• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan CFIN 311214

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Keuangan CFIN 311214"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31,

2014 and 2013 and for the years then ended

Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif 5 Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 6 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 7 Statements of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)

Rp'000 Rp'000

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 34 19.016.504 25.221.837 Related party

Pihak ketiga 16.751.242 70.420.491 Third parties

Jumlah 35.767.746 95.642.328 Total

Investasi jangka pendek - pihak berelasi 6,34 20.575.735 50.834.160 Short term investments - related party

Piutang sewa pembiayaan 7 Finance lease receivables

Pihak berelasi 34 Related party

Piutang sewa pembiayaan 1.040.850 - Finance lease receivables

Nilai sisa 160.000 - Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (159.514) - Unearned lease income

Simpanan jaminan (160.000) - Security deposits

Pihak ketiga Third parties

Piutang sewa pembiayaan 1.511.380.343 1.278.584.819 Finance lease receivables

Nilai sisa 311.907.340 280.542.803 Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui (294.614.287) (212.490.913) Unearned lease income Simpanan jaminan (311.907.340) (280.542.803) Security deposits

Jumlah 1.217.647.392 1.066.093.906 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (16.617.117) (11.435.901) Allowance for impairment losses Piutang sewa pembiayaan - bersih 1.201.030.275 1.054.658.005 Total finance lease receivables - net

Piutang pembiayaan konsumen 8 Consumer financing receivables

Pihak ketiga 3.415.615.052 2.638.852.842 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (32.559.377) (26.192.620) Allowance for impairment losses Piutang pembiayaan konsumen - bersih 3.383.055.675 2.612.660.222 Consumer financing receivables - net

Tagihan anjak piutang 9 Factoring receivables

Pihak ketiga 1.852.564.903 2.157.443.760 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (501.368) (494.970) Allowance for impairment losses Tagihan anjak piutang - bersih 1.852.063.535 2.156.948.790 Factoring receivables - net

Piutang lain-lain 10 Other receivables

Pihak berelasi 34 9.632.146 7.579.794 Related parties

Pihak ketiga 17.928.590 14.446.813 Third parties

Jumlah 27.560.736 22.026.607 Total

Biaya dibayar di muka 11,34 8.253.506 6.308.370 Prepaid expenses

Aset pajak tangguhan 32 5.614.846 4.179.384 Deferred tax assets

Properti investasi - bersih 12,34 2.295.412 2.363.137 Investment properties - net

Aset sewa operasi - bersih 13,34 15.820.972 13.248.910 Leased assets - net

Aset tetap - bersih 14 54.418.462 42.254.319 Premises and equipment - net

Aset lain-lain 15 34.585.930 13.344.839 Other assets

JUMLAH ASET 6.641.042.830 6.074.469.071 TOTAL ASSETS

(7)

Rp'000 Rp'000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang bank 16 Bank loans

Pihak berelasi 34 382.523.985 635.939.778 Related party

Pihak ketiga 1.972.872.859 1.087.117.357 Third parties

Jumlah 2.355.396.844 1.723.057.135 Total

Utang premi asuransi Insurance premium payables

Pihak berelasi 34 35.790.651 11.844.668 Related parties

Pihak ketiga 380.769 515.380 Third parties

Jumlah 36.171.420 12.360.048 Total

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 17 118.605.517 86.294.691 Other payables to third parties

Biaya masih harus dibayar 18 Accrued expenses

Pihak berelasi 34 1.456.707 2.764.684 Related parties

Pihak ketiga 19.009.161 23.014.879 Third parties

Jumlah 20.465.868 25.779.563 Total

Pendapatan ditangguhkan - bersih 19 Deferred income - net

Pihak berelasi 34 135.000 675.000 Related party

Pihak ketiga 443.993 1.099.127 Third parties

Jumlah 578.993 1.774.127 Total

Utang pajak 20,32 42.454.297 24.420.736 Taxes payable

Surat berharga utang yang diterbitkan 21 Debt securities issued

Pihak berelasi 34 - 22.000.000 Related parties

Pihak ketiga 800.000.000 1.407.000.000 Third parties

Jumlah 800.000.000 1.429.000.000 Total

Beban emisi surat berharga yang belum

diamortisasi (668.866) (5.753.000) Unamortized securities issuance cost Jumlah surat berharga utang yang

diterbitkan - bersih 799.331.134 1.423.247.000 Total debt securities issued - net

