• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Ibadah Haji dan Umrah

6. Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji

Dalam bahasan rukun, wajib, dan sunah di depan terdapat beberapa tahapan ibadah haji dan umrah. Urutan tersebut dimulai dari ihram hingga tahallul sebagai rukun pungkasan dalam pelaksanaan ibadah haji. Adapun urutan pelaksanaan ibadah haji sebagai berikut.

a. Ih.ram

Ih.ram adalah menentukan niat untuk ibadah haji atau umrah atau kedua-duanya dengan mengenakan pakaian ih.ram. Ih.ram dapat dimulai sejak awal bulan Syawal. Saat melaksanakan ih.ram, kita melakukan beberapa kegiatan: mandi sunah, berwudu, memakai pakaian ih.ram, salat sunah ih.ram, dan berniat haji dengan mengucapkan Labbaik Alla-humma h.ajjan yang artinya: ”Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji”.

Setelah berniat, selanjutnya berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah. Lafal talbiyah sebagai berikut.

Artinya:Aku di sini, wahai Allah, aku di sini di hadapan Engkau, tak ada sekutu bagi Engkau, aku di sini; sesungguhnya segala puji adalah kepunyaan Engkau, segala kenikmatan adalah kepunyaan Engkau, kerajaan adalah kepunyaan Engkau, dan tak ada sekutu bagi Engkau.

Ih.ram dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ifrad, tamattu‘ dan qiran. Ih.ram ifrad adalah ih.ram khusus untuk haji saja, dengan mengucapkan talbiyah ’labbaika h.ajjan’ yang artinya: Aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan haji. Jika kita melakukan cara ini, kita harus tetap mengenakan, kita ih.ram sampai seluruh amalan ibadah haji selesai. Kemudian ber-ih.ram lagi untuk ibadah umrah. Cara ini tidak perlu mem-bayar dam.

Adapun ih.ram tamattu‘ yaitu ih.ram untuk ibadah umrah pada bulan-bulan pelaksanaan ibadah haji, kemudian sekaligus menjalankan ibadah haji pada waktu yang sama. Kata tamattu‘ artinya bersenang-senang. Disebut demikian karena setelah menunaikan ibadah umrah (yaitu setelah tah.allul) kita di-perbolehkan menikmati berbagai aktivitas. Misal, memakai pakaian tidak ih.ramnya. Apabila kita melakukan ih.ram tamattu‘, kita diwajibkan membayar dam.

Selanjutnya adalah ih.ram qiran. Disebut ih.ram qiran apabila merangkap antara ih.ram haji dan umrah. Jadi, kita dianjurkan untuk mengucapkan talbiyah ”labbaika ‘umratan wa h.ajjan” yang artinya aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan umrah dan haji. Saat itu kita harus tetap dalam keadaan ih.ram sampai menyelesaikan semua amalan ibadah haji dan umrah. Cara ini mengharuskan kita membayar dam Sumber: Republika, 28 Januari 2008

▲Gambar 6.1

Serombongan jamaah haji telah tiba di tanah suci dan bersiap mengenakan kain ih.ram.

(denda). Pakaian ih.ram untuk pria terdiri atas dua helai kain putih yang tidak berjahit dan tidak bersambung. Satu helai dipakai untuk selendang panjang dan satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Disunahkan yang berwarna putih, boleh memakai ikat pinggang yang tidak disimpul mati, dan tidak boleh memakai baju maupun celana. Adapun pakaian ih.ram untuk wanita adalah pakaian yang dapat menutup aurat seperti halnya pakaian biasa (berjahit) dengan muka dan kedua telapak tangan yang tetap terbuka, memakai sepatu yang menutup mata kaki, serta menutup kepala yang melekat.

Miqa-t Zama-ni dan Maka-ni Melakukan ih.ram dimulai dari miqa-t. Miqa-t artinya

ketentuan waktu dan tempat untuk niat haji dan umrah yang telah ditentukan oleh Rasulullah saw. Miqa-t haji dan umrah ada dua, yaitu Miqa-t Zama-ni dan Maka-ni.

Miqa-t Zama-ni berarti ketentuan tentang waktu niat haji dan umrah yang boleh dan sah dikerjakan. Batas waktu untuk haji adalah dalam bulan-bulan haji

yaitu tanggal 1 Syawal sampai dengan 10 Zulhijah. Adapun waktu ih.ram umrah boleh kapan saja sepanjang tahun.

