• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Daerah Tertinggal

2.2.2 Ciri-ciri Daerah Tertinggal

Menurut Adisasmita (2011), ciri-ciri dari daerah tertinggal adalah derah yang memiliki permasalahan sebagai berikut ini.

a. Kepadatan penduduk relatif rendah dan tersebar. b. Kebanyakan wilayah-wilayah ini miskin sumber

daya, khususnya sumber daya alam dan manusia. c. Terbatasnya akses transportasi yang menghubungkan

wilayah tertinggal dengan wilayah yang relatif maju. Menurut Wanggai (2004) permasalahan yang dihadapi daerah tertinggal antara lain rendahnya kualitas

ekonomi masyarakat, kesenjangan sosial ekonomi antar penduduk, kesenjangan antar wilayah dan antar desa-kota, rendahnya aksesibilitas wilayah, rendahnya kualitas sumberdaya manusia, potensi sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, isolasi wilayah, rendahnya kehadiran investor, dan rendahnya keterkaitan antar sektor, antar wilayah dan antar usaha ekonomi.

Sedangkan menurut Malik dkk (2008), daerah tertinggal adalah daerah yang diciri-cirikan memiliki masalah kemiskinan, produktivitas dan kualitas hidup rendah, sarana dan prasarana pembangunan wilayah sangat terbatas, pendidikan dan kesehatan masyarakat rendah, kesempatan kerja sangat terbatas.Permasalahan tersebut saling berkaitan dan merupakan masalah kompleks yang harus diprioritaskan pembangunannya secara serius baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri.Umumnya pembangunan di daerah tertinggal belum banyak tersentuh program pembangunan, sehingga akses terhadap pelayanan sosial, ekonomi, dan politik masih sangat terbatas serta terisolir dari wilayah sekitarnya.Oleh karena itu kesejahteraan kelompok masyarakat yang hidup di daerah tertinggal memerlukan perhatian dan keberpihakan pembangunan yang besar dari berbagai pemangku kepentingan. Permasalahan utama yang terdapat di daerah tertinggal antara lain permasalahan kualitas sumber daya manusia relatif rendah; kurangnya sarana dan prasarana (Infrastruktur); terbatasnya akses ekonomi, informasi dan teknologi; terdapatnya gangguan keamanan dan bencana; merupakan daerah perbatasan, terisolir, dan Komunitas Adat Terpencil (KAT) memiliki akses yang terbatas; kebijakan pembangunan yang kurang tepat.

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Anggapan masyarakat daerah tertinggal, bahwa pendidikan masih terlalu mahal dan tidak memberikan manfaat sebanding dengan sumberdaya yang dikeluarkan. Dampaknya masyarakat daerah

tertinggal memiliki angka partisipasi pendidikan rendah dan buta aksara cukup tinggi, dan pendidikan yang tersedia saat ini belum dapat dijangkau penduduk miskin di daerah tertinggal.

Tingkat kesehatan masyarakat saat ini telah menunjukkan peningkatan, tetapi disparitas status kesehatan antar: tingkat sosial ekonomi, kawasan, perkotaan dan perdesaan masih tinggi. Angka kematian balita golongan miskin hampir empat kali lipat dari golongan kaya, angka kematian bayi dan ibu lebih tinggi di daerah perdesaan, dan di Kawasan Timur Indonesia, serta penduduk dengan tingkat pendidikan rendah.Persentase balita berstatus gizi kurang dan buruk di perdesaan lebih tinggi dibanding perkotaan.

 Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan daya beli masyarakat;

 Pembangunan pendidikan di daerah tertinggal harus dapat menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi pendidikan;

 Pembangunan kesehatan harus dipandang investasi jangka panjang untuk meningkatkan sumber daya manusia, guna meningkatkan ekonomi lokal dalam mendorong pembangunan, menanggulangi kemiskinan dan ketertinggalan.

b. Infrastruktur

Disparitas kesejahteraan antar kawasan diakibatkan oleh kesenjangan infrastruktur.Aspek penting yang menentukan kemajuan suatu wilayah meliputi infrastruktur sosial dasar dan iinfrastruktur ekonomi.Pembangunan infrastruktur merupakan pengungkit/lokomotif kemajuan suatu wilayah,

sehingga harus diarahkan pada pendekatan berbasis wilayah dan keberpihakan.Ketersediaan infrastruktur selain berfungsi untuk kemajuan sosial, ekonomi juga mempunyai akses dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Akses terhadap Sumber Daya Ekonomi, Informasi dan Teknologi

Ketertinggalan daerah ditentukan oleh kurangnya akses terhadap sumber daya yang diperlukan masyarakat dalam mengejar ketertinggalan.Saat ini Akses terhadap sumberdaya daerah tertinggal, seperti akses pada lahan produktif untuk pengembangan usaha, prasarana ekonomi, sosial, permodalan, informasi, teknologi, dan inovasi sangat terbatas, sehingga kebutuhan dasar manusia banyak yang belum terpenuhi.

