BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.3 Cluster Pedalaman
45 864 3.797 1.903 1.894 948 682 512 732 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
8. Desa Tambon Tunong
Selain Keude Krueng Geukueh, desa lain yang menjadi objek penelitian ini yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dewantara adalah desa Tambon Tunong. Desa Tambon Tunong termasuk salah satu desa perkotaan, sebagian besar penduduk bekerja pada sektor perdagangan, sektor jasa, karyawan pabrik, PNS, TNI/POLRI, pertanian, dan berbagai jenis aktivitas ekonomi lainnya.
Berdasarkan data pada tabel 4.8 jumlah penduduk mencapai 3.797 orang yang terdiri dari 1.903 orang (50,12%) laki-laki, dan 1.894 orang (49,88%) perempuan. Dari 948 KK yang terdaftar di desa Tambon Tunong, 684 KK (72,15%) tergolong dalam keluarga miskin. Aktivitas ekonomi keluarga miskin ini pada umumnya bekerja sebagai buruh tani, buruh bangunan, buruh pabrik, nelayan dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya.
4.1.3 Cluster Pedalaman
Klasifikasi desa pedalaman dimaksudkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dataran tinggi, mata pendaharian penduduk didominasi oleh sektor
pertanian dan juga perkebunan, relatif butuh waktu yang lama untuk mencapai desa tersebut karena memang letaknya yang sangat jauh dari pusat kota maupun jalan Negara. Pada saat konflik memanas di Aceh banyak warga pedalaman yang menjadi korban para pihak yang bertikai.
1. Desa Meunasah Blang
Desa Meunasah Blang adalah salah satu desa pedalaman di Aceh Utara. Secara administratif desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Langkahan yang berada di wilayah Timur Kabupaten Aceh Utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur. Untuk mencapai desa Meunasah Blang butuh waktu perjalanan dengan sepeda motor sekitar 2 jam dari Simpang Lueng Angen Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur.
Sebagaimana data yang ditampilkan pada tabel 4.9 di bawah ini, jumlah penduduk desa Meunasah Blang 377 jiwa dari 95 KK dengan perincian; 194 jiwa (51,46%) laki-laki, dan sisanya 183 orang (48,54%) perempuan. Dari 95 KK tersebut 88 KK masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sulitnya akses ke pusat perkotaan menyebabkan hanya 16 KK (18,18%) dari keluarga miskin ini yang memiliki kartu miskin. Sebagian besar aktivitas ekonomi penduduk miskin menjadi petani, penggarap lading, buruh perkebunan, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Rata-rata kepadatan penduduk di desa ini 104 orang per Km2.
Tabel 4.9
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Meunasah Blang dan Krueng Lingka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN Meunasah Blang Krueng Lingka 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
377 194 183 95 88 16 104 700 354 346 144 132 12 124 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
2. Desa Krueng Lingka
Desa Krueng Lingka adalah salah satu desa yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Langkahan yang berada di wilayah Timur Kabupaten Aceh Utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur. Sebagaimana menjangkau desa Meunasah Blang, untuk mencapai desa Krueng Lingka butuh waktu perjalanan dengan sepeda motor sekitar 4 jam dan juga penyeberangan sungai, dari Simpang Lueng Angen Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur.
Sebagaimana data yang ditampilkan pada tabel 4.9 di atas, jumlah penduduk desa Krung Lingka 700 orang yang terbagi dalam 144 KK dengan perincian; 354 jiwa (50,57%) laki-laki, dan sisanya 346 orang (49,43%) perempuan. Dari 144 KK tersebut 132 KK (91,67%) masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sulitnya akses ke pusat perkotaan menyebabkan dari sekian banyak keluarga yang hidup miskin, hanya 12 KK (9,09%) dari keluarga miskin ini yang memiliki kartu miskin.
Sebagian besar aktivitas ekonomi penduduk miskin menjadi petani, penggarap ladang, buruh perkebunan, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya.
Sebagian besar komoditas pertanian yang dihasilkan dari daerah ini adalah pinang, coklat, kelapa sawit, dan juga karet. Rata-rata kepadatan penduduk di desa ini 104 orang per Km2, dengan ketinggian mencapai 250 – 300 meter di atas permukaan laut.
