• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user a) Ruang Tamu

Dalam dokumen PENCAHAYAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 77-89)

1) Luas Bukaan

Di ruang tamu ada dua jenis bukaan yaitu jendela dan bovenlight. Masing-masing jenis bukaan tersebut berjumlah 2 buah. Jendela berukuran ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight± 60 cm x 40 cm.

Luas bukaan = (2 x (60x120) cm) + (2 x (60x30) cm) = 18.000 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 20 % ( memenuhi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur sehingga tingkat pencahayaan alami dalam ruangan paling terang saat pagi hari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat dan arah bukaan menghasilkan terang paling tinggi saat pagi hari, sehingga hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 71 %.

b) Ruang Tidur 1 1) Luas Bukaan

Di ruang tidur ini ada bukaan berupa dua jendela dan dua bovenlight. Masing-masing jendela berdimensi ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight

Luas bukaan = (2 x (60x120) cm) + (2 x (60x30) cm) = 18.000 cm² Luas lantai = 400 cm x 400 cm = 160.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 11,25 % ( memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur sehingga tingkat pencahayaan alami dalam ruangan paling terang saat pagi hari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat, arah bukaan menghasilkan tingkat penerangan paling tinggi saat pagi hari, tapi hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat (terlalu silau). Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 33° C dan kelembaban udara 70 %.

c) Ruang Tidur 2

Di ruang ini tidak ada bukaan. Kondisi ruangan menjadi gelap sehingga jika beraktivitas di ruang ini saat siang hari, harus menyalakan lampu. Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan di sekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya bukaan pada dinding, tapi masih memungkinkan adanya bukaan di atap (skylight). Hal ini menyebabkan pengukuran dengan light metertidak memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik.

Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 80 %.

d) Ruang Makan

1) Luas Bukaan ( ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan )

commit to user

Perbandingan = x 100 % = 3,2 % (tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan ( ditinjau dari sistem pencahayaan setempat ) Luas bukaan = 4 x (30 cm x 20) cm = 2.400 cm²

Luas lantai = 150 cm x 90 cm = 13.500 cm²

Perbandingan = x 100 % = 17,7 % ( memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi menghasilkan tingkat penerangan yang tinggi, tapi hasil pengukuran dengan light metertidak memenuhi syarat (bila ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan). Hal ini disebabkan karena adanya luas bukaan kurang. Tapi, jika ditinjau dari sistem pencahayaan setempat, hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang baik pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 80 %.

e) Dapur

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayaan ke seluruh ruangan)

Di ruang makan ada skylightberupa empat genteng kaca dengan ukuran ± 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 4 x (30 x 20) cm = 2.400 cm² Luas lantai = 300 cm x 250cm = 75.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 3,2 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan (ditinjau dari sistem pencahayaan setempat) Luas bukaan = 4 x (30 x 20) cm = 2.400 cm²

Luas lantai = 150 cm x 70cm = 10.500 cm²

Perbandingan = x 100 % = 22,8 % ( melebihi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi menghasilkan tingkat penerangan yang tinggi, sehingga hasil pengukuran

seluruh ruangan). Hal ini di sebabkan karena adanya luas bukaan kurang. Tapi, jika ditinjau dari sistem pencahayaan setempat, hasil pengukuran dengan light meter melebihi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang berlebihan (silau) pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 80 %.

4. Tipe 21+ Menghadap Barat

a) Ruang Tamu 1) Luas Bukaan

Di ruang tamu ada dua jenis bukaan yaitu jendela dan bovenlight. Masing-masing jenis bukaan tersebut berjumlah dua. Jendela berukuran ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight± 60 cm x 30 cm.

Luas bukaan = (2 x (60x120) cm) + (2 x (60x30) cm) = 18.000 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 20 % ( memenuhi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

commit to user

penerangan paling tinggi saat sore hari, tapi hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat. Hal ini dikarenakan adanya teras yang cukup lebar ± 3 meter. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 73 %.

b) Ruang Tidur 1 1) Luas Bukaan

Di ruang tidur ini ada bukaan berupa satu jendela yang berdimensi ± 60 cm x 120 cm.

Luas bukaan = 60 cm x120 cm = 7.200 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 8 % (tidak memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke barat sehingga tingkat pencahayaan alami dalam ruangan paling terang saat sore hari.

Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, arah bukaan berpotensi menghasilkan tingkat penerangan paling tinggi saat sore hari, dan hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 76 %.

c) Ruang Makan

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan)

Di ruang makan ada skylight berupa dua genteng kaca dengan ukuran masing-masing ± 30 cm x 20 cm yang berada di sebelah utara ruang makan.

Luas bukaan = 2 x (30 cm x 20) cm = 1.200 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Luas bukaan = 2 x (30 cm x 20) cm = 1.200 cm² Luas lantai = 150 cm x 90 cm = 13.500 cm²

Perbandingan = x 100 % = 8,8 % ( tidak memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi menghasilkan tingkat penerangan paling tinggi, dan hasil pengukuran dengan light metertidak memenuhi syarat (baik ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan maupun sistem pencahayaan setempat). Hal ini disebabkan karena adanya luas bukaan kurang. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang kurang baik pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 75 %.

d) Dapur

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan)

Di dapur ada skylight berupa empat genteng kaca dengan ukuran masing-masing ± 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 4 x (30 x 20) cm = 2.400 cm² Luas lantai = 250 cm x 250 cm = 62.500 cm²

Perbandingan = x 100 % = 3,84 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan (ditinjau dari sistem pencahayaan setempat) Luas bukaan = 4 x (30 x 20) cm = 2.400 cm²

Luas lantai = 200 cm x 60 cm = 12.000 cm² Perbandingan = x 100 % = 20 % (memenuhi syarat) Analisis :

commit to user

kenyamanan visual yang baik pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 80 %.

