HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Wisma cinta alam (pusat interpretasi pengunjung)
5.6.3 Rencana Penugasan
5.6.3.1 Contoh Program Interpretasi
Ditjen PHPA (1988) menyebutkan bahwa program interpretasi merupakan suatu pola pelaksanaan interpretasi yang disusun menurut waktu dan skenario cerita tertentu yang bertujuan menjelaskan mengenai apresiasi terhadap lingkungan dengan nilai-nilai historis dan alam yang penting. Didalam program interpretasi terdapat personil, fasilitas, dan semua kegiatan interpretasi di suatu areal kelompok, perorangan atau individu (Sharpe 1982).
Salah satucontoh program interpretasi yang dapat diimplementasikan pada jalur Stasiun Klimatologi-Areal Bermain. Program interpretasi akan dimulai dari stasiun klimatologi sampai berakhir di areal bermain. Waktu tempuh untuk mengikuti program ini adalah 3,5 jam perjalanan.
a. Tema : “Napak tilas pesona keunikan alam KHDTK Cikampek” b. Sasaran : Pengunjung berusia 25-55 tahun.
c. Kapasitas program:
Jumlah peserta dalam program ini dibatasi untuk 50 orang dengan komposisi masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. Pembatasan kapasitas ini bertujuan agar pengunjung dapat dengan optimal memanfaaatkan objek yang
ada. Selain itu untuk menjaga kelestarian satwa liar, flora dan petak-petak penelitian yang ada.
d. Materi program :
Materi yang diberikan antara lain:
Memperkenalkan kondisi ekosistem hutan melalui aneka permainan kepada pengunjung.
Pengenalan pohon unik di KHDTK Cikampek
Memperkenalkan salah satu kesenian tradisional sunda
Memperkenalkan satwa liar yang terdapat di KHDTK Cikampek Memperkenalkan potensi fisik yang ada di KHDTK Cikampek e. Bentuk Kegiatan :
1. Tracking biodiversity
Kegiatan Tracking biodiversity untuk melihat keunikan flora dan satwa liar yang ditemui di sepanjang jalur. Kegiatan tracking ini melalui Stasiun Klimatologi-Areal Outbond. Pengunjung akan dijelaskan oleh interpreter mengenai keseluruhan potensi tersebut. Beberapa flora menarik yang akan ditemui di sepanjang jalur ini adalah areal penanaman ganitri, berbagai jenis pohon (Hymenaea courbarilll, Paraserianthes falcataria, pornis, Eucalyptus
alba, Khaya senegalensis, Diospyros celebica, Swietenia macrophylla, S. tonkinensis, Delonix regia, Aleuratus mollucana, Pterocarpus indicus, Ricinodendron africanum, Cecropia peltata, Sedrela Mexicana,dan Salacca zalacca) dan fauna (Cicak terbang (Draco sp), burungcinenen pisang
(Orthotomus sutorius), burung wiwik uncuing (Cuculus sepulcralis), burung layang-layang rumah (Delichon dasypus), bajing tanah bergaris tiga (Lariscus
insignis), kadal kebun (Eutrophis multifasciata), babi hutan (Sus scrofa),
musang (Paradoxurus hermaphrodites), monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis),burung tekukur biasa (Streptopelia chinensis),burung perkutut
(Geopelia striata), burung anis merah (Zoothera citrine), burung kacamata biasa (Zosterops palpebrosus), burung wallet linchi (Collocalia linchii).
2. Forest outbond
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kondisi ekosistem hutan lewat aneka permainan kepada pengunjung. Kegiatan ini dapat dilakukan di
areal outbond (bekas areal pertarungan Nyi Pelet”), semak-semak dan areal berkumpul pada bagian terakhir jalur. Beberapa konten permainan yang dapat diimplementasikan di KHDTK Cikampek adalah sebagai berikut :
a. Log line
Permainan ini dilakukan di luar ruangan menggunakan sebuah balok kayu yang dibuat sedemikian rupa agar tidak bergerak. Panjang balok terebut 1,5- 2 meter. Peserta yang akan bermain terdiri dari 6 – 10 orang, tergantung besar dan panjang balok. Kegiatan ini mempunyai durasi waktu 10 menit. Pada awal permainan, penjaga pos meminta seluruh anggota kelompok untuk naik ke atas balok dan peserta harus saling membantu agar tidak terjatuh dari balok ataupun menginjak tanah. Setelah semua naik diatas balok, petugas memberi instruksi dimana mereka harus berdiri berurutan. Misalkan saja, berdasarkan umur. Para peserta harus mengatur barisan diatas balok tanpa boleh turun ke tanah, dari angka yang paling kecil ke angka yang paling besar. Penjaga pos menentukan mana yang menjadi bagian depan. Jika berhasil, lanjutkan dengan instruksi berikutnya, hingga 3 instruksi dapat mereka selesaikan dengan baik. Beberapa peraturan yang wajib dipatuhi dalam permainan ini adalah sebagai berikut:
