumen 8 Consumer financing receivables
Pihak ketiga 3.415.615.052 2.638.852.842 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (32.559.377) (26.192.620) Allowance for impairment losses Piutang pembiayaan konsumen - bersih 3.383.055.675 2.612.660.222 Consumer financing receivables - net
Tagihan anjak piutang 9 Factoring receivables
Pihak ketiga 1.852.564.903 2.157.443.760 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (501.368) (494.970) Allowance for impairment losses Tagihan anjak piutang - bersih 1.852.063.535 2.156.948.790 Factoring receivables - net
Piutang lain-lain 10 Other receivables
Pihak berelasi 34 9.632.146 7.579.794 Related parties
Pihak ketiga 17.928.590 14.446.813 Third parties
Jumlah 27.560.736 22.026.607 Total
Biaya dibayar di muka 11,34 8.253.506 6.308.370 Prepaid expenses
Aset pajak tangguhan 32 5.614.846 4.179.384 Deferred tax assets
Properti investasi - bersih 12,34 2.295.412 2.363.137 Investment properties - net
Aset sewa operasi - bersih 13,34 15.820.972 13.248.910 Leased assets - net
Aset tetap - bersih 14 54.418.462 42.254.319 Premises and equipment - net
Aset lain-lain 15 34.585.930 13.344.839 Other assets
JUMLAH ASET 6.641.042.830 6.074.469.071 TOTAL ASSETS
Rp'000 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang bank 16 Bank loans
Pihak berelasi 34 382.523.985 635.939.778 Related party
Pihak ketiga 1.972.872.859 1.087.117.357 Third parties
Jumlah 2.355.396.844 1.723.057.135 Total
Utang premi asuransi Insurance premium payables
Pihak berelasi 34 35.790.651 11.844.668 Related parties
Pihak ketiga 380.769 515.380 Third parties
Jumlah 36.171.420 12.360.048 Total
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 17 118.605.517 86.294.691 Other payables to third parties
Biaya masih harus dibayar 18 Accrued expenses
Pihak berelasi 34 1.456.707 2.764.684 Related parties
Pihak ketiga 19.009.161 23.014.879 Third parties
Jumlah 20.465.868 25.779.563 Total
Pendapatan ditangguhkan - bersih 19 Deferred income - net
Pihak berelasi 34 135.000 675.000 Related party
Pihak ketiga 443.993 1.099.127 Third parties
Jumlah 578.993 1.774.127 Total
Utang pajak 20,32 42.454.297 24.420.736 Taxes payable
Surat berharga utang yang diterbitkan 21 Debt securities issued
Pihak berelasi 34 - 22.000.000 Related parties
Pihak ketiga 800.000.000 1.407.000.000 Third parties
Jumlah 800.000.000 1.429.000.000 Total
Beban emisi surat berharga yang belum
diamortisasi (668.866) (5.753.000) Unamortized securities issuance cost Jumlah surat berharga utang yang
diterbitkan - bersih 799.331.134 1.423.247.000 Total debt securities issued - net
Liabilitas imbalan pasca kerja 22 11.314.564 12.705.249 Post-employee benefits obligation
JUMLAH LIABILITAS 3.384.318.637 3.309.638.549 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Modal dasar - 10.412.000.000 saham Authorized capital - 10,412,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up capital -
3.984.520.457 saham pada tanggal 3,984,520,457 shares as of December 31, 31 Desember 2014 dan 3.774.797.417 saham 2014 and 3,774,797,417 shares as of pada tanggal 31 Desember 2013 23 996.130.114 943.699.354 December 31, 2013
Tambahan modal disetor 23 351.948.790 310.004.182 Additional paid - in capital
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 24 950.000 800.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 1.907.695.289 1.510.326.986 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 3.256.724.193 2.764.830.522 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.641.042.830 6.074.469.071 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan/
Notes 2014 2013
Rp'000 Rp'000
PENDAPATAN INCOME
Sewa pembiayaan 25,34 148.318.352 163.395.693 Finance lease
Pembiayaan konsumen 26 471.246.310 383.811.510 Consumer financing
Anjak piutang 301.712.341 291.788.368 Factoring
Sewa operasi - properti investasi 12,34 540.000 540.000 Operating lease - investment properties
Sewa operasi - kendaraan 13,34 11.937.782 10.298.090 Operating lease - vehicle
Bunga 27,34 11.601.952 10.639.474 Interest
Keuntungan belum direalisasi investasi
jangka pendek 6 - 422.010 Unrealized gain on short term investment
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 1.150.817 14.306.428 Gain on foreign exchange rate - net Keuntungan penjualan investasi jangka pendek 762.394 609.004 Gain on short term investment
Pendapatan lain-lain 28 99.680.307 97.523.354 Other income
JUMLAH PENDAPATAN 1.046.950.255 973.333.931 TOTAL INCOME
BEBAN EXPENSES
Bunga dan pembiayaan lainnya 29,34 325.175.631 271.614.531 Interest and other financing Umum dan administrasi 30,34 54.074.386 48.851.560 General and administration
Tenaga kerja 31,34 78.965.967 73.344.256 Personnel
Imbalan pasca kerja 22 3.083.383 2.684.932 Employee benefit
