• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PEMROGRAMAN SAFETY CRANE

Dalam dokumen Instalasi Motor Listrik (Halaman 46-54)

BAB II PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN MOTOR LISTRIK 3 FASAFASA DAN MOTOR LISTRIK 3 FASA

CONTOH PEMROGRAMAN SAFETY CRANE

Gambar 2.25 Model Safety Crane

Sumber: JobSheet PLC Prodi D3 Teknik Elektronika Universitas Negeri Malang

Prinsip Kerja yang Diinginkan

1. Jika tombol Open ditekan maka Crane siap dioperasikan, lampu HIJAU menyala 2. Jika tombol Lock ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat,

lampu indikator MERAH menyala. Tombol Lock bisa direset menggunakan tombol Open.

3. Jika tombol Emergency ditekan maka Crane berhenti bekerja dan diam di tempat, lampu indikator MERAH menyala. Tombol Emergency bisa direset menggunakan tombol Open.

4. Jika sensor berat Overload maka lampu indikator MERAH berkedip, Crane berhenti. Overload direset menggunakan tombol Open.

Catat, ketika terjadi beban lebih, maka tombol OL akan ON terus kecuali bebannya sudah dikurangi. Jadi meskipun sudah di-reset, asalkan beban belum dikurangi maka tombol OL tetap ON dan Crane tidak bisa dioperasikan. 5. Tombol operasi maju-mundur, kiri-kanan, dan naik turun masing-masing

34 TEKNIK INSTALASI

Tabel 2.3 Pengalamatan

Pemrograman

1. Tombol OPEN mengaktifkan internal relay IR-OPEN (addres 600) melalui KEEP. KEEP akan direset oleh sensor OL dan internal relay IR-LOCK (addres 601. Tombol OPEN di –AND-kan dengan NC dari sensor OL, sehingga ketika OL aktif (Ncnya membuka) maka IR-OPEN tidak bisa diaktifkan.

2. Tombol LOCK dan EMERGENCY mengkatifkan internal relay IR-LOCK (addres 601). Internal relay IR-LOCK dinonaktifkan menggunan NC dari tombol OPEN. 3. Lampu indikator MERAH akan berkedip jika sensor OL aktif lampu ini akan

menyala tanpa berkedip jika Internal Relay IR-LOCK sedang aktif. 4. Lampu HIJAU akan menyala jika Internal Relay IR-OPEN aktif.

5. Semua motor crane bisa diaktifkan jika internal relay IR-OPEN sudah aktif. a. Motor Maju dan Motor Mundur saling interlock.

b. Motor Kanan dan Motor Kiri saling interlock. c. Motor Naik dan Motor Turun saling interlock.

INPUT DEVICES OUTPUT DEVICE

OPEN (NO) 0.00 K_MAJU 100.00

LOCK (NC) 0.01 K-MUNDUR 100.01

EMERGENCY (NO) 0.02 K-KIRI 100.02

OVERLOAD OL (NO) 0.03 K-KANAN 100.03

K-NAIK 100.04

MAJU 0.04 K-TURUN 100.05

MUNDUR 0.05

KIRI 0.06 Lampu Hijau 100.06

KANAN 0.07 Lampu Merah 100.07

NAIK 0.08

TURUN 0.09

Gambar 2.26 Ladder diagarm untuk safety crane

36 TEKNIK INSTALASI

1. Sebuah motor listrik 3 fasa dengan daya 3 pk supaya motor listrik tersebut berjalan dengan normal harus dioperasionalkan secara start bintang segitiga. Hal ini untuk menghindari motor listrik agar tidak terbakar lilitannya karena arus start yang besar. Buatlah bahasa mnemonic untuk motor listrik 3 fasa secara star bintang segitiga pada PLC.

Pembahasan

Alamat Instruksi Data Keterangan

00001 LD 00000 Tombol ON

00002 OR 01000

00003 And NOT 00001 Tombol Off

00004 And NOT 00002 Tol

00005 And NOT 00003 Tombol Emergensi

00006 Out 01000

00007 Time 00 # 050

00008 Time 01 # 055

00009 LD Time 00

00010 And NOT Time 01

00011 Out 01001

00012 LD Time 01

00013 Out 01002

Jaringan industri melebarkan fungsi PLC

Gambar 2.27 Mesin Industri dengan sistem Robot

Sumber: https://www.se.com/id/id/work/insights/industrial-networking-expands-plc-functionality.jsp

Hari ketika para pekerja bekerja dengan otak dan otot telah lama berganti, ketika interaksi manusia dan mesin menjadi hal yang biasa di lantai pabrik. Contoh trerbaik dari hal ini adalah PLC, yang telah menjadi pekerja keras dalam otomatisasi dan industri manufaktur di seluruh dunia dalam jangka waktu bertahun-tahun. Dengan berinteraksi dengan segala sesuatu mulai dari sensor dan penjaga mesin hingga ke pengendali gerakan sera lat identifikasi canggih, PLC memastikan semua operasi berjalan dengan lancar (lihat Gambar 1) Melalui fleksibilitas yang ditawarkan PLC, pabrik bisa mengatur beberapa mesin sekaligus-mencapai tingkat integrasi yang lebih tinggi dan proses otomatisasi mesin serta meningkatkan kualitas produksi dan biaya operasional.

