• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salat Sunah Munfarid

2. Contoh Salat Sunah Munfarid

Ada beberapa salat sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ditunaikan secara munfarid. Di antara salat sunah yang dicontohkan dilaksanakan secara munfarid sebagai berikut.

a. Salat Tahajud

Secara bahasa, tahajud memiliki pengertian bangun dari tidur di malam hari. Oleh karena itu, salat tahajud dapat didefinisikan sebagai salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar. Salat tahajud juga disebut dengan s.ala-tul-lail (salat malam) atau qiya-mul-lail (melak-sanakan salat malam). (Ensiklopedi Islam 4. 1994: halaman 234)

Walaupun salat tahajud dapat dilaksanakan sepanjang malam mulai selepas isya hingga subuh menjelang, tetapi salat tahajud lebih utama dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir atau kira-kira pukul 2–3 dini hari. Mengapa demikian? Hal ini karena pada saat sepertiga malam terakhir doa kepada Allah lebih mungkin dikabulkan.

Salat tahajud hukumnya sunah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Adapun yang mendasarinya adalah firman Allah dan hadis nabi sebagai berikut.

Wa minal-laili fatahajjad bihi- na-filatal-lak(a), ‘asa- ay yab‘as.aka rabbuka maqa-mam-mah.mu-da-(n)

Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (Q.S. al-Isra-’ [17]: 79)

Artinya: Dari Bilal, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ”Biasakanlah sembahyang malam sebab ia kebiasaan orang-orang s.a-lihi-n yang sebelummu, dan sesungguhnya sembahyang malam itu mendekatkan kamu kepada Allah, mencegah kamu dari dosa, menebus dosa-dosa, dan mengusir pe-nyakit dari badan. (H.R. Tirmiz.i-)

Tata cara pelaksanaan salat tahajud sebagai berikut. 1) Membersihkan diri sehabis tidur dan berwudu.

2) Menunaikan salat sunah ringan dua rakaat atau salat

iftita-h. (pembukaan).

Sumber: Dokumen Penerbit

▲Gambar 12.3

Berdoalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkannya.

3) Berniat salat tahajud, sebagaimana berikut ini.

Artinya: Sengaja aku salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.

4) Salat tahajud dengan dua rakaat satu kali salam.

5) Jika sudah merasa cukup rakaatnya (8 atau 10 rakaat), kemudian diakhiri dengan salat witir tiga rakaat. 6) Berzikir dan berdoa.

Jumlah Rakaat Salat Tahajud

Tidak ada batasan yang tetap tentang jumlah rakaat dalam salat tahajud. Ada yang mengatakan jumlahnya 13 rakaat, 3 rakaat di antaranya adalah salat witir. Ada pula yang mengatakan 11 rakaat, 3 rakaat di antaranya witir.

Namun demikian, Ibnu Qudamah menyimpulkan bahwa Rasulullah pernah menunaikan salat tahajud

11 rakaat dan pernah pula 13 rakaat. Bahkan, untuk umat Muhammad saw. tidak ada batas minimal dan maksimal untuk jumlah rakaat salat tahajud. Jadi, jumlah rakaat salat tahajud boleh berapa saja walaupun hanya dua rakaat ditambah satu witir atau sebanyak-banyaknya.

b. Salat Istikha-rah

Istikha-rah berasal dari bahasa Arab yang bermakna me-minta atau memohon sesuatu yang lebih baik. Salat istikha-rah adalah salat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa tertentu, dikerjakan untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah sehubungan dengan rencana atau pekerjaan yang masih diragukan untuk diputuskan. Salat istikha-rah merupakan salat untuk menentukan dan memantapkan pilih-an ypilih-ang masih ragu dengpilih-an cara meminta petunjuk kepada Allah swt. (Ensiklopedi Islam 4. 1994: halaman 227)

Setelah melakukan salat istikha-rah dan berdoa, petunjuk Allah swt. biasanya diperoleh melalui mimpi atau kemudah-an menuju pilihkemudah-an melakukkemudah-an pekerjakemudah-an atau kepentingkemudah-an yang terbaik. Pekerjaan atau kepentingan tersebut bisa ber-sifat pribadi maupun kepentingan umum.

Para ulama menyatakan bahwa salat istikha-rah merupa-kan syariat dan ajaran agama Islam. Adapun hukum me-nunaikan salat istikha-rah adalah sunah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah yang artinya, ”Rasulullah saw. mengajari kami istikharah dalam segala urusan sebagaimana mengajari kami surah Al-Qur’an. Rasulullah saw. bersabda: ’Apabila salah seorang di antara kalian akan melakukan suatu urusan, maka hendaklah ia melakukan salat dua rakaat selain salat fardu . . . .’ (H.R. Jamaah selain Muslim)

Salat istikha-rah merupakan anjuran bagi setiap orang yang ingin memantapkan hati dalam sebuah urusan. Rasulullah bersabda seperti berikut.