Penyusutan properti investasi 12 67.725 67.725 Depreciation of investment properties Penyusutan aset sewa operasi 13 5.447.471 4.487.631 Depreciation of leased assets
Kerugian penurunan nilai Impairment losses
Aset keuangan 7,8,9 49.708.015 60.868.296 Financial assets
Aset nonkeuangan 620.401 4.700.815 Non-financial assets
Kerugian belum direalisasi investasi
jangka pendek 6 1.589.900 - Unrealized loss on short term investment
Beban lain-lain 1.613.136 612 Other expenses
JUMLAH BEBAN 520.346.015 466.620.358 TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK 526.604.240 506.713.573 INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 32 TAX BENEFIT (EXPENSES)
Pajak kini (130.521.399) (126.835.392) Current tax
Pajak tangguhan 1.435.462 3.005.905 Deferred tax
JUMLAH BEBAN PAJAK - BERSIH (129.085.937) (123.829.487) TOTAL TAX EXPENSES - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 397.518.303 382.884.086 NET PROFIT FOR THE YEARS
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 397.518.303 382.884.086 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA PER SAHAM 33 EARNINGS PER SHARE
(dalam Rupiah penuh) (in fully Rupiah amount)
Dasar 103,92 101,43 Basic
Dilusian 103,92 101,43 Diluted
saham/ modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan/ Paid-up Additional penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/
Notes capital stock paid-in capital Appropriated Unappropriated Total equity
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Saldo per 1 Januari 2013 943.699.192 310.004.052 700.000 1.195.489.254 2.449.892.498 Balance as of January 1, 2013
Pelaksanaan waran 23 162 130 - - 292 Exercise of warrants
Dividen tunai 24 - - - (67.946.354) (67.946.354) Cash dividend
Cadangan umum 24 - - 100.000 (100.000) - General reserve
Jumlah laba komprehensif - - - 382.884.086 382.884.086 Total comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2013 943.699.354 310.004.182 800.000 1.510.326.986 2.764.830.522 Balance as of December 31, 2013
Pelaksanaan waran 23 52.430.760 41.944.608 - - 94.375.368 Exercise of warrants
Cadangan umum 24 - - 150.000 (150.000) - General reserve
Jumlah laba komprehensif - - - 397.518.303 397.518.303 Total comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2014 996.130.114 351.948.790 950.000 1.907.695.289 3.256.724.193 Balance as of December 31, 2014
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
Rp'000 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipt from:
Sewa pembiayaan 680.692.125 1.044.283.337 Finance leases
Pembiayaan konsumen 2.266.134.652 2.121.826.357 Consumer financing
Anjak piutang 2.474.951.134 1.898.314.792 Factoring
Sewa operasi 12.830.050 10.182.120 Operating lease
Penerimaan dari pendapatan administrasi, Receipts from administration, penalty,
denda keterlambatan, pelunasan dipercepat early termination fees and
dan aktivitas operasi lainnya 161.435.329 161.594.455 other operating activities Penerimaan bunga 11.510.201 10.129.271 Interest income received
Pembayaran kas sehubungan dengan kerjasama Cash payments in connection with loan channeling
penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama 82.945.952 (765.077) and joint financing cooperation
Pembayaran kas untuk: Cash paid to:
Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen (3.007.375.333) (2.740.569.200) Finance lease and consumer financing
Anjak piutang (2.065.685.102) (2.559.681.289) Factoring
Pembayaran aktivitas operasi lainnya (180.283.466) (182.844.458) Payments of other operating activities Pembayaran bunga (311.510.656) (279.118.323) Payments of interest
Pembayaran beban umum dan administrasi (124.950.060) (115.247.635) Payments of general and administration expenses Pembayaran pajak penghasilan (142.643.583) (130.049.389) Payments of income taxes
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (141.948.757) (761.945.039) Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 1.497.445 5.528.021 Proceed from sale of premises and equipment Perolehan aset tetap (30.829.683) (22.590.710) Acquisition of premises and equipment Hasil penjualan aset sewa operasi - 270.000 Proceed from sale of leased asset Perolehan aset sewa operasi - (349.000) Acquisition of leased assets Pembayaran uang jaminan (42.000) (75.000) Payment of security deposit Penerimaan kembali uang jaminan 15.000 - Return of security deposit
Hasil penjualan investasi jangka pendek 132.609.115 154.738.104 Proceed from sale of short term investment Perolehan investasi jangka pendek (103.178.196) (149.135.000) Acquisition of short term investment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi 71.681 (11.613.585) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran surat berharga utang (629.000.000) (123.000.000) Payments of debt securities Penerimaan utang bank 1.904.228.197 1.833.238.772 Receipt of bank loans Pembayaran utang bank (1.288.035.014) (969.090.914) Payments of bank loans
Pembayaran dividen - (67.937.878) Payments of cash dividend
Penambahan modal disetor dari pelaksanaan Additional paid up capital from exercise of
waran 94.375.368 292 warrant
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 81.568.551 673.210.272 Net Cash Provided by Financing Activities
NET DECREASE IN CASH AND CASH PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (60.308.525) (100.348.352) EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 95.642.328 189.137.282 OF YEAR
Efek dari perubahan kurs 433.943 6.853.398 Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 35.767.746 95.642.328 CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk
(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82
tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.
The Company’s articles of association have
been amended several times, the latest by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary in Jakarta,
concerning the increase in the Company’s
issued and paid-up capital.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities cover finance lease, consumer financing and factoring.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan
No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 18 kantor cabang dan 20 kantor
pemasaran. Kantor pusat Perusahaan
beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
The Company obtained its license
to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia by Decision Letter
No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with 18 branch offices and 20 marketing offices. Its head office is located in Wisma
Slipi 6th floor, Jl. Letjen S. Parman Kav 12
Jakarta 11480.
Perusahaan tergabung dalam kelompok Panin Group dengan entitas induk akhir adalah PT Panin Investment. Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 1.115 karyawan dan 1.008 karyawan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consist of the following:
2014 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan President Commissioner Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin Commissioners
Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Independen Veronika Lindawati Veronika Lindawati Independent Commissioners Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Gita Puspa Kirana Darmawan Gita Puspa Kirana Darmawan President Director
Direktur Independen Jahja Anwar - Independent Director
Direktur Engelbert Rorong JR Jahja Anwar Directors
Engelbert Rorong JR
Komite Audit Audit Committee
Ketua Veronika Lindawati Veronika Lindawati Chairman
Anggota Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi
Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi
Members
Sekretaris Perusahaan Jahja Anwar Jahja Anwar Corporate Secretary
Audit Intern Muhamad Resa Ali Camelia Widjaja Internal Audit
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup
bidang pemasaran dan penagihan,
pengembangan bisnis, hukum dan litigasi.
Ruang lingkup Direktur Independen
mencakup bidang operasional, pengawasan
dokumen, administrasi dan teknologi
informasi. Sedangkan ruang lingkup Direktur mencakup bidang keuangan dan akuntansi, analisa kredit, standar prosedur operasional dan sumber daya manusia.
The scope of President Director’s authority
includes marketing and collection, business development, legal and litigation. The scope
Independent Director’s authority includes
operation, document control, administration and information technology. While, the scope of Director’s authority includes finance and accounting, loan analysis, standard operational procedure and human resources.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the
Bapepam Regulations No. IX.1.5,
concerning formation and guidance of procedures of the Audit Committee in the attachment of Bapepam-LK Chairman
Decree No. Kep-643/BL/2012 dated
December 7, 2012.
Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris
Perusahaan masing-masing sebesar
Rp 249.504 ribu dan Rp 222.311 ribu untuk
tahun 2014 dan 2013. Gaji dan
kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 8.375.849 ribu dan Rp 6.751.912 ribu untuk tahun 2014 dan 2013.
b. Penawaran Umum Perusahaan b. The Company's Public Offering
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan surat
No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk
melakukan penawaran umum atas 1.500
ribu saham Perusahaan kepada
masyarakat.
Public Offering of Shares
On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter
No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the
Company’s public offering of 1,500 thousand shares.