1. Jika terjatuh pada salah satu tugas maka dianggap gugur dan dilanjutkan dengan tugas kedua dan seterusnya.
2. Intruksi yang diberikan penjaga pos dapat beranekaragam, misal nomor rumah, tanggal lahir, dan lainnya.
3. Permainan ini dilakukan diluar ruangan (areal yang cukup luas) b. Boom waktu
Dalam permainan ini setiap kelompok diberikan bola plastik, tambang plastik, tali rafia, kayu, dan bambu. Kayu atau bambu sudah terikat dengan tambang plastik dan satu buah bola plastik. Tugas dari masing-masing kelompok adalah membawa kayu dan bola menuju garis finish yang telah disediakan. Apabila bola jatuh maka konsekuensinya kelompok tersebut harus mengulang kembali di garis start. Menariknya, setiap kelompok harus membawa kayu tersebut dengan memegang
ujung tali rafia yang sudah diikatkan pada kayu dan bola.Dalam perjalanan menuju start, strategi kelompok diperlukan untuk menjaga kestabilan kayu tersebut sehingga bola plastik tidak jatuh. Kegiatan ini mempunyai durasi waktu sebesar 10 menit.
Tujuan dari games “Boom waktu” ini adalah sebagai berikut :
1. Membentuk sikap tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan masalah. 2. Menumbuhkan sikap menghargai waktu atau disiplin diri dalam setiap menyelesaikan setiap pekerjaan
3. Membangun karakter kerja sama antar anggota.
4. Membangun sikap taat dan percaya kepada pemimpin. , 3. Kemah konservasi
Tujuan dari kegiatan kemah konservasi adalah supaya peserta dapat menggali kondisi lingkungan KHDTK Cikampek (flora, fauna dan lingkungan fisiknya). Peserta dapat merasakan suasana alam KHDTK Cikampek, mengungkap mitos/cerita rakyat, menumbuhkan rasa memelihara dan melestarikan hutan.
Bentuk kegiatan kemah konservasi adalah memperkenalkan ekosistem perairan (sawah dan sungai Cicunut), mengenalkan suasana masyarakat sekitar hutan untuk mempelajari sosial budaya, mengajarkan cara mendirikan tenda dan memasak makanan di alam terbuka, membuat api unggun dan wisata malam (bagi yang tertarik untuk menikmati suasana malam hari didalam hutan dengan ditemani pemandu), memperkenalkan salah satu contoh gejala alam (goa Kembang).
4. Belajar kesenian sunda bersama masyarakat
Masyarakat sekitar Cikampek masih memiliki kesenian daerah yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kesenian daerah tersebut adalah wayang golek dan tarian tradisional. Selain itu para pelaku kesenian tersebut berasal dari daerah Cikampek sendiri. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bahwa masyarakat sekitar Cikampek masih peduli dan ingin melestarikan keberadaan kesenian tersebut. Dengan program belajar kesenian sunda bersama masyarakat maka para pengunjung yang tertarik terhadap kesenian dapat belajar bersama masyarakat bagaimana kisah menarik wayang golek, cara memainkannya, alat
tradisional yang digunakan atau bahkan mencoba menjadi dalang wayang golek dengan dibantu seorang dalang asli. Selain itu pengunjung juga dapat belajar seni tari bersama para penari tradisional dan mengenakan kostum tari sambil menari dan berfoto bersama.
f. Fasilitas program
Fasilitas program yang diperlukan dalam program interpretasi ini adalah sebagai berikut:
1. Alat dan bahan aneka permainan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam seluruh konten permainan adalah sebagai berikut bola plastik, tambang plastik, tali rafia, kayu, bambu, wayang golek, alat musik gamelan, balok kayu, kertas karton, gunting, lem, dan lainnya.
2. Leaflet
Leaflet ditujukan untuk memberikan informasi lengkap kepada pengunjung
mengenai kekayaan jenis yang ada deskripsi singkat, manfaat dan cara memanfaatkannya serta dalam leaflet dapat diisi peta jalur dan informasi-informasi lain yang dapat diketahui oleh pengunjung.