3. Desa Batu XII
Batu XII atau di kalangan masyarakat Aceh lebih dikenal Batee Dua Blah termasuk salah satu desa dalam kecamatan Cot Girek. Untuk menjangkau desa Batu XII butuh waktu 3 jam perjalanan dengan sepeda motor dari Keude Lhok Sukon. Topografi daerah berbukit dan sedikit pegunungan, karena lokasinya yang berada pada ketinggian 340 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas ekonomi penduduk didominasi sektor pertanian dan perkebunan. Beberapa komoditi unggulan dari desa ini berupa kelapa sawit dan karet. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di dukung dengan adanya pabrik pengolahan kelapa sawit di Cot Girek. Bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki lahan, pada umumnya bekerja sebagai buruh tani, buruh perkebunan (misalnya penderes getah karet, pendodos tongkol kelapa sawit), dan juga buruh pabrik.
Sebagai desa di pedalaman yang sangat sulit untuk akses dengan perkotaan, desa Batu XII memiliki penduduk yang cukup banyak, komposisi penduduk juga sangat heterogen, selain warga masyarakat Aceh juga terdapat komunitas Jawa. Walaupun pada saat konflik memanas, beberapa warga dari etnis Jawa sempat eksodus keluar dari Aceh.
Sampai awal tahun 2007 jumlah penduduk Batu XII telah mencapai 1.116 orang dari 223 KK, dengan perincian 574 orang (51,43%) laki-laki, dan 542 orang
tingkat kepadatan penduduk 171 orang per Km2. Dari 223 KK yang terdaftar, 133 KK (59,64%) hidup di bawah garis kemiskinan.
Tabel 4.10
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Batu XII dan Ulee Gampong Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN
Batu XII Ulee Gampong 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
1.116 574 542 223 133 55 171 362 177 185 92 77 45 68 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
4. Desa Ulee Gampong
Desa lain yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Cot Girek yang dijadikan sampel penelitian ini adalah Desa Ulee Gampong. Sebagaimana namanya desa Ulee Gampong berada paling ujung dari gampong (desa). Aktivitas ekonomi penduduk didominasi sektor pertanian dan perkebunan. Beberapa komoditi unggulan dari desa ini berupa coklat, pinang, kelapa sawit dan karet. Bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki lahan, pada umumnya bekerja sebagai buruh tani, buruh perkebunan (misalnya penderes getah karet, pendodos tongkol kelapa sawit), dan juga buruh pabrik.
Sampai saat ini jumlah penduduk desa Ulee Gampong telah mencapai 362 orang, dengan perincian 177 orang (48,9%) laki-laki, dan 185 orang (51,1%). Dari 362 orang tersebut terbagi dalam 92 KK yang terdaftar tersebut, 77 KK (83,7%) tergolong dalam keluarga miskin. Selain itu secara topografi desa Ulee Gampong
berada pada dataran sedang sampai tinggi dengan ketinggian mencapai 290 meter di atas permukaan laut.
5. Desa Tgk. Dibalee
Desa Tgk. Dibalee adalah salah satu desa pedalaman di Aceh Utara. Secara administratif desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tanah Luas. Pada saat Daerah Operasi Militer (DOM) di berlakukan di Aceh, dan juga pada saat eskalasi kekerasan pada saat konflik pasca DOM banyak warga masyarakat desa Tgk. Dibalee yang menjadi korban kekerasan.
Sebagaimana data yang ditampilkan pada tabel 4.11 di bawah ini, jumlah penduduk desa Tgk. Dibalee telah mencapai 414 orang dari 104 KK dengan perincian; 189 jiwa (45,65%) laki-laki, dan sisanya 225 orang (54,35%) perempuan. Dari 104 KK tersebut 63 KK masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sulitnya akses ke pusat perkotaan menyebabkan hanya 32 KK (50,79%) dari keluarga miskin ini yang memiliki kartu miskin. Sebagian besar aktivitas ekonomi penduduk miskin menjadi petani, penggarap ladang, buruh perkebunan, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Rata-rata kepadatan penduduk di desa ini 188 orang per Km2.
Tabel 4.11
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Tgk. Dibalee dan Alue Pangkat Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN
Tgk. Dibalee Alue Pangkat
1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK
3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin
414 189 225 104 63 32 201 99 102 58 41 8
6. Desa Alue Pangkat
Desa lain yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanah Luas adalah Desa Alue Pangkat. Sebagaimana desa lain yang masuk dalam katagori desa pedalaman, Desa Alue Pangkat agak sulit dijangkau karena selain jauh dari pusat perkotaan, juga sarana transportasi umum yang masih sangat terbatas. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya sebagaimana desa pedalaman lainnya, masyarakat masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi turun temurun yang berlaku di desanya.