Liabilitas imbalan pasca kerja 22 11.314.564 12.705.249 Post-employee benefits obligation

JUMLAH LIABILITAS 3.384.318.637 3.309.638.549 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Modal dasar - 10.412.000.000 saham Authorized capital - 10,412,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up capital -

3.984.520.457 saham pada tanggal 3,984,520,457 shares as of December 31, 31 Desember 2014 dan 3.774.797.417 saham 2014 and 3,774,797,417 shares as of pada tanggal 31 Desember 2013 23 996.130.114 943.699.354 December 31, 2013

Tambahan modal disetor 23 351.948.790 310.004.182 Additional paid - in capital

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 24 950.000 800.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 1.907.695.289 1.510.326.986 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 3.256.724.193 2.764.830.522 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.641.042.830 6.074.469.071 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

(8)

Catatan/

Notes 2014 2013

Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN INCOME

Sewa pembiayaan 25,34 148.318.352 163.395.693 Finance lease

Pembiayaan konsumen 26 471.246.310 383.811.510 Consumer financing

Anjak piutang 301.712.341 291.788.368 Factoring

Sewa operasi - properti investasi 12,34 540.000 540.000 Operating lease - investment properties

Sewa operasi - kendaraan 13,34 11.937.782 10.298.090 Operating lease - vehicle

Bunga 27,34 11.601.952 10.639.474 Interest

Keuntungan belum direalisasi investasi

jangka pendek 6 - 422.010 Unrealized gain on short term investment

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 1.150.817 14.306.428 Gain on foreign exchange rate - net Keuntungan penjualan investasi jangka pendek 762.394 609.004 Gain on short term investment

Pendapatan lain-lain 28 99.680.307 97.523.354 Other income

JUMLAH PENDAPATAN 1.046.950.255 973.333.931 TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES

Bunga dan pembiayaan lainnya 29,34 325.175.631 271.614.531 Interest and other financing Umum dan administrasi 30,34 54.074.386 48.851.560 General and administration

Tenaga kerja 31,34 78.965.967 73.344.256 Personnel

Imbalan pasca kerja 22 3.083.383 2.684.932 Employee benefit

Penyusutan properti investasi 12 67.725 67.725 Depreciation of investment properties Penyusutan aset sewa operasi 13 5.447.471 4.487.631 Depreciation of leased assets

Kerugian penurunan nilai Impairment losses

Aset keuangan 7,8,9 49.708.015 60.868.296 Financial assets

Aset nonkeuangan 620.401 4.700.815 Non-financial assets

Kerugian belum direalisasi investasi

jangka pendek 6 1.589.900 - Unrealized loss on short term investment

Beban lain-lain 1.613.136 612 Other expenses

JUMLAH BEBAN 520.346.015 466.620.358 TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK 526.604.240 506.713.573 INCOME BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 32 TAX BENEFIT (EXPENSES)

Pajak kini (130.521.399) (126.835.392) Current tax

Pajak tangguhan 1.435.462 3.005.905 Deferred tax

JUMLAH BEBAN PAJAK - BERSIH (129.085.937) (123.829.487) TOTAL TAX EXPENSES - NET

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 397.518.303 382.884.086 NET PROFIT FOR THE YEARS

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 397.518.303 382.884.086 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM 33 EARNINGS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) (in fully Rupiah amount)

Dasar 103,92 101,43 Basic

Dilusian 103,92 101,43 Diluted

(9)

saham/ modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan/ Paid-up Additional penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/

Notes capital stock paid-in capital Appropriated Unappropriated Total equity

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2013 943.699.192 310.004.052 700.000 1.195.489.254 2.449.892.498 Balance as of January 1, 2013

