PRA – WORKSHOP Tugas & Penilaian mandiri
1. Apakah anda memiliki kemampuan membuat script? Jelaskan.
... ... ... ...
2. Faktor-‐faktor apa saja yang diperlukan seseorang dalam membuat script yang baik? • • • • • •
3. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menjadi script writer yang baik?
... ... ...
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop Pengantar
1. Menurut pendapat Anda, apakah pembuatan naskah diperlukan?
... ... ... ...
2. Mengapa MC – TV Presenter perlu dibekali dengan keterampilan menulis script? Apa manfaatnya? ... ... ... ...
3. Jelaskan bentuk kerjasama antara penulis naskah dengan MC – TV Presenter
... ... ... ... Bagian-‐bagian Naskah • Opening
-‐ Greeting, menyapa pemirsan atau hadirin, perkenalan jati diri
-‐ Penjelasan nama, tema, dan tujuan acara
-‐ Penjelasan tentang susunan dan isi acara
-‐ Durasi
-‐ Teaser (rangkaian kalimat untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin, dapat berupa informasi unik, cerita menarik, jokes dsb.)
• Content / Body Content
-‐ Deskripsi inti dari rangkaian acara yang akan ditampilkan
-‐ Informasi (pengumuman, pesan sponsor, dsb)
-‐ Kalimat yang mempersembahkan pengisi acara
-‐ Kalimat yang mempersilahkan pejabat atau undangan penting untuk tampil ke atas panggung
-‐ Ulasan atau komentar tentang rangkaian acara atau pengisi acara yang baru saja berlangsung (harus positif dan obyektif)
• Closing
-‐ Ucapan terima kasih kepada pemirsa atau hadirin, juga kepada pihak-‐ pihak yang terkait dengan terselenggaranya acara
-‐ Summary / kesimpulan acara
-‐ Permohonan maaf (jika ada kekurangan dll)
-‐ Informasi lain (jika ada, seperti informasi mengenal acara berikutnya) Langkah-‐langkah Penulisan Naskah
1. Mengumpulkan data atau fakta mengenai acara yang akan dibawakan -‐ Nama dan tema acara
-‐ Berapa lama berlangsungnya acara -‐ Konsep acara
-‐ Tujuan penyelenggaraan acara dan target yang ingin dicapai -‐ Susunan acara
-‐ Para pengisi acara
-‐ Tamu atau undangan penting yang hadir -‐ Sasaran hadirin atau pemirsa
-‐ Informasi yang wajib disampaikan
2. Minta rundown acara kepada pihak penyelenggara. Rundown adalah acuan penting penulisan naskah, yang berisi urutan acara, pengisi acara, durasi dan penjelasan teknis lainnya. Rundown seperti kompas atau tongkat penuntun bagi penulis naskah. 3. Setelah semua informasi diperoleh, rangkailah kalimat naskah sesuai dengan kaidah
penulisan naskah (akan dijelaskan dalam bagian selanjutnya), mulai dari pembukaan, isi acara sampai penutupan.
4. Langkah penulisan
• Pikir
-‐ Tentukan dulu inti materi yang hendak disampaikan
-‐ Pikirkan dampak yang kita harapkan dari pemirsa atau hadirin setelah materi disampaikan
-‐
• Katakan
-‐ Bayangkan Anda sudah berada di hadapan pemirsa atau hadirin. Tuturkan materi yang hendak Anda sampaikan.
-‐ Perhatikan bahwa kalimat pertama berfungsi sebagai ear catcher. Kriterianya adalah
Ø Curiosity (mengundang rasa ingin tahu pemirsa atau hadirin)
Ø Relevant (tidak mengada-‐ada, sesuai dengan inti materi)
Ø Unique (mengandung unsur keunikan atau tidak biasa)
• Tulis
-‐ Setelah Anda tuturkan materi yang ingin disampaikan, alihkan cerita auditif tadi ke dalam bentuk tulisan apa adanya.
