• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR PEMIKIRAN

2.5 Desain Karakter

2.5.3 Character Development

Dasar dari mengembangkan sebuah karakter melibatkan kepada hubungan setiap karakter dan perubahan yang mungkin mereka alami seiring cerita berjalan. Elemen dalam character triangle dan character arc memiliki peran penting dalam mengembangkan hubungan antar karakter dan perubahan karakter. Jeannie Novak (2012:162) telah membagi cara

mengembangkan karakter menjadi 2 tahap, yaitu:

Character Triangle

Character triangle adalah hubungan tiga arah antar karakter dalam sebuah cerita. Dalam hubungan ini, terlihat jelas perbedaan ketiga karakter yang menjadi penghubung antar karakter tersebut. Kasus paling umum dalam hal ini ialah cinta segitiga antara tokoh protagonis, tokoh antagonis, dengan seorang karakter tambahan yang menjadi perhatian utama dari kedua tokoh tersebut dalam hal percintaan. Dalam sebuah cerita mungkin saja terdapat banyak triangle, dan peran karakter dapat berubah berdasarkan hubungan tiga arah tersebut. Sebagai contoh, tokoh protagonis yang terlibat cinta segitiga bisa juga terlibat dalam career triangle, dimana tokoh protagonis dan tokoh antagonis bersaing memperebutkan sebuah posisi dalam sebuah perusahaan. Setiap hubungan tiga arah ini mewakili subplot dalam sebuah cerita dan harus terhubung satu sama lain.

Character Arc

Seorang tokoh protagonis jarang sekali berganti sepanjang jalannya cerita, tetapi tokoh tersebut selalu berkembang. Bahkan tokoh protagonis yang pasif sekalipun dapat mengubah keadaan dan menghadapi tokoh antagonis demi menggapai sebuah tujuan. Proses dari perkembangan karakter ini disebut character art. Pada proses ini terdiri beberapa tingkatan dan biasanya diperlihatkan melalui tingkah laku karakter, bukan dengan monolog atau dialog. Berikut adalah tingkatan perkembangan karakter berdasarkan dari model hierarchy of needs oleh Abraham Maslow.

1. Level 1: Intrapersonal

Pada tingkatan intrapersonal, tokoh protagonis hanya peduli dengan apa yang ada dipikirannya dan apa yang ia butuhkan.

2. Level 2: Interpersonal

Pada tingkatan interpersonal, tokoh protagonis memiliki sebuah hubungan dengan tokoh lain satu sama lain. Karakter ini bisa saja seorang kekasih, teman, rekan kerja, atau kerabat. Tokoh protagonis tidak lagi memperdulikan dirinya sendiri, tapi juga tokoh lain tersebut.

3. Level 3: Team

Pada tingkatan team, tokoh protagonis menjalin hubungan dengan sekelompok orang yang memiliki ketertarikan yang sama. Orang-orang itu bisa berupa anggota kelompok, teman, keluarga, rekan satu tim olahraga, atau sebuah klub. Rasa keterikitan terpenuhi pada tingkatan ini. Contoh dari tingkatan ini dapat dilihat di berbagai game MMORPG yaitu pada sistem guild.

4. Level 4: Community

Pada tingkatan community, tim yang pada awalnya kecil menjadi lebih besar dan terstruktur, seperti rumah tangga, kota, sekolah, atau sebuah perusahaan

5. Level 5: Humanity

Pada tingkatan humanity, tokoh protagonis telah melalui tahap yang disebut oleh Maslow merupakan self-actualization, yakni

perkembangan mental dimana tokoh protagonis telah mendapatkan kenyamanan, kasih sayang, dan diterima dalam sebuah komunitas.

BAB III URAIAN DATA

3.1 Data Objek

Lokapala merupakan game bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) pertama karya anak bangsa yang dirilis pada tanggal 20 Mei 2020 dan di produksi oleh studio Anantarupa, Lokapala sendiri terdiri dari 2 kata dalam bahasa sanskerta “Loka” yang berarti Dunia, dan “Pala” artinya penjaga, yang secara keseluruhan “Lokapala” menggambarkan keinginan setiap ksatriya untuk melindungi Lokanya (dunianya).

