• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kecemasan Presentasi Proposal Penelitian Skripsi

2. Presentasi Proposal penelitian Skripsi

2. Presentasi Proposal Penelitian Skripsi

a. Pengertian Presentasi Proposal Penelitian Skripsi

Skripsi adalah suatu bentuk tugas akhir yang berupa karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri program S1 di Universitas Sanata Dharma. Skripsi harus mencerminkan permasalahan yang terkait dengan bidang ilmu dari fakultas atau jurusan yang diambil oleh mahasiswa tersebut. Selain itu skripsi mengandung unsur latihan akademik dalam menyusun karya ilmiah, maka skripsi tidak harus memberikan sumbangan baru bagi

disiplin ilmu yang bersangkutan, tetapi tidak boleh merupakan hasil jiplakan (Hartoko & Handayani, 2003).

Menurut Siang (2003), setiap kali mendengar kata skripsi, maka dalam benak mahasiswa selalu terbayang suatu proses yang sulit. Sebenarnya skripsi tidak lebih dari sebuah mata kuliah dengan bobot beberapa SKS, hanya saja minimal ada 2 hal yang membuat skripsi menjadi mata kuliah yang istimewa dibandingkan dengan kuliah teori. Pertama, karena skripsi biasanya merupakan pintu gerbang terakhir sebelum menjadi sarjana. Kedua, karena sifat mata kuliahnya yang berbeda dengan kuliah teori, selain itu skripsi harus dilaksanakan secara mandiri oleh tiap mahasiswa mulai dari proposal hingga ujian pendadaran.

Sebelum mahasiswa mengambil skripsi maka mahasiswa tersebut harus mengambil mata kuliah seminar. Di dalam mata kuliah seminar ini setiap mahasiswa wajib mengumpulkan proposal penelitiannya. Pada prinsipnya proposal adalah suatu pemberitahuan tertulis kepada jurusan tentang apa yang hendak diteliti dalam skripsi (Siang, 2003).

Ketika membuat proposal penelitian ini, maka buatlah proposal yang sesuai dengan format yang ditetapkan oleh jurusan. Pada pembuatan proposal penelitian ini, isinya harus menjawab dua pertanyaan, yaitu apa yang akan si calon peneliti kerjakan dan bagaimana si calon peneliti ini mengerjakannya. Pada umumnya isi dari proposal

berupa permasalahan, tujuan, batasan masalah, serta dasar teori secara ringkas (Siang, 2003)

Ketika Proposal penelitian sudah jadi maka mahasiswa tersebut harus mempresentasikannya di hadapan peserta kuliah dan dosen pengampu. Presentasi adalah pidato yang biasanya diberikan dalam lingkungan bisnis, teknis, profesional atau ilmiah. Pada saat presentasi ini khalayaknya mungkin lebih khusus bila dibandingkan dengan khalayak yang menghadiri pidato yang umum (Mandel, 1991).

Mahasiswa yang melakukan presentasi proposal penelitian berharap agar peserta kuliah dan dosen pengampu dapat mengetahui presentasinya. Di dalam presentasi ini para peserta kuliah mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada si peneliti apabila mereka merasa kurang jelas dengan materi yang ingin di telitinya dan dari pertanyaan-pertanyaan ini maka dapat dijadikan masukan bagi perkembangan proposal penelitian si calon peneliti.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa presentasi proposal penelitian skripsi adalah proses penyampaian materi dari calon peneliti kepada peserta kuliah dan dosen pengampu sehingga mereka dapat mengetahui materi apa yang ingin diteliti oleh si calon peneliti.

b. Pembuatan Proposal Penelitian Skripsi

Menurut Siang (2003), di banyak perguruan tinggi umumnya pelaksanaan skripsi didahului dengan pembuatan proposal. Jika proposal disetujui maka skripsi dapat dimulai. Pada beberapa fakultas, mata kuliah seminar sering juga di sebut kolokium. Biasanya seminar atau kolokium ini berlangsung singkat dan waktunya tidak lama seperti ujian pendadaran dan pertanyaan yang diajukan biasanya hanya seputar dasar teori dan langkah-langkah yang akan kita kerjakan di dalam pembuatan proposal penelitian skripsi kita.