5. Tipe 45 Menghadap Barat Daya

a) Ruang Tamu 1) Luas Bukaan

Di ruang tamu ada dua jenis bukaan yaitu jendela dan bovenlight. Masing-masing jenis bukaan tersebut berjumlah dua. Jendela berukuran ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight± 60 cm x 30 cm.

Luas bukaan = (2 x (60x120) cm) + (2 x (60x30) cm) = 18.000 cm² Luas lantai = 250 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 20 % ( memenuhi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke barat daya sehingga radiasi matahari langsung dapat dihindari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat, arah bukaan dapat menghindari radiasi matahari secara langsung, tapi hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan karena adanya vegetasi di depan bukaan. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual

32° C dan kelembaban udara 72 %. b) Ruang Tidur 1

Di ruang ini tidak ada bukaan, baik itu jendela, bovenlight, maupun skylight. Kondisi ruangan menjadi gelap sehingga jika beraktivitas di ruang ini saat siang hari, harus menyalakan lampu.

Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan di sekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya bukaan pada dinding, tapi masih memungkinkan adanya bukaan di atas. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 75 %.

c) Ruang Tidur 2 1) Luas Bukaan

Di ruang tidur ini ada bukaan berupa satu buah jendela dan satu bovenlight. Masing-masing jendela berdimensi ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight berdimensi ± 60 cm x 30 cm.

Luas bukaan = (60x120) cm + (60x30) cm = 9.000 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 10 % ( memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke barat daya sehingga radiasi sinar matahari dapat dihindari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat, arah bukaan dapat menghindarkan radiasi matahari secara langsung, tapi hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat. Hal ini di sebabkan karena ada vegetasi di depan

commit to user

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayan seluruh ruangan)

Di ruang makan skylight bukaan berupa satu genteng kaca dengan ukuran ± 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 30 cm x 20 cm = 600 cm² Luas lantai = 250 cm x 500 cm = 125.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 0,48 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan (ditinjau dari sistem pencahayaan setempat) Luas bukaan = 30 cm x 20 cm = 600 cm²

Luas lantai = 150 cm x 100 cm = 15.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 4 % ( tidak memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan baik, dan hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat (ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan maupun sistem pencahayaan setempat). Hal ini di sebabkan karena adanya luas bukaan kurang. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang tidak baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 76 %.

e) Dapur

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayaan dalam satu ruangan) Di ruang makan ada skylight berupa dua genteng kaca dengan ukuran ± 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 30 x 20 cm = 600 cm²

Luas lantai = 250 cm x 200 cm = 50.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 1,2 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan (ditinjau dari sistem pencahayaan setempat) Luas bukaan = 30 x 20 cm = 600 cm²

Perbandingan = x 100 % = 10 % (memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi menghasilkan tingkat penerangan tinggi, sehingga hasil pengukuran dengan light metertidak memenuhi syarat (bila ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan). Hal ini di sebabkan karena adanya luas bukaan kurang. Tapi, jika ditinjau dari sistem pencahayaan setempat, hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang baik pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 73 %.

6. Tipe 21 Menghadap Barat

a) Ruang Tamu 1) Luas Bukaan

Masing-commit to user

Perbandingan = x 100 % = 11 % ( memenuhi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke barat tingkat pencahayaan paling terang adalah saat sore hari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat, bukaan menghasilkan tingkat penerangan paling tinggi saat sore hari, sehingga hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 70 %.

b) Ruang Tidur 1

1) Luas Bukaan (ditinjau dari pencahayaan untuk satu ruangan) Di ruang tidur ini ada bukaan berupa satu bovenlightyang berdimensi 60 cm x 30 cm.

Luas bukaan = 60 cm x 30 cm = 1.800 cm² Luas Lantai = 250 cm x 300 cm = 75.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 2,4 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur sehingga tingkat pencahayaan yang paling terang adalah saat pagi hari.

Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat dan arah bukaan menghasilkan tingkat penerangan tertinggi saat pagi hari, sehingga hasil pengukuran dengan light metertidak memenuhi syarat. Hal ini di sebabkan karena luas bukaan kurang. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 72 %.

1) Luas Bukaan

Di ruang makan ada bukaan berupa dua buah jendela dengan ukuran sekitar 60 cm x 90 cm dan dua bovenlight dengan ukuran sekitar 60 cm x 20 cm.

Luas bukaan = (2x(60 cm x 90)cm) + (2 x(60x20)cm) = 13.200 cm² Luas lantai = 300 cm x 250 cm = 75.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 17,6% ( memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur sehingga tingkat pencahayaan paling baik adalah saat pagi hari.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat dan arah bukaan menghasilkan tingkat penerangan paling tinggi saat pagi hari, sehingga hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 70 %.

commit to user

Dalam dokumen PENCAHAYAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 77-89)

Dokumen terkait