Gambar 3.1 Arti Lokapala (Sumber: Website Lokapala, 2020)

Game ini memiliki fitur pertandingan 5vs5 dengan konfigurasi peta MOBA pada umumnya dengan menggunakan 3 jalur menuju wilayah musuh, dengan dilengkapi tower pertahanan sebanyak 3 di tiap jalurnya dari mulai perbatasan atau bagian tengah peta yang memisahkan wilayah musuh dan wilayah tim sampai ke daerah base tim, atau jumlah keseluruhan tower pertahanan tiap tim adalah 18. Kondisi menang dan kalah ditentukan dari bagaimana tim mempertahankan tower pusat di base dan menghancurkan base dari lawan terlebih dahulu. Game ini dimainkan dengan memilih dan mengomposisikan role yang digunakan dalam tim. Hingga saat ini ada total 20 ksatriya atau hero yang

dapat dimainkan dan masih dapat bertambah untuk waktu kedepannya. Dengan jumlah 5 ksatriya dengan role fighter, 4 role mage, 3 role marksman, 3 role assassin, 3 role tank, dan 2 role support.

Gambar 3.2 Logo Lokapala (Sumber: Website Lokapala, 2020)

Munurut data di Playstore,game yang diproduksi oleh Anantarupa studio ini telah mencapai lebih dari 1 juta download hingga saat ini.

Gambar 3.2 Data Game Lokapala di Play Store (Sumber: Playstore, 2020)

3.1.1 Character Design a. Jinno

Jinno salah satu karakter dengan role tank dalam game Lokapala, merupakan adaptasi dari tokoh mahapatih dari kerajaan Majapahit yaitu Gajah Mada. Dalam deskripsi karakternya dalam game disebut bahwa karakter ini sebagai sosok pemberani, serius dan loyal kepada Ratunya.

Gambar 3.3 Karakter Jinno (Sumber: Pribadi, 2020)

Jinno dalam game digambarkan sebagai sosok yang bertubuh besar, tegap dan terlihat sangat kokoh dari konstruksi bentuk tubuhnya, yang sangat menunjang untuk perannya sebagai tank.

Gajah Mada adalah seorang panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut berbagai sumber mitologi, kitab, dan prasasti dari zaman Jawa Kuno, ia memulai kariernya tahun 1313, dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang mengangkatnya sebagai Patih. Ia menjadi Mahapatih (Menteri Besar) pada masa Ratu

Tribhuwanatunggadewi, dan kemudian sebagai Amangkubhumi (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya.

Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di dalam Pararaton. Ia menyatakan tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Meskipun ia adalah salah satu tokoh sentral saat itu, sangat sedikit catatan-catatan sejarah yang ditemukan mengenai dirinya. Wajah sesungguhnya dari tokoh Gajah Mada, saat ini masih kontroversial. Banyak masyarakat Indonesia masa sekarang yang menganggapnya sebagai pahlawan dan simbol nasionalisme Indonesia dan persatuan Nusantara.

No Bagian Deskripsi

1. Proporsi

2. Siluet Gambar di samping merupakan hasil

penyederhanaan karakter Jinno dalam bentuk Siluet.

Secara keseluruhan cukup terbaca bentuk tubuh dari Jinno dan masih kurang dapat dikenali dengan mudah tanpa perlengkapan seperti perisainya yang cukup ikonik dalam pose ini.

3. Shape

Secara bentuk dapat dilihat dari garis yang ditarik karakter Jinno didominasi bentuk persegi dalam struktur pembentuknya.

4. Kostum Armor di bahu kiri:

Dapat terlihat bentuk armor atau pelindung bahu sebagai aksesoris pada kostum Jinno yang juga penunjang rolenya sebagai Tank untuk meningkatkan pertahanan dan lebih kokoh dilengkapi dengan gading gajah pada kedua sisinya sebagai penekanan “gajah”

pada sosok Jinno yang diadaptasi dari karakter Gajahmada.

Perisai:

Pelindung lainnya terpasang pada kedua tangan Jinno yang jika disatukan dapat dilihat membentuk kepala Gajah.

b. Ilya

Ilya seorang anak perempuan yang dipersenjatai robot merupakan adaptasi dari penggambaran Gatotkaca yang dalam ceritanya seorang anak biasa yang dibekali senjata-senjata pemberian para dewa.