Manfaat dari PLC sangat dikenal luas Kontribusi mereka terhadap peningkatan efisiensi dan dukungan di belakang layar terhadap Ethernet untuk industri membuat kontrol yang tinggi ini memungkinkan. Bersama-sama, teknologi ini membuat komunikasi antara manusia dan mesin berjalam dengan mulus, sebuah kombinasi yang menguntungkan. Terdiri dari berbagai protokol, Ethernet untuk industri dikembangkan dengan kemampuan deterministik untuk memberikan alternatif biaya yang efektif untuk mewariskan sistem-sistem otomatisasi.

Dengan kemampuan yang canggih, fungsi mutakhir, dan instalasi yang disederhanakan, PLC merupakan landasan dari manufaktur modern. Namun, untuk secara efektif menggunakan perangkat ini, pengguna harus memahami peran penting permainan jaringan dan kebutuhan individu yang harus dipertimbangkan untuk solusi yang efektif. Bersama-sama, mereka membentuk infrastruktur terpadu yang dapat memperpanjang-mulai dari hal administratif sampai pengendalian-dan jaringan tiap tingkatan, menawarkan skalabilitas yang melekat untuk terus memenuhi tuntutan industri yang berkembang.

38 TEKNIK INSTALASI

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Programmable Logic Control (Plc) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa kalian juga dapat mempelajari secara mandiri dengan menggunakan internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah informasi tentang Programmable Logic Control (Plc) Motor Listrik 1 Fasa dan Motor Listrik 3 Fasa adalah sebagai berikut. Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=w1zv5KxUSbU&t=198s

1. LOAD (LD)

Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan logika.

2. LOAD NOT

Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika.

3. AND

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

4. AND NOT

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

5. OR

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Apa pengertian Programmable Logic Controlerr OMRON CPM 1A-20CDR? 2. Gambarkan lambang instruiksi Load ( LD ) pada perintah dasar PLC!

3. Berikan penjelasan Bus Bar pada Ledder Diagram dari Programmable Logic Controlerr!

4. Jelaskan Input Device pada Programmable Logic Controlerr ! 5. Jelaskan fungsi perintah Timer pada Programmable Logic Controler Buat kelompok pada tugas ini, setiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa: 1. Buat diagram ladder motor listrik 1 fasa bekerja dua arah putaran.

2. Buat bahasa mnemonic dari ladder motor listrik 1 fasa bekerja dua arah putaran.

3. Buat diagram ladder motor listrik 3 fasa start delta dengan menggunakan 1 timer

4. Buat bahasa mnemonic untuk diagram ladder motor listrik 3 fasa start delta dengan menggunakan 1 timer.

5. Gambarkan rangkaian daya motor listrik 3 fasa start delta

TUGAS MANDIRI

PENILAIAN AKHIR BAB 6. OR NOT

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

7. OUT

Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output

8. OUT NOT

Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)

9. Timer (TIM) dan Counter (CNT)

Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomorTC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO timer/counter akan ON.

10. COMPAR–CMP(20)

Kegunaan: membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area.

40 TEKNIK INSTALASI

Pada bab ini aku telah mempelajari tentang: Prosedur Kerja Komponen Programmable Logic Control (PLC), Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 1 Fasa, Pemrograman dengan Programmable Logic Control (PLC) untuk Motor Listrik 3 Fasa. Materi yang telah aku pahami maupun yang belum aku pahami, aku akan beri tanda centang pada kolom di bawah ini. Aku juga akan bertanya bapak atau ibu guru jika ada materi yang belum aku pahami.

TUJUAN PEMBELAJARAN

KATA KUNCI Setelah mempelajari Instalasi Kontrol Motor Dengan Menggunakan Consule Dan Cx-Programmer Pada Programmable Logic Control (PLC), peserta didik dapat, memahami Sistem Operasional Programmable Logic Control (PLC), membuat Program Programmable Logic Control (PLC) dengan Console, membuat Program Programmable Logic Control (PLC) dengan CX Program.

LD, OR, And, And NOT, Out

III

CX-PROGRAMMER PADA PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)

PETA KONSEP

Memahami Sistem Operasional

Programmable Logic Control (PLC)

Dalam dokumen Instalasi Motor Listrik (Halaman 46-54)

Dokumen terkait