BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Cluster Pesisir
Matang Lada adalah salah satu desa dari 33 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Seunudon. Pada saat bencana Tsunami melanda Aceh, Matang Lada termasuk salah satu desa dari 6 desa yang berada dalam Kecamatan Seunudon yang terkena dampak langsung Tsunami. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 6 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran rendah. Pada saat terjadi tsunami tanggal 26 Desember 2004 setidaknya 10 orang warganya meninggal dunia, 1 orang dinyatakan hilang, dan 707 orang harus mengungsi karena rumahnya hilang maupun rusak parah.
Jumlah penduduk Matang Lada sampai saat ini berjumlah 809 orang terbagi atas 154 Kepala Keluarga (KK) atau rata-rata 5 orang per KK, dengan perincian 402 laki-laki dan 407 perempuan. Dari 154 KK ini 82 KK termasuk dalam katagori keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini sudah termaduk dalam katagori baik
desa Matang Lada adalah 139 orang per Km2. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan.
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Matang Lada dan Teupin Kuyun Kecamatan Seunudon Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN
Matang Lada Teupin Kuyun 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
809 402 407 154 82 14 139 589 292 297 133 67 12 160 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
2. Desa Teupin Kuyun
Sebagaimana desa Matang Lada, desa Teupin Kuyun juga salah satu desa dari 33 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Seunudon. Pada saat bencana Tsunami melanda Aceh, Teupin Kuyun termasuk salah satu desa dari 6 desa yang berada dalam Kecamatan Seunudon yang terkena dampak langsung Tsunami. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 3 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran rendah. Pada saat terjadi tsunami setidaknya 51 orang warganya meninggal dunia, 2 orang dinyatakan hilang, dan 830 orang harus mengungsi karena rumahnya hilang maupun rusak parah.
Jumlah penduduk Teupin Kuyun sampai saat ini berjumlah 589 orang terbagi atas 133 KK atau rata-rata 4 orang per KK, dengan perincian 292 laki-laki dan 297 perempuan. Dari 133 KK ini 67 KK termasuk dalam katagori keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini termasuk dalam katagori tertinggal karena hanya 8 KK saja yang memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Teupin Kuyun adalah 160 orang per Km2, hal ini dikarenakan luas daerahnya juga relatif lebih kecil. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan.
3. Desa Matang Sijuk Barat
Matang Sijuk Barat adalah salah satu desa dari 26 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Baktiya Barat. Walaupun pada saat bencana Tsunami melanda Aceh, Matang Matang Sijuk Barat tidak termasuk desa yang terkena dampak langsung, Namun secara tidak langsung banyak warganya menjadi korban, karena sebagian penduiduk bekerja sebagai nelayan. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 2 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran rendah.
Jumlah penduduk Matang Sijuk Barat sampai saat ini berjumlah 938 orang terbagi atas 182 KK atau rata-rata 5 orang per KK, dengan perincian 448 laki-laki dan 490 perempuan. Dari 182 KK ini hanya 36 KK yang termasuk dalam katagori keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini sudah termasuk dalam katagori baik karena 168 KK memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk
pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan, dan juga sektor jasa.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Matang Sijuk Barat dan Paya Bateung Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN Matang Sijuk Barat Paya Bateung 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
938 448 490 182 36 6 171 206 75 131 36 15 4 129 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
4. Desa Paya Bateung
Desa Paya Bateung juga salah satu desa dari 26 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Baktiya Barat. Pada saat bencana Tsunami melanda Aceh, Paya Bateung merupakan satu dari dua desa yang berada dalam Kecamatan Baktiya Barat yang terkena dampak langsung Tsunami. Jumlah korban jiwa sebanyak 7 orang. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 1 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran sangat rendah.
Jumlah penduduk desa Paya Bateung sampai saat ini hanya berjumlah 206 orang terbagi atas 36 KK atau rata-rata 6 orang per KK, komposisi penduduk perempuan lebih dominan dibandingkan dengan laki, dengan perincian 75 laki-laki dan 131 perempuan. Dari 36 KK ini 15 KK (41,67%) termasuk dalam katagori
keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini termasuk dalam katagori cukup baik karena hanya 6 KK yang belum memiliki penerangan dari PLN, selebihnya 30 KK telah memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Paya Bateung adalah 129 orang per Km2. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan.
5. Desa Kuala Cangkoi
Kuala Cangkoi adalah salah satu desa dari 29 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Tanah Pasir. Pada saat terjadi tsunami setidaknya 96 orang warganya meninggal dunia, 3 orang dinyatakan hilang, dan 1.240 orang harus mengungsi karena rumahnya hilang maupun rusak parah. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 1 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran sangat rendah.