Sumber: Dokumen Penerbit

▲Gambar 12.4

Jika ragu dalam sebuah urusan, mintalah pe-tunjuk Allah swt. dengan salat istikha-rah.

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami cara salat istikharah dalam beberapa urusan, seluruhnya sebagaimana kami ingn mengetahui surah Al-Qur’an, beliau bersabda: ”Apabila di antara kamu sekalian mempunyai maksud dalam suatu urusan, hendaklah ia salat dua rakaat selain salat fardu . . . .” (H.R. Bukha-ri-)

Secara ringkas tata cara salat istikha-rah sebagai berikut. 1) Bersuci atau berwudu.

2) Berniat salat istikha-rah dua rakaat. Niat itu dapat kamu lakukan dalam hati saja atau dilafalkan sebagai berikut.

Artinya: Sengaja aku salat istikha-rah dua rakaat karena Allah Ta’ala.

3) Setelah membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] pada rakaat pertama, dilanjutkan dengan membaca Surah al-Ka-firu-n [109]. Setelah membaca Surah al-Fa-tih.ah [1] pada rakaat kedua, dilanjutkan membaca Surah al-Ikhla-s. [112]. 4) Setelah selesai salat kemudian membaca doa istikha-rah.

Serba-Serbi Salat Istikha-rah

1. Salat istikha-rah sebaiknya dilakukan dalam suasana hening dan sunyi. Misalnya pada malam hari sebelum tidur atau saat tengah malam. 2. Biasanya setelah doa selesai dibaca dapat

di-rasakan sesuatu yang pertama kali masuk ke hati (semacam isyarat kebaikan). Oleh karena-nya, usahakan sekhusyuk mungkin ketika salat dan berdoa.

3. Setelah salat dan berdoa, sebaiknya langsung tidur dengan keadaan yang masih suci (tidak batal wudu) dan tidur dengan menghadap kiblat. 4. Petunjuk dari Allah dapat berupa mimpi maupun jalan kemudahan menuju salah satu pilihan. Oleh karena itu, kita serahkan perjalanan hidup ktia kepada Allah agar diatur yang terbaik menurut-Nya.

c. Salat Duha

Salat duha merupakan salat sunah yang dilaksanakan pada pagi hari. Hukum melaksanakan salat duha adalah sunah. Waktu pelaksanaannya dimulai dari matahari tampak lebih kurang setinggi tombak atau tujuh hasta hingga tergelincirnya matahari. Salat duha dapat dilaksanakan dua rakaat satu kali salam atau empat rakaat satu kali salam. Salat duha dapat ditunaikan secara berjamaah maupun munfarid.

Keutamaan dan fungsi salat duha sebagai berikut. 1) Wujud rasa syukur kepada Allah swt.

2) Diharapkan Allah swt. akan menghindarkan orang yang menunaikannya dari siksa neraka.

3) Mengharap rahmat dan nikmat Allah swt. 4) Mencari ketenangan hidup.

5) Allah memasukkan orang yang menunaikannya ke dalam golongan orang yang bertobat.

d. Salat Tahiyatul Masjid

Salat tahiyatul masjid yaitu salat yang disyariatkan oleh Rasulullah saw. sebagai bentuk penghormatan terhadap masjid yang merupakan tempat peribadatan yang suci dan mulia. Waktu pelaksanaan salat tahiyatul masjid adalah ketika seseorang memasuki masjid sebelum duduk. Salat tahiyatul masjid hukumnya sunah dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat.

Salat tahiyatul masjid boleh dilaksanakan dengan berdiri maupun duduk. Orang yang melaksanakannya dengan duduk hanya memperoleh pahala setengah dari orang yang menunaikannya dengan berdiri. Cara duduk pada saat menunaikan salat tahiyatul masjid adalah duduk tahiyat awal.

Selain salat yang telah dijelaskan di depan, masih ada beberapa salat sunah yang dicontohkan dilaksanakan secara munfarid. Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui salat-salat dimaksud. 1. Bagilah kelasmu menjadi empat kelompok. 2. Kelompok pertama mencari informasi tentang

salat hajat.

3. Kelompok kedua mencari informasi tentang salat tobat.

4. Kelompok ketiga mencari informasi tentang salat tasbih.

5. Kelompok ketiga mencari informasi tentang salat witir.

6. Tulis hasil pencarianmu dalam bentuk laporan tertulis.

7. Presentasikan hasil penelitianmu di depan kelas. Selanjutnya, serahkan kepada guru untuk di-periksa.