• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRE TEST

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS 1)

B. Ciri-ciri persahabatan yang sehat

Menurut Ahmadi ada beberapa ciri persahabatan yang sehat: a.Saling menghargai satu sama lain artinya

Masing-masing saling menghargai sebagai pribadi yang unik memiliki

kelebihan dan kekurangan misalnya bakat dan kemampuan yang berbeda, suku, agama, dan bahasa.

b.Suka membantu dalam hal apapun.

Ketika sahabat mengalami kesulitan dan tantangan kita akan menyediakan waktu tenaga dan kemampuan untuk membantu sahabat kita dengan tulus. c.Dapat dipercaya

yang dialami kepada sahabatnya karena merasa bahwa sahabatnya akan menjaga rahasia dan mau membantunya ketika mengalami kesulitan. d.Tidak meremehkan orang lain

Seorang sahabat yang sehat tidak akan perna meremekan sahabatnya karena apa yang dilakukannya akan membuat orang lain terluka.

e.Bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan

Sahabat yang sehat tidak perna membeda-bedakan dalam berteman tetapi selalu berusaha bergaul dengan siapa saja baik itu dengan orang yang pintar, kaya, miskin, dan sebagainya.

C.Cara- cara menjalin dan memelihara persahabatan yang sehat:

Menurut Ahmadi (2009) ada beberapa cara memlihara persahabata yang sehat a.Mau menerima orang lain apa adanya dan tanpa syarat

Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain

b.Membiarkan orang lain menerima dirinya sendiri artinya memberikan ruang kepada orang lain untuk mengenal dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangan serta memberikan dukungan terhadap orang tersebut untuk berkembang kearah yang lebih baik

Misalnya ada seorang sahabat yang memiliki bakat dalam bidang musik kita membiarkan teman tersebut untuk mengenal kemampuan yang ada dalam dirinya khususnya dalam bidang music dan mendorongnya untuk

mengembangkan bakat yang ada.

c.Tidak memaksa kehendak pada siapapun untuk menjadi sempurna seperti sebelum anda menyukai.

d.Tidak tawar menawar dalam hal penerimaan, misalnya: saya akan menerima anda kalau anda melakukan sesuai seperti apa yang saya inginkan.

e.Mau menghargai orang lain

Apapun keadaan orang itu perlu dihargai karena dia adalah seorang pribadi yang memiliki keunikan baik dari latar belakang keluarga, agama, suku, dan budaya.

REFLEKSI

Sumber

Ahmadi Abu. H, 2009. Psikologi Sosial.Jakarta:Rineka Cipta

http://id.wikipedia.org/wiki/Persahabatan di undo Senin, 28 0ktober 2013 Pkl 9.57 1. Manfaat apa yang anda dapatkan setelah mengikuti

bimbingan hari ini?

……….. ……….. ………

2. Hambatan-hambatan apa yang anda temukan dalam mengikuti proses kegiatan bimbingan hari ini? Alasannya? ……… ………. ……… ……… ……… ………..

SINOPSIS

Film Singkat dengan Judul “Cheng Cheng Po”

Cheng Cheng Po, film pendek karya B.W Purbanegara, berkisah tentang Markus, Tyara, Tohir dan Han, datang dari keluarga yang berbeda latar belakang dan etnis. Meski demikian, hal itu tidak membuat mereka menjadi tidak bersahabat. Persahabatan mereka begitu tulus hingga mereka tidak memandang perbedaan sebagai penghalang untuk bersahabat secara sehat. Mereka saling berbagi dan membantu. film singkat tersebut menggambarkan bahwa mereka memiliki kepedulian yang besar terhadap masalah yang dihadapi teman mereka. Hal yang menarik adalah inisiatif dari anak-anak tersebut membuat pertunjukkan barongsai untuk menghasilkan uang yang akan digunakan untuk membantu pembayaran SPP. Bagi anak perbedaan suku tidak menjadi alasan bagi mereka untuk tidak menjalin bersahabat.