-‐ Tinjau ulang tulisan Anda. Apakah ada kata yang harus direvisi dengan pertimbangan menyangkut sopan santun, gaya bahasa atau upaya menempatkan bahasa yang baik.
Perhatikan juga apakah naskah Anda sudah memuat semua informasi yang wajib disampaikan.
Kaidah-‐kaidah Penulisan Naskah
Naskah untuk pembawa acara berbeda dengan naskah berita (karya jurnalistik) yang dibawakan oleh news anchor atau newcaster.
Naskah Jurnalistik
1. Berpedoman pada formula 5W + 1H, (sebagai formula penyusunan berita yang paling sederhana), yaitu mengandung unsur What, When, Where, Who, Why, How. Unsur what, apa yang terjadi, who siapa yang terlibat dalam kejadian, why mengapa kejadian itu muncul, where di mana tempat kejadian, when kapan terjadinya, dan
how bagaimana kejadiannya. Bagi berita kisah (feature) unsur when ini tidaklah terlalu penting karena latar belakang manusia terlibat dalam suatu peristiwa itulah hal yang paling penting. Mengapa? Karena latar belakang melibatkan perasaan, watak, motif , dan ambisi dari who atau hal lainnya.
2. Disusun dengan teknik Piramida Terbalik (dari yang informasi terpenting menuju informasi yang kurang penting)
3. Mengenai istilah LEAD, sebagai awal atau teras berita, yang bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin
Penulisan Judul Berita Naskah Jurnalistik
Judul berita, disebut juga kepala berita atau headline news, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan “hidup”. Untuk membuat judul yang lebih hidup dan menarik perhatian, lazim dibuat dengan menanggalkan prefiks me-‐ atau ber-‐ yang ada pada verba atau kata kerjanya; padahal ragam bahasa baku kedua prefiks itu harus ditampilkan. Contoh:
(1) DPR Akan Panggil Budiono
(2) Sejumlah Elit Politik Kumpul di Senayan
Kedua model judul itu lebih sering digunakan karena memberi suasan lebih “hidup” dan “menarik” dibandingkan judul berikut ini:
(4) Sejumlah Elit Plitik Berkumpul di Senayan
Menurut Rosihan Anwar (1991) kebiasaan menanggalkan prefiks me-‐ dan ber-‐ pada judul berita bukanlah dalam rangka “hemat bahasa”, namun membuat judul berita tampak lebih “hidup dan menarik”.
Penulisan LEAD atau Teras Berita
LEAD atau teras berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita dan ditempatkan pada paragraf pertama di bawah judul berita. Teras berita dapat berupa sebuah kalimat atau beberapa kalimat ( dua atau tida buah kalimat yang terikat pada sebuah paragraf, Teras berita ini harus menarik dan ditulis dalam kalimat-‐kalimat pendek. LEAD atau teras berita harus menggambarkan isi berita pada tubuh berita (detil). Unsur Who biasanya lebih menonjol dibandingkan unsur what, why, where, when pada permulaan berita jika unsur who itu adalah seorang tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya. Jika unsur who tidak terlalu menonjol sebaiknya tidak dipakai dalam permulaan berita.
Contoh LEAD yang unsur Who menonjol:
“...Presiden SBY menerima Tim Delapan di Istana Negara kemarin siang dalam rangka melaporkan hasil akhir kerja mereka..”
Contoh LEAD atau teras berita yang unsur Who tidak menonjol:
“... Lagi kecelakaan di jalur Busway. Samsudin (30 th), Senin pagi sekitar pukul 8 ketika memotong jalur Busway di Salemba, terpental dihantam bus transjakarta. Korban mengalami cedera ringan dan dilarikan ke RSCM..”
Berikut contoh LEAD yang baik sesuai dengan pedoman Penulisan Teras Berita PWI Pusat 1997:
(1) Judul: Debat Gayus-‐Ruhut Rusak Citra DPR
LEAD: Mantan anggota Tim Delapan, Todung Mulya Lubis, mengecam debat kusir sesama anggota panitia khusus Angket Bank Century, Gayus Lumbuun dan Ruhut Sitompul, dengan kata-‐kata kasar. Todung menilai perdebatan dalam sidang terbuka, Rabu (6/1) itu mengabaikan kesantunan dan merusak wibawa Pansus dan DPR.