Pelaksanaan waran 23 162 130 - - 292 Exercise of warrants

Dividen tunai 24 - - - (67.946.354) (67.946.354) Cash dividend

Cadangan umum 24 - - 100.000 (100.000) - General reserve

Jumlah laba komprehensif - - - 382.884.086 382.884.086 Total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2013 943.699.354 310.004.182 800.000 1.510.326.986 2.764.830.522 Balance as of December 31, 2013

Pelaksanaan waran 23 52.430.760 41.944.608 - - 94.375.368 Exercise of warrants

Cadangan umum 24 - - 150.000 (150.000) - General reserve

Jumlah laba komprehensif - - - 397.518.303 397.518.303 Total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2014 996.130.114 351.948.790 950.000 1.907.695.289 3.256.724.193 Balance as of December 31, 2014

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

(10)

Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash receipt from:

Sewa pembiayaan 680.692.125 1.044.283.337 Finance leases

Pembiayaan konsumen 2.266.134.652 2.121.826.357 Consumer financing

Anjak piutang 2.474.951.134 1.898.314.792 Factoring

Sewa operasi 12.830.050 10.182.120 Operating lease

Penerimaan dari pendapatan administrasi, Receipts from administration, penalty,

denda keterlambatan, pelunasan dipercepat early termination fees and

dan aktivitas operasi lainnya 161.435.329 161.594.455 other operating activities Penerimaan bunga 11.510.201 10.129.271 Interest income received

Pembayaran kas sehubungan dengan kerjasama Cash payments in connection with loan channeling

penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama 82.945.952 (765.077) and joint financing cooperation

Pembayaran kas untuk: Cash paid to:

Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen (3.007.375.333) (2.740.569.200) Finance lease and consumer financing

Anjak piutang (2.065.685.102) (2.559.681.289) Factoring

Pembayaran aktivitas operasi lainnya (180.283.466) (182.844.458) Payments of other operating activities Pembayaran bunga (311.510.656) (279.118.323) Payments of interest

Pembayaran beban umum dan administrasi (124.950.060) (115.247.635) Payments of general and administration expenses Pembayaran pajak penghasilan (142.643.583) (130.049.389) Payments of income taxes

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (141.948.757) (761.945.039) Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 1.497.445 5.528.021 Proceed from sale of premises and equipment Perolehan aset tetap (30.829.683) (22.590.710) Acquisition of premises and equipment Hasil penjualan aset sewa operasi - 270.000 Proceed from sale of leased asset Perolehan aset sewa operasi - (349.000) Acquisition of leased assets Pembayaran uang jaminan (42.000) (75.000) Payment of security deposit Penerimaan kembali uang jaminan 15.000 - Return of security deposit

Hasil penjualan investasi jangka pendek 132.609.115 154.738.104 Proceed from sale of short term investment Perolehan investasi jangka pendek (103.178.196) (149.135.000) Acquisition of short term investment

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 71.681 (11.613.585) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran surat berharga utang (629.000.000) (123.000.000) Payments of debt securities Penerimaan utang bank 1.904.228.197 1.833.238.772 Receipt of bank loans Pembayaran utang bank (1.288.035.014) (969.090.914) Payments of bank loans

Pembayaran dividen - (67.937.878) Payments of cash dividend

Penambahan modal disetor dari pelaksanaan Additional paid up capital from exercise of

waran 94.375.368 292 warrant

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 81.568.551 673.210.272 Net Cash Provided by Financing Activities

NET DECREASE IN CASH AND CASH PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (60.308.525) (100.348.352) EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 95.642.328 189.137.282 OF YEAR

Efek dari perubahan kurs 433.943 6.853.398 Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 35.767.746 95.642.328 CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR

(11)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT. Clipan Finance Indonesia Tbk

(“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah

mendapat pengesahan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82

tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.

PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.

The Company’s articles of association have

been amended several times, the latest by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary in Jakarta,

concerning the increase in the Company’s

issued and paid-up capital.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.

In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities cover finance lease, consumer financing and factoring.

Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan

No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 18 kantor cabang dan 20 kantor

pemasaran. Kantor pusat Perusahaan

beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.

The Company obtained its license

to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of

Indonesia by Decision Letter

No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with 18 branch offices and 20 marketing offices. Its head office is located in Wisma

Slipi 6th floor, Jl. Letjen S. Parman Kav 12

Jakarta 11480.

Perusahaan tergabung dalam kelompok Panin Group dengan entitas induk akhir adalah PT Panin Investment. Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 1.115 karyawan dan 1.008 karyawan.

(12)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consist of the following:

2014 2013

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan President Commissioner Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin Commissioners

Suwirjo Josowidjojo

Komisaris Independen Veronika Lindawati Veronika Lindawati Independent Commissioners Lukman Abdullah Lukman Abdullah

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Gita Puspa Kirana Darmawan Gita Puspa Kirana Darmawan President Director

Direktur Independen Jahja Anwar - Independent Director

Direktur Engelbert Rorong JR Jahja Anwar Directors

Engelbert Rorong JR

Komite Audit Audit Committee

Ketua Veronika Lindawati Veronika Lindawati Chairman

Anggota Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi

Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi

Members

Sekretaris Perusahaan Jahja Anwar Jahja Anwar Corporate Secretary

Audit Intern Muhamad Resa Ali Camelia Widjaja Internal Audit

Ruang lingkup Direktur Utama mencakup

bidang pemasaran dan penagihan,

pengembangan bisnis, hukum dan litigasi.

Ruang lingkup Direktur Independen

mencakup bidang operasional, pengawasan

dokumen, administrasi dan teknologi

informasi. Sedangkan ruang lingkup Direktur mencakup bidang keuangan dan akuntansi, analisa kredit, standar prosedur operasional dan sumber daya manusia.

The scope of President Director’s authority

includes marketing and collection, business development, legal and litigation. The scope

Independent Director’s authority includes

operation, document control, administration and information technology. While, the scope of Director’s authority includes finance and accounting, loan analysis, standard operational procedure and human resources.

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the

Bapepam Regulations No. IX.1.5,

concerning formation and guidance of procedures of the Audit Committee in the attachment of Bapepam-LK Chairman

Decree No. Kep-643/BL/2012 dated

December 7, 2012.

Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris

Perusahaan masing-masing sebesar

Rp 249.504 ribu dan Rp 222.311 ribu untuk

tahun 2014 dan 2013. Gaji dan

kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 8.375.849 ribu dan Rp 6.751.912 ribu untuk tahun 2014 dan 2013.

(13)

b. Penawaran Umum Perusahaan b. The Company's Public Offering

Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan

Republik Indonesia dengan surat

No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk

melakukan penawaran umum atas 1.500

ribu saham Perusahaan kepada

masyarakat.

Public Offering of Shares

On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter

No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the

Company’s public offering of 1,500 thousand shares.

Penawaran Umum Perdana dan

Terbatas yang telah dilakukan oleh

Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows:

Nilai Harga

Jumlah nominal penawaran Nomor dan tanggal surat Saham/ per saham/ per saham/ efektif dari Bapepam/ Keterangan/ Number Par value Offering price Number and date of Bapepam's Description of Shares per share per share notice of effectivity

Rp Rp

Penawaran Umum Perdana/ S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/

Initial Public Offering 1.500.000 1.000 8.850 S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989

Penawaran Umum Terbatas I/ S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/

Limited Public Offering I 29.600.034 1.000 1.000 S-2427/PM/1997 October 17, 1997

Penawaran Umum Terbatas II/ S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/

Limited Public Offering II 217.211.696 500 500 S-2009/PM/1999 October 20, 1999

Penawaran Umum Terbatas III/ S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/

Limited Public Offering III 336.119.485 500 500 S-1136/PM/2000 May 23, 2000

Penawaran Umum Terbatas IV/ S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/

Limited Public Offering IV 1.561.085.388 250 350 S-3216/BL/2007 June 29, 2007

Penawaran Umum Terbatas V/ S-10363/BL/2011 23 September 2011

Limited Public Offering V 1.171.488.567 250 400 S-10363/BL/2011 September 23, 2011 Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli

1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Pada tanggal 9 Desember 1998,

Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.

