• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Sistematika Pembahasan

2. Ciri, Sifat, dan Tujuan Inovasi Pembelajaran

Anne Mai Walder menggambarkan bahwa inovasi sebagai to that of adjustment, improvement, development, study/pilot project, exsperiment, or even modernization, reform or renewal (penyesuaian, perbaikan, pengembangan, kajian/pilot proyek, eksperimen, atau modernisasi, memperbaiki atau pembaharuan), menurut pandangannya inovasi menginginkan perubahan positif, melahirkan performance, cara terbaik, inovasi memerlukan perubahan pendekatan intelektual, sikap dan tingkah laku.50 Untuk itu, inovasi memiliki ciri dan sifat khusus dan bukan hanya sekedar adanya perubahan belaka.

Milles mengungkapkan bahwa inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan (innovation is a species of the genus change), yaitu suatu perubahan yang sifatnya khusus (specific), memiliki nuansa kebaruan (novel), dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu (planned and deliberate), serta dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu sistem tertentu (goals of the system).51 Pendapat ini menyimpulkan bahwa terdapat ciri dari suatu inovasi.

Model kepemimpinan transformasional merupakan agen perubahan, karena memang erat kaitannya dengan transformasi yang terjadi dalam suatuorganisasi. Fungsi utamanya adalah berperan sebagai katalis perubahan, bukannya sebagai pengontrol perubahan. Seorang pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas, memiliki gambaran holistis tentang bagaimana organisasi di masa depan ketika semua tujuan atau sasaran telah tercapai. Dalam bidang pendidikan ada

50Anne Mai Walder, “The Concept of Pedagogical Innovation in Higher Education”. Educational Journal, Volume 3 No. 3 2014, p. 197. doi: 10.11648/j.edu. 20140303. 22.2014;3(3): p. 195-202.

51Milles B, Matthew, Innovation In Education (New York: Teacher Collage Press, Columbia University, 1973), h. 14

beberapa contoh jenis inovasi, seperti: penerimaan pesertadidik (PPD) online, inovasi pembelajaran, inovasi kurikulum, sistem akademik terpadu (sikadu), inovasi tenaga pendidik dan kependidikan dan inovasi struktur organisasi.

Menurut Djamaluddin Ancok, jenis inovasi meliputi (1) inovasi proses, (2) inovasi metode, (3) inovasi struktur organisasi, (4) inovasi dalam hubungan, (5) inovasi strategi, (6) inovasi pola pikir (mindset), (7) inovasi produk, dan (8) inovasi pelayanan.52

Pendapat Milles di atas menggambarkan bahwa terdapat ciri-ciri inovasi terbagi kepada empat hal, yaitu:

a. Memiliki kekhasan/khusus. Suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Ciri khusus berarti program inovasi bisa berdimensi makro atau luas dengan melibatkan banyak orang dengan rentang waktu yang relatif lama. Namun ciri khusus juga bisa berdimensi mikro atau cakupan kecil, sederhana, dengan melibatkan orang yang terbatas dengan durasi waktu yang terbatas pula. Misalnya, program guru kelas rangkap (multi grade teachers), yang dianggap memiliki ciri khusus dibanding dengan program sejenis yang ada.

b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan. Inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan. Dengan demikian inovasi ini merupakan suatu proses penemuan baik berupa ide, gagasan, hasil, sistem, ataupun produk yang dihasilkan. c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana. Dalam arti

bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. Misalnya, pada saat akan meluncurkan program manajemen berbasis sekolah (School-Based Management) maka tahapan yang dilakukan tak tergesa-gesa, tetapi melalui tahapan yang direncanakan sejak awal.

52Djamaludin Ancok, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 36-40.

d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan. Program inovasi yang dilakukan harus memiliki apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi yang bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut dicapai dari sistem inovasi yang dilakukan. Suatu inovasi bukan asal digulirkan atau asal beda dengan program sebelumnya. Inovasi dilaksanakan karena ada tujuan yang ingin dicapai, termasuk tujuan untuk memperbaiki kesalahan.

Inovasi memiliki 4 (empat) ciri yaitu: Pertama: memiliki kekhasan/khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Kedua: memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pikiran yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan. Ketiga: program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti suatu inovasi dilakukan melalui proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dilakukan dengan persiapan yang matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. Keempat: inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.53

Dikatakan sebagai suatu inovasi, apabila memiliki empat ciri sebagaimana dikemukakan King & Anderson dalam Syafaruddin,54 sebagaimana dinyatakan berikut ini:

1. Suatu inovasi adalah hasil yang dapat dilihat, diproses atau hasil dari suatu organisasi. Suatu gagasan baru yang memiliki titik permulaan bagi suatu inovasi;

2. Suatu inovasi harus merupakan suatu latar sosial baru yang diperkenalkan terhadap kelompok kerja, bidang atau seluruh organisasi;

3. Suatu inovasi harus bertujuan bukan sekedar bersifat sesaat. Contoh, jika suatu pabrik mengurangi produksinya hal itu karena akan mempengaruhi terhadap peralatan, staf dan bukan merupakan suatu inovasi;

4. Suatu inovasi bukan merupakan perubahan rutin. Perjanjian dengan anggota staf baru yang berpindah atau diberhentikan, tidak berkenaan dengan perubahan atau inovasi.

53Lihat di: www.seputerpengetahuan.com/2014/03/pengertian-dan4-ciri-inovasi-menurut. html?m=1. Diakses 13 November 2018

54Syafaruddin dkk, Inovasi Pendidikan: Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru

Selanjutnya Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri sebagai berikut:

1. Memiliki kekhasan/khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan;

2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan;

3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu;

4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.55

Dapat disimpulkan bahwa ciri khusus dari sebuah inovasi yaitu ide dan gagasan yang khas, memiliki kebaharuan dengan karakteristik sendiri, melalui program terencana, dan memiliki tujuan.

Adapun sifat perubahan pada inovasi dibagi kepada enam kelompok yaitu:56 a. Penggantian (substitution), misalnya inovasi dalam penggantian jenis

sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru;

b. Perubahan (alternation), misalnya mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan/mengembangkan kurikulum sekolah yang semula bercorak teoritis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis;

c. Penambahan (addition), misalnya adanya pengenalan penyusunan dan analisis item tes objektif dikalangan guru dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada;

d. Penyusunan kembali (restructuring), misalnya upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan-urutan mata pelajaran/ keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karir baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administrative, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan;

55Ibid.

56Lihat di: http://reframepositive.com/6-sifat-perubahan-dalam-inovasi diakses 15 Desember 2017.

e. Penghapusan (elimination), misalnya upaya menghapus mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam;

f. Penguatan (reinforcement), misalnya upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektifitas: sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan).57

Madyo dalam Hasbullah mengungkapkan bahwa inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesusai dengan kebutuhan yang dihadapai dan tuntutan zamannya.58 Dalam inovasi pendidikan gagasan baru hasil pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara cara tradisional yang bersifat komersial. Untuk itu, tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa di dalam dunia pendidikan dibutuhkan adanya inovasi dalam rangka meingkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Selain itu inovasi diadakan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang mungkin belum terselesaikan maka dari itu harus ada inovasi. Zaman terus berubah dan teknologi semakin berkembang oleh karena itu pendidikan juga harus mengkuti perkembangan agar tidak tertinggal dari negara-negara maju, maka dari itu pendidikan di Indonesia juga harus maju dengan adanya inovasi, tidak tekecuali di lembaga pendidikan madrasah.