Verbatim untuk Role Playing Judul Video Singkat (Cheng-Cheng Po) PEMERAN

1. Mira (Anak yang Miskin) 2. Nia Dan Desi (Teman Curhat) 3. Laras ( Teman Yang Jahat) 4. Wali Kelas (bapak)

5. Ayah Nia 6. Ayah Desi KARAKTER PEMERAN

1. Mira :

Terbuka, suka menolong, menerima keadaan keluarga dan tidak mudah menyerah.

2.Nia dan Desi :

bergaul dengan siapa saja, terbuka, suka menolong, dan peduli.

3. Ayah Nia : Peduli dengan keadaan orang lain. 4. Ayah Desi :

Tidak mau peduli dengan kebutuhan orang lain, tidak mau bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang keluarga, suku, budaya, dan agama yang berbeda.

5. Wali Kelas :

Menuntut siswa untuk membayar SPP tanpa memandang ekonomi keluarga siswa, kejam, suka marah-marah. 6. Laras :Suka mengolok-olok teman dan tidak mau peduli dengan

Kriteria siswa yang dipilih untuk role playing pada siklus 1 Siswa yang berperan sebagai

1. Mira: Diam, tidak banyak omong dan kurang aktif 2. Nia dan Desi: Ceria, aktif

3. Laras: Suka ribut dan sering mengolok teman atau yang suka menyuruh teman untuk berbuat sesuatu

4. Wali kelas: Siswa yang suka marah pada temannya 5. Ayah Nia: Siswa yang aktif dan ceria

6. Ayah Desi: Siswa yang suka marah dan mengeluh.

METODE (ROLE PLAYNG) ARTI SEBUAH PERSAHABATAN

Narator : Nia, Desi dan Mira adalah siswa kelas X A yang memiliki hubungan yang baik dalam suatu relasi persahabatan. Mereka memiliki latar belakang keluarga, suku, budaya dan agama yang berbeda. Nia berasal dari keluarga yang pas-pasan, Desi berasal dari keluarga menengah keatas sedangkan Mira berasal dari keluarga yang miskin. Perbedaan ini tidak menghalangi mereka untuk bersahabat, ini terlihat ketika dalam berelasi sehari-hari sebagai seorang sahabat mereka saling membantu. Pada suatu hari siswa kelas X A didatangi oleh Wali Kelas. Wali kelas tersebut hendak

memberikan pengumuman kepada siswa sebelum mereka pulang ke rumah Wali Kelas: Selamat siang semuanya. Sebelum mengakhiri pelajaran bapak akan

mengumumkan sesuatu. Berhubung ujian semester akan dilaksanakan minggu depan diharapkan semua siswa wajib membayar SPP, karena kalau tidak membayar maka siswa tersebut tidak diperbolekan untuk

mengikuti ujian. Semua sudah jelas? (semua siswa diam tidak menjawab) tetapi sebelum pulang bapak minta supaya Mira bertemu bapak di kantor MIRA: (Terkejut, heran dan ketakutan karena diminta untuk bertemu wali kelas) Narator: Semua siswa pulang ke rumah mereka masing-masing kecuali Mira, Desi

dan Nia. Mira karena masih bertemu dengan wali kelas. Desi dan Nia menunggu Mira di halaman sekolah karena mereka adalah teman baiknya Mira.

Mira: Mat siang pak apakah saya ada masalah?

Wali Kelas: Kamu ada masalah dengan uang SPP, semua siswa sudah membayarnya tetapi kamu sendiri belum, bapak beri waktu untuk kamu sampai minggu depan kalau minggu depan kamu tidak bayar SPP berarti kamu tidak ikut ujian (suaranya keras dan marah)

Mira: (suara gemetar sambil menunduk) Baik pak saya akan berusaha untuk membayarnya. (malu karena berpikir bahwa orang tuanya tidak memiliki uang untuk membayar SPP).

Wali Kelas: Ingat itu!!! Sekarang silakan pulang

Mira: Terima kasih pak (sambil keluar dari ruangan wali kelas)

Nia: Mira, Apakah kamu mau langsung pulang ke rumah sekarang? ayolah kita ke kantin dulu.