On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which are originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges since December 10, 1998.

Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia sebanyak

3.984.520.457 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 3.774.797.417 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2013.

On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange

merged to become Indonesia Stock

(14)

Penawaran Umum Obligasi Public Offering of Bonds

Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

Bapepam-LK dengan surat

No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan

penawaran obligasi Clipan Finance

Indonesia III Tahun 2011 kepada

masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On October 31, 2011, the Company obtains the notice of effectivity from the Chairman of

Bapepam-LK in the letter No.

S-11740/BL/2011 for the Company’s public

offering of Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

a. Standards effective in the current period

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial

Accounting Standard Board of the

Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.

pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari

pelanggannya dan menyimpulkan

bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang

menerima harus mengakui aset

tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit

yang dihasilkan dari transaksi

pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant

and equipment from ‘customers’ and

concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit

being recognised as revenue in

accordance with PSAK 23, Revenue.

 ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas

Keuangan dengan Instrumen Ekuitas 

ISAK 28, Extinguishing Financial

Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28 memberikan panduan

akuntansi atas pengakhiran liabilitas

keuangan dengan menerbitkan

instrumen ekuitas. Secara khusus,

ISAK 28 mensyaratkan bahwa

(15)

Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun

sebelumnya karena Perusahaan tidak

melakukan transaksi tersebut.

The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company has not entered into any transactions of this nature.

b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan

b. Standards in issue not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:

The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian

Laporan Keuangan  

PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari

penghasilan komprehensif lain

dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

PSAK 1 (revised 2013) introduce new

terminology for the statement of

comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other

comprehensive income”. PSAK 1

requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan

Keuangan Tersendiri  

PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated

and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing

solely with separate financial

statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama  

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup

standar revisi diperluas untuk

mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.

(16)

 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja   PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat

pengakuan biaya jasa lalu.

Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian

aktuaria diakui segera melalui

penghasilan komprehensif lain.

The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor

approach' and accelerate the

recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains

and losses to be recognised

immediately through other

comprehensive income.

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak

Penghasilan  

PSAK 46 (revised 2014), Income Tax

PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur

dengan nilai wajar, dengan

mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.

PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.

 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai

Aset  

PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset

Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.

Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.

 PSAK 50 (annual improvement),

Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK

55 (annual improvement), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran dan PSAK 60 (annual

improvement), Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

  PSAK 50 (annual improvement),

Financial Instrument: Presentation,

PSAK 55 (annual improvement),

Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual

improvement), Financial Instrument:

Disclosures

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan

saling hapus aset dan liabilitas

keuangan. Perubahan PSAK 55

mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.

(17)

 PSAK 65, Laporan Keuangan

Konsolidasian  

PSAK 65, Consolidated Financial

Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan

Keuangan Konsolidasian dan

Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7,

Konsolidasian – Entitas Bertujuan

Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that

deals with consolidated financial

statements, and ISAK 7, Consolidation –

Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu

dalam penilaian apakah investor

mengendalikan investee dalam

skenario yang kompleks.

Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor

controls an investee in complex

scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor

menilai kembali apakah investor

tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi,

dan mensyaratkan penerapan

pernyataan ini secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

 PSAK 66, Pengaturan Bersama   PSAK 66, Joint Arrangements

PSAK 66 menggantikan PSAK 12,

Bagian Partisipasi dalam Ventura

Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan

sebagai operasi bersama atau

pengendalian bersama, tergantung

pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.

PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements.

Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah

dihapuskan. Ventura bersama

berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.

The existing policy choice of

proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.

Ketentuan transisi PSAK 66

mensyaratkan entitas untuk

menerapkan standar pada awal

permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.

(18)

 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang

tidak dikonsolidasi. Standar ini

menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus

mengungkapkan informasi yang

membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan

risiko yang terkait dengan

kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.

PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint

arrangements, associates or

unconsolidated structured entities. The

standard establishes disclosure

objectives and specifies minimum

disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.

 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar   PSAK 68, Fair Value Measurements

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements

and disclosures about fair value

measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas

pengukuran nilai wajar, dan

mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen

non-keuangan ketika PSAK lain

mensyaratkan atau mengijinkan

pengukuran nilai wajar dan

pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan

dibayar untuk mengalihkan suatu

liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK

require or permit fair value

measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak

perlu diterapkan dalam informasi

komparatif yang disediakan untuk

periode sebelum penerapan awal

standar ini.

(19)

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas

penyajian pos-pos penghasilan

komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.

The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company’s financial

statements. The application of the

amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company’s defined benefit plans.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan

keuangan, manajemen sedang

mengevaluasi dampak dari standar

terhadap laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian

Financial Accounting Standards. These

financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Penyajian Laporan Keuangan b. Financial Statement Presentation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa

akun tertentu disusun berdasarkan

pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing

c. Foreign Currency Transactions and

Balance

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan

mata uang fungsionalnya.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas

moneter dalam mata uang asing

disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah,

which is its functional currency.

(20)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

A related party is a person or entity that is related to the Company.

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya

yang mempunyai relasi dengan

Perusahaan jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person's family is related to the Company if that person:

1) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas

Perusahaan;

1) has control or joint control over the Company;

2) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau

2) has significant influence over the Company; or

3) personil manajemen kunci

Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

3) is a member of the key

management personnel of the Company or of a parent of the Company.

b) Suatu entitas berelasi dengan

Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to the Company if any of the following conditions applies:

1) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya

saling berelasi dengan entitas

lainnya).

1) the entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut

4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

5) entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit

of employees of either the

reporting entity or an entity related to the Company.

6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan

atas entitas atau personil

manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

7) a person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions

as those done with third parties, are

(21)

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan

dihentikan pengakuannya pada tanggal

diperdagangkan dimana pembelian dan

penjualan aset keuangan berdasarkan

kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

The Company’s financial assets are classified as follows:

 Nilai wajar melalui laba rugi

 Pinjaman yang diberikan dan piutang

 Fair Value Through Profit Or Loss

(FVTPL)

 Loans and Receivable

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Financial assets at fair value through profit

or loss

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;

A financial asset is classified as held for

trading if:

 it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or

 pada pengakuan awal merupakan

bagian dari portfolio instrumen

keuangan tertentu yang dikelola

bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

 on initial recognition it is a part of an

identified portfolio of financial

instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

 merupakan derivatif, kecuali derivatif

yang merupakan kontrak jaminan

keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.

 it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

 penetapan tersebut mengeliminasi atau

mengurangi secara signifikan

inkonsistensi pengukuran dan

pengakuan yang dapat timbul; atau

 such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

 kelompok aset keuangan, liabilitas

keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko

atau strategi investasi yang

didokumentasikan, dan informasi

tentang Perusahaan disediakan secara

internal kepada manajemen kunci

entitas, misalnya direksi dan Chief

Executive Officer.

 a group of financial assets, financial

liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Company is provided internally on that basis to the entity’s

key management personnel, for

(22)

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3h. interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3h.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas, piutang sewa

pembiayaan, piutang pembiayaan

konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.

Semua items, kecuali piutang sewa

pembiayaan, diklasifikasikan sebagai

pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan

dan selanjutnya diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang

jangka pendek dimana pengakuan

bunganya tidak material.

Cash and cash equivalents, finance lease

receivables, consumer financing

receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. All items, except for finance lease receivables, classified as loans and receivables, are initially measured at fair value plus

transaction cost that are directly

attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Pengukuran awal dan setelahnya dari piutang sewa pembiayaan dijelaskan pada Catatan 3l.