Minimal ada 2 tujuan pembuatan proposal (Siang, 2003), yaitu : 1) Agar tidak terjadi duplikasi judul. Pihak jurusan harus mengupayakan

agar skripsi yang pernah dibuat tidak lagi diulangi oleh mahasiswa lainnya.

2) Agar materi skripsi memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan oleh fakultas. Dari proposal akan kelihatan apakah yang dilakukan mahasiswa sudah cukup layak. Jika materi dianggap terlalu mudah atau terlalu sulit maka biasanya proposal akan ditolak atau direvisi. Akan lebih baik jika penolakan dilakukan sebelum skripsi dibuat daripada di tengah atau setelah skripsi selesai.

Selain itu ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum mengambil skripsi (Siang, 2003), yaitu :

1) Pikirkan judul atau topik skripsi

Judul skripsi meliputi apa yang akan dikerjakan dalam skripsi dan bagaimana cara mengerjakannya. Ide ini tidak bisa muncul mendadak, tapi membutuhkan waktu untuk menggalinya.

2) Prosedur skripsi

Sebelum skripsi benar-benar diambil, mahasiswa perlu mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan yang berlaku di fakultasnya, seperti apakah diperlukan proposal atau kolokium, bagaimana menentukan dosen pembimbing.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kita harus memikirkan judul skripsi kita dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi kesamaan judul skripsi antara mahasiswa yang satu dengan yang lain serta mahasiswa harus tahu bagaimana prosedur di fakultasnya ketika menyusun skripsi sehingga proses penyusunan skripsinya dapat berjalan dengan lancar.

3. Kecemasan Presentasi Proposal Penelitian Skripsi

Kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi adalah suatu keadaan emosi yang ditandai dengan adanya perasaan takut dan khawatir pada saat menyampaikan materi presentasi yang berkaitan dengan bidang ilmu dari fakultas atau jurusan mahasiswa tersebut yang disampaikan kepada peserta kuliah dan dosen pengampu sehingga mereka dapat mengetahui materi apa yang ingin diteliti oleh si peneliti.

Kemungkinan penyebab dari kecemasan presentasi proposal penelitian skripsi ini adalah karena skripsi merupakan mata kuliah yang berbeda dengan mata kuliah teori sehingga membutuhkan penguasaan materi yang lebih. Selain itu presentasi proposal penelitian skripsi ini harus dilakukan secara individual sehingga tingkat kecemasannya menjadi lebih tinggi bila dibandingkan pada saat mahasiswa tersebut melakukan presentasi secara berkelompok.

Hal ini berarti bahwa ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kecemasan. Faktor internalnya seperti perasaan subjektif dari individu itu sendiri yang merasa belum siap menghadapi suatu situasi yang baru dan adanya pola pikir dan persepsi yang negatif yang dimiliki oleh individu tersebut. Sedangkan untuk faktor eksternalnya, seperti adanya standar keberhasilan yang tinggi terhadap individu tersebut.

Kecemasan presentasi ditandai dengan reaksi-reaksi fisiologis, seperti bernafas lebih cepat, jantung berdebar-debar, berkeringat, adanya peningkatan denyut nadi dan tekanan darah, gangguan lambung, mengalami gemetar pada tangan dan tungkai, nyeri pada hulu hati, otot-otot tengkuk dan rahang menegang, suara yang gemetar atau terputus-putus serta rasa kering di dalam mulut. Akibat dari kecemasan ini adalah ia tidak dapat menyampaikan proposal penelitian skripsinya dengan lancar dan peserta kuliah tidak dapat mengerti apa yang ingin diteliti oleh si peneliti. Akibat selanjutnya ia tidak dapat memperoleh nilai yang maksimal dari hasil presentasinya tersebut.

Dokumen terkait