(2) Judul: 17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia
LEAD: Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai awak kapal tanker berbendera Singapura, M/V Pramoni, dibajak dan disandera perompak di Somalia. Selain WNI, awak kapal juga terdiri atas 5 warga China, dan masing-‐masing 1 orang dari Nigeria dan Vietnam.
Penulisan Badan Berita dan Penutup Berita
(1) Badan berita merupakan penjabaran atau perincian yang lebih luas tentang teras berita atau LEAD. Jika misalnya teras berita di atas yang berjudul “17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia” akan dijadikan badab berita, maka dari judul itu sudah disebutkan unsur Who, yaitu 17 pelaut WNI; unsur What yaitu disandera perompak; unsur Where yaitu di Somalia. Yang belum ada dalam LEAD adalah unsur
When, Why dan How.
Untuk mengisi ketiga unsur tersebut bisa diberitakan, misalnya: • Kapan peristiwa perompakan terjadi
• Mengapa bisa terjadi. Bisa dikemukakan bahwa ada masalah keamanan, situasi politik di Somalia, dan lainnya.
• Bagaimana sikap pemerintah Indonesia menghadapi hal ini, apakah sudah mengontak pihak pemerintah Somalia, pihak perusahaan pemilik kapal tersebut, atau juga bagaimana reaksi emosi para anggota pelaut yang dirompak itu.
Pada bagian penutup, mungkin bisa dikemukakan harapan pada pemerintah untuk membebaskan 17 awak kapal WNI itu melalui jalur diplomatik dan sebagainya.
Naskah Artistik
1. Berpedoman pada formula WRITE THE WAY YOU TALK.
2. Tidak mengacu pada teknik penulisan piramida atau piramida terbalik. Lebih menekankan pada unsur kreativitas pemilihan kata. Setiap kalimat yang meluncur dari pembawa acara, meskipun tidak mengandung unsur informasi penting, tetap harus disampaikan secara menarik.
3. Mengenal istilah TEASER, sebagai awal pembicaraan yang bertujuan menarik perhatian pemirsa (ear catcher) dan mengundang rasa ingin tahu.
4. Tulisan yang dibuat untuk konsumsi telinga, berarti bahasa yang digunakan adalah bahasa yang untuk didengar (bahasa lisan).
Komentar yang diharapkan muncul adalah -‐ betapa indah tuturannya
-‐ betapa tepat pengucapannya -‐ betapa jelas maksudnya
5. Selain enak didengar, sebuah naskah juga harus enak dibaca oleh pembawa acaranya
6. Hindari kata-‐kata yang sulit dilafalkan
7. Hindari kata-‐kata yang mirip arti atau bunyinya
-‐ Tengah → posisi atau menunjukkan situasi sedang -‐ Merepasi → menghayati atau memeras sapi
-‐ Penerbitan → sering terpeleset terbaca sebagai penertiban 8. Hemat menggunakan kata-‐kata, dan buang kata-‐kata yang tidak perlu
-‐ Harga pisang mengalami kenaikan vs. Harga pisang naik 9. Gunakan kata-‐kata yang mudah dimengerti
-‐ Pengamat politik mengkhawatirkan terjadinya disintegrasi bangsa Indonesia (kata disintegrasi diganti menjadi perpecahan)
10. Angka-‐angka sebaiknya dibulatkan
-‐ Sebanyak seribu dua belas penduduk Desa Cilaka terserang diare (sekitar seribu penduduk Desa cilaka terserang diare)
-‐ Saat ini RCTI membutuhkan 327 karyawan baru (lebih dari 300 karyawan baru)
Namun pada kasus-‐kasus tertentu pembulatan angka tidak bisa dilakukan. -‐ Sebelum digunakan, peralatan bedah harus dipanaskan pada suhu 102
derajat (tidak bisa dibulatkan menjadi sekitar 100) 11. Jangan menggurui
12. Sebaiknya hindari kalimat langsung
-‐ “Amerika tidak akan mengimpor minyak dari irak, demikian menurut presiden Amerika Serikat George W. Bush” vs Presiden Amerika Serikat,
George W. Bush menegaskan negaranya tidak akan mengimpor minyak dari Irak.
