• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

B. Perilaku Asertif

2. Ciri-Ciri Perilaku Asertif

Adams dan Lezs (1995) berpendapat bahwa ciri-ciri perilaku asertif adalah :

a. Bergaul dengan jujur dan langsung.

b. Mampu menyatakan perasaan, kebutuhan-kebutuhan dan ide mereka. c. Mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan mengambil inisiatif

demi memenuhi kebutuhannya.

d. Mampu meminta informasi dan bantuan orang lain bilamana mereka membutuhkannya.

e. Bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan ketika berkonflik dengan orang lain.

f. Mampu mempertahankan hak tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

3. Manfaat Perilaku Asertif

Adams & Lenz (1995) mengatakan bahwa ketika individu mampu berperilaku asertif maka ia akan mampu sepenuhnya memahami dan mengenali diri sendiri dengan baik, mengetahui kebutuhan diri, mampu mengungkapakan opini, dan ide-idenya kepada orang lain. Kemampuan untuk mengungkapkan diri akan menjadikan individu tersebut mampu bertindak kongkret pada apa yang dirasakan serta menciptakan lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dengan orang lain secara efektif.

Perilaku asertif akan membantu seseorang untuk mengkomunikasikan secara jelas dan tegas kebutuhan-kebutuhan, keinginan dan perasaannya kepada orang lain, berkurangnya frustrasi dan kebencian, semakin bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan diri mereka sendiri. Selain itu perilaku asertif akan membantu individu dalam meningkatkan perasaan sejahtera, bebas dari rasa tertekan serta dapat menghambat munculnya kecemasan (Utami, 2004).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif akan membantu seseorang dalam mengenali dan memahami dirinya sendiri seperti berani mengkomunikasikan kebutuhan, keinginan dan opininya, selain itu berani mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga perasaan menjadi sejahtera, bebas dari rasa tertekan dan mempunyai kesempatan mengembangkan diri dengan orang lain sehingga mengurangi rasa frustrasi dan kebencian terhadap orang lain.

C. Hubungan antara Perilaku Asertif dan Kecemasan Presentasi Proposal Penelitian Skripsi pada Mahasiswa.

Ketika seorang mahasiswa sudah sampai pada tingkat akhir perkuliahannya, mahasiswa tersebut harus mengambil mata kuliah seminar. Dalam mata kuliah seminar tersebut setiap mahasiswa harus mempresentasikan proposal penelitian skripsinya di hadapan dosen pengampu dan peserta kuliah secara mandiri.

Presentasi ini terkadang menjadi hal yang sangat mencemaskan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah seminar karena mereka harus mulai mencari suatu topik permasalahan yang ingin di telitinya berkaitan dengan bidang ilmu dari fakultas atau jurusannya, karena biasanya proposal penelitian dari mata kuliah seminar ini akan di lanjutkan ke skripsi. Kecemasan yang di alami oleh para mahasiswa ini karena kemungkinan disebabkan oleh beberapa situasi. Situasi tersebut antara lain : mahasiswa ini harus mempersiapkan materi presentasinya secara individual mulai dari mencari materi, menjawab pertanyaan dari peserta kuliah sampai membuat materi presentasi tersebut menjadi menarik. Selain itu kemungkinan presentasi ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka untuk berbicara secara individual di depan kelas karena biasanya presentasi yang dilakukan di kelas dilakukan secara berkelompok. Kemungkinan lain skripsi ini merupakan pengalaman pertama bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian ilmiah sehingga tingkat kesukarannya lebih tinggi bila dibandingkan dengan penelitian lainnya.

Kemungkinan penyebab dari kecemasan yang dialami oleh mahasiswa ini adalah adanya pikiran yang negatif dan tidak rasional yakni pola pikir dan persepsi yang negatif terhadap kritikan dari orang lain. Seperti yang di kemukakan oleh Rahayu, dkk (2004) bahwa kecemasan yang dialami individu itu terjadi karena adanya pikiran negatif dan tidak rasional. Artinya individu berpikir bahwa orang-orang yang ada di dalam presentasi itu akan mengevaluasi semua kegiatan yang ia lakukan di depan umum, mulai dari pakaian, cara presentasi, gaya penyampaian materi presentasi, cara menjawab pertanyaan dari peserta kuliah dan dosen pengampu sarta kemampuan ia menjawab apakah ia dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik atau tidak.

