• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PROGRAM PENDAMPINGAN KOMUNITAS KAUM

C. Contoh persiapan bahan pendampingan komunitas kaum muda …

4. Contoh pendampingan dengan Analisa sosial

1) Judul pertemuan : Peraturan dan kebijakan umum itu milik siapa ? 2) Tujuan : Peserta bersama-sama fasilitator memahami dan

menyadari betapa pentingnya kepekaan sikap kritis dalam menyikapi berbagai peraturan dan kebijakan yang terjadi di tengah masyarakat.

3) Model : Analisa sosial

4) Metode : - Penyampaian informasi - Analisa sosial

- Diskusi

5) Sarana : - Teks KS Mat 25 : 31 - 46 - Teks berita

- Kertas flap - Alat tulis 6) Sumber bahan : Mat 25 : 31-46

7) Peserta : Mudika Santo Columbanus (Kadipaten Wetan, Kulon dan Ngasem)

b. Pemikiran Dasar

Kaum muda lebih jeli, spontan, dan peduli terhadap situasi di sekitarnya dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Kaum muda dapat membedakan mana yang tepat dan tidak, dan mereka mencermati peristiwa yang ada di sekitar mereka. Dalam kehidupan di masyarakat, keberadaan kaum muda tidak dapat dipandang sebelah mata. Seringkali kaum muda menjadi tenaga gerak pertama, karena seringkali kaum muda merespon lebih cepat daripada masyarakat pada umumnya.

Dalam masyarakat sering ada kebijakan yang kurang sesuai, dengan kepentingan umum kebijakan yang diambil hanya menguntungkan sebelah pihak dan membawa kerugian pada banyak pihak yang lain. Dalam situasi seperti ini kaum muda sering memberikan respon yang pertama dibandingkan yang lain. Namun demikian seringkali kaum muda kurang tepat dalam memberikan respon, entah itu karena emosi mereka yang belum terolah dengan baik, ketidaktahuan mereka, dan kurang adanya kesadaran akan konsekuensi tindakannya. Dalam pertemuan kali ini kaum muda didampingi untuk memilah-milah persoalan yang ada di tengah masyarakat, mana yang menguntungkan banyak orang , dan mana yang tidak, sekaligus juga memberikan semangat dan motivasi yang baru agar kaum muda semakin dapat memberikan respon yang sesuai dengan situasi di sekitar mereka.

Kaum muda hidup tidak hanya di dunia mereka saja, tetapi juga hidup dalam Gereja, dan di tengah masyarakat. Kaum muda juga turut bertanggung

jawab terhadap Gereja, masyarakat dan negara. Tanggung jawab kaum muda dapat dilihat dan dimulai pada hal-hal kecil yang terjadi di sekitar mereka, seperti terlibat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan di RT maupun RW tempat tinggal mereka. Kaum muda begitu dinamis dan mudah bergaul dengan siapa saja, hal ini adalah keuntungan yang dimiliki oleh kaum muda ataupun seseorang yang berjiwa muda. Peranan kaum muda dari masa kemasa tidak bisa diragukan lagi. Kita lihat bagaimana kaum muda membawa bangsa ini pada kemerdekaannya, kaum muda membawa negara ini pada reformasi dalam pemerintahan, dan kaum muda menjadi generasi penerus yang begitu solid dan tidak dapat diremehkan, baik dulu, saat ini dan juga di masa depan.

c. Pengembangan Langkah 1) Pembukaan

a) Pengantar

Rekan-rekan yang terkasih, selamat pagi dan selamat bertemu kembali dalam pertemuan rutin kita. Rekan-rekan, pada kesempatan ini kita berkumpul kembali untuk bersama-sama memperdalam iman kita kepada Allah sang sumber kehidupan. Pada pertemuan ini, kita akan belajar untuk bersikap terhadap situasi di sekitar kita, terlebih-lebih pada untuk dapat mencermati adanya berbagai peraturan dan kebijakan yang ada di sekitar kita. Maka, marilah kita awali pertemuan ini dengan berdoa.

b) Doa pembukaan

Allah Bapa yang ada di Surga, puji dan syukur bagiMu untuk selama-lamanya. Bapa, hari ini begitu indah, hari yang baru bagi kami. Bapa kami anak-anakMu di Mudika Santo Columbanus ini ingin semakin membuka diri kami pada dunia di sekitar kami. Berkati kami agar pertemuan pada pagi hari ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya semoga pertemuan ini memberikan kekuatan pada kami semua agar semakin dapat tumbuh dewasa. Ajari kami Ya Bapa, agar kami semakin peduli terhadap dunia di sekitar kami, dengan melibatkan diri kami pada masyarakat di sekitar kami. Ajari kami punya kerendahan hati, agar kami menjadi manusia yang utuh. Amin.

2) Langkah I : Pemetaan masalah a) Membaca berita

i. Kepada peserta dibagikan teks berita dan peserta diberi kesempatan untuk membaca isi berita tersebut (lampiran 5). ii. Setelah membaca teks berita, peserta diminta untuk memberi dan menyampaikan tanggapan, komentar dan perasannya tentang isi berita tersebut. Hal ini bisa dibantu dengan pertanyaan, misal :

- Apa yang terlintas dalam pikiran rekan-rekan setelah membaca berita tersebut ?

