• Tidak ada hasil yang ditemukan

FREQUENCY DRIVE (VFD)

Dalam dokumen Instalasi Motor Listrik (Halaman 135-153)

VMOTOR LISTRIK BERBASIS VFD

FREQUENCY DRIVE (VFD)

Pengaturan frekuensi untuk mengendalikan kecepatan motor induksi biasanya diikuti juga dengan pengaturan tegangan masuk V1 yang sebanding dengan frekuensi tersebut karena untuk mendapatkan fluks konstan, diperlukan V1 ~ f.

Kecepatan putar motor induksi tiga phasa dapat diatur dengan mengubah frekuensi sumber, karena medan putar stator merupakan fungsi dari frekuensi sumber. Pengaturan frekuensi sumber merupakan metode pengaturan yang memungkinkan yang lebih luas. Frekuensi sumber AC yang konstan (50 Hz) harus diubah sesuai kebutuhan yang diinginkan. Proses pengubahan frekuensi ini memerlukan converter dari AC ke DC (Rectifier), dan dari DC dijadikan ke AC kembali (Inverter) dengan frekuensi yang berbeda.

Dengan demikian jika frekuensi motor ditingkatkan maka akan meningkatkan kecepatan motor, sebaliknya dengan memperkecil frekuensi akan memperlambat kecepatan motor. Pengendalian frekuensi motor menggunakan rangkaian inverter dapat dilihat seperti pada gambar berikut:

Gambar 5.10. Blok Diagram Inverter

Sumber: http://deninurulhuda.pe.student.pens.ac.id/Jurnal%20deni.pdf

Prinsip kerja inverter yang sederhana adalah sebagai berikut.

1. Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board penyearah DC (Rectifier), dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC.

2. Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semikonduktor aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisasampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

Secara umum motor DC akan digunakan bila memiliki kemampuan untuk menggunakan pengendali kecepatan. Namun karena keterbatasan motor DC, motor AC terus menjadi fokus bagi penggunaan variasi kecepatan. Baik motor sinkron maupun motor induksi keduanya cocok untuk penggunaan kontrol variasi kecepatan. Karena motor induksi adalah motor asinkron, perubahan suplai frekuensi dapat memvariasikan kecepatan. Strategi pengendalian motor induksi secara khusus akan tergantung pada sejumlah faktor termasuk biaya investasi, ketahanan beban dan beberapa persyaratan pengendalian khusus. Hal ini memerlukan suatu tinjauan rinci mengenai karakteristik beban dan data historis pada aliran proses. 1. Konfigurasi Pengujian Rangkaian Instalasi Motor Berbasis Variable Frequency

Drive (VFD) a. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam pengujian variabel speed drive yaitu: 1) Power Quality Analyzer Q4 Plus

2) Tachometer

3) Voltmeter4) Amperemeter

b. Langkah-Langkah Pengujian Instalasi Motor Listyrik Berbasis Variable Frequency Drive

124 TEKNIK INSTALASI Gambar 5.11. Rangkaian pengukuran variabel speed drive

Sumber: http://deninurulhuda.pe.student.pens.ac.id/Jurnal%20deni.pdf

Berikut merupakan prosedur dan langkah-langkah pengujian tanpa beban: 1) Hubungkan variabel speed drive dengan sumber 3 fasa

2) Tekan tombol run pada variabel speed drive.

3) Hidupkan power quality analyzer dengan menekan tombol on.

4) Pasangkan probe tegangan dan probe arus power quality analyzer ke terminal keluaran variabel speed drive .

5) Buka menu measurement pada power quality analyzer.

6) Atur frekuensi pada variabel speed drive dari 10 hz sampai 60 hz

7) Catat nilai tegangan, arus, THD I, dan THD U yang terbaca pada meenu measurement di power quality analyser

8) Atur frekuensi ke nilai 0 hz, sehingga motor berhenti berputar. 9) Tekan tombol stop pada VSD

10) Matikan saklar sumber 3 fasa.

c. Langkah-Langkah Pengujian Instalasi Motor Listyrik Berbasis Variable Frequency Drive Berbeban

Pada pengujian ini dilakukan dua tahap, yaitu pengujian vsd dihubungkan ke motor dan pengujian nilai torsi.

Gambar 5.12. Rangkaian Pengukuran VSD dengan Motor Sumber: http://deninurulhuda.pe.student.pens.ac.id/Jurnal%20deni.pdf

Berikut merupakan prosedur pengujian berbeban.

1) Rangkai hubungan motor induksi dengan hubungan bintang. 2) Hubungkan motor induksi dengan variabel speed drive.

3) Masukkan sumber tegangan AC 3 pasa ke variabel speed drive sehingga rangkaian terhubung seperti gambar 3.5

4) Tekan tombol Run pada VSD

5) Atur frekuensi VSD pada frekuensi 10 hz sampai 60 hz.

6) Ukur nilai kecepatan (Nr) pada motor induksi setiap perubahan frekuensi

7) Hidupkan power quality analyzer dengan menekan tombol on.

8) Pasangkan probe tegangan dan arus power quality analyzer ke terminal keluaran variabel speed drive .

9) Buka software metrel power view sehingga parameter tegangan,arus, frekuensi, THD bisa terbaca di PC.

10) Salin nilai dan bentuk gelombang tegangan serta THD tegangan setiap 11) perubahan frekuensi yang terbaca di software power view ke microsoft

excel.

12) Simpan file microsoft excel di dokumen PC.

13) Atur frekuensi ke nilai 0 hz, sehingga motor berhenti berputar. 14) Tekan tombol stop pada VSD

15) Matikan saklar sumber 3 fasa.

CONTOH SOAL

1. Penggunaan motor induksi yang banyak dipakai di kalangan industri mempunyai keuntungan dan kerugian hal itu juga akan berpengaruh dalam penerapan pengaturan kecepatannya. Dengan pemasangan inverter sebagai peralatan tambahan untuk mengatur kecepatan putar motor tersebut. Sebutkan keuntungan dan kerugian motor induksi disbanding motor capasitor!

Pembahasan:

Penggunaan motor induksi yang banyak dipakai di kalangan industri mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut ini.

a. Mempunyai konstruksi yang sederhana.

b. Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan jenis motor yang lainnya.

c. Menghasilkan putaran yang konstan. d. Mudah perawatannya.

e. Untuk pengasutan tidak memerlukan motor lain sebagai penggerak mula.

126 TEKNIK INSTALASI

Belajar Inverter Di Dunia Industri

Inverter atau yang sering disebut dengan Variable Speed Drive (VSD) merupakan sistem kontrol yang banyak digunakan dalam dunia industri dengan cara mengatur frekuensi motor untuk mendapatkan pengaturan kecepatan dan torsi sesuai dengan kebutuhan proses produksi di Industri. Dalam dunia industri khususnya inverter ini digunakan untuk mengatur dari motor induksi, motor induksi banyak digunakan untuk penggerak beberapa peralatan dalam industri seperti pompa, kompresor, fun, blower, konveyor, dan penggerak proses produksi lainnya. Motor induksi dipilih dikarenakan karena motor induksi memiliki banyak keunggulan dibanding motor sinkron atau motor DC yaitu konstruksi sederhana, tahan lama, perawatan mudah dan efisiensinya tinggi. Dibalik keunggulannya terdapat juga kelemahan yaitu dalam hal pengaturan kecepatan dan torsi awal yang rendah. Berikut ini adalah salah contoh dari inverter yang banyak digunakan di industri.

Gambar 5.13. Inverter Delta

Sumber: http://eliprawisuda.blogspot.com/2012/12/belajar-invert-er-di-dunia-industri.html

Parameter yang dibutuhkan dari motor induksi adalah pengaturan kecepatan dan torsi motor. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang fleksibel dengan cara mengubah frekuensi inputannya dari 50 Hz (Standar PLN) menjadi frekuensi yang diinginkan agar motor dapat berputar pada kecepatan yang diinginkan. Untuk mengubah frekuensi tersebut untuk menjadi frekuensi yang diingginkan adalah dengan cara mengubah sumber AC menjadi DC. Untuk itu dibutuhkan rangkaian Rectifier (Penyearah) atau Converter (Penyearah Terkendali). Pada umumnya digunakan konverter (penyearah terkendali) untuk mendapatkan sumber DC dari listrik AC. Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC maka perlu dilakukan perataan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple (riak) AC. Caranya dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).

Setelah didapatkan listrik DC yang murni, langkah berikutnya adalah mengubah Listrik DC menjadi listrik AC dengan rangkaian inverter. Inverter sebenarnya berisi rangkaian fip flop yang melakukan pensaklaran secara

bergantian terhadap listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC. Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan rangkaian inverter bisa gelombang kotak atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik AC dari Output rangkaian inverter dengan gelombang sinus diperlukan rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini yang akan mencacah listrik DC menjadi listrik AC dengan bentuk gelombang mendekati sinus. Gambar xxx beberapa jenis inverter yang banyak digunakan pada dunia industri .

JELAJAH INTERNET Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Motor Listrik Berbasis Variable Frequency Drive (VFD), kalian juga dapat mempelajari secara mandiri dengan menggunakan internet. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah informasi tentang Motor Listrik Berbasis Variable Frequency Drive

(VFD) adalah sebagai berikut:

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=TLZuLoidU9Q

RANGKUMAN

Langkah Pengujian Instalasi Motor Listyrik Berbasis Variable Frequency Drive, Hubungkan variabel speed drive dengan sumber 3 fasa, Tekan tombol run pada variabel speed drive, Hidupkan power quality analyzer dengan menekan tombol on, Pasangkan probe tegangan dan probe arus power quality analyzer ke terminal keluaran variabel speed drive, Buka menu measurement pada power quality analyzer, Atur frekuensi pada variabel speed drive dari 10 hz sampai 60 hz, Catat nilai tegangan, arus, THD I, dan THD U yang terbaca pada meenu measurement di power quality analyser, Atur frekuensi ke nilai 0 hz, sehingga motor berhenti berputar, Tekan tombol stop pada VSD, Matikan saklar sumber 3 fasa.

Langkah Pengujian Instalasi Motor Listyrik Berbasis Variable Frequency Drive Berbeban, Rangkai hubungan motor induksi dengan hubungan bintang, Hubungkan motor induksi dengan variabel speed drive, Masukkan sumber tegangan AC 3 pasa ke variabel speed drive sehingga rangkaian terhubung, Tekan tombol Run pada VSD, Atur frekuensi VSD pada frekuensi 10 hz sampai 60 hz, Ukur nilai kecepatan (Nr) pada motor induksi setiap perubahan frekuensi, Hidupkan power quality analyzer dengan menekan tombol on, Pasangkan probe tegangan dan arus power quality analyzer ke terminal keluaran variabel speed drive , Buka software metrel power view sehingga parameter tegangan,arus, frekuensi, THD bisa terbaca di PC, Salin nilai dan bentuk gelombang tegangan serta THD tegangan setiap, perubahan frekuensi yang terbaca di software power view ke microsoft excel, Simpan file microsoft excel di dokumen PC, Atur frekuensi ke nilai 0 hz, sehingga motor berhenti berputar, Tekan tombol stop pada VSD, Matikan saklar sumber 3 fasa.

128 TEKNIK INSTALASI

Buat kelompok pada tugas ini, setiap kelompok terdiri dari 2 orang siswa.

1. Uraikan langkah pengujian instalasi motor listrik berbasis Variable Frequency Drive tanpa beban!

2. Uraikan langkah pengujian instalasi motor listrik berbasis Variable Frequency Drive dengan beban!

3. Gambarkan pemasangan Inverter dalam pengujian instalasi motor listrik tanpa beban untuk mengatur kecepatan putaranya!

4. Gambarkan blok diagram pengujian instalasi motor listrik dengan beban untuk berbasis Variable Frekuensi Drive!

Jelaskan prinsip kerja inverter! PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan torsi motor listrik?

2. Langkah langkah apa saja yang kita lakukann saat memilih sistem Variabel Speed Drive pada pengendalian motor listrik!

3. Sebutkan langkah- langkah pengujian instalasi motor listrik berbasis VSD tanpa beban!

4. Gambarkan rangkaian pengukuran Variabel Speed Drive tanpa beban! 5. Dipakai di mana saja sistem Variabel Speed Drive sering digunakan!

REFLEKSI

Pada bab ini aku telah mempelajari tentang: Motor Listrik Berbasis VFD, Instalasi Motor Listrik Berbasis VFD, Konfigurasi Program Rangkaian Instalasi Motor Berbasis Variable Frequency Drive (VFD).

Materi yang telah aku pahami maupun yang belum aku pahami, aku akan beri tanda centang pada kolom di bawah ini. Aku juga akan bertanya bapak atau ibu guru jika ada materi yang belum aku pahami.

No. Pernyataan Pemahaman

Paham Tidak Paham

1 Motor Listrik Berbasis VFD

2 Instalasi Motor Listrik Berbasis VFD

3

Konfigurasi Program Rangkaian Instalasi Motor Berbasis Variable Frequency Drive (VFD),

PETUNJUK UMUM:

1. Tulislah terlebih dahulu data diri anda pada lembar jawab yang telah disediakan. 2. Kerjakanlah terlebih dahulu soal-soal yang kamu anggap mudah.

3. Semua pekerjaan dikerjakan di lembar jawab yang disediakan sesuai dengan petunjuk mengerjakan.

4. Apabila terdapat jawaban yang salah, dan ingin diadakan pembetulan, dapat dilakukan dengan cara memberi tanda dua garis sejajar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang pada jawaban yang kamu anggap benar.

Contoh: - Jawaban salah : a b c d e - Dibetulkan menjadi : a b c d e 5. Periksalah pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada pengawas A. SOAL PILIHAN GANDA

1. Jenis motor yang digunakan pada hair drier adalah sejenis …. a. Motor Shaded pole

b. Motor DC c. Motor Universal d. Motor split phase e. Motor ac

2. Sebuah motor listrik lilitannya terbakar, setelah digulung ulang selesai maka untuk melihat hasil lilitannya short body atau tidak menggunakan alat... a. Megger

b. Earthtester c. Tachometer d. Tang Ampere e. Multimeter

3. Sebelum dipakai instalasi penerangan listrik harus di uji tahanan isolasinya dengan megger, besarnya tahanan isolasi minimal yang diperbolehkan adalah … a. 100 x tegangan yang digunakan.

b. 1000 x tegangan yang digunakan. c. 1000 x arus yang digunakan. d. 100 x arus yang digunakan.

e. 10.000 x tegangan yang digunakan

4. Kotak kontak yang dipasang pada instalasi penerangan listrik,harus memenuhi syarat ….

a. Kotak kontak yang tingginya kurang dari 1,25 meter tidak memakai tutup b. Terminal yang bertegangan diletakkan pada sebelah kanan.

c. Kotak kontak bukan WD boleh dipasang di tempat basah. d. Terminal yang bertegangan diletakkan pada sebelah kiri. e. Terminal netral diletakkan pada sebelah kiri.

5. Berapa jumlah penghantar pada titik A dari gambar diagram garis tunggal pada rangkaian Instalasi gudang bawah tanah di bawah ini?

130 TEKNIK INSTALASI a. 1 kawat penghantar b. 2 kawat penghantar c. 3 kawat penghantar d. 4 kawat penghantar e. 5 kawat penghantar

6. Jika dalam sebuah gedung perkantoran terdapat 7 buah kotak kontak dan 19 buah lampu maka pembagian kelompok yang benar adalah..

a.

b.

c.

d.

e.

7. Syarat pemasangan pipa instalansi adalah tersebut di bawah, kecuali ….. a. Di daerah bersuhu sedang

b. Tidak ada beban mekanik

c. Paling banyak diisi 6 karet untuk hantaran berdiameter 1,5 mm2

d. Dipasang di tanah berair dengankabel NYA e. Ditanam di dalam tembok.

8. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1. Di lantai dekat dinding

2. Di lantai, berdiri bebas di ruangan 3. Menempel tetap dinding

4. Di tempatkan di atas meja khusus 5. Dipasang di rak

Yang termasuk cara pemasangan panel hubung bagi (PHB) adalah a. 5, 4, 2

b. 4, 5, 1 c. 3, 4, 5 d. 2, 3, 4 e. 1, 2, 3

9. Warna kabel suatu penghantar untuk 3 fasa berdasarkan PUIL 2000 secara berurutan R, S, T, N adalah...

a. Kuning, merah, biru, hitam b. Merah, kuning, hitam, biru c. Merah, hitam, biru, hijau d. Merah,kuning, biru, hitam e. Biru, hitam, kuning, merah

10. Pada instalasi lampu gudang bawah tanah agar lampu dapat dinyalakan, dimatikan dan dimasuki dari satu sisi saja harus menggunakan ...

a. 2 sakelar tunggal b. 2 sakelar seri

c. 1 saklar tunggal dan 2 saklar tukar

d. 1 sakelar tunggal dan 1 sakelar tukar/sakelar hotel e. sakelar seri dan 1 sakelar tukar/sakelar hotel

11. Jika arus nominal motor induksi 3 fasa 10 Amper, maka besar MCB yang digunakan adalah … a. 10 A b. 18 A c. 14 A d. 16 A e. 20 A

12. Rangkaian suatu instalasi kontrol pada box panel listrik pada umumnya dibedakan menjadi 2, yaitu rangkaian control dan rangkaian daya. Kabel penghantar yang digunakan untuk rangkaian control berdasarkan SOP adalah jenis kabel . . . a. NYA

b. NYAF c. NYM d. NYY e. NYCY

13. Pemasangan instalasi listrik sesuai PUIL adalah a. KWHmeter-MCB-Box sekring-peralatan listrik b. MCB-KWHmeter-Box sekring-peralatan listrik c. Box sekring-MCB-KWHmeter-peralatan listrik d. MCB-peralatan listrik-KWHmeter-Box sekring e. Box sekring- MCB- peralatan listrik- KWHmeter

132 TEKNIK INSTALASI

14. Jenis gambar listrik yang menyatakan fungsi tata letak komponen beserta jalurnya secara singkat ...

a. diagram garis tunggal b. diagram garis ganda c. diagram lingkaran arus d. diagram pengawatan e. diagram beban

15. Pemasangan fitting pada instalasi luar permukaan perlu bahan tambahan, yaitu a. bocht

b. klem c. tule d. roset e. doos

16. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan instalasi distribusi listrik seperti di bawah ini, kecuali ...

a. Semua penghantar harus disusun rapi b. Semua komponen harus disusun rapi c. Bagian yang bertegangan terlindung d. Bersifat permanen/tanpa pengembangan e. Mempunyai keandalan yang tinggi

17. Salah satu gangguan pada motor kapasitor yang menyebabkan kumparan stator terbakar adalah

a. kabel power input motor putus b. nilai kapasitor lebih tinggi c. tegangan input naik

d. tegangan input kurang sekali e. kumparan motor terbakar

18. Transistor, SCR, TRIAC pada sistem control elektronik biasanya digunakan sebagai: a. Penguat akhir

b. Penstabil tegangan c. Saklar penyearah d. Sensor

e. Penyearah

19. Ada empat variable yang mempengaruhi tahanan system pentanahan, kecuali.. a. Panjang/ kedalaman elektroda pentanahan

b. Diameter elektroda pentanahan c. Jumlah elektroda pentanahan d. Desain system pentanahan e. Penggunaan bahan kimia

20. Pada gambar rangkaian pengendali, fungsi kontak timer KT adalah...

a. Mengaktifkan kontaktor 3 dan mematikan kontaktor 2 b. Mengaktifkan kontaktor 2 dan mematikan kontaktor 3 c. Mengaktifkan kontaktor 2 dan kontaktor 3

d. Mengaktifkan kontaktor 3 dan mematikan kontaktor 1 e. Mengaktifkan kontaktor 2 dan mematikan kontaktor 1 21. Perhatikan gambar di bawah ini:

Metode pemasangan Panel Hubung Bagi (PHB) berdasarkan gambar di atas termasuk jenis

a. Terbuka b. Tertutup c. Cara tetap (fix)

d. Mudah dipindah-pindah (removable) e. Sistem laci (withdrawable)

22. Berikut yang bukan merupakan skema sistem pentanahan a. TN b. TN-C c. TN-N d. IT e. TT 23. Diketahui gambar: F N OFF K1 ON1 ON2 K1

134 TEKNIK INSTALASI

Pada gambar tersebut bila dirubah ke ladder diagram adalah a. 0001 0002 0003 0004 1000 d. 0001 0002 1000 0000 1000 b. 0001 0002 0003 1000 0000 e. 0001 0002 0000 1000 c. 0001 0002 1000 1000 0000

24. Gambar instalasi tenaga system diagram satu garis yang terdiri dari motor 3 fasa dilengkapi sakelar canai, bimetal, pengaman lebur adalah….

a. M d. M b. M e. M c. M

25. Pada motor listrik yang sudah selesai digulung, untuk mengetes tahanan isolasi antara kumparan dan antara kumparan dengan body digunakan ……….

a. Multimeter d. Earth tester

b. Megger e. Voltmeter

c. Galvanometer

a. PHB out line b. PHB in line

c. PHB integral (dalam tembok) d. PHB jenis semi terbuka e. PHB jenis terbuka

27. Variasi urutan angka pada kontak utama dan kontak Bantu yang benar adalah….

28. Gambar di bawah adalah rangkaian control dua motor yang bekerja berurutan. Agar rangkaian berfungsi, kontak pada kotak A adalah…..

a. NO K1 b. NC K1 c. NO K2 d. NC K2 e. NC S2

29. Relai impuls dapat dirangkai dengan tombol tekan untuk melayani lampu tangga. Relai impuls ini sebagai pengganti saklar

136 TEKNIK INSTALASI a. TPDT b. SPDT c. Silang d. Tukar e. Tunggal

30. Double acting cylinder merupakan salah satu bagian Elemen Pneumatik dari …… a. Aktuator b. Prosesor c. Elemen Kontrol d. Pemasok Energi e. Sensor ESSAY

1. Apa yang dimaksud dengan Variabel Speed Drive pada sistem kendali motor listrik?

2. Sebutkan keuntungan apa saja yang kita dapatkan saat menggunakan sistem Variabel Speed Drive pada pengendalian mototr listrik!

3. Sebutkan jenis jenis inverter yang sering digunakan pada sistem Variabel Speed Drive!

4. Langkah langkah apa saja yang kita lakukann saat memilih sistem Variabel Speed Drive pada pengendalian mototr listrik!

5. Sebutkan langkah langkah pengujian instalasi motor listrik berbasis VSD tanpa beban!

Ackermann, R. dkk. 1994. Programmable Logic Controllers Pesto DIDACTIC edisi 4. Hand

Book Pesto DIDACTIC.

Asisten laboratorium. 2014. Modul Praktikum Programmable Logic Controller.Cilegon:

Laboratorium Konversi Energi Listrik Jurusan Elektro Universitas SultanAgeng Tirtayasa.

Badan Standardisasi Nasional. 2002. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 201I. Jakarta: Yayasan PUIL.

Bolton, William. 2003. Programmable Logic Controller (PLC) - Sebuah Pengantar Edisi

Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Brown, Mark. 2005. Practical Troubleshooting Electrical Equipment and Control Circuit.

Oxford: Newnes Linacre, Jordan Hill.

Budiyanto, M. dan A. Wijaya. 2003. Pengenalan Dasar-Dasar PLC (Programmable Logic

Controller). Yogyakarta: Gava Media.

Cahya dkk. 2011. Rancang Bangun Inverter 3 Fasa untuk Pengaturan Kecepatan Motor

Induksi. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya & Institut Teknologi

Surabaya.

Deutsche Gesellschahft fur Zusammenarbeit (GTZ). 2003. Tables for the ElectricTrades.

Deutchland: Eschborn.

Herman, Yani dan Noer Muhammad. 2013. Perancangan Instalasi Listrik.

Kasatkin, A. 1960. Basic Electrical Engineering. Moscow: Peace Publisher.

Kissell, Thomas E. 1990. Modern Industrial/Electrical Motor Controls: Operation, Installation, and Troubleshooting. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Mantra, AB. 2005. Simulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis Berbasis PLC OMRON SYSMAC

CPMlA. Tugas Akhir. Universitas Negeri Semarang.

Munthe, Brayan. 2010. Karakteristik Motor Listrik. Bandung: PPPPTK BMTI.

Muslim, Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik. Surabaya: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Departemen Pendidikan Nasional.

Pakpahan, F. Masse. 2007. Rangkaian Kontrol Magnetik. Bandung: Instalasi ListrikTEDC

Bandung.

PPPG Teknologi Bandung. 2006. Electrical Machine Control.

Prih, Susumardjati dkk. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid I. Jakarta:

DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Departemen Pendidikan Nasional.

138 TEKNIK INSTALASI

Otomatis Untuk Pertanian Rumah Kaea. Jurnal Laporan Teknis Berkala Vol. 6, No. 10, Desember 1998.

Sumanto. 1993. Motor Listrik Arus Bolak Balik Motor Induksi MotorSinkron.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suryono dan Tugino. 2005. Panduan Work Shop Pemrograman dan Aplikasi PLC.: Laboratorium Jurusan Teknik Elektro, UNNES.

Team Lab TE UMS. 2005. Control Pneumatic dengan Programmable Logic Controller (PLC). Modul Pelatihan PLC. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Theraja, BL. 2000. Electrical Technology. Nirja Construction & Development Co, (P)

Ltd.

Wasito, S. 2001. Vademekum Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Wijayacitra, Paulus. 1994. Buku Data IC Catu Daya. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Zhanggischan dan Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Zuhal. 1998. Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. https://www.musbikhin.com/rahasia-setting-inverter-step-by-step-langsung-praktek-inverter-fuji-seri-belajar-plc/ http://eprints.polsri.ac.id/3250/3/BAB%202.pdf http://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas12smk/Kelas12SMKInstalasiMotorListrik5. pdf http://deninurulhuda.pe.student.pens.ac.id/Jurnal%20deni.pdf http://eliprawisuda.blogspot.com/2012/12/belajar-inverter-di-dunia-industri.html

AND : Perintah digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

AND NOT : Perintah digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output.

Dalam dokumen Instalasi Motor Listrik (Halaman 135-153)

Dokumen terkait