Orang yang mempunyai kecemasan ketika berbicara di depan umum biasanya akan menghindar bila ia mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan umum, atau menghadapinya tetapi dengan tingkat kecemasan yang besar. Menurut survey acak terhadap 500 penduduk Winnipeg, Manitoba, menemukan bahwa 1 diantara 3 orang mengalami kecemasan yang berlebihan ketika berbicara di depan umum, yang mempunyai pengaruh buruk yang cukup signifikan terhadap hidup mereka sehingga mereka tidak dapat mengembangkan potensi mereka dengan baik (Stein, Walker & Forde, dalam Nevid & Rathus, 2005). Begitu pula dengan mahasiswa yang mengalami kecemasan ketika presentasi proposal penelitian skripsinya. Kecemasan akan membuat proses komunikasi yang terjadi berjalan dengan tidak efektif sehingga akibatnya proses penyampaian materi presentasi menjadi terhambat.

Hambatan ini terjadi karena mahasiswa tersebut tidak dapat mengemukakan pendapatnya secara langsung kepada peserta kuliah dan dosen pengampu mengenai pendapat, ide dan argumentasinya terhadap materi presentasi proposal penelitiannya. Padahal didalam presentasi proposal penelitian skripsi ini diperlukan keterbukaan atas kritikan dan masukan dari peserta kuliah dan dosen pengampu demi kemajuan proposal penelitiannya. Akibatnya, maka presentasi ini berjalan dengan tidak lancar karena adanya kekhawatiran bahwa mahasiswa ini akan dievaluasi oleh dosen dan peserta kuliah sehingga bila ia harus berargumentasi dengan dosen dan peserta kuliah maka ia tidak dapat memberikan jawaban yang maksimal.

Seseorang yang berperilaku asertif dapat menerima kritikan dan masukan dari dosen dan peserta kuliah tersebut dengan sikap terbuka, tanpa harus merasa dijatuhkan, bersedia mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan materi ilmiahnya dan mau berargumentasi serta bernegosiasi dengan orang lain demi kemajuannya dalam mempresentasikan proposal penelitian skripsinya, akibatnya presentasi ini dapat berjalan dengan lancar karena ia tidak merasa takut untuk dievaluasi oleh dosen dan peserta kuliah karena ia mempunyai pikiran yang positif demi kemajuan proposal penelitian skripsinya.

Perilaku asertif yang dimiliki oleh mahasiswa ini kemungkinan akan membuat ia menjadi lebih berani ketika harus mempresentasikan proposal penelitian skripsinya di depan kelas karena ia dapat merasa santai terhadap situasi tersebut. Orang yang mempuyai perilaku asertif dapat menguasai

situasi ini dengan santai karena kemungkinan ia tidak mempunyai pikiran negatif dan berpikir positif demi kemajuan proposal penelitian skripsinya. Akan tetapi sebaliknya, bagi mahasiswa yang memiliki perilaku asertif yang rendah akan mengalami kecemasan ketika harus mempresentasikan proposal penelitian skripsinya.

Berikut ini adalah skema hubungan antara perilaku asertif dan kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi pada mahasiswa :

Tinggi

• Bergaul dengan jujur dan langsung

• Mampu menyatakan perasaan, kebutuhan dan ide.

• Mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya.

• Mampu meminta informasi dan bantuan orang lain bilamana mereka membutuhkannya

• Bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan ketika berkonflik dengan orang lain.

• Mampu mempertahankan hak tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

Rendah

• Tidak dapat bergaul dengan jujur dan langsung.

• Tidak mampu menyatakan perasaan, kebutuhan dan ide.

• Tidak mampu bertindak demi kepentingan sendiri dan tidak dapat mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya.

• Tidak mampu meminta

informasi dan bantuan orang lain bilamana mereka membutuhkannya.

• Tidak bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan ketika berkonflik dengan orang lain.

• Tidak mampu mempertahankan hak tanpa melanggar hak dan kebutuhan orang lain.

Besar Kecilnya Kekhawatiran Dievaluasi

Tinggi Rendahnya Kecemasan Presentasi Proposal Penelitian Skripsi Perilaku Asertif

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut :

Ada hubungan negatif antara perilaku asertif dan kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi pada mahasiswa. Semakin tinggi perilaku asertifnya, maka semakin rendah kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi pada mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah perilaku asertifnya maka semakin tinggi kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi pada mahasiswa.

31

Dokumen terkait