Mira: Maaf ya aku mau pulang ke rumah sekarang Desi: Mira, ko kamu kelihatan sedih ada apa?

Mira: Saya sedih dan bingung harus bagaimana sekarang, soalnya minggu depan uang SPP saya harus sudah lunas sementara orang tuaku tidak punya uang (menangis)

Nia: Kamu jangan terlalu sedih kita harus bisa cari jalan keluar

Desi: Iya Mira, saya memahami perasaanmu sekarang. Saya rasa apa yang dikatakan Nia itu benar kita harus bisa cari jalan keluar tidak bisa kita hanya duduk sedih dan sedih.

Mira: Iya Des, Tapi sekarang saya juga bingung orang tuaku tidak punya uang, lagi pula usaha ibu untuk menjual bakpao akhir-akhir ini sering tidak laku, mungkin orang sudah bosan dengan jualan ibu. Lalu dari mana saya bisa mendapatkan uang untuk membayar SPP.

Desi: Ow, tenang aja Mira, kita berdua pasti bisa bantu kamu. Nanti setelah sampai di rumah saya coba minta uang sama ayah, dan saya pikir ayah pasti bisa bantu kamu

Nia: Saya juga akan coba minta uang ke orang tuaku pasti mereka bisa bantu kamu untuk bayar SPP, atau kalau orang tuaku keberatan, saya mau ambil uang tabunganku biar kamu bisa bayar uang SPP.

Mira: Terima kasih kalian berdua mau membantu saya tetapi.

Nia: Tapi apa? Sudalah, jangan terlalu pikir tentang uang, kita harus bisa cari solusinya, saya dan Desi adalah sahabat kamu jadi kami pasti akan membantu kamu. Yakinlah kita pasti bisa. (sambil memegang bahu Mira)

Narator: Mira dan kedua temannya kembali ke rumah mereka masing-masing Nia: Selamat siang pak .

Ayah Nia: Selamat siang Nia. Eh kamu sudah pulang, ayo ganti baju dan makan (wajah gembira)

Nia: Iya ayah, tapi setelah makan Nia mau minta sesuatu sama ayah Ayah Nia: Mau minta apa??

Nia: Begini pak, Nia punya sahabat di kelas, ia sangat baik namanya Mira, saat ini dia mengalami kesulitan untuk bayar uang SPP karena orang tuanya tidak punya uang. Kasihan Mira, kata wali kelas kalau ada siswa sampai minggu depan tidak bisa lunaskan uang SPP, siswa tersebut tidak bisa ikut ujian semester. Mira termasuk siswa yang belum membayar uang SPP, dia pasti tidak bisa ikut ujian Ayah Nia: Iya ayah paham dengan apa yang kamu katakan dan niat baikmu untuk

membantu sahabatmu, tetapi sekarang ayah juga tidak punya uang untuk membantu temanmu. Ayah usul kalau kamu mau, pakai dulu uang tabunganmu untuk bantu temanmu dan kalau ayah sudah punya uang ayah akan kembalikan uang tabunganmu.

Nia: Benar Ayah, ( dengan wajah gembira Nia membongkar celengannya dan menghitung uangnya). Ayah ini uang yang Nia dapat dari celengan.Tetapi uang ini belum cukup buat lunasin SPP Mira.

Ayah: Ow, sedikit tidak apa-apa, yang penting kamu punya niat baik untuk membantu sahabatmu

Narator: Desi sampai di rumah juga melakukan hal yang sama yaitu meminta uang ke ayahnya

Ayah Desi: Mat siang Desi Desi: Mat siang ayah

Desi: Tidak ada masalah ko ayah, Desi cuma kecapaian. Ayah, Desi mau minta sesuatu dari ayah, tapi jangan marah ya ayah

Ayah Desi: Oh, ayah tidak marah. Ayah tahu pasti kamu mau minta hadia ulang tahunmu, jangan kuatir ayah sudah menyiapkan hadia yang sangat bagus untuk kamu.