- Menurut rekan-rekan bagaimana selama ini manusia telah memanfaatkan sumber daya alam ?

b) Menggali pengalaman peserta

i. Setelah membaca dan menyampaikan tanggapan, komentar, serta perasaan yang muncul atas berita, kita akan mencoba melihat situasi dan kondisi kita saat ini. Pertanyaan panduan untuk menggali pengalaman ini misal :

- Peraturan yang ada kebijakan siapa ?

- Kebijakan yang ada menguntungkan siapa dan merugikan siapa ?

- Permasalahan yang paling mendesak untuk segera diatasi dari kasus di atas ?

ii. Hasil sharing dan diskusi perkelompok ditulis pada kertas yang disediakan, dan hasilnya kemudian disampaikan dalam forum sehingga peserta yang lainpun bisa melihat dan mengerti pendapat kelompok lain.

iii. Setelah penyampaian hasil diskusi, kemudian diadakan perumusan prioritas masalah menurut peserta.

c) Prioritas masalah

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, mana yang menjadi prioritas. Misalnya ditentukan yang menjadi prioritas adalah “ Penanganan dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya semburan lumpur panas”.

3) Langkah II : Analisis sosial

Analisa dari permasalahan yang menjadi prioritas, yaitu “ Penanganan dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya semburan lumpur panas”.

a) Mengapa bisa terjadi semburan lumpur panas ? b) Apa akibat terjadinya lumpur panas ?

c) Mengapa sampai ada kebijakan untuk mengeploitasi minyak bumi di daerah padat penduduk ?

d) Siapa yang diuntungkan oleh kebijakan tersebut ? e) Siapa yang dirugikan oleh kebijakan tersebut ?

4) Langkah III : Refleksi Teologis

a) Membaca dan mendalami Kitab Suci

Kepada peserta dibagikan teks Kitab Suci Mat 25 : 31 - 46 dan diberi kesempatan untuk menyimak teks tersebut.

b) Salah seorang peserta diminta membacakan teks Kitab Suci.

c) Peserta diajak mendalami teks tersebut dengan bantuan pertanyaan, misalnya :

i. Menurut rekan-rekan, teks tersebut berbicara tentang apa ? ii. Apa maknanya bagi kita, jikalau dihubungkan dengan adanya

“kebijakan” yang kurang tepat dan adanya ketamakan manusia atas apa yang bukan miliknya.

d) Rangkuman

Teks Mat 25 : 31 – 46 berbicara mengenai penghakiman terakhir. Di mana orang akan diberikan hadiah dan hukuman sesuai dengan perbuatannya. Teks ini dipilih karena adanya ketamakan “seseorang” mengakibatkan banyak orang mengalami kerugian dan penderitaaan, dan mereka yang mengalami kerugian ini adalah mereka masyarakat kecil yang tersisihkan. Mereka mengalami hal yang sama dengan masyarakat kecil yang menderita dan tertindas di jaman Yesus. Di masanya Yesus memberikan dirinya untuk masyarakat kecil dan tersisihkan, dan Yesus tidak menyukai ketidakadilan. Yesus juga telah sering mengatakan akan terjadinya penghakiman terakhir di akhir jaman, dan yang terjadi saat ini tidak jauh berbeda.

5) Langkah IV : Perencanaan Pastoral

Peserta diminta membuat niat-niat yang berguna bagi usaha untuk menjadi pengawas atas peraturan dan kebijakan yang kurang tepat. Sekaligus niat pribadi untuk dapat bersikap lebih baik dan bijaksana dalam bersikap pada orang lain.

6) Penutup a) Doa umat

Rekan- rekan yang terkasih, Allah itu mahakuasa dan maha kasih. Setelah kita melihat, merefleksikan, merenungkan Sabda Tuhan dan menentukan sikap hidup kita, marilah sekarang kita menghaturkan doa syukur dan permohonan kita kepada Allah. …. Dilanjutkan Doa Bapa Kami.

b) Doa penutup

Allah Bapa yang maha kasih, puji syukur kami haturkan atas belas kasihMu yang boleh kami rasakan sampai saat ini. Bapa kami sungguh bersyukur boleh mengalami dan terlibat dalam pertemuan ini. Kami telah banyak berbagi dengan rekan-rekan kami dalam pertemuan ini. Banyak hal baru yang boleh kami terima dan dapatkan hari ini. Bapa, selama ini kami masih kurang peduli dengan keadaan di sekitar kami, entah karena kurang peduli kami atau karena tidak adanya keberanian dalam diri kami. Namun Bapa, melalui pertemuan ini kami telah dikuatkan satu dengan yang lain agar kami mampu peduli pada keadaan di sekitar kami. Berkatilah dan bimbinglah langkah-langkah kami ya Bapa, agar kami semakin dapat membawa perubahan yang lebih positif di sekitar kami, sehingga keselamatan, kesejahteraan bagi banyak orang semakin dapat kami hadirkan. Amin.

BAB VI PENUTUP

Pada akhir dari skripsi ini, penulis mengemukakan beberapa hal yang perlu ditegaskan kembali dan dipikirkan untuk dikembangkan lebih dalam sehubungan dengan semakin tumbuh dan berkembangnya komunitas kaum muda di Paroki Pugeran yang membutuhkan pendampingan. Bagian penutup ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

Dokumen terkait