BAB II LANDASAN TEOR
2.2 E-Commerce
Perdagangan elektronik (EC atau
e-commerce) menggambarkan proses
pembelian, penjualan pengiriman, atau pertukaran produk, jasa, dan /atau
informasi melalui jaringan internet (Turban dkk, 2004).
E-commerce merupakan konsep beraneka segi yang transaksi pembelian dan
penjualan, pemasaran dan pelayanan, serta pengiriman dan pembayaran produk,
jasa atau informasi di internet, intranet, ekstranet dan jaringan lainnya antara
perusahaan berjaringan dengan prospek, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis
lainnya. (Indrayani, 2009).
2.2.1.
Jenis Transaksi E-Commerce
Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban
dkk, 2004), yaitu sebagai berikut:
1.
Business-to-business (B2B): dalam transaksi B2B, antara penjual dan
pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini adalah yang
paling banyak digunakan.
2.
Collaboration commerce (e-commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis
berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi antara
dan antara mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).
3.
Business-to-consumers (B2C): dalam B2C, penjualnya adalah organisasi
atau perusahaan dan pembelinya adalah individu. Perusahaan menawarkan
produk/jasa kepada customer.
4.
Consumer-to-business
(C2B): dalam C2B, individu memperkenalkan
produk atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli
produk yang ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com,
dimana individu memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan
Preceline berusaha untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan
yang ditawarkan.
5.
Consumer-to-consumer (C2C): dalam C2C, individu menjual produk atau
jasa ke individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa,
pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified
ads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
6.
Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi
menggunakan
e-commerce secara internal untuk meningkatkan kinerja
operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-
commerce, biasanya dilakukan melalui internet meliputi pertukaran barang,
jasa atau informasi. Aktifitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari
menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan
online.
7.
Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan
layanan ke masyarakatnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat
melakukan bisnis dengan pemerintah lainnya seperti halnya dengan bisnis
(G2B).
8.
Mobile commerce (m-commerce):
E-commerce
dilakukan di lingkungan
wireless, seperti menggunakan telepon selular untuk akses internet, hal itu
disebut m-commerce.
Dalam hal ini yang diterapkan peneliti adalah B2C.
2.2.2.
Ruang Lingkup E-Commerce
Bidang
e-commerce sangat luas, untuk mengeksekusi atau melakukan
aplikasi e-commerce ini, perusahaan membutuhkan informasi, infrastruktur, dan
layanan pendukung yang tepat. Aplikasi e-commerce didukung oleh infrastruktur
dan lima area pendukung (Turban dkk, 2004), yaitu:
1.
people/individu: Penjual, pembeli, perantara, spesialis sistem informasi dan
pegawai, dan partisipan lainnya.
2.
Public policy/kebijakan publik: menurut undang-undang dan kebijakan
lainnya, dan isu-isu peraturan, seperti keamanan privasi dan perpajakan yang
dijelaskan oleh pemerintah.
3.
Marketing and advertising/pemasaran dan periklanan: Seperti bisnis lainnya,
e-commerce biasanya membutuhkan dukungan dari pemasaran dan
periklanan. Hal ini sangat penting dalam transaksi
online B2C dimana
pembeli dan penjual biasanya tidak saling mengenal satu sama lain.
4.
Support service/layanan pendukung: Banyak layanan yang dibutuhkan untuk
mendukung
e-commerce. Dimulai dari pembayaran sampai pengiriman
pesanan dan isi.
5.
Business mitraship/mitra bisnis: Kolaborasi bisnis,
e-marketplace, dan
berbagai mitra bisnis dalam e-commerce.
Infrastruktur pendukung meliputi hardware, software, dan jaringan, mulai
dari browser dan multimedia.
2.2.3.
Lingkup Pemasaran Elektronik
Pemasaran secara elektronik terasa lebih menguntungkan. Menurut
American Marketing Association (dikutip dari buku
Electronic Commerce
tulisan Marilyn Greenstein dan Miklos Vasehelyi), pemasaran dapat
didefinisikan sebagai proses analisis, perencanaan, dan implementasi konsep-
konsep penetapan harga (pricing), promosi (promotion), serta penyebaran
(distribution) ide-ide, barang-barang, dan layanan-layanan, untuk menciptakan
pertukaran-pertukaran yang memuaskan, baik untuk sasaran-sasaran organisasi
maupun untuk sasaran-sasaran pribadi (Nugroho, 2006). Ada istilah lima “P”
yang diterapkan pada pemasaran di internet, yaitu:
1.
Product (Produk)
Product adalah barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada para
customer. Layanan yang diberikan kepada customer setelah terjdi penjualan
merupakan komponen yang penting dari nilai produk secara keseluruhan
dan mungkin dapat dikemas bersama dengan produk saat produk tersebut
ditawarkan ke customer, misalnya produk tersebut memiliki garansi dimana
terdapat layanan 24 jam untuk pertanyaan seputar barang yang dibeli.
2.
Pricing (Harga)
Pricing merujuk pada proses yang terlibat dalam penentuan jumlah uang
yang harus ditagihkan kepada customer untuk suatu barang atau jasa yang
diperolehnya. Pemasar-pemasar berbasis web saat ini telah menghaasilkan
strategi-strategi penentuan harga yang menarik beberapa situs menyediakan
layanan gratis untuk pengunjung dengan tujuan untuk menciptakan
komunitas dimana mereka dapat menjual ruang periklanan, misalnya
Priceline.com yang telah disebutkan sebelumnya dimana customer dapat
menetapkan harga sendiri terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan.