Penawaran Umum Perdana dan
Terbatas yang telah dilakukan oleh
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows:
Nilai Harga
Jumlah nominal penawaran Nomor dan tanggal surat Saham/ per saham/ per saham/ efektif dari Bapepam/ Keterangan/ Number Par value Offering price Number and date of Bapepam's Description of Shares per share per share notice of effectivity
Rp Rp
Penawaran Umum Perdana/ S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/
Initial Public Offering 1.500.000 1.000 8.850 S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989
Penawaran Umum Terbatas I/ S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/
Limited Public Offering I 29.600.034 1.000 1.000 S-2427/PM/1997 October 17, 1997
Penawaran Umum Terbatas II/ S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/
Limited Public Offering II 217.211.696 500 500 S-2009/PM/1999 October 20, 1999
Penawaran Umum Terbatas III/ S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/
Limited Public Offering III 336.119.485 500 500 S-1136/PM/2000 May 23, 2000
Penawaran Umum Terbatas IV/ S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/
Limited Public Offering IV 1.561.085.388 250 350 S-3216/BL/2007 June 29, 2007
Penawaran Umum Terbatas V/ S-10363/BL/2011 23 September 2011
Limited Public Offering V 1.171.488.567 250 400 S-10363/BL/2011 September 23, 2011 Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli
1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Pada tanggal 9 Desember 1998,
Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.
On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges since December 10, 1998.
Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia sebanyak
3.984.520.457 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 3.774.797.417 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2013.
On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange
merged to become Indonesia Stock
Penawaran Umum Obligasi Public Offering of Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam-LK dengan surat
No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan
penawaran obligasi Clipan Finance
Indonesia III Tahun 2011 kepada
masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2011, the Company obtains the notice of effectivity from the Chairman of
Bapepam-LK in the letter No.
S-11740/BL/2011 for the Company’s public
offering of Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a. Standards effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial
Accounting Standard Board of the
Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari
pelanggannya dan menyimpulkan
bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang
menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit
yang dihasilkan dari transaksi
pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant
and equipment from ‘customers’ and
concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit
being recognised as revenue in
accordance with PSAK 23, Revenue.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas
Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28, Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 memberikan panduan
akuntansi atas pengakhiran liabilitas
keuangan dengan menerbitkan
instrumen ekuitas. Secara khusus,
ISAK 28 mensyaratkan bahwa
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun
sebelumnya karena Perusahaan tidak
melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company has not entered into any transactions of this nature.
b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b. Standards in issue not yet adopted
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian
Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari
penghasilan komprehensif lain
dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013) introduce new
terminology for the statement of
comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other
comprehensive income”. PSAK 1
requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan
Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated
and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing
solely with separate financial
statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup
standar revisi diperluas untuk
mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat
pengakuan biaya jasa lalu.
Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian
aktuaria diakui segera melalui
penghasilan komprehensif lain.
The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor
approach' and accelerate the
recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains
and losses to be recognised
immediately through other
comprehensive income.
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak
Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur
dengan nilai wajar, dengan
mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai
Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement),
Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK
55 (annual improvement), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran dan PSAK 60 (annual
improvement), Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
PSAK 50 (annual improvement),
Financial Instrument: Presentation,
PSAK 55 (annual improvement),
Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual
improvement), Financial Instrument:
Disclosures
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan
saling hapus aset dan liabilitas
keuangan. Perubahan PSAK 55
mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
PSAK 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian
PSAK 65, Consolidated Financial
Statements
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan
Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7,
Konsolidasian – Entitas Bertujuan
Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that
deals with consolidated financial
statements, and ISAK 7, Consolidation –
Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu
dalam penilaian apakah investor
mengendalikan investee dalam
skenario yang kompleks.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor
controls an investee in complex
scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor
menilai kembali apakah investor
tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi,
dan mensyaratkan penerapan
pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 menggantikan PSAK 12,
Bagian Partisipasi dalam Ventura
Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan
sebagai operasi bersama atau
pengendalian bersama, tergantung
pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah
dihapuskan. Ventura bersama
berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
The existing policy choice of
proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.
