• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas alat ukur

Di dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat professional (professional judgement) dalam proses telaah soal. Pendapat

professional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2000).

Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitemdengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 19.0 for windows dan

Microsoft Office Excel 2010. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem(Azwar, 2000).

Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix < 0,30 diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2000).

3. Reliabilitas alat ukur

Menurut Hadi (2000) reliabilitas alat ukur menunjukkan konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan berbeda. Prosedur pengujian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien reliabilitas alpha. Data untuk menghitung koefisien realibilitas alpha diperoleh melalui penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden (single-trial administration). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas (rxx`) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki.

4. Hasil uji coba alat ukur

Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya (Azwar, 2004). Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji coba alat ukur. Gable (1986) mengatakan bahwa banyaknya subjek atau responden guna memperoleh data uji coba kira-kira 6 sampai dengan 10 kali lipat dari banyaknya aitem yang hendak dianalisis. Oleh

karena itu uji coba dilakukan pada 384 mahasiswa di setiap fakultas yang ada di USU, disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4. Jumlah Sampel Uji Coba

Fakultas Kedokteran = 24 Fakultas MIPA = 19 Fakultas Hukum = 36 Fakultas FISIP = 49

Fakultas Pertanian = 53 Fakultas Kesehatan Masyarakat = 26

Fakultas Teknik = 47 Fakultas Keperawatan = 8 Fakultas Ekonomi = 43 Fakultas Psikologi = 7 Fakultas Kedokteran Gigi = 13 Fakultas Farmasi = 9 Fakultas Ilmu Budaya = 35 Fakultas Fasilkom TI = 15

TOTAL = 384 Sampel

Pengolahan data uji coba dalam penelitian ini dilakukan melalui empat putaran. Berdasarkan hasil estimasi putaran pertama terhadap data hasil uji coba, maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem sebesar 0,904, sedangkan daya beda aitem yang telah ditentukan sebelumnya (rix > 0,30) ditemukan dua puluh empat aitem yang tidak memenuhi batasan tersebut sehingga dua puluh empat aitem tersebut dinyatakan gugur. Setelah itu dilakukan putaran estimasi yang kedua, pada putaran ini diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem berubah menjadi 0,921 dan ditemukan kembali lima aitem yang tidak memenuhi batasan. Setelah itu dilakukan estimasi putaran ketiga, pada putaran ini diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem berubah

menjadi 0,925 dan ditemukan kembali satu aitem yang tidak memenuhi batasan. Kemudian dilakukan estimasi putaran keempat sehingga diperoleh koefisien alpha keseluruhan aitem berubah menjadi 0,925 dengan tidak ada lagi aitem yang gugur. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. Blue Print Skala Persepsi Sebelum Uji Coba

NO Pola-pola E-learning Aspek Persepsi Aitem F Aitem UF Jumlah 1 Individual self-paced e-learning online mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Seperti :

penggunaan email,

downloading journal, dan

downloading educational material. Kognitif 4, 22 1, 10 4 Afektif 3, 5 8, 18 4 Interpretatif 11, 25 12, 14 4 Evaluatif 17, 31 19, 40 4 2 Individual self-paced e-learning offline mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Seperti penggunaan Microsoft word, excel, powerpoint,

dan CD/DVD. Kognitif 35, 61 45, 64 4 Afektif 59, 60 27, 52 4 Interpretatif 9, 21 55, 56 4 Evaluatif 15, 45 2, 54 4 3 Group-based e-learning synchronously yang mengacu pada situasi dimana sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Seperti audio conference

dan video conference.

Kognitif 13, 57 41, 43 4 Afektif 34, 48 26, 46 4 Interpretatif 44, 63 7, 50 4 Evaluatif 32, 51 53, 47 4

4 Group-based e-learning asynchronously yang mengacu pada situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Seperti

email dan diskusi online.

Kognitif 20, 42 23, 39 4 Afektif 6, 24 28, 32 4 Interpretatif 30, 58 33, 36 4 Evaluatif 16, 49 37, 62 4

TOTAL 32 32 64

Keterangan: Penebalan menunjukkan aitem yang gugur.

Setelah memperoleh reliabilitas yang memenuhi standar ukur, peneliti melakukan penomoran aitem yang baru untuk skala penelitian yang sebenarnya sebagaimana tertera pada tabel 6.

Tabel 6. Blue Print Skala Persepsi Setelah Uji Coba

NO Pola-pola E-learning Aspek Persepsi Aitem F Aitem UF Jumlah 1 Individual self-paced e-learning online mengacu pada situasi dimana pelajar individu mengakses sumber belajar melalui intranet atau internet. Seperti : penggunaan

email, downloading journal,

dan downloading educational material. Kognitif 11 1, 6 3 Afektif 5 1 Interpretatif 7, 8 2 Evaluatif 16 1 2 Individual self-paced e-learning offline mengacu pada situasi dimana pelajar individu menggunakan sumber belajar yang tidak terhubung dengan intranet atau internet. Seperti

penggunaan Microsoft word, excel, powerpoint, dan

CD/DVD.

Kognitif 34 1

Afektif 27 1

Interpretatif 10 30 2

3 Group-based e-learning synchronously yang mengacu pada situasi dimana

sekelompok pelajar belajar bersama dalam waktu yang nyata melalui intranet atau internet. Seperti audio conference dan video conference. Kognitif 31 21, 23 3 Afektif 25 1 Interpretatif 24, 33 4 3 Evaluatif 28, 26 2 4 Group-based e-learning asynchronously yang

mengacu pada situasi di mana sekelompok pelajar tidak harus belajar dalam waktu yang nyata. Seperti email dan diskusi online Kognitif 9, 22 12, 15 4 Afektif 3, 13 14, 17 4 Interpretatif 18, 19 2 Evaluatif 20, 32 2 TOTAL 10 24 34

Dokumen terkait