3.
Place (Distribusi)
Place seringkali dirujuk penyebaran atau distribusi, dimana distribusi dapat
didefinisikan sebagai tugas atau pekerjaan untuk memindahkan produk dari
lokasi produsen ke customer. Menurut jenis media serta sifatnya, internet itu
sendiri dapat digolongkan dan digunakan sebagai saluran pengiriman untuk
produk-produk digital. Produk-produk digital adalah barang-barang seperti
perangkat lunak, data, lagu, film, atau berkas multimedia yang didigitalisasi.
4.
Promotion (Promosi)
Fungsi penjualan dan pemasaran merupakan entitas yang terpisah dalam
rantai berorientasi customer. Promotion (promosi), dalam ilmu pemasaran
tradisional, merupakan suatu upaya perusahaan agar semua fungsi
pemasaran suatu saat nanti akan berakhir dengan tahapan penjualan.
5.
“P” yang kelima: Personalization
Teknologi-teknologi seperti basis data,
cookie, serta telekomunikasi,
membuat pemasaran yang bersifat pribadi dimungkinkan dengan cara yang
relatif sangat mudah serta efisien. Personalization di internet merujuk pada
kemampuan para customer untuk menerima informasi yang bersifat pribadi
atau tindakan para customer dalam hal mengunjungi situs-situs web dengan
halaman-halaman
yang
dikustomisasi
khusus
untuk
customer.
Personalization
mencerminkan tantangan dan kesempatan baru dalam
bentuk media internet.
2.3.
Internet
Interconnected Network atau lebih dikenal dengan Internet lahir sebagai
hasil langsung dari keperluan-keperluan penelitian dan pengembangan oleh
pemerintah, universitas dan perusahaan besar. Dengan semakin bertambahnya
waktu, internet semakin berkembang sehingga para pemakai non- peneliti dapat
menikmati keuntungan dari
internet. Tujuan utama merealisasikan
internet
tersebut adalah untuk dapat bekerja bersama-sama secara efisien, sehingga
memungkinkan untuk berbagi data dan informasi secara bersama-sama (Sutanta,
2005).
2.3.1.
Definisi Internet
Ada berbagai pendapat mengenai definisi internet. Bagi beberapa orang,
internet adalah layanan online yang menawarkan unsure hiburan, sedangkan bagi
yang lainnya internet bisa berarti layanan online untuk masalah pendidikan, atau
bagi yang lainnya.
Internet
merupakan suatu jaringan komputer yang
menyediakan fungsi ekonomi bagi perusahaan baik sebagai alat pemasaran atau
publikasi perusahaan bahkan komunikasi (Sutanta, 2005)
2.3.2.
WWW (World Wide Web)
WWW atau sering disebut sebagai web saja merupakan salah satu aplikasi
internet yang paling populer. Demikian populernya hingga banyak orang yang
keliru menidentikkan web sebagai internet. Secara teknis, web adalah sebuah
sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang
tersimpan dalam sebuah internetweb server ditampilkan dalam bentuk hypertext.
Informasi dalam bentuk teks di web
umumnya ditulis dalam format HTML
(Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis
(dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan obyek
multimedia lainnya seperti MIDI,
Shockwave, Quicktime
Movie, 3D
World
(Sutanta, 2005).
2.4.
Website
Website merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks,
gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya. Penggolongan
website
berdasarkan isinya (website contents) terdiri atas dua jenis yaitu ( Wahana, 2006) :
1.
Web Statis
Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi-informasi yang
sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi
dengan web tersebut. Singkatnya, untuk mengetahui suatu web lain dan berisi
suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis. Pada web statis,
pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman web dan apabila
diklik akan berpindah ke halaman web yang lain. Interaksi pengguna hanya
terbatas dapat melihat informasi yang ditampilkan, tetapi tidak dapat
mengolah informasi yang dihasilkan. Web statis biasanya berupa HyperText
Markup Language (HTML) yang ditulis pada editor teks dan disimpan dalam
bentuk .html atau .htm. Pengertian HTML adalah bahasa yang menggunakan
perintah sederhana dalam standar dokumen untuk menyediakan suatu
tampilan visual yang terintegrasi. HTML terdiri atas perintah-perintah
sederhana yang menjelaskan bagaimana struktur dokumen, tetapi tidak
memformatnya. Browser yang menampilkan HTML akan memformat dan
menyesuaikan tampilan HTML sehingga sesuai dengan layar computer
pengunjung (Wahana, 2006).
2.
Web Dinamis
Web dinamis adalah
web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna
untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi
yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku, dan terlihat
lebih indah. Web dinamis biasanya berupa Page Hypertext Preprocessor
(PHP) yang membuat halaman web HTML menjadi dinamis. HTML yang
digabung dengan script PHP akan menghasilkan tampilan web yang dinamis,
indah, dan interaktif (Wahana, 2006).
Dalam hal ini yang diterapkan oleh peneliti adalah web dinamis.
2.4.1.
Home Page
Home page adalah halaman utama pada sebuah website. Halaman inilah
yang akan ditampillkan ketika Anda memanggil sebuah website walaupun Anda
tidak menyebutkan halaman tersebut. (Kadir, 2005). Dari definisi home page
diatas, dapat disimpulkan bahwa
home page merupakan halaman awal atau
halaman muka saat penggunamengunjungi website tersebut.
Dalam dokumen
Aplikasi E-commerce aromatherapy berbasis content management system (studi kasus: CV. Viko Collection)
(Halaman 30-38)