Catatan: Jabatan seseorang disebutkan sebelum namanya. 13. Jangan meletakkan kata tunjuk (kata ganti) terlalu jauh
-‐ Gubernur DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia yang berlokasi di jalan S. Parman Jakarta Barat. Pada saat itu beliau didampingi...
-‐ Gubernut DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia. Pada saat itu beliau didampingi...
14. Jangan meletakkan predikat terlalu jauh dari subyek
-‐ Penjaga kamar mayat yang berwajah angker, berbadan kurus, berkulit pucat, berpakaian putih-‐putih dan berjalan gontai itu, menyalakan lampu ruangan. -‐ Penjaga kamar mayat yang berjalan gontai itu menyalakan lampu ruangan.
Wajahnya terlihat angker, berbadan kurus, kulitnya pucat dan berpakaian putih-‐putih.
15. Hati-‐hati dalam menggunakan kata ganti
-‐ Ketika sedang menunggu taxi, Ellen melihat pemuda itu. Ia memberikan senyuman sesaat. (siapa yang memberikan senyuman, Ellen atau pemuda tersebut)
Pada umumnya, naskah artistik menggunakan bahasa untuk hear copy (didengar) antara lain:
(1) Menggunakan gaya bahasa percakapan (conversational style)
(2) Menggunakan kalimat-‐kalimat yang pendek dan lugas atau to the point (3) Menghindari penggunaan susunan kalimat terbalik (inverted sentence) (4) Mengupayakan agar subyek dan predikat letaknya berdekatan
(5) Sederhana, tidak bercampur dengan kata-‐kata asing atau kata-‐kata yang kurang dikenal oleh rata-‐rata penonton
(6) Menggunakan kalimat-‐kalimat pendek langsung tanpa sasaran, tidak berbelit-‐belit
See Copy: “..Tidak akan ada lagi bahaya banjir untuk lima tahun mendatang di daerah DKI Jaya, demikian diterangkan oleh Kepala Proyek Banjir DKI Drs. ABC..”
Hear Copy: “... Kepala Proyek Banjir DKI Jaya Drs ABC mengatakan bahwa tidak akan ada lagi bahaya banjir di daerah Jakarta untuk lima tahun mendatang..”
• Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berjauhan ( membingungkan): “...Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, yang menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat pelabuhan Tanjung Priok, kemarin telah ditahan..”
• Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berdekatan ( efektif ):
“..Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, telah ditahan kemarin. Sebelumnya dia telah menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat pelabuhan Tanjung Priok, ..”
TEASER pada Naskah Artistik
Istilah Cold Open atau Teaser pada acara program televisi atau film adalah teknik melompat langsung ke cerita di awal atau pembukaan acara sebelum urutan judul atau
opening credits ( daftar nama-‐nama orang terkenal yang terlibat dalam sebuah program acara TV yang ditampailkan di awal acara) akan ditampilkan. Di televisi, hal ini sering dilakukan untuk menarik perhatian penonton selama beberapa menit pertama sehingga mengurangi kemungkinan mereka beralih dari pertunjukan selama iklan pembuka.
