• Tidak ada hasil yang ditemukan

(

)

= t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ b) Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga.

Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan nilai antara 1 – 4, seperti yang dinyatakan Suharsimi Arikunto (2006: 196), “Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

b 2 = jumlah varians butir

t2 = varians total

(Suharsimi Arikunto 2006: 196)

Kriteria pengujian adalah jika nilai cronbach alpha > rtabel kritis product moment pada taraf signifikansi 5% berarti angket tersebut dikatakan reliabel atau dapat dipercaya (Duwi Priyatno, 2009). Uji realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows.

Berdasarkan hasil try out angket yang telah di hitung reliabilitasnya dapat diketahui nilai cronbach alpha untuk variabel displin belajar sebesar 0,882 dan lingkungan keluarga sebesar 0,876. Nilai rtabel kritis product moment pada signifikansi 5% dengan n=30 adalah 0,361. Nilai cronbach alpha variabel disilin belajar dan

commit to user

lingkungan keluarga > rtabel kritis product moment maka dapat disimpulkan bahwa item-item pertanyaan tersebut reliabel.

7) Revisi angket

Setelah angket diujicobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi. Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan item-item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.

8) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk disebarkan kepada responden.

9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.

d. Kelebihan dan Kelemahan Angket

Kuesioner memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152-153):

Keuntungan kuesioner:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden.

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner:

1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

2) Sering sukar dicari validitasnya.

3) Walaupun dibuat anonim, terkadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur.

4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.

commit to user

5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan terkadang ada yang terlalu lama sehingga telambat.

Peneliti dalam penelitian ini memanfaatkan kelebihan angket sebagai instrumen dalam melakukan penelitian dan berusaha mengatasi kekurangan yang ada yaitu dengan menyusun angket yang tepat dan berkualitas, sehingga data yang diperoleh valid dan reliabel.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan atau dokumen. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang sifatnya dokumenter dari instansi terkait. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Teknik dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini karena: a) Lebih mudah mendapatkan data, karena telah tersedia sehingga lebih

menghemat waktu dan biaya.

b) Data yang diperoleh dapat dipercaya. c) Data dapat dilihat lagi jika diperlukan.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data tentang jumlah siswa yang diteliti serta untuk mengetahui data hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo. Adapun data tentang hasil belajar siswa ini peneliti peroleh dari nilai ujian semester II mata pelajaran ekonomi.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu:

commit to user

1. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001: 140). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi siswa.

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2001: 141). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Disiplin Belajar b. Lingkungan Keluarga

Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel independen mempengaruhi atau memberikan kontribusi terhadap variabel dependen yang akan diuji melalui analisis statistik meliputi uji analisis regresi linear berganda, uji t dan uji F.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh penulis yang dilakukan setelah data terkumpul dan disususn dengan baik, kemudian menganalisis data tersebut untuk mendapatkan keputusan yang terbaik guna mencapai tujuan dari suatu penelitian. Proses analisis data dalam penelitian ini di bantu dengan program SPSS for Windows.

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum. Uji prasyarat yang digunakan adalah sebagai berikut.

commit to user

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk atau mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik normal probability plot. Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga. Uji linieritas di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Duwi Priyatno (2009: 36) menyatakan bahwa, ”Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05”.

c. Uji Multikolinearitas

Singgih Santoso (2001: 203) mengatakan bahwa, “Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independent". Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkolerasi, untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan uji kolerasi pearson. Uji multikolinearitas di dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Jika nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka

commit to user

TOLERANCE mendekati 1, maka dapat dikatakan suatu model regresi bebas multikolinearitas (Singgih Santoso, 2001).

d. Uji Autokorelasi

Singgih Santoso (2001: 216) mengatakan bahwa, ”Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Pendekatan D-W (Durbin-Watson) dapat digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi. Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. e. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak, untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

commit to user

2. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah uji prasyarat terpenuhi adalah melakukan pengujian hipotesis yang telah diajukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Duwi Priyatno (2009: 73) mendefinisikan bahwa, ”Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independent (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependent (Y).” Analisis ini digunakan untuk mengukur nilai pengaruh disiplin belajar (X1), lingkungan keluarga (X2), dan hasil belajar (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = a0 + a1X1 + a2X2 (Sudjana, 2001: 347) Keterangan : Y = Variabel terikat X1, X2 = Variabel bebas a0 = Konstanta regresi a1 , a2 = Koefisien regresi b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y) (Duwi Priyatno, 2009). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut :

i i hitung Sb b t = Keterangan :

bi = koefisien masing-masing variabel independent dengan i = 1, 2, 3, 4 sbi = standar error variabel i

commit to user

Keputusan :

1) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, hal ini berarti variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

2) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y). Duwi Priyatno (2009) menyajikan model uji F dengan rumus sebagai berikut :

(

1

)

/

(

1

)

/ 2 2 − − − = k n R k R F Keterangan :

F = harga F garis regresi R2 = koefisien korelasi ganda n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel bebas Keputusan :

1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, hal ini berarti semua variabel independent secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependent.

2) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, hal ini berarti semua variabel independent secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependent.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya dan juga untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel di luar model regresi tersebut. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary dari output SPSS dan tertulis R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah

commit to user

Dokumen terkait