Adapun Miqa-t Maka-ni yaitu ketentuan tempat untuk ih.ram haji dan umrah. Miqa-t Maka-ni antara lain Zulhulaifah atau Bi’r Ali, al-Juhfah atau Rabig, Yalamlam, Qarnul Mana-zil, Zatu Irqin, dan Jiddah.

b. Wukuf di Arafah

Wukuf adalah berdiam di padang Arafah. Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Waktunya dimulai setelah matahari tergelincir sampai terbit fajar pada hari nah.ar (hari menyembelih kurban) tanggal 10 Zulhijah. Ketika wukuf, ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu: salat jamak qasar takdim, Zuhur-Asar, berdo’a, berzikir, membaca Al-Qur’an, salat jamak qasar takdim.

c. Tawaf

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Kakbah berada di sebelah kiri (kebalikan arah jarum jam). Ada empat macam tawaf, yaitu:

1) Tawaf Qudum, yaitu tawaf yang dilakukan sewaktu seseorang baru tiba dari negeri asalnya di Masjidil Haram.

2) Tawaf Sunah, yaitu tawaf yang dikerjakan semata-mata untuk keutamaan.

3) Tawaf Ifad.ah, yaitu tawaf yang dilakukan setelah kembali dari wukuf di Arafah. Tawaf ini menjadi salah satu rukun haji, karena itu disebut juga dengan tawaf rukun. 4) Tawaf Wada’, yaitu tawaf pamitan sebelum meninggalkan

tanah suci Mekah.

(Ensiklopedi Islam 2. 1994: halaman 65)

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar

▲Gambar 6.2

Inilah peta perjalanan ibadah haji. Di lokasi pada gambar di atas, seorang jamaah haji akan mengerjakan berbagai manasik haji ini.

d. Sai

Sai adalah salah satu rukun ibadah haji. Sai dilakukan dengan jalan cepat atau lari-lari kecil dari .Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Pada masa Rasulullah, sai dari .Safa dan Marwah dilaksanakan di alam terbuka. Saat ini, Sai dilaksanakan di kompleks Masjidilharam.

Sai merupakan kegiatan napak tilas Siti Hajar yang berusaha mencari air untuk minum dirinya dan Ismail yang masih bayi. Saat itu, Hajar dan Ismail ditinggal oleh Nabi Ibrahim di sebuah gurun pasir yang saat ini kita sebut sebagai Mekah.

e. Mabi-t di Muzdalifah

Mabi-t (menginap) di Muzdalifah walaupun sebentar. Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Di sini mengambil batu kerikil sejumlah butir untuk melontar jumrah di Mina dan melakukan salat Subuh pada awal waktu, dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di masy‘a-r al-h.ara-m (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah swt. (Q.S. al-Baqarah [2]: 198), dan mengerjakan salat Subuh ketika fajar telah menyingsing pada tanggal 10 Zulhijah.

f. Bermalam di Mina

Bermalam di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah) dan setiap siang pada hari Tasyrik melontar jumrah Ula-, Wust.a- -, dan ’Aqabah masing-masing tujuh kali. Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah saja. Akan tetapi, bagi yang menghendaki nafar akhir atau nafar s.a-ni

(meninggalkan Mina tanggal 13 Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah). Dengan selesainya melontar jumrah, ber-akhirlah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah.

g. Melontar Jumrah

Melempar batu kerikil ke arah tiga buah tonggak, yaitu

Ula-, Wust.a-, dan ’Aqabah di Mina, masing-masing tujuh kali lemparan. Hari melontar jumrah dimulai pada tanggal 10 Zulhijah untuk jumrah ’Aqabah dan dua atau tiga hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah) ke arah tiga tonggak. Waktu melempar jumrah disunahkan pada siang hari sampai matahari terbenam. Namun, bagi yang lemah atau berhalang-an boleh melakukberhalang-annya pada malam hari. (Ensiklopedi Islam 2. 1994: halaman 65–66)

h. Tah.allul

Tah.allul artinya menghalalkan. Maksudnya, menghalal-kan sesuatu yang sebelumnya diharammenghalal-kan karena sedang ih.ram. Tah.allul ditandai dengan memotong rambut, boleh tiga helai, sebagian, atau seluruhnya. Tah.allul untuk ibadah umrah dilakukan sesudah tawaf ifad.ah dan sai. Pada ibadah haji, tah.allul dilakukan setelah melempar jumrah ’aqabah pada hari nah.ar (hari penyembelian kurban).

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar 2

▲Gambar 6.3

Jamaah haji sedang melakukan sai.

Sumber: Ensiklopedi Islam untuk Pelajar 2 ▲Gambar 6.4 Permukiman di Mina.