• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis

Dalam dokumen PENCAHAYAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 70-77)

commit to user 7) Tipe 70 Menghadap Timur

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa pencahayaan alami di obyek penelitian belum memenuhi persyaratan yang nyaman. Hipotesis ini di uji dengan menggunakan teknik analisis diskriptif. Teknik pengujian ini menyajikan data hasil pengukuran pencahayaan alami dalam bentuk tabel dan dianalisis berdasarkan standar pencahayaan alami yang nyaman. Hasil pengujian hipotesis pertama terdapat pada lampiran V.

2. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa sistem bukaan yang baik akan menghasilkan pencahayaan alami yang nyaman. Hipotesis ini diuji dengan menggunakan analisis diskriptif. Berdasarkan kajian teori, syarat bukaan yang menghasilkan pencahayaan alami yang nyaman adalah sebagai berikut :

a. Luas Bukaan

Luasan bukaan ideal untuk mendapatkan pencahayaan alami yang nyaman adalah 10-20 % dari luas lantai.

commit to user

Berdasarkan kajian teori diatas, maka data hasil penelitian ini dapat dianalisis sebagai berikut :

a. Perumahan Griya Prima Timur, Klaten 1. Tipe 54+ Menghadap Timur Laut

a) Ruang Tamu 1) Luas Bukaan

Di ruang tamu ada dua jenis bukaan yaitu jendela dan bovenlight. Masing-masing jenis bukaan tersebut berjumlah 2. Jendela berukuran ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight± 60 cm x 30 cm.

Luas bukaan = (2 x (60x120) cm) + (2 x (60x30) cm) = 18.000 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 20 % ( memenuhi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur laut sehingga tidak terkena radiasi matahari secara langsung.

Analisis :

Luas bukaan memenuhi syarat dan arah bukaan terhindar dari radiasi matahari secara langsung. Namun hasil pengukuran dengan light meter menunjukkan bahwa pencahayaan tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan karena adanya teras yang cukup lebar yaitu ± 3 meter dan arah

cahaya yang masuk berupa pantulan. Kondisi seperti ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 70 % .

b) Ruang Tidur 1 1) Luas Bukaan

Di ruang tidur ini terdapat satu jendela dengan ukuran ± 60 cm x 120 cm. Luas bukaan = 60 cm x 120 cm = 7.200 cm²

Luas lantai = 400 cm x 400 cm = 160.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 4,5 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke timur laut sehingga tidak terkena radiasi matahari secara langsung.

Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat dan arah bukaan tidak terkena radiasi matahari secara langsung sehingga hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan karena luas bukaan yang tidak memenuhi syarat dan adanya perluasan bangunan (warung) di depannya. Kondisi seperti ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 75 %.

c) Ruang Tidur 2

Di ruang ini tidak ada bukaan, baik itu jendela maupun bovenlight. Kondisi ruangan menjadi gelap sehingga jika beraktivitas di ruang ini saat siang hari, harus menyalakan lampu.

Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan disekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya

commit to user

Di ruang makan tidak ada jendela, tapi mendapat pantulan dari jendela yang berada di ruang tamu.

Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan disekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya bukaan pada dinding, tapi memungkinkan adanya bukaan di atap (skylight). Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 32° C dan kelembaban udara 75 %.

e) Dapur

Di dapur tidak ada bukaan. Kondisi ruangan menjadi gelap sehingga jika beraktivitas di ruang ini saat siang hari, harus menyalakan lampu.

Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan di sekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya bukaan pada ketiga sisi dinding, tapi masih memungkinkan adanya bukaan pada satu sisi dinding yaitu dinding yang berbatasan dengan ruang terbuka (tempat jemuran). Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 33° C dan kelembaban udara 77 %.

1) Luas Bukaan

Di ruang tamu ada dua jenis bukaan yaitu jendela dan bovenlight. Masing-masing jenis bukaan tersebut berjumlah 6 buah. Jendela berukuran ± 60 cm x 120 cm dan bovenlight± 60 cm x 40 cm.