3. Interpreter
Interpreter dimaksudkan untuk mendampingi dan memberikan penjelasan
mengenai deskripsi jenis-jenis tumbuhan maupun satwa liar, potensi wisata, budaya dan lain sebagainya. Intepreter berasal dari masyarakat lokal, Masyarakat lokal lebih mengenal dan mengetahui kondisi kawasan dan potensi yang terdapat di dalamnya karena masyarakat lokal sudah bertahun-tahun berinteraksi dengan KHDTK Cikampek.
4. Cinderamata
Cinderamata khas KHDTK Cikampek sangat menarik jika diberikan kepada pengunjung karena tidak dapat diperoleh dari tempat lain. Salah satu contoh cinderamata khas cikampek adalah gantungan kunci buah kayu balil, gantungan kunci buah mahoni daun besar, topi anyaman bambu khas cikampek, miniatur boneka pengusir burung dari bambu dan kerajinan lainnya mencirikan desa Cikampek.
G. Jadwal Kegiatan program interpretasi
Program interpretasi yang telah disusun kemudian dibuat jadwal kegiatannya seperti pada Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8 Jadwal kegiatan program interpretasi
Waktu Kegiatan Keterangan Alat dan Bahan
07.00-07.10 Mengumpulkan pengunjung di Visitor centre
Interpreter melakukan ice breaking untuk pengenalan awal kondisi
kawasan Intepreter dan pengeras suara 07.10-07.35 Kegiatan“ Tracking Biodiversity” Disepanjang jalur dijelaskan mengenai potensi flora, fauna dan potensi fisik. yang ditemui
di sepanjang jalur
Pengeras suara, alat tulis, buku
catatan, buku potensi flora dan
fauna KHDTK Cikampek
07.35-08.15 Kegiatan Forest Outbond Permainan aneka
permainan unik dipandu seorang tim forest
outbond
Pengeras suara, dan peralatan
outbond
08.15-08.40 Tracking Biodiversity season 2
Peserta dijelaskan mengenai flora, fauna
danbentang alam
Pengeras suara, kamera 08.40-09.20 Perjalanan menuju Areal
berkumpul
Peserta beristirahat dan interpreter mengajak bermain games sederhana 09.20-09.30 Perjalanan keVisitor centre Peserta dipandu menuju
Visitor centre untuk sarapan
Pengeras suara, makanan 09.30-09.40 Perjalanan menuju desa
Cikampek timur
Peserta dipandu dengan interpreter
Pengeras suara 09. 40-10.10 Belajar kesenian tradisional Peserta belajar kesenian
tradisional bersama masyarakat
Wayang golek, musik tradisional 10.10-10.20 Perjalanan menuju Visitor
centre
Peserta dipandu menuju Visitor centre
Pengeras suara
10.20-10.30 Penutup Intepreter menutup dan
memberikan cinderamata
Pengeras suara, cinderamata
H. Biaya program interpretasi
Kegiatan Interpretasi KHDTK Cikampek memerlukan biaya operasional seperti telihat pada Tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9 Rincian biaya program intepretasi
No Kebutuhan Biaya
1. Jumlah pengunjung < 20 orang
Pembuatan leaflet dan booklet (@Rp.15.000) Rp. 300.000,-
Peralatan games dan perlengkapan pengamatan Rp. 250.000,-
Pembayaran Intepreter Rp. 100.000,-
Kebersihan dan Keamanan Rp 25.000,-
Pembayaran tim Forest outbond dan pelaku kesenian tradisional
Rp 200.000,-
Cinderamata (@Rp 10.000) Rp 200.000,-
TOTAL Rp. 1.325.000,-
Biaya yang dibayarkan/orang Rp 66.250,-
2 Jumlah pengunjung 50 orang
Peralatan games dan perlengkapan pengamatan Rp 300.000,-
Pembuatan leaflet dan booklet (@Rp.15.000) Rp. 400.000,-
Pembayaran Intepreter Rp. 100.000,-
Makan siang dan snack (@Rp.15.000) Rp. 750.000,-
Kebersihan dan keamanan Rp 50.000,-
Pembayaran tim Forest Outbond dan Pelaku kesenian tradisional
Rp 250.000,-
Cinderamata (@Rp.10.000) Rp 500.000,-
TOTAL Rp. 2.950.000,-
BAB VI