Initial and subsequent measurement of finance lease receivables is discussed in Note 3l.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya

perolehan diamortisasi dari instrumen

keuangan dan metode untuk

mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through

the expected life of the financial

instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

(23)

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan atau kelompok aset

keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai

pada setiap tanggal laporan posisi

keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan

peristiwa yang merugikan tersebut

berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only

if, there is objective evidence of

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

 kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 significant financial difficulty of the

issuer or counterparty; or

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan

pembayaran pokok atau bunga; atau

 default or delinquency in interest or

principal payments; or

 terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau

melakukan reorganisasi keuangan

lainnya.

 it becoming probable that the

borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized

cost, the Company first assesses

individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,

maka Perusahaan memasukkan aset

tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang

sejenis dan menilai penurunan nilai

kelompok tersebut secara kolektif.

However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan

metode diskonto arus kas (discounted cash

flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi

arus kas masa datang atas aset keuangan

dengan agunan (collateralized financial

asset) mencerminkan arus kas yang dapat

dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Allowance for impairment losses on

impaired financial assets that was

(24)

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:

In assessing earning assets collectively, the Company calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

 Probability of default (“PD”) – This

model assesses the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.

Recoverable amount– didasarkan pada

identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

 Recoverable amount – based on

identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.

Loss given default (”LGD”) –

Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan

fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD

menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan

umumnya ditunjukkan dalam

persentase dari exposure at default

(EAD). Model Perhitungan LGD

mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

 Loss given default (“LGD”) – The Company estimates the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a

periode waktu antara terjadinya

peristiwa yang merugikan dalam

kelompok aset keuangan sampai bukti

obyektif dapat diidentifikasi atas

kredit/pembiayaan secara individual.

Perusahaan mengestimasi tingkat

utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

 Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected

utilization level of credit

facilities/financing receivable in the

event of arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan

mengkalikan nilai baki debet

kredit/pembiayaan pada posisi laporan

dengan probability default (PD), loss

identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa

statistik yaitu flow rate method untuk

penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.

The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to

assess financial assets’ impairment

collectively.

Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

(25)

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset

keuangan tersebut dikurangi dengan

kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset

keuangan pada tanggal pemulihan

penurunan nilai tidak melebihi biaya

perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in statement of comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is

reversed through statement of

comprehensive income therefore, the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.

Perusahaan menghapusbukukan saldo

piutang pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

The Company writes-off a consumer financing receivable and investment in finance leases when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset

keuangan jika dan hanya jika hak

kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka

Perusahaan mengakui keterlibatan

berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan

yang ditransfer, Perusahaan masih

mengakui aset keuangan dan juga

mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the

transferred asset, the Company

Gambar

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo 2014 dan 2013:
Tabel berikut 31 Desember 2014 dan 2013.menunjukkan, dampak yang mungkin terjadi pada mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah sebelum pajak penghasilan untuk tahun berikut pada tanggal
+3

Referensi

Dokumen terkait

, maka titik setimbang endemik akan cenderung stabil asimtotis, yang menunjukkan bahwa penyakit tanaman akan bertahan selama sisa hidupnya Hasil simulasi numerik

Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek where (dimana) secara klasikal

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR BADAN PERIZIN AN PEN AN AM AN MODAL DAN PROMOSI DAERAH. UNIT

Tabel 1. survei ke lokasi sasaran 3.. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok.. Program Studi Pendidikan Fisika 4. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian

Kemudian dilakukan pembuatan model gigi.. tiruan dengan mencampurkan serbuk HA dari gigi sapi dengan mencapurkan resin, dilanjukan pengujian struktur mikro,

Sekarang ini sudah tidak mengalami kesulitan dengan komunikasi, karena sudah bergaul dan punya banyak teman yang dari luar papua, jadi sudah mulai bisa dengan logat

Dalam pemeriksaan permohonan uji materiil terdebut, Maruarar Siahaan, Mantan Hakim Konstitusi yang kebetulan dihadirkan untuk memberikan keterangan sebagai ahli,

tujuan dibuatnya model aplikasi ini adalah merancang sebuah model yang tepat guna yang kemudian akan diterapkan ke dalam sebuah aplikasi mobile yang mana sebagai media