• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 6: Coding Wawancara Informatif

Cooding Hasil Wawancara Informatif

No Konselor Konseli Kode

Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak, saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa tidak?”

WR/HWK/NP1/K1/1- 19

1 Apa pendapat Anda jika anda melihat istri, yang mendahului kehendak suami?

Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus manut dengan suaminya.

WR/HWK/NP1/K2/20 -23

2 Baiklah, saya berkata kepada Anda,

sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada

Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami. Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah. Jadi kita harus patuh terhadap suami.

WR/HWK/NP2/K1/24 -32

suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda…

Baiklah, kita akan mendiskusikan topik yang kedua: yaitu tentang berbakti kepada suami. “Apa pendapat Anda tentang hal ini?”

Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita.

WR/HWK/NP2/K2/33 -36

3 Saya berkata kepada Anda, wanita itu harus cermat secermat- cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang

terhormat. Layanilah suami Anda secermat- cermatnya, sedetil- detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan- peralatan kecil, Anda harus tahu…

Sekarang kita akan membahas topik yang ketiga, soal mengelola

Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis sendiri, kadang teriak,“Tuhan..

gini..gini..gini..” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik. Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu, aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri. Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.

WR/HWK/NP3/K1/37 -58

kemarahan. “Bagaimana biasanya Anda mengelola kemarahan?”

Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan yang bagus-bagus. Dan dengan menyebut nama Allah.

WR/HWK/NP3/K2/59 -62

Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras.

WR/HWK/NP4/K1/63 -79

Saya berkata kepada Anda, setan itu

gembira sekali jika ada orang yang lupa. Iblis itu kalau ada orang lupa dia menjadi senang, setan menari- nari dengan gembira jika ada orang pemarah, ia dianggap saudara, sehingga ia tidak melihat jalan kebenaran, tetapi mengarah kepada pekerjaan setan. Orang yang pemarah selalu membuang pedoman. Oleh sebab itu masalah itu harus dikendalikan.

Baik, sekarang kita akan membahas hal terakhir, katakanlah kepada saya “Apa yang Anda pikirkan tentang keselarasan batin?”

Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang-bayang masa lalu.

WR/HWK/NP4/K2/80 -87

4.

Saya katakan kepada Anda: Keselarasan batin itu kalau hati Anda dan pikiran Anda tidak sejalan. Supaya selaras, maka jangan menipu, di depan mengatakan senang tetapi di belakang tidak suka. Hal itu akan menimbulkan keluh kesah, dan melahirkan niat tidak baik. Berhentilah mengeluh, sebab wanita yang dikasihi tidak akan memikirkan diri sendiri saja.

No Konselor Konseli Kode

Menurut saya, perempuan itu belum bersikap dewasa karena harus bertanggung jawab terhadap suami. Berarti perempuan itu egois karena gak bisa menghormati suaminya. Seharusnya kalau suaminya mengatakan “gini” ya istrinya harus mengikuti. Seperti surga istri ada di suami juga. Intinya: Belum bisa menghargai suami, bersikap dewasa, egois. Harusnya saling mengerti antara suami dan istri. Jika ada perbedaan, harusnya dalam hubungan suami istri tersebut harus bisa diselesaikan secara baik-baik, tidak perlu emosi, maupun bisa saling bertukar pikiran. Tidak yang istri pulang ke rumah orang tuanya.

WR/HWK/NS1/K3/88- 100

5. Bagaimana pendapat Anda jika ada wanita yang tidak tahu tanggung jawabnya terhadap suami?

Wanita itu tidak menyadari kodratnya sebagai seorang istri. Ibaratnya kalau kita berkeluarga ya antara satu sama lain harus berkesinambungan gak kayak yang cewek kayak gitu, trus yang cowok luweh. Harus ada komitmen, juga mereka kan pasti punya anak. Jadi mau tidak mau harus menyadari.

WR/HWK/NS1/K4/101- 106

6 Baiklah, saya berkata kepada Anda,

sesungguhnya penting bagi seorang wanita untuk tahu betul tanggung jawabnya jika sudah bersuami. Sebab hal itu tidak ringan. Seorang wanita harus tahu tata cara bersuami. Yang tidak kalah beratnya adalah memahami watak- watak suaminya.

Sekarang kira mendiskusikan topik

Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing- masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing- masing.

WR/HWK/NS2/K3/107- 119

yang kedua, tentang hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan. “Apa yang Anda ketahui tentang hubungan jiwa, raga dan kebahagiaan?”

Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu. Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi mempengaruhi banget.

WR/HWK/NS2/K4/120- 128

wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan, lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum tentu hatinya kasar.

WR/HWK/NS3/K3/129- 137

7 Baik, saya berkata kepada Anda, sesungguhnya badan itu hanya sekedar pelaksana dari gerakan hati, atau

melaksanakan kemauan hati. Jika sudah demikian, kebahagiaan tidak akan tercapai. Kejahatan terhadap kehidupan terjadi jika Anda tidak menyadari ada yang menciptakan kehidupan Anda.

Sekarang kita menginjak topik yang ketiga, yaitu tentang kehidupan batiniah. “Bagaimana pendapat Anda seharusnya wanita Jawa merawat kehidupan batinnya?”

Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus

ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya menjaga ke-Jawa-annya.

WR/HWK/NS2/K4/138- 146

Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing, saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia. Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya gampang tergoda dengan wanita lain atau pria lain

WR/HWK/NS4/K3/147- 159

8 Saya katakan kepada Anda, cipta dan rasa itu harus selaras. Kalau pikirannya berkata iya, batinnyapun harus sama. Maka hidup Anda akan tenang.

Baik, kita sampai pada topik

terakhir,”Ceritakanlah kepada saya tentang kesetiaan.”

Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata “setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu.

WR/HWK/NS4/K4/160- 171

Utamanya sebagai perempuan itu yang setia, kawin sekali saja. Dengan demikian Anda akan dikasihi oleh suami.

Dokumen terkait