Jumlah penduduk Kuala Cangkoi sampai saat ini berjumlah 1.741 orang terbagi atas 349 KK atau rata-rata 5 orang per KK, dengan perincian 870 laki-laki dan 871 perempuan. Dari 349 KK ini hanya 95 KK (27,22%) yang termasuk dalam katagori keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini sudah termasuk dalam katagori kurang baik karena hanya 122 KK (34,96%) memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Kuala Cangkoi adalah 829 orang per Km2, hal ini disebabkan luas daerah Kuala Cangkoi relatif kecil. Mata pencaharian penduduk sangat beranekaragam, namun pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan,
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Kuala Cangkoi dan Matang Janeng Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN Kuala Cangkoi Matang Janeng 1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK 3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
1.741 870 871 349 95 85 829 435 194 241 90 33 11 219 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
6. Desa Matang Janeng
Desa Matang Janeng juga salah satu desa dari 29 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Baktiya Barat. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 1 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran sangat rendah dan sangat rentan terjadi genangan pada saat air laut pasang. Pada saat terjadi tsunami setidaknya 5 orang warganya meninggal dunia, 2 orang dinyatakan hilang, dan 358 orang harus mengungsi karena rumahnya hilang maupun rusak parah.
Jumlah penduduk desa Matang Janeng sampai saat ini berjumlah 435 orang terbagi atas 90 KK atau rata-rata 5 orang per KK, komposisi penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, dengan perincian 194 orang (44,6%) laki-laki dan 131 orang (45,4%) perempuan. Dari 90 KK ini 33 KK (36,67%) termasuk dalam katagori keluarga miskin. Dari segi penerangan, desa ini termasuk dalam katagori kurang baik karena hanya 30 KK (33,33%) yang telah memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Matang Janeng
adalah 219 orang per Km2. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan, dan budidaya perikanan.
7. Desa Tanoh Anoe
Desa Tanoh Anoe merupakan salah satu desa dari 24 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Muara Batu. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 3 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran rendah. Pada saat terjadi tsunami setidaknya 202 orang warganya meninggal dunia, 21 orang dinyatakan hilang, dan 662 orang harus mengungsi karena rumahnya hilang maupun rusak parah.
Jumlah penduduk desa Tanoh Anoe sampai saat ini berjumlah 699 orang terbagi atas 180 KK atau rata-rata 4 orang per KK, komposisi penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, dengan perincian 307 orang (43,92%) laki-laki dan 392 orang (46,08%) perempuan. Dari 180 KK tersebut, 169 KK (93,89%) termasuk dalam katagori keluarga miskin. Hal ini menunjukkan bahwa desa Tanoh Anoe termasuk salah satu kantong kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara. Dari segi penerangan, desa ini termasuk dalam katagori baik karena 154 KK (85,56%) yang telah memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Tanoh Anoe adalah 215 orang per Km2. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan, dan budidaya perikanan.
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk dan Keluarga Miskin di Desa Tanoh Anoe dan Pante Gurah Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara
DESA/KELURAHAN URAIAN
Tanoh Anoe Pante Gurah
1. Total penduduk Laki-laki Perempuan 2. Jumlah KK
3. Jumlah KK Miskin
4. Jumlah KK yang memiliki kartu miskin 5. Kepadatan penduduk (per Km2)
699 307 392 180 169 46 215 762 378 384 161 149 52 256 Sumber: Hasil Penelitian (data diolah), 2007
8. Desa Pante Gurah
Desa Pante Gurah juga merupakan salah satu desa dari 24 desa yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Muara Batu. Daerahnya yang berada di pesisir pantai dengan ketinggian hanya 4 meter di atas permukaan laut membuat daerah ini termasuk daerah dengan dataran rendah. Memang pada saat tsunami desa ini tidak termasuk desa yang parah diterjang tsunami, namun 4 orang warganya meninggal dunia, dan 594 warganya harus mengungsi dari tempat tinggalnya di pinggir pantai.
Dari segi jumlah penduduk, desa Tanoh Anoe sampai saat ini berjumlah 762 orang terbagi atas 161 KK atau rata-rata 5 orang per KK, sebagaimana desa Tanoh Anoe, pada desa Pante Gurah juga dijumpai komposisi penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki, dengan perincian 378 orang (49,61%) laki-laki dan 384 orang (50,39%) perempuan. Dari 161 KK tersebut, 149 KK (92,55%) termasuk dalam katagori keluarga miskin. Hal ini menunjukkan bahwa desa Pante Gurah juga termasuk salah satu kantong kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara. Dari
segi penerangan, desa ini termasuk dalam katagori baik karena 154 KK (95,65%) yang telah memiliki sumber penerangan dari PLN. Tingkat kepadatan penduduk desa Pante Gurah adalah 256 orang per Km2. Mata pencaharian penduduk pada umumnya sebagai nelayan, selain itu juga ada beberapa sektor lain seperti pertanian tanaman pangan dan juga peternakan, dan budidaya perikanan.