• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS SOSIOSASTRA TERHADAP NOVEL LANGIT

5.1 Cinta

Cinta merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pada umumnya manusia tidak dapat terlepas dari cinta karena setiap manusia memiliki cinta. Ini disebabkan karena manusia adalah makhluk atau individu sosial yang hidup dengan individu lainnya. Manusia tidak dapat hidup tanpa pembauran, perhatian, pertolongan, dan bantuan orang lain. Pembauran, pertolongan, perhatian, dan bantuan antara sesama individu itu merupakan bentuk rasa cinta kepada orang lain. Oleh karena itu, cinta merupakan sebuah kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupannya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap manusia dan memberi arti yang berbeda pada setiap yang merasakannya, sehingga sulit memberi satu defenisi yang pasti mengenai cinta.

Wibowo Turnady beberapa defenisi cinta dari dari beberapa sumber, yaitu: 1) Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang (Wikipedia), 2) Cinta adalah kasih sayang yang mendalam (KKBI), 3) Cinta adalah perasaan sayang pada orang lain (Dictionary.com), 4) Cinta adalah ikatan atau persaan yang kuat yang menimbulkan rasa hormat dan sayang (Arddictionary.com), 5) Cinta adalah perasaan sayang dan tertarik yang sangat kuat kepada seseorang (Answer.com), 6) Cinta adalah fenomena sosial yang kognitif (ilmu sosiologi), 7) Cinta adalah emosi yang dalam dan kompleks yang membuat seseorang yang bertindak heroik. (ehow.com), 8) Cinta adalah emosi positif yang kuat. (Lexipedia.com), dan 9) Cinta adalah keterkaitan rasa sayang pada lawan jenis (biologi-online.org).

Dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

“Sebuah perasaan yang membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih saying, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.”

Wahdi (dalam

1) Eros, adalah cinta manusia semata, yang diinspirasi oleh sesuatu ysng menarik pada objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain, 2) Storge, adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak dan anak, dan saudara, 3) Philia, adalah setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan dengan jiwa dari pada tubuh. Menyentuh kepribadian manusia-intelektual, emosi dan kehendak, melibatkan salaing menbagi, 4) Agape, adalah tingkat kasih yang paling tinggi. Ini adalah kasih Tuhan, kasih yang tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi senang member tanpa menuntut balasan.

Dari keempat bentuk cinta di atas hanya dijumpai tiga bentuk cinta dalam novel Langit dan Bumi Sahabat Kami karya Nh. Dini yaitu:

5.1.1 Storge: (Cinta Ayah dan Ibu Kepada Putrinya)

Storge adalah perasaan atau ikatan alami antara ibu dan anak, bapak dan anak, dan saudara. Cinta ini tergambar pada orang tua Dini yaitu cinta ayah kepada Dini dan kedua kakaknya.

“Di zaman yang begitu susah ketika orang tua seharusnya hanya memikirkan penyediaan bahan pengisi perut yang utama, Bapak berkehendak dari garis kebiasaan dengan membawa pulang kaleng-kaleng berisi makanan manis buat anak-anaknya, , (Langit dan Bumi Sahabat Kami: 35.)

Dapat juga tergambar pada kakak Dini yang mengungsi beberapa tahun sejak penjajahan Belanda telah kembali dengan penuh kerinduan dan tangisan oleh kedua orang tua Dini.

“Tiba-tiba dari rumah terdengar suara ramai, seruan Ibu yang bercampu-aduk. Kata-kata “anakku ngger” dan sebutan Tuhan yang Maha Pengasih berkali-kali ke tampat kami. “Ada itu di rumah?” Tanya YU Saijem, tanpa menjawab, aku berlari menaiki tangga latar, masuk ke ruang makan. Kulihat Ibu berpelukan dengan Heratih kedua menangis bahagia, dan di ruang tengah Ayah juga berpelukan dengan Maryam kakakku, (Langit dan Bumi Sahabat Kami: 130).

5.1.2 Philia: (Cinta Ayah Kepada Saudaranya)

Philia adalah cinta yang setingkat yang lebih tinggi dari eros, berhubungn dengan jiwa dari pada tubuh. Menyentuh kepribadian manusia-intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Bentuk cinta dalam novel Langit dan Bumi Sahabat Kami terlihat rasa cinta ayah Dini kepada sanak saudaranya yang tinggal di rumah mereka yaitu Kang Marjo bersama istrinya, Yu Saijem yang tinggal bersama keluarga Dini tanpa suaminya beberapa bulan karena ditangkap oleh Belanda.

“Ayah juga menerima pengungsian beberapa kerabat dan saudara yang memerlukan pertolongan. Di kamar belakang timur ada Kang Marjo dan Yu Saijem, dan beberapa pengungsi lainnya, karena Ibu tidak sampai hati melihat mereka, (Langit dan Bumi Sahabat Kami: 11).

Kepedulian yang dimiliki orang tua Dini pada cerita ini menunjukkan rasa cintanya kepada warga. Warga dan sanak saudaranya yang merasa sedih karena penjajahan Belanda merasa terobati karena bantuan dari pada orang tua Dini yang dianggap sebagai pahlawan bagi kehidupan mereka.

5.1.3 Agape: (Cinta Ayah dan Ibu Kepada Warga)

Agape adalah tingkat kasih yang paling tinggi. Ini adalah kasih yang senang memberi tanpa menuntut balas. Cinta ini tergambar dari cinta yang dimiliki orang tua Dini kepada warga. Mereka membantu warga tanpa menuntut balasan walaupun dalam keadaan kekurangan, tetapi masih bisa membantu warga.

“Ketika pertempuran itu tiba, masyarakat kekurangan dalam segala-galanya bahkan semua penduduk menderita kelaparan, tetapi keluarga Dini tidak mengalami demikian karena mereka telah menyimpan banyak bahan makanan, melainkan mereka dapat membantu satu sampai tiga kelurga yang paling miskin pada saat itu, (Langit dan Bumi Sahabat Kami: 35).

Pada saat musim benar-benar menjadi kering Ayah juga masih bisa membantu warga. Dengan pembuatan sumur di belakang rumah, berkat peliharaan yang Ayah jual. Sehingga keluarga Dini dan warga bisa menikmakmati air bersih.

“Hari itulah betapa orang tuaku berbahagia. Keprihatinan karena kekurangan air menghilang berkat si suluk, kami memiliki sumber yang bisa memperpanjang kehidupan kami. Seperti biasa, Ibu tidak biasa berdiam melihat penderitaan orang lain. Ia segera menyilakan tetangga-tentangga terdekat untuk turut menikmati kegunaan sumber air, (Langit dan Bumi Sahabat Kami: 75).

Dokumen terkait