d. Keamanan dan Bencana

Keadaan aman dicerminkan oleh suasana tenteram, tidak ada rasa takut dan khawatir serta tidak terjadi konflik, dan kerusuhan. Sumber daya alam dapat menjadi modal pertumbuhan ekonomi dan penopang sistem kehidupan, untuk itu harus dikelola secara seimbang guna menjamin keberlanjutan pembangunan. Kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup berdampak besar bagi kehidupan manusia, dibeberapa daerah sudah sangat mengkhawatirkan sehingga timbulnya bencana yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Gangguan keamanan harus dikurangi dengan menurunkan ancaman ketegangan dan konflik antar kelompok masyarakat, sehingga diperlukan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok dan pengembangan budaya yang dilandasi nilainilai luhur. Dimasa mendatang, pemeliharaan dan

perbaikan ekosistem yang rusak harus menjadi fokus perhatian utama.

e. Daerah Perbatasan

Kebijakan pembangunan wilayah selama ini cenderung berorientasi inward looking, seolah-olah kawasan perbatasan hanya menjadi halaman belakang dari pembangunan (lebih mengedepankan aspek keamanan di banding aspek kesejahteraan). Akibatnya wilayah perbatasan bukan merupakan wilayah pembangunandaerah maupun nasional, dan dampaknya daerah ini hampir tidak tersentuh oleh pelayanan dasar dari pemerintah.

f. Komunitas Adat Terpencil

Di beberapa daerah tertinggal terdapat komunitas adat terpencil yang perlu diperhatikan, dan komunitas seperti ini sangat jauh tertinggal dengan komunitas lainnya. Untuk mendorong percepatandaerah tertinggal, merupakan suatu keharusan mempelajari komunitas ini, dan memetakannya kemudian memberdayakannya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Dari hasil pembahasan oleh pakar-pakar diatas, didapat indikator untuk pembahasan ciri-ciri daerah tertinggal.Menurut, infrastruktur, sumber daya alam, sumber daya manusia, infrastruktur ekonomi, dan aksesibilitas merupakan ciri dari daerah tertinggal.Menurut Adisasmita (2011) aksesibilitas, kependudukan, sumber daya alam, sumber daya manusia dan kondisi ekonomi wilayah dianggap penting untuk melihat suatu daerah dikatakan sebagai daerah tertinggal atau daerah maju. Menurut Wanggai (2004), pertumbuhan ekonomi wilayah, sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), aksesibilitas dan kondisi ekonomi wilayah disuatu daerah sebagai sesuatu yang penting untuk mengatakan suatu daerah termasuk tertinggal atau tidak. Sedangkan menurut Malik dkk (2008), pemasalahan rendahnya kualitas sumber daya manusia;

rendahnya pelayanan infrastruktur sosial dasar, dan infrastruktur ekonomi; permasalahan keamanan dan bencana; serta aksesibilitas merupakan ciri-ciri dari daerah yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal.

Dari pembahasan para pakar tersebut, terdapat kesamaan dalam hal memandang ciri-ciri daerah tertinggal antara lain, keseluruhan pakar memandang kurangnya aksesibilitas sebagai ciri-ciri dari daerah tertinggal; (Adisasmita, 2011), (Wanggai, 2004), dan (Malik dkk, 2008) memandang kurang optimalnya pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dan lemahnya kemampuan ekonomi wilayah sebagai ciri-ciri dari daerah tertinggal.Akan tetapi, untuk indikator Sumber Daya Alam (SDA) tidak dijadikan sebagai salah satu indikator dalam penelitian ini karena pembatasan ruang lingkup meliputi aspek sosial, ekonomi, dan infrastruktur.Sementara untuk indikator SDM, seluruh pakar melihat rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu ciri dari daerah tertinggal.

Dari pembahasan mengenai ciri-ciri daerah tertinggal pada subbab ini serta dengan memperhatikan pembatasan ruang lingkup pada penelitian ini, didapat indikator ciri-ciri daerah tertinggal.Indikator yang termasuk ciri-ciri daerah tertinggal pada penelitian ini meliputi indikator aksesibilitas, kependudukan, sumber daya manusia, kondisi ekonomi wilayah, infrastruktur sosial dasar, serta infrastruktur ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.6 Ciri-ciri Daerah Tertinggal (Adisasmita, 2011) (Wanggai, 2004) (Malikdkk, 2008) Indikator yang Digunakan Aksesibilitas Kependudukan Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Aksesibilta Sumber Daya Manusia Infrastruktur sosial dasar Infrastruktur Aksesibilitas Kependuduka n Sumber Daya Manusia Kondisi

Kondisi ekonomi wilayah s Kondisi ekonomi wilayah ekonomi Keamanan dan Bencana Aksesibilitas ekonomi wilayah Infrastruktur sosial dasar Infrastrukturek onomi Sumber: Hasil Tinjauan Pustaka, 2015

Dokumen terkait