Gambar 3.4 Karakter Ilya (Sumber: Pribadi, 2020)

Pada dasarnya Ilya digambarkan sebagai gadis kecil yang lemah dan tanpa memiliki kekuatan dan keistimewaan, pada game dapat terlihat sosok Ilya sebagai seorang gadis yang dipersenjatai robot canggih yang menjadi pelindungnya sebagai lambang betapa orang tuanya sangat mencintainya.

Jika dilihat penggambaran adaptasi Gatotkaca pada Ilya menjadi sangat berbeda dengan bagaimana masyarakat mengenal tokoh Gatotkaca dalam karakter pewayangan. Biasanya Gatotkaca digambarkan sebagai tokoh pria dewasa yang kuat dan kekar dengan istilah ‘otot kawat, tulang besi’ yang menggambarkan Gatotkaca adalah karakter yang sangat kuat.

Perbedaan tokoh Gatotkaca di kedua jenis wayang yang terkenal di Indonesia ini adalah watak. Di wayang kulit, Gatotkaca digambarkan sebagai tokoh yang memiliki watak kasar, karena dia tidak pernah mendapatkan contoh sosok yang baik dari kedua orang tuanya, Gatotkaca adalah putra Bima dan Arimbi dari alam semesta Arcapada, dan dia merupakan anak sulung atau anak pertama. Namun di wayang golek, Gatotkaca digambarkan sebagai tokoh yang memiliki watak lembut, halus, karena dididik oleh para dewa dan merupakan anak bungsu atau anak terakhir.

No Bagian Deskripsi

1. Proporsi

2. Siluet

Dalam bentuk siluet seperti pada gambar disamping sangat jelasa dan dapat mudah dikenali bentuknya, cukup mewakili karakter Ilya.

3. Shape Secara bentuk memang

karakter Ilya memang terbentuk dari beberapa bentuk terpisah dan tidak beraturan. Namun secara komposisi dapat dilihat karakter Ilya dikonstruksikan pada bentuk dasar lingkaran

4. Kostum Yang membentuk karakter

Ilya secara keseluruhan adalah robot pemberian orang tuanya yang sangat canggih, dapat dilihat bentuk sayapnya masih diadaptasi dari bentuk sayap Gatotkaca seperti dalam bentuknya di tokoh pewayangan.

Pada bentuk aslinya Ilya hanyalah sosok gadis kecil yang lemah yang

dikenakannya hanya baju terusan yang terlihat sangat modern dan ketat membentuk tubuh.

c. Vijaya

Ksatriya Vijaya diadaptasi dari tokoh Dyah Wijaya atau Raden Wijaya, di dalam game ini memerankan role assassin dan digambarkan sebagai sosok yang pantang menyerah dan bertekad tinggi untuk mengembalikan

kehormatan Rajanya, Ayahnya

Gambar 3.5 Karakter Vijaya (Sumber: Pribadi, 2020)

Kertarajasa Jayawardhana atau disebut juga Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama Majapahit yang memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana, atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja

Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya merupakan pendiri Kerajaan Majapahit. Nama ini terdapat dalam Pararaton yang ditulis sekitar akhir abad ke-15. Kadang Pararaton juga menulisnya secara lengkap, yaitu Raden Harsawijaya. Padahal menurut bukti-bukti prasasti, pada masa kehidupan Wijaya (abad ke-13 atau 14) pemakaian gelar raden belum populer.

Menurut Nagarakretagama (kakawin karya Mpu Prapanca) yang ditulis pada pertengahan abad ke-14 menyebut pendiri Majapahit bernama Dyah Wijaya. Gelar "dyah" merupakan gelar kebangsawanan yang populer saat itu dan menjadi cikal bakal gelar "Raden". Istilah Raden sendiri diperkirakan berasal dari kata Ra Dyah atau Ra Dyan atau Ra Hadyan.

Nama asli pendiri Majapahit yang paling tepat adalah Nararya Sanggramawijaya, karena nama ini terdapat dalam prasasti Kudadu yang dikeluarkan oleh Wijaya sendiri pada tahun 1294. Gelar Nararya juga merupakan gelar kebangsawanan, meskipun gelar Dyah lebih sering digunakan.