Luas bukaan = (6 x (60x120) cm) + (6 x (60x30) cm) = 54.000 cm² Luas lantai = 300 cm x 500 cm = 150.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 36 % ( melebihi syarat ) 2) Arah Bukaan Terhadap Mata Angin

Arah bukaan menghadap ke selatan sehingga tidak terkena radiasi matahari secara langsung.

Analisis :

Luas bukaan melebihi syarat dan arah bukaan tidak terkena radiasi matahari secara langsung. Berdasarkan teori yang ada, seharusnya cahaya yang masuk juga melebihi syarat, tapi hasil pengukuran dengan light metermemenuhi syarat. Hal ini di sebabkan karena ada vegetasi di depan bukaan dan adanya dinding penghalang di teras. Kondisi ini menyebabkan kenyamanan visual baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 77 %.

b) Ruang Tidur 1 1) Luas Bukaan

Di ruang tidur ini ada skylight yang berupa genteng kaca dan masing-masing berdimensi ± 60 cm x 20 cm, berada di sudut ruangan.

Luas bukaan = 60 cm x 20 cm = 1.200 cm² Luas Lantai = 300 cm x 250 cm = 75.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 1,6 % ( tidak memenuhi syarat) Analisis :

commit to user

menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 78 %. c) Ruang Tidur 2

Di ruang ini tidak ada bukaan, baik itu jendela, bovenlight, maupun skylight. Kondisi ruangan menjadi gelap sehingga jika beraktivitas di ruang ini saat siang hari, harus menyalakan lampu.

Analisis :

Posisi ruang berhubungan langsung dengan ruangan di sekitarnya dan bangunan tetangga. Posisi ruang seperti ini tidak memungkinkan adanya bukaan pada dinding, tapi masih memungkinkan adanya bukaan di atap (skylight). Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual kurang baik. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 78 %.

d) Ruang Makan.

1) Luas Bukaan ( ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan )

Di ruang makan ada skylight berupa empat genteng kaca dengan ukuran masing-masing ± 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 4 x (30 cm x 20) cm = 2.400 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 2,6 % ( tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan ( ditinjau dari sistem pencahayaan setempat ) Luas bukaan = 4 x (30 cm x 20) cm = 2.400 cm²

Luas lantai = 150 cm x 100 cm = 15.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 16 % ( memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi menghasilkan tingkat pencahayaan yang tinggi, tapi hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat (jika ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan). Hal ini di sebabkan karena kurangnya luas bukaan. Tapi, jika ditinjau dari sistem pencahayaan setempat, pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan

menunjukkan suhu udara 30° C dan kelembaban udara 80 %. e) Dapur

1) Luas Bukaan ( ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan)

Di ruang makan ada skylightberupa empat genteng kaca dengan masing-masing berukuran sekitar 30 cm x 20 cm yang berada di atas pusat kegiatan.

Luas bukaan = 4 x (30 cm x 20) cm = 2.400 cm² Luas lantai = 300 cm x 300 cm = 90.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 2,6 % (tidak memenuhi syarat) 2) Luas Bukaan ( ditinjau dari pencahayaan setempat)

Luas bukaan = 4 x (30 cm x 20) cm = 2.400 cm² Luas lantai = 200 cm x 100 cm = 20.000 cm²

Perbandingan = x 100 % = 12 % ( memenuhi syarat) Analisis :

Luas bukaan tidak memenuhi syarat, posisi bukaan berpotensi untuk menghasilkan tingkat pencahayaan yang tinggi, dan hasil pengukuran dengan light meter tidak memenuhi syarat (bila ditinjau dari pencahayaan seluruh ruangan). Hal ini di sebabkan karena luas bukaan kurang. Tapi jika ditinjau dari sistem pencahayaan setempat, hasil pengukuran dengan light meter memenuhi syarat. Kondisi di ruang ini menyebabkan kenyamanan visual yang baik pada pusat kegiatan. Pengukuran kenyamanan termal menunjukkan suhu udara 31° C dan kelembaban udara 80 %.

commit to user

Dalam dokumen PENCAHAYAAN ALAMI RUMAH TINGGAL (Halaman 70-77)

Dokumen terkait