• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh-Contoh Pelayanan Tuhan Yesus

Dalam dokumen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti i (Halaman 109-112)

BAB VIII Meneladani Kristus Dalam Pelayanan

C. Contoh-Contoh Pelayanan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus menyertai dan hidup bersama murid-murid-Nya selama tiga tahun. Dia melibatkan diri untuk pelayanan dan kehidupan para murid-murid-Nya. Hal yang penting pada awal pelayanan Tuhan Yesus, Dia harus menjelaskan identitas-Nya kepada para murid-Nya. Hal itu tidaklah mudah. Salah satu contoh yang jelas di mana Tuhan Yesus menyertai para murid-Nya adalah saat mereka diterjang badai di danau Tiberias dan sesudah kebangkitannya Dia menampakkan diri kepada para murid-Nya.

Tentu saja Tuhan Yesus tidak harus berada bersama para murid, pada saat mereka ditengah gelombang dan badai. Namun justru Tuhan Yesus berada dan menyertai para murid saat mereka berjuang menghadapi bahaya maut. Dengan kuasa-Nya Tuhan Yesus Kristus menenangkan badai dan gelombang, membuat hati dan hidup para murid merasa terselamatkan (Mat.8: 23–27).

Demikian pula Tuhan Yesus sesudah kebangkitan-Nya, menampakkan diri kepada para murid-Nya untuk menunjukkan bahwa Dia tetap melayani, menyertai, menguatkan, dan akan mengutus para murid. Kedatangan-Nya

membuat para murid bersukacita yang kemungkinan pada saat itu berada dalam ketakutan karena guru mereka wafat di kayu salib dan dianggap sebagai penjahat.

Tugas kita sebagai orang Kristen, termasuk remaja Kristen mirip dengan tugas Tuhan Yesus. Para remaja Kristen mempunyai kekuatan untuk menolong, membantu dan menguatkan sesamanya. Apabila kita hanya berbicara tentang sumber kuasa dari Tuhan yang kita miliki, siapa yang percaya? Akan tetapi, jika kita hidup, berjalan dan bekerja dengan orang lain, maka mereka dapat menyaksikan kuasa Allah yang bekerja di dalam diri kita. Semakin kita memperlibatkan hidup Kristen kita pada orang lain, maka semakin banyak kita memiliki kesempatan untuk bersaksi tentang hidup Kristen kepada orang lain.

2. Makan Bersama Orang Lain

Tentu kita senang makan bersama orang lain bukan? Makan bersama keluarga, atau teman selalu menyenangkan. Tuhan Yesus sering makan dengan orang banyak atau makan secara pribadi dengan orang lain (Mrk 2: 15). Tentunya kita memahami bahwa makan bersama dengan orang lain adalah cara yang sangat baik untuk mengenal dengan lebih dekat seseorang. Kita dapat berbicara sambil makan, merasa lebih dekat, suasana santai dan tidak tergesa-gesa. Dalam kenyataan Tuhan Yesus sering makan dengan orang lain, misalnya dengan Marta dan Maria, makan di rumah pemungut cukai, dan makan perjamuan dengan para murid-Nya. Tentu Ia melakukannya karena itulah cara terbaik untuk melayani orang lain secara pribadi.

3. Peduli terhadap Kebutuhan Orang Lain.

Bagaimana rasanya saat orang lain mengerti kebutuhanmu dan memberi apa yang kamu butuhkan? Tuhan Yesus dalam hidupnya memberikan contoh, bagaimana peduli dan melayani kebutuhan orang lain. Pernah terjadi, pada suatu hari Tuhan Yesus benar-benar meninggalkan khalayak ramai agar secara pribadi dapat melayani Yairus dan putrinya (Mrk 5: 21–24). Sering kali kita berasumsi bahwa makin banyak orang yang mendengarkan kita dalam kesempatan tertentu, maka makin besar dampak yang kita peroleh. Akan tetapi, dalam kejadian tersebut justru sebaliknya, Tuhan Yesus memilih yang sedikit daripada yang banyak. Meskipun demikian ternyata Tuhan Yesus tidak selalu berbuat demikian.

Misalnya, Tuhan Yesus pernah meninggalkan banyak orang, agar dapat sendirian dengan para murid-Nya. Akan tetapi, ketika orang banyak mengikuti Dia, maka Tuhan Yesus pun berbalik karena kasih-Nya dan melayani mereka

(Mrk 6: 30–34). Dengan demikian dapat kita simpulkan sebetulnya tidak ada patokan atau aturan yang tegas menyatakan bahwa ”yang sedikit lebih baik dari yang banyak”. Sebab kalau demikian, maka Tuhan Yesus akan mengabaikan kebutuhan banyak orang. Meskipun Tuhan Yesus sering melayani pribadi dan kelompok-kelompok kecil, tetapi Ia tidak pernah mengabaikan atau tidak memperdulikan kebutuhan banyak orang. Memang besar kecilnya kelompok tidak menentukan siapa yang seharusnya kita layani. Akan tetapi, biasanya kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat kita penuhi dengan sebaik-baiknya secara individu atau dalam kelompok kecil daripada dalam kelompok besar.

4. Pelayanan secara Pribadi

Apabila kita perhatikan, sebetulnya pelayanan Tuhan Yesus secara keseluruhan lebih menekankan pada pelayanan secara pribadi. Sebetulnya hal ini bukanlah suatu kebetulan. Menarik bagaimana Tuhan Yesus melayani kebutuhan perempuan asing dari Kanaan yang anaknya sedang sakit. Tuhan Yesus tidak memperdulikan para murid yang mengusir perempuan tersebut (Mat. 15: 21–28). Dia tahu siapa perempuan itu, kasihnya kepada anaknya, dan tekadnya untuk memohon penyembuhan dan mengikuti Kristus. Bahkan sejak Tuhan Yesus memanggil kedua belas orang menjadi Rasul yang dipilih, ternyata rencana Tuhan Yesus adalah supaya mereka: ”. . . menyertai Dia” (Mrk 3: 14). Sebetulnya bukanlah perintah jarak jauh tetapi ungkapan yang sangat pribadi sifatnya. Selanjutnya, Tuhan Yesus memberikan ”amanat agung” kepada para murid. Dia memerintahkan para murid untuk: ”Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku . . . dan ajarlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28: 19–20). Tentu saja para murid akan mengingat pengalaman pribadi mereka bersama Tuhan Yesus, dan tahu apa yang dikehendaki oleh Tuhan, yaitu memerintahkan para murid untuk melakukan pekerjaan pelayanan bersama orang lain. Amanat Agung yang Tuhan Yesus berikan kepada para murid adalah suatu perintah untuk membimbing pribadi-pribadi agar menjadi percaya dan dewasa di dalam Kristus dan berkarya untuk menghasilkan buah. Dengan demikian sebetulnya Tuhan Yesus juga memerintahkan kita untuk menjadikan orang lain sebagai murid Kristus. Kita dipanggil, termasuk para remaja untuk membimbing orang lain secara pribadi seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

Kegiatan 2. Belajar dari Alkitab: Lukas 10: 38–42 (Menalar). 1. Kejadian apa yang sedang terjadi pada saat itu ?

2. Bagaimana sikap Maria dan Marta?

3. Apa yang kamu pelajari tentang sikap pelayanan Tuhan Yesus terhadap Maria dan Marta?

4. Menurutmu apa yang menjadi keinginan dan talenta Maria dan Marta? 5. Talenta apa yang kamu miliki yang dapat dipakai untuk melayani Tuhan

dan sesama?

Dalam dokumen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti i (Halaman 109-112)