Ketentuan transisi PSAK 66
mensyaratkan entitas untuk
menerapkan standar pada awal
permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang
tidak dikonsolidasi. Standar ini
menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus
mengungkapkan informasi yang
membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
risiko yang terkait dengan
kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint
arrangements, associates or
unconsolidated structured entities. The
standard establishes disclosure
objectives and specifies minimum
disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements
and disclosures about fair value
measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas
pengukuran nilai wajar, dan
mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen
non-keuangan ketika PSAK lain
mensyaratkan atau mengijinkan
pengukuran nilai wajar dan
pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK
require or permit fair value
measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak
perlu diterapkan dalam informasi
komparatif yang disediakan untuk
periode sebelum penerapan awal
standar ini.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas
penyajian pos-pos penghasilan
komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company’s financial
statements. The application of the
amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan, manajemen sedang
mengevaluasi dampak dari standar
terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards. These
financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Penyajian Laporan Keuangan b. Financial Statement Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing
c. Foreign Currency Transactions and
Balance
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsionalnya.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah,
which is its functional currency.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
A related party is a person or entity that is related to the Company.
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya
yang mempunyai relasi dengan
Perusahaan jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that person's family is related to the Company if that person:
1) memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas
Perusahaan;
1) has control or joint control over the Company;
2) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau
2) has significant influence over the Company; or
3) personil manajemen kunci
Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
3) is a member of the key
management personnel of the Company or of a parent of the Company.
b) Suatu entitas berelasi dengan
Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
b) An entity is related to the Company if any of the following conditions applies:
1) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya
saling berelasi dengan entitas
lainnya).
1) the entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
5) entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit
of employees of either the
reporting entity or an entity related to the Company.
6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7) a person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions
as those done with third parties, are
e. Aset Keuangan e. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan
dihentikan pengakuannya pada tanggal
diperdagangkan dimana pembelian dan
penjualan aset keuangan berdasarkan
kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit Or Loss
(FVTPL)
Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Financial assets at fair value through profit
or loss
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;
A financial asset is classified as held for
trading if:
it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan
bagian dari portfolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is a part of an
identified portfolio of financial
instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif, kecuali derivatif
yang merupakan kontrak jaminan
keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan
inkonsistensi pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas
keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko
atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi
tentang Perusahaan disediakan secara
internal kepada manajemen kunci
entitas, misalnya direksi dan Chief
Executive Officer.
a group of financial assets, financial
liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Company is provided internally on that basis to the entity’s
key management personnel, for
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3h. interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3h.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Kas dan setara kas, piutang sewa
pembiayaan, piutang pembiayaan
konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.
Semua items, kecuali piutang sewa
pembiayaan, diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan
dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang
jangka pendek dimana pengakuan
bunganya tidak material.
Cash and cash equivalents, finance lease
receivables, consumer financing
receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. All items, except for finance lease receivables, classified as loans and receivables, are initially measured at fair value plus
transaction cost that are directly
attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Pengukuran awal dan setelahnya dari piutang sewa pembiayaan dijelaskan pada Catatan 3l.
Initial and subsequent measurement of finance lease receivables is discussed in Note 3l.
Metode suku bunga efektif Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through
the expected life of the financial
instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset
keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai
pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan
peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only
if, there is objective evidence of
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the
issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or
principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan
lainnya.
it becoming probable that the
borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized
cost, the Company first assesses
individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
maka Perusahaan memasukkan aset
tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan
metode diskonto arus kas (discounted cash
flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang atas aset keuangan
dengan agunan (collateralized financial
asset) mencerminkan arus kas yang dapat
dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Allowance for impairment losses on
impaired financial assets that was
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:
In assessing earning assets collectively, the Company calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – This
model assesses the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.
Recoverable amount– didasarkan pada
identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on
identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.
Loss given default (”LGD”) –
Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan
fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD
menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan
umumnya ditunjukkan dalam
persentase dari exposure at default
(EAD). Model Perhitungan LGD
mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – The Company estimates the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a
periode waktu antara terjadinya
peristiwa yang merugikan dalam
kelompok aset keuangan sampai bukti
obyektif dapat diidentifikasi atas
kredit/pembiayaan secara individual.
Perusahaan mengestimasi tingkat
utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected
utilization level of credit
facilities/financing receivable in the
event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan
mengkalikan nilai baki debet
kredit/pembiayaan pada posisi laporan
dengan probability default (PD), loss
identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Perusahaan menggunakan model analisa
statistik yaitu flow rate method untuk
penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to
assess financial assets’ impairment
collectively.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset
keuangan tersebut dikurangi dengan
kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset
keuangan pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in statement of comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is
reversed through statement of
comprehensive income therefore, the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.
Perusahaan menghapusbukukan saldo
piutang pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company writes-off a consumer financing receivable and investment in finance leases when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset
keuangan jika dan hanya jika hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka
Perusahaan mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan
yang ditransfer, Perusahaan masih
mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the
transferred asset, the Company