Aktivitas ekonomi penduduk didominasi pada sektor pertanian; terutama tanaman pangan, palawija. Selain itu, juga pada sektor perkebunan; coklat, pinang, kelapa, kelapa sawit dan juga karet. Komposisi penduduk laki-laki 99 orang, dan penduduk perempuan 102 orang atau masing-masing 49,25 persen dan 50,75 persen dari total penduduk 201 orang, dengan tingkat kepadatan penduduk 152 orang per Km2.
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur 0-14 tahun 67 orang, kelompok umur 15-64 tahun berjumlah 123 orang dan kelompok umur di atas 65 tahun sebanyak 11 orang. Jumlah penduduk yang relatif sedikit ini terbagi atas 58 KK. Penduduk Desa Alue Pangkat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan relatif masih tinggi, dimana dari 58 KK tersebut 41 KK (70,69%) masih tergolong miskin. Dari 41 KK keluarga miskin tersebut hanya 8 orang (19,51%) yang telah memiliki kartu miskin.
7. Desa Alue Papeun
Sebelum eskalasi kekerasan saat konflik memanas di Aceh terutama sebelum tahun 1998, komposisi penduduk yang menetap di Desa Alue Papeun bersifat
heterogen dimana etnis Aceh dan Jawa dominan menetap di daerah ini. Namun setelah memanasnya konflik banyak warga etnis Jawa yang eksodus ke daerah lain (terutama luar Aceh) untuk menghindari menjadi korban konflik. Walaupun banyak warganya yang telah eksodus ke daerah lain, namun sampai saat ini penduduk di desa Alue Papeun masih relatif tinggi yang mencapai 2.092 orang; dengan rincian 999 orang laki-laki, dan 1.093 orang perempuan. Jumlah penduduk tersebut terbagi atas 418 KK, dan 312 KK masih miskin.
Desa Alue Papeun termasuk salah satu dataran tinggi yang ada di Kabupaten Aceh Utara karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tengah dengan tingkat ketinggian mencapai 368 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai desa Alue Papeun butuh waktu 2,5 jam perjalanan dengan sepeda motor dari Keude Krueng Geukueh, atau dapat juga melalui Simpang Buloh, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan sepeda motor, namun jalannya agak sedikit sulit. Sarana transportasi yang sampai ke desa Alue Papeun berupa ojek sepeda motor, namun demikian sebenarnya ada juga sarana umum lain seperti mobil pick up namun hanya sampai ke Keude Nisam.
Sebagai desa yang berada di dataran tinggi, Desa Alue Papeun merupakan penghasil pinang, kelapa sawit, coklat, karet, pisang dan juga buah durian. Aktivitas ekonomi masyarakatnya lebih dominan pada sektor pertanian dan perkebunan.
Tabel 4.12
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Alue Papeun dan Cot Mambong Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN
Alue Papeun Cot Mambong 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
2.092 999 1.093 418 312 36 217 253 119 134 64 6 5 63 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
8. Desa Cot Mambong
Desa lain yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Nisam adalah Desa Cot Mambong. Sebagaimana desa lain yang masuk dalam katagori desa pedalaman, Desa Cot Mambong agak sulit dijangkau karena selain jauh dari pusat perkotaan, juga sarana transportasi umum yang masih sangat terbatas. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya sebagaimana desa pedalaman lainnya, masyarakat masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi turun temurun yang berlaku di desanya.
Aktivitas ekonomi penduduk didominasi pada sektor pertanian; terutama tanaman pangan, palawija. Selain itu, juga pada sektor perkebunan; coklat, pinang, kelapa, kelapa sawit dan juga karet. Persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 80,0 persen. Komposisi penduduk laki-laki 119 orang, dan penduduk perempuan 134 orang atau masing-masing 47,04 persen dan 52,96 persen dari total penduduk 253 orang, dengan tingkat kepadatan penduduk 63 orang per Km2.
Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur 0-14 tahun 88 orang, kelompok umur 15-64 tahun berjumlah 155 orang dan kelompok umur di atas 65 tahun sebanyak 10 orang. Jumlah penduduk yang relatif sedikit ini terbagi atas 64 KK. Penduduk Desa Cot Mambong yang masih hidup di bawah garis kemiskinan relatif rendah, dimana dari 64 KK tersebut hanya 6 KK (9,38%) masih tergolong miskin.