Contoh TEASER atau Cold Open sebuah program acara TV “Celebrity Lipsync Combat”:
....Haloo...Selamat Malam...Waduh..luar biasa gelap banget ya disini (host pakai kacamata hitam)...tapi penontonnya keren-‐keren. Seneng banget kita ketemu lagi di “Celebrity Lipsync Combat”...hari ini kita akan mendatangkan selebriti-‐selebriti seru dimana mereka akan beradu lipsync, tapi yang paling penting mereka harus hafal lirik dan juga
ekspresif untuk memperebutkan hadiah uang sebesar 10 juta rupiah, woww. Pemenang juga akan mendapat predikat “Celebrity Lipsync Champion” dan yang menentukan siapa pemenangnya adalah para panelis yang luar biasa, tepuk tangan utk mereka soleh solihun, titi rajo, pongki, dan DJ Nilam. Kita panggilkan peserta pertama Vincent, berikutnya hesti purwadinata....seprtinya ini acara spesial Tonight Show...berikutnya kita panggilkan cover boy ....Desta.
Contoh Naskah MC pada Acara Halal Bihalal: Ass.Wr.Wb...
Yang terhormat...
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-‐Nya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini masih diberi kenikmatan dan kesehatan untuk bersilahturahmi, khususnya acara halal bihalal dalam rangka memperingati Hari Raya idul Fitri 1436 H.
Hadirin yang Berbahagia,
Sebagai umat manusia, sudah selayaknya dalam kehidupan sehari-‐hari berinteraksi dengan sesama yang tak lepas dari khilaf melukai hati saudara kita baik dalam perkataan atau pun perbuatan, Maka didalam kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita melapangkan dada dan membuka hati untuk saling memaafkan.
Bapak Ibu yang terhormat..
Pada kesempatan ini saya akan membacakan rangkaian acara Halal Bihalal Keluarga Besar Perumahan Taman Puspa:
1. Pembukaan
2. Pembacaan Ayat Suci Alquran 3. Sambutan Ketua RT
5. Penutup dan Ramah Tamah
Baiklah hadirin, agar langkah kita mendapatkan ridho Allah SWT, marilah kita awali acara ini dengan membaca Basmalah.
Acara selanjutnya adalah pembacaan suci Alquran oleh bapak...., kepada bapak.... kami persilahkan.
Demikianlah pembacaan ayat-‐ayat suci yang telah diperdengarkan kepada kita semua, mudah-‐mudahan kita dapat mengambil pelajaran dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-‐hari sesuai perintah Allah yang terkandung didalamnya.
Acara selanjutnya...sambutan ketua RT...,kepada bpk....kami persilahkan.
Terima kasih kepada bpk..., semoga apa yang telah beliau sampaikan bermanfaat untuk kita semua.
Hadiran yang dimuliakan oleh Allah, rangkaian acara yang paling penting di hari ini adalah tausiah yang akan disampaikan oelh ustadz...., kepada ustadz...kami persilahkan.
Terima kasih kepada ustadz....semoga tausiah yang disampaikan dengan jelas dan menarik dapat merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Baiklah hadirin sekalain, marilah kita tutup acara ini dengan membaca hamdalah dan doa penutup akan dipimpin oleh ustadz... sekaligus sholawat sambil saling bermaafan
Bapak Ibu yang Terhormat, kami persilahkan untuk menikmati hidangan yang kami telah kami sediakan. Semoga terselenggaranya acara ini dapat mempererat tali silahturahmi diantara kita. Kami segenap panitia halal bihalal mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Dan Terima kasih.
Wass.Wr.Wb
Hal-‐hal yang Dapat Memperkaya Tulisan Anda
-‐ Cari informasi sebanyak-‐banyaknya tentang pengisi acara. Bagaimana penyebutan namanya, siapa dia, apa prestasinya, kesibukan apa yang sedang dikerjakan akhir-‐akhir ini. Pengenalan terhadap pengisi acara membantu
Anda untuk memberikan komentar positif mengenai dirinya. Hal ini dapat memberikan kesan positif di mata pengisi acara, memberikan suasana yang lebih akrab dan menunjukkan anda mengikuti perkembangan.
-‐ Jika dalam acara yang Anda bawakan ada lagu, tarian, atau hiburan lainnya, pastikan judul lagunya Anda ketahui dengan benar, siapa penciptanya, bagaimana proses pembuatannya, tahun berapa dibuat, dll
Latihan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Catatan ... ... ... ... ... ... ...
... ...
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop
... ... ... ... ...