No Bagian Deskripsi

1. Proporsi

2. Siluet

Dalam bentuk

penyederhanaan Siluet karakter Vijaya kurang dapat dikenali karena selalu dalam pose tangan yang merapat atau terhala ng bagian tubuh lain.

3. Shape

Secara bentuk dapat terlihat dari garis yang ditarik dari kedua kakinya ke bagian kepala bahwa Vijaya dibentuk oleh segitiga dengan terlihat cukup jelas.

4. Kostum

Senjata 2 tangan yang terlihat seperti trident.

Motif kain seperti batik berwarna merah.

d. Nala

Nala yang diadaptasi dari seorang Laksamana angkatan laut dari kerajaan Majapahit yang mana menurut kisahnya yaitu mpu Nala yang merupakan Laki-laki. Di dalam game ini digambarkan sebagai tokoh yang pandai menyamar dan berbaur dengan role fighter.

Gambar 3.6 Karakter Nala (Sumber: Pribadi, 2020)

Mpu Nala adalah panglima perang Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Dia terkenal karena ekspedisi yang pernah dilakukannya yang ternyata berhasil menaklukan daerah Dompo di Pulau Sumbawa pada tahun 1357. Dia diangkat sebagai Rakryan Tumenggung, yakni sebutan bagi orang yang menjadi salah satu di antara tujuh pejabat tinggi di Kerajaan Majapahit.

Ada juga yang menyebut Nala sebagai Maha Menteri bergelar wira mandalika yang berarti Panglima Mandala. Dia merupakan pemimpin armada angkatan laut Kerajaan Majapahit, yang mana armada tersebut dibangun oleh Patih Gajah Mada untuk mewujudkan impiannya mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Selain itu, Mpu Nala juga pernah diminta oleh Mada untuk menyerang Kerajaan Labuan Lombok. Tentara angkatan laut Majapahit yang dipimpin oleh Mpu Nala berhasil menaklukkan berbagai kerajaan di antaranya adalah kerajaan Samudra Pasai, Jambi, Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra). Kemudian ada juga Nansarunai (Kalimantan Selatan), Dompo (Nusa Tenggara Barat), Langkasuka, Kelantan, Kedah, Selangor, Pulau Bintan, Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaka.

No Bagian Deskripsi

1. Proporsi

2. Siluet

Dalam bentuk siluat karakter Nala cukup jelas dapat dikenali dengan bentuk topinya yang mudah dikenali

3. Shape Dari bentuknya Nala dapat

dilihat dibentuk oleh bentuk persegi panjang dan segitiga, namun segitiga lebih

mendominasi bentuk struktur tubuhnya.

4. Kostum

Tampilan Nala

digambarkan seperti tokoh perompak / bajak laut dilengkapi dengan topi dan juga pecut sebagai

senjatanya.

e. Kanta

Kanta seorang siswa SMA biasa yang menjadi pengendara ojek daring untuk membalas kebaikan nenek yang membesarkannya seorang diri.

Kekuatannya didapat secara tidak sengaja saat sebuah koper yang diterimanya untuk diantar jatuh dan sebuah benda didalamnya menyatu dengan tangannya.

Gambar 3.7 Karakter Kanta (Sumber: Pribadi, 2020)

No Bagian Deskripsi

1. Proporsi

2. Siluet

Dari bentuk Siluet dapat dikenali dengan mudah dari bentuk

aksesoris/senjatanya pada bagian tangan kanannya.

3. Shape

4. Kostum

Tampilannya digambarkan

tidak jauh seperti

pengendara motor dengan dilengkapi armor dadn senjata sebagai penunjuk kekuatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Muhammad (1945). Gadjah Mada, pahlawan persatoean Noesantara. Balai Poestaka.

Munandar, A. (2008). Ibu Kota Majapahit masa kejayaan dan pencapaian.

Jakarta: Komunitas Bambu.

Ratna, Nyoman K. 2010. Metode Penelitian: Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Novak, Jeannie. 2012. Game Development Essentials an Introduction – Third Edition. New York: Delmar.

Solarski, Chris. 2012. Drawing Basic and Video Game Art: Calssic to Cutting-Edge Art Techniques for Winning Video Game Design. New York: Watson-Guptill Publications.

Solarski, Chris. 2017. Interactive Stories and Video Game Art: A Storytelling Framework for Game Design. New York: CRC Press.

Dokumen terkait