Desi: Bukan hadia ulang tahun, tapi uang

Ayah Desi: Uang untuk apa? kan uang sekolahmu sudah lunas

Desi: Uang untuk bantu temanku Mira, yang saat ini sedang mengalami kesulitan membayar uang SPP. Kasihan Mira, kalau tidak bayar uang SPP dia tidak akan ikut ujian semester

Ayah Desi: Mira lagi setiap hari Mira terus apakah tidak ada nama lain yang kamu sebut? Bapak sudah bosan mendengar nama itu, bapak juga sudah berkali-kali melarang kamu untuk tidak bersahabat dengan orang yang seperti itu, miskin, beda suku, budaya dan agama dengan kita. (marah) Desi: Ayah memangnya ada apa kalau Desi berteman dengan Mira. Begini ayah,

Mira itu memang miskin, beda suku, agama, dan budaya dengan kita tapi Mira itu adalah sahabat baik Desi. Apa salahnya Desi berteman dengan dia? Apakah Desi salah kalau ada seorang sahabat mengalami kesulitan dan Desi membantunya?

Ayah Desi: Tidak ada yang salah tapi ayah tidak mau kamu bersahabat dengan dia apa lagi membantu dia, ayah tidak punya uang, terserah kalau kamu mau bantu dia, silakan cari uang sendiri.(marah)

Desi: Terima kasih ayah, biarpun ayah marah tetapi saya akan tetap berusaha untuk membantu sahabat saya (sedih dan kecewa)

Narator: Hari berikutnya mereka kembali ke sekolah dan pada saat istirahat mereka bertemu di kantin untuk membahas kembali masalah uang SPP

Desi: Bagaimana kabar hari ini? Nia: baik

Mira: ((Tidak menjawab hanya diam dan menunduk)

Nia: Mir aku ada berita gembira hari ini untuk kamu, saya punya tabung di rumah, dan kemarin saya coba untuk membongkar tabungan saya, ya lumayan hasilnya saya ingin membantu kamu bayar SPP.

Mira: Terima kasih kamu mau membantu saya (senang)

Nia: Tapi kalau Cuma uang tabunganku tidak cukup kita harus cari lagi biar kamu bisa bayar lunas SPPmu

Desi: Terima kasih Nia, saya ada ide bagaimana kalau kita mengamen. tapi sama siapa kita ngamennya??

Nia: Sebentar itu disana ada Laras ayo kita minta dia juga untuk bantu kita ngamen Desi: Kita juga bisa minta teman-teman lain untuk mengamen

Narator: Tiba-tiba Laras datang bergabung dengan mereka di kantin Laras:Hei, Lagi ngapai kalian disini

Desi: Lagi bahas sesuatu, apa kamu bisa bantu kami? Laras: Bantu apa??

Desi: Bantu kita untuk mengamen, biar kita dapat uang untuk bantu teman kita Mira yang kesulitan membayar uang SPP.

Laras: Mengamen(tertawa sinis) tidak!! tidak!!! itu pekerjaan yang sangat hina buat saya. Lagian yang butu uang siapa Mira atau saya? biarkan dia ngamen sendiri, dia memang cocok kalau mengamen. Maaf saya ada banyak tugas, saya tidak bisa bantu, saya pergi dulu ya (Laras pergi meningalkan mereka)

Desi+Laras+Mira: (Diam sejenak melihat tingkah dan mendengar kata-kata yang diungkapakan oleh laras)

Desi: Mira tidak perlu tanggapi apa yang dikatakan Laras tadi, sekarang yang terpenting kita bertiga harus tenang dan berusaha untuk mencari solusinya Nia: Kita pasti bisa, nanti saya yang menyanyi karena suara saya bagus, kalian

berdua yang menari, setujukan?? kita harus buat sekreatif mungkin biar orang tertarik melihat kita dan mau membantu kita.

Desi+Mira: Kami setuju dengan idemu

Narator: Akhirnya mereka bertiga mengamen sepulang sekolah dan mendapat uang yang banyak untuk bisa membayar uang SPP, dan mereka semakain menjalin persahabatan yang sehat. Persahabatan yang sehat mengajak orang untuk peduli dengan kebutuhan sesama dan mau membantu tanpa memikirkan perbedaan suku, rasa dan lain sebagainya

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN