MODUL
MC
-‐
TV PRESENTER
Disusun Oleh:
Nuke Farida,SS., M.I.Kom
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR
Berkembang pesatnya industri Penyiaran dan Event Organizer di Indonesia memberikan peluang yang menjanjikan bagi profesi MC-‐TV Presenter. Hal itu karena seorang MC-‐TV presenter berperan penting dalam mensukseskan sebuah acara on air atau
off air. Maka Industri Penyiaran ini tentu membutuhkan tenaga andal yang siap pakai dan kompeten. Mengingat betapa pentingnya peranan MC-‐TV presenter dalam suatu penyelenggaran acara atau program acara Televisi dan semakin tingginya harapan masyarakat terhadap kemasan suatau acara, maka sudah saatnya dibutuhkan panduan yang baik dan benar mengenai profesi ini. Semakin canggihnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi profesi ini untuk dapat melahirkan ide-‐ide yang baru, inovatif, dan kreatif dalam memandu atau membawakan suatu acara agar tidak membosankan dan ditinggalkan oleh audiensnya.
Universitas Gunadarma sebagai institusi pendidikan tinggi swasta memandang perlu untuk menerapkan salah satu TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI, yaitu pendidikan dan pengajaran di bidang Ilmu Komunikasi khususnya dengan menyusun modul pelatihan MC-‐TV presenter agar mahasiswa memiliki bekal kemampuan komunikasi yang handal dan kompeten demi memenuhi tuntutan di dunia kerja. Modul pelatihan ini juga disusun dalam rangka mendukung mata kuliah Public Speaking dan salah satu penerapan ilmu Public Speaking yang saat ini sedang menjadi tren adalah MC-‐TV presenter. Pembuatan modul pelatihan ini juga bertujuan memandu mahasiswa Ilmu Komunikasi bagaimana caranya membangun personal branding agar menjadi seorang MC-‐TV presenter yang profesional sehingga mampu bersaing di dunia global.
Daftar Isi
Kata Pengantar
(hlm. 1)
PERTEMUAN 1
Module 1 : Critical Requirement for Becoming a Professional MC – TV
Presenter
(hlm. 3)
Module 2 : Profile Mapping
(hlm. 12)
PERTEMUAN 2
Module 3 : A to Z become MC – TV Presenter
(hlm. 15)
Module 4 : Stakeholders MC – TV Presenter
(hlm. 22)
PERTEMUAN 3
Module 5 : First Impression
(hlm. 26)
Module 6 : Teaming Up with Your Partner
(hlm. 31)
PERTEMUAN 4
Module 7 : How to Create Your Script
(hlm. 35)
PERTEMUAN 5
Module 8 : Interviewing Technique
(hlm. 51)
PERTEMUAN 6
Module 9 : Brand Image
(hlm. 60)
Module 10 : Talk Show
(hlm. 62)
PERTEMUAN 7
Module 11 : Building The Atmosphere
(hlm. 71)
Module 12 : When Things Gone Bad
(hlm. 74)
PERTEMUAN 8
PERTEMUAN 1
Tanggal
:
Pengajar
:
Module 1
:
Critical Requirement for Becoming a Professional MC – TV
Presenter
PRA – WORKSHOP
Tugas & Penilaian mandiri
1.
Hal apa yang menjadi persyaratan utama seorang MC – TV Presenter
profesional?
-‐
-‐
-‐
-‐
-‐
2.
Perinci modal, kelebihan, atau kekhasan yang sudah Anda miliki sebagai
MC – TV Presenter
...
...
...
...
3.
Tuliskan hal-‐hal yang masih menjadi kekurangan Anda sebagai MC – TV
Presenter.
...
...
...
...
DISKUSI
1.
Mengapa saya ingin menjadi MC – TV Presenter?
...
...
...
...
2.
Apa saja pengalaman MC – TV Presenter yang saya miliki?
...
...
...
...
3.
Siapa saja MC – TV Presenter yang menjadi idola saya? Mengapa saya
mengidolakannya?
...
...
...
...
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop
Pengertian MC
MC (baca: emsi atau emcee [Inggris]) singkatan dari Master of Ceremony. Secara
harfiyah, MC artinya orang yang menguasai upacara atau acara. Kata “master” menunjukkan
yang bersangkutan piawai atau sangat menguasai hal tertentu. Kata “ceremony” merujuk
pada acara, upacara, perhelatan, atau penyelenggaraan acara. Dengan demikian, MC adalah
orang yang paling menguasai visi, misi, proses, dan detail sebuah acara dan ia bertindak
sebagai pemandu jalannya acara tersebut.
Penyiar, Announcer, Host/ Presenter, MC (Master of Ceremony), dan Pembawa
Acara (PA), merupakan profesi yang membutuhkan keterampilan (skill) Public Speaking.
Mereka sama-‐sama public speaker, pembicara publik, atau orang yang berbicara kepada
orang banyak. Berikut ini penjelasan masing-‐masing profesi sekaligus perbedaan
antara Penyiar, Announcer, Presenter, MC (Master of Ceremony), dan Pembawa Acara (PA),
Moderator dan Public Speaker.
a. Penyiar
Disebut juga Radio Announcer, Radio Host, Radio Personality, atau Radio DJ (Disk
Jockey), yaitu orang yang memandu atau membawakan sebuah acara (program)
siaran radio, misalnya siaran berita, siaran musik, siaran talkshow, dan
sebagainya. Penyiar memang tidak berhadapan langsung dengan pendengarnya,
namun hakikatnya ia Public Speaker juga karena berbicara kepada orang banyak
(publik), yakni para pendengar.
b. Announcer
Terjemahan "resmi" announcer memang penyiar radio (radio announcer), namun
ada satu profesi yang khusus disebut announcer, tapi bukan penyiar, yaitu orang
yang bertugas mengumumkan (to announce) beragam informasi di sebuah
"audio land" supermarket, pameran, bazar, atau pemandu di arena balapan.
disebut announcer. Pada umumnya Announcer dikategorikan sebagai profesi penyiar radio atau televisi. Kehadirannya di media elektronik tidak dipengaruhi oleh batasan pendengar atau pemirsanya. Audiens tersebar di berbagai tempat dan tidak dapat diklasifikasikan secara khusus.
c. Host/Presenter
Di Indonesia identik dengan penyiar televisi (TV Presenter). Penyiar radio juga
disebut presenter, yaitu Radio Presenter. Tugasnya "menyajikan/menghadirkan"
(to present) sebuah acara (program siaran). Presenter TV yaitu orang yang
membawakan, memandu, atau menyajikan sebuah acara televisi, seperti progam
berita (news presenter/penyaji berita), acara musik, talkshow, quiz, dan
sebagainya.
d. MC (Master of Ceremony)
MC disebut juga Pemandu Acara atau Pembawa Acara (PA). Sebutan MC lebih
ditujukan bagi pemandu acara-‐acara informal, seperti acara hiburan (misalnya
konser musik), perayaan ulang tahun, resepsi pernikahan, dan sebagainya.
e. Pembawa Acara
Disingkat PA. Disebut juga "Pewarah", yaitu pemandu sebuah acara formal-‐
seremonial. Tugasnya sama dengan MC, namun di acara seremonial atau acara
formal instansi.
f. Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin, mengatur, dan memandu jalannya
diskusi, dialog, debat, seminar, workshop, atau lokakarya. Ia menjadi "penengah"
dan mengatur lalu-‐lintas pembicaraan.
g. Public Speaker
Semua profesi di atas masuk dalam kategori Public Speaker, pembicara publik,
dengan keterampilan utama Public Speaking. Namun, Public Speaker lebih
dimaknai sebagai "orang yang menjadi pembicara di berbagai forum -‐-‐pengajian,
pelatihan, seminar, dan sebagainya. Yang tergolong profesi Public Speaker adalah
penceramah, seperti ceramah agama, ceramah ilmiah, ceramah bidang keilmuan
tertentu, termasuk trainer, motivator, atau pemateri sebuah pelatihan.
Jenis-‐jenis MC – TV Presenter
MC – TV Presenter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. MC – TV Presenter Formal 2. MC – TV Presenter Non Formal
Siapakah MC – TV Presenter yang termasuk ke dalam kategori-‐kategori tersebut? Formal : ... ... Non Formal : ... ...
Tugas dan Tanggung Jawab seorang MC – TV Presenter
Secara mikro, tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter adalah:
1. Membawakan sebuah acara dengan lancar dan menarik sesuai dengan rundown yang ditentukan
2. Penyambung pesan dari acara
Namun secara makro, tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter jauh lebih luas dari sekedar membawakan acara.
Tugas dan tanggung jawab seorang MC – TV Presenter adalah sebagai berikut:
• Pembentukan opini publik, baik langsung maupun tidak langsung
• Menyampaikan informasi, data, pesan yang mewakili kepentingan klien
• Menjadi panutan atau role model
Dasar-‐dasar MC
2. Seorang MC hendaknya pandai bergaul, mudah akrab dengan orang lain, rendah hati, ramah, dan humoris.
3. Tugas pokok MC antara lain membuka acara (salam, sambut hadirin, menyebutkan aturan acara), menjaga kelancaran acar dari awal hingga akhir, dan meniutup acara (menyampaikan terima kasih kepada hadirin, panitia, pengisi acara, dan minta maaf, jika perlu “menyimpulkan” acara).
4. Seorang MC harus mengetahui secara pasti bentuk acara yang akan dipandunya, mengetahui gambaran lokasi, profil hadirin, profil pembicara atau pengisi acara, dan hal-‐hal apa saja yang ada dalam acara tersebut –dibicarakan dengan panitia / seksi acara atau pihak berwenangan.
5. Melakukan check and re-‐check terhadap susunan acara, kalimat yang akan diucapkan, daftar tamu kehormatan, dan hal-‐hal yang berkaitan dengan acara yang akan dipandunya.
6. Mengenakan busana tata rias yang sesuai dengan jenis acara yang akan dipandunya. 7. Datang di lokasi paling tidak satu jam sebelum pelaksanaan acara guna persiapan
fisik,mental, dan teknis –seperti pengecekan mikrofon (voice check,mike-‐test) dan posisi MC dan pembicara.
8. Mempersiapkan cue-‐card (kartu MC), kira-‐kira setengah halaman kertas kuarto, untuk pedoman acara yang akan dipandu, berisi susunan acara, profil pengisi acara, dan kertas kosong untuk “corat-‐coret” sebagian bahan improvisasi dan menghidupkan acara.
9. Seorang MC tetap “tunduk” seorang stage manager sehingga segala perubahan susunan acara harus dikonsultasikan lebih dahulu dengannya.
10.Selalu menjaga sikap yang tenang, tidak gundah, stabil dalam menguasai situasi dan kondisi.
11.Sebaiknya melakukan “senam mulut” untuk relaksasi sebelum memulai acara.
12.Senantiasa berubah kerasa memulai dan mengakhiri “on time”, juga memastikan semua pengisi acara tampil sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan (one of your roles as the MC is to watch and control the timing).
Bridging
MC harus mampu merangkai acara demi acara menjadi sebuah suatu-‐kesatuan, menjembatani pembicara ke pembicara lain atau pengisi acara ke pengisi acara yang lain. An essential skill of an MC is the ability to make comments which “bridge” between segments of the meeting.
Teknik Vokal
1. MC harus berbicara jelas, ringkas, dan memperhatikan artikulasi dan pelafalan dengan tepat, seperti “Saudara” (bukan “Sodara”).
2. Melatih dan memperhatikan intonasi, meliputi tekanan, keras-‐lembutnya suara, nada tinggi-‐rendahnya suara, tempo cepat-‐lembutnya bicara, dan jeda atau pengehentian.
3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam acara resmi dan semiresmi.
Memahami Dunia MC – TV Presenter
1. Memahami kekhasan bentuk komunikasinya
− Informatif
− Obyektif
− Akurat
− Tidak memihak
− Menghibur
− Mengedukasi
2. Memahami profesionalisme seorang MC – TV Presenter
− Memahami diri, sehingga
Ø mampu menampilkan kelebihan
Ø mampu menonjolkan kekhasan
Ø mampu menutupi kekurangan, atau bahkan menjadikan kekurangan sebagai nilai jual yang berkaitan dengan kekhasan
− Memahami orang lain, sehingga
-‐ -‐ -‐
-‐ -‐ -‐
Kode Etik MC – TV Presenter
Berprofesi sebagai seorang MC – TV Presenter tentunya memiliki aturan main tersendiri yang harus diikuti untuk menjaga profesionalismenya. Berikut ini adalah sejumlah aturan main mendasar yang harus dipahami dan diikuti oleh para MC – TV Presenter yang profesional.
• Mengacu pada perjanjian/kontrak kerja
• Tidak menyebutkan kompetitor
• Tidak membandingkan dengan pengalaman yang lampau
• Tidak memaksakan opini pribadi dalam ucapan yang disampaikan
• Tidak mengandung SARA
Brainstorming
Anda ingin menjadi figur MC – TV Presenter yang seperti apa?
... ... ... ... ... ... ...
PROFILE MAPPING
Gunakan bagian kosong berikut ini untuk melakukan persiapan sebelum perekeman profil. Agar proses perekaman lancar, tuliskan poin-‐poin yang akan Anda sampaikan dalam rekaman yang berdurasi 2 menit. Akan lebih baik bila dalam rekaman tersebut Anda berperan sebagai MC – TV Presenter dengan pilihan jenis acara dan topik acara dan topik yang dibebaskan.
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
...
...
Sebelum melakukan perekaman profil Anda, isilah form evaluasi diri yang diberikan fasilitator.
Catatan
... ... ... ... ...
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop
... ... ... ... ... ...
...
...
PERTEMUAN 2
Tanggal :
Pengajar :
Module 3 : A to Z become MC – TV Presenter
PRA – WORKSHOP
Tugas & Penilaian mandiri
1. Hal-‐hal apa yang menurut Anda harus dipikirkan mulai dari persiapan sampai tampil di atas panggung?
•
•
•
•
•
2. Dari hal yang sudah dituliskan di atas, beri tanda pada hal-‐hal yang belum dikuasai atau perlu ditingkatkan
3. Sebutkan pihak2 orang terkait dengan pekerjaan sebagai MC – TV Presenter?
•
•
•
•
•
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop
A to Z Become MC – TV Presenter
Ada sembilan (9) hal yang menjadi ‘hukum’ wajib yang harus dipersiapkan oleh seorang MC-‐TV Presenter:
1. Berusaha meningkatkan pengetahuan
Seorang MC-‐TV Presenter sedianya akan tampil di berbagai acara yang berbeda-‐beda, sehingga dia dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan, misalnya tentang hal-‐hal yang sedang tren di masyarakat, mengerti produk, perkembangan dunia politik dan memahami kebiasaan suatu masyarakat dan sebagainya. Contoh lain, ketika seorang MC-‐TV presenter diminta untuk membawakan acara launching produk makanan, maka dia harus mngetahui jenis produk makanannya, kadar gizi, unsur kesehatannnya, bahkan sampai batas kadaluarsa atau label halalnya sehingga masyarakat tertarik untuk membeli. Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh, maka seorang MC-‐TV presenter akan semakin mudah melakukan pekerjaannya, cepat tanggap dan terlihat pintar dan profesional. MC-‐TV presenter yang memiliki pengetahuan luas akan cepat beradaptasi dengan tema atau topik sebuah acara.
2. Mampu Memberi Contoh dari Pengalaman Sendiri
Seorang MC-‐TV presenter perlu juga sesekali menceritakan kisah pengalaman hidupnya agar lebih menarik audiens. Pengalaman pribadi anda bisa dijadikan selingan pada sebuah acara yang temanya berkaitan dengan pengalaman hidup yang anda alami. Contohnya bila anda hobi memasak, maka pengalaman memasak anda bisa diceritakan saat membawakan sebuah acara Lomba Memasak. Menceritakan pengalam hidup sendiri akan memperkuat ikatan emosional antara MC-‐TV presenter dengan audiensnya.
3. Berusahalah Selalu Kreatif
tempat yang salah. Misalnya pada acara pernikahan, anada terlalu meledak-‐ledak seperti penyiar sepak bola.
8. Memiliki Sifat Rendah Hati dan Bersahabat
Hindarilah sifat seolah-‐olah anda serba tahu. Serba mengerti atau sombong, karena sikap negatif anda akan berbuah negatif bagi anda. Berusahalah selalu agar anda bersikap rendah hati dan bershabat.
9. Memiliki Kemampuan Bekerja Sama
Menekuni dunia MC-‐TV presenter berarti bekerja tim. Sukses atau tidaknya suatu acara tergantung dari kinerja tim dari awal perencanaan sampai pelaksanaannya. Maka anda dituntut untuk dapat bekerja sama dengan semua pihak demi suksesnya acara.
Menjadi MC-‐TV Presenter pada Beragam Acara:
1. Acara Resmi/ Formal
MC boleh merespons suasana cair dari pendengarnya dengan tersenyum dan berekspresi dengan bahasa tubuh yang lebih santai, namun sebaiknya menjalankan tugas dengan sikap yang formal, tidak turut berkomentar atau melucu supaya acara tidak berubah dari sejatinya sebagai acara resmi. Memang sebagai MC harus piawai juga menanggapi gurauan dengan humor yang pantas. Namun, bila Anda merasa tidak terlalu mahir, lebih baik tidak merespons dengan humor yang mungkin justru tidak pantas diucapkan.
2. Acara Semi Resmi/Formal
Acara semacam ini biasanya didahului dengan sambutan-‐sambutan yang bersifat resmi (meskipun ada kemungkinan juga para penyampai sambutan melucu atau bercanda). Setelah sambutan berakhir, dilanjutkan dengan hiburan, entah dengan tarian, paduan suara, band, dan sebagainya. Acara ini sangat cocok dibawakan oleh seorang MC yang dapat menyanyi juga. Atau paling tidak, MC mengerti tentang lagu-‐ lagu sehingga mudah membuat kalimat-‐kalimat sebagai komentar atas penampilan seseorang pada saat itu.
MC acara nonformal dapat leluasa mencairkan suasana, antara lain dengan sikap yang santai, misalnya tidak hanya berdiri di satu spot melainkan dapat berpindah-‐ pindah atau berjalan-‐jalan. MC acara santai dapat dengan leluasa meminta hadirin untuk bertepuk tangan setiap usai satu acara agar suasana terasa lebih menyenangkan. Namun, kadang kala ada MC, yang meminta hadirin untuk sangat sering bertepuk tangan, ini akan melelahkan, sehingga hadirin tidak lagi antusias atau tulus memberikan tepukan, hanya terkesan terpaksa. Maka lebih baik meminta tepuk tangan secukupnya dan tidak berlebihan.
Agar menjadi MC-‐TV presenter yang profesional yang sukses, perlu dilakukan persiapan diri sebagai berikut:
1. Mengenal diri Sendiri
2. Mempelajari audiens dan acaranya
3. Memperhatikan olah vokal dan keterampilan berbahasa 4. Mengatur bahasa tubuh dan penampilan berbusana
Setelah melalukan persiapan diri, ada tiga proses yang harus dilalui dalam menjadi MC – TV Presenter, diantaranya:
a. Pre-‐Show
− Briefing dengan klien
− Gladi resik
− Memastikan jadwal di venue
− Membuat Q-‐card
− Fitting baju
− ...
− ...
− ...
b. D-‐day
− Memastikan tempat dressing room
− Memastikan contact person
− Show time
− ...
− ...
− ...
− ...
c. Post-‐Show
− Meminta feedback/review dari EO/klien
− Me-‐review diri sendiri ( gunakan alat rekam pada saat acara)
− ...
− ...
− ...
−
Stakeholders MC – TV Presenter
Dalam menjalani profesi sebaai MC – TV Presenter, Anda berhubungan dengan banyak pihak yang pada akhirnya mempengaruhi totalitas Anda dalam bekerja.
Dalam membangun hubungan dengan para stakeholders ini, Anda harus memiliki sikap dan mental yang positif. Profesionalisme dalam membangun hubungan akan membuat hal yang sulit menjadi mudah. Profesionalisme ini dapat diaplikasikan dengan cara-‐cara sebagai berikut.
− Menghargai semua pendukung acara, klien, dan kru
− Selalu bersemangat dengan citra diri yang ditampilkan
− Kooperatif (mudah diajak bekerja sama)
Diskusi berikut ini akan membantu Anda mengenali siapa saja pihak-‐pihak yang harus Anda bina kerjasamanya dan strategi khusus apa saja yang perlu diterapkan untuk dapat total bekerjasama dan membina hubungan baik dengan mereka.
• Klien – High level position (owner, Presdir, BOD, dll)
... ... ... ... ...
• Klien – Pengambil keputusan (Management level)
... ... ... ... ...
• Klien – Penghubung operasional (PC/Liaison Officer)
... ... ... ... ...
...
...
• Penyelenggara – Show director / producer
... ... ... ... ....
...
....
• Backstage team support (wardrobe, make-‐up, dll)
... ... ... ... ...
...
....
• On – stage team support (sound technician, lighting, dll)
... ... ... ... ...
• Media
... ... ... ...
...
...
• Audience
... ... ... ...
...
...
Catatan
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
...
...
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop
... ... ... ... ... ...
...
...
PERTEMUAN 3
Tanggal :
Pengajar :
Module 5 : First Impression
PRA – WORKSHOP
Tugas & Penilaian mandiri
1. Tuliskan tiga kata kunci (kekuatan) Anda sebagai seorang MC – TV Presenter.
... ... ... ...
...
...
2. Bila kata kunci tersebut harus Anda tampilkan sebagai seorang MC – TV Presenter, hal apa yang akan Anda lakukan? (Misalnya Anda memilih kata kunci smart, maka anda dapat menuliskan “saya tidak akan salah dalam memahami pengetahuan yang telah diberikan”)
... ... ... ...
...
...
3. Bila ada, ceritakan pengalaman Anda saat menjadi MC berpasangan.
... ... ... ...
...
...
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop
Your Two Minutes Killer Time
Kesan pertama tidak hanya akan memberikan penilaian namun memprediksi bagaimana sebenarnya orang tersebut. Menurut studi yang dilakukan Princeton, hal ini dapat terjadi hanya dengan 100 miliseconds. Lalu, bagaimana caranya untuk membuat kesan pertama yang baik? Saat Anda berada di atas panggung, audience akan menilai Anda pada dua menit pertama, apakah anda menyakinkan dan mengesankan atau bahkan sebaliknya. Opening dalam menjadi MC – TV Presenter sangat penting sebagai kesan awal yang akan mempengaruhi kesan penonton terhadap keseluruhan acara. Seorang MC-‐TV presenter dapat melakukan beberapa cara untuk membuat kesan pertama yang baik kepada audiensnya:
1. percaya diri dan ramah. Jangan ragu untuk menyapa audiens karena akan membuat anda lebih nyaman dan santai. Selain itu anda juga sebaiknya tersenyum ramah dan ikhlas agar audiens pun merasa dekat dan meras sudah kenal dengan anda.
2. Postur tubuh yang tepat itu sangat penting. Bahasa tubuh bisa menggambarkan tentang suasana hati dan tingkat kepercayaan diri anda. Postur tubuh membungkuk dapat memberikan kesan ketidak-‐amanan dan kekalahan. Anda harus selalu berdiri lurus dan tinggi, mungkin dengan tangan di pinggul Anda, jika Anda ingin menyampaikan kepada seseorang jika Anda kuat, percaya diri, patut diperhitungkan.
3. Perhatikan penampilan Anda. Terlihat rapi, profesional dan tidak berlebihan, merupakan salah satu cara untuk membuat kesan pertama yang baik. Suka atau tidak, penampilan adalah hal yang dilihat pertama kali. “Penampilan adalah hal yang pertama yang kami lihat dan hal ini yang selalu kami lakukan,” ungkap Sylvia Ann Hewlett, penulis Executive Presence pada Business Insider.
pikirkan mengenai orang seperti apa yang ingin Anda temui dan interaksi seperti apa yang akan Anda lakukan. Hal ini dapat menjadi landasan bagi Anda untuk fokus pada apa yang Anda inginkan,” tambah Vanessa.
5. Biarkan orang lain memulai duluan. Salah satu cara untuk membuat orang lain mempercayai Anda adalah dengan membiarkan mereka berbicara duluan. Hal ini dapat membuat lawan bicara Anda merasa nyaman dan merasa Anda ingin paham atas apa yang mereka sampaikan. Buanglah jauh-‐jauh pikiran bahwa jika Anda tidak berbicara duluan maka Anda akan dikira tidak niat.
6. Perhatikan kontak mata. Berdasarkan tulisan dalam blog British Psychological Society Research Digest, diketahui bahwa mereka yang melakukan kontak mata lebih sering akan terlihat lebih cerdas. Namun Anda perlu berhati-‐hati dalam melakukan kontak mata, jika Anda terlalu mengunci mata pada lawan bicara Anda, maka mungkin Anda akan dikira psikopat.
7. Perhatikan kecepatan bicara Anda. Kecepatan berbicara dapat menentukan apakah seseorang kompeten ataukah tidak. Hal ini dikemukakan oleh BPS. Dalam studi ini, BPS meminta partisipan untuk mendengarkan rekaman dengan kecepatan berbicara yang berbeda-‐beda. Lalu ditemukan bahwa rekaman dengan kecepatan bicara yang pelan dipersepsikan partisipan kurang jujur, kurang lancar dan kurang persuasif. Selain itu ditemukan pula bahwa orang yang kerap kali mengatakan ‘mmmm…’ dan ‘eeeee…’ diasumsikan bahwa mereka tidak yakin betul atas apa yang mereka sampaikan.
8. Tunjukkan diri Anda yang sebenarnya. Mungkin Anda berpikir bahwa salah satu cara untuk memberikan kesan pertama yang baik adalah dengan terlihat serapi dan sesempurna mungkin. Namun menurut para ahli, menunjukan sisi lain dari diri Anda ternyata dapat pula memberikan kesan pertama yang baik. Berdasarkan pengalaman Lucila McElroy, founder dari WeAreMomentum.com, ia mendapatkan pengalaman luar biasa dengan menunjukan sisi lain dirinya yang jujur, terbuka dan apa adanya.
Gebrakan awal
• Rapport (membina hubungan baik, yang hangat dan menyenangkan sejak awal).
− harus netral
− tujunnya untuk meniadakan jarak yang tidak perlu dan memecahkan kekaku
Ragam Ice Breaking 1. Quiz
2. Games
3. Tayangan musik / audio visual 4. Humor
5. Cerita ringan yang relevan 6. ...
7. ... 8. ... 9. ... 10. ... 11. ... 12. ... 13. ...
Aturan Main Melaksanakan Ice Breaking
1. Natural
2. Tidak dipaksakan
3. Tidak menjadikan audience sebagai obyek untuk kepentingan sepihak 4. ...
5. ... 6. ... 7. ... 8. ... 9. ...
Fakta
• Materi OK – kemasan tidak OK: tidak optimal & membosankan
• Materi OK – kemasan OK: optimal, mengesankan, diingat
Latihan
Cobalah latihan membangun first impression dengan memberikan opening yang baik dalam waktu 2 menit. Pilihlah sendiri tema acara yang akan Anda bawakan.
... ... ... ... ...
Teaming Up with Your Partner
Dalam menjadi MC-‐TV presenter, terkadang Anda diharuskan untuk berpasangan atau bekerja dengan satu orang lainnya atau lebih. Hal ini dimaksudkan agar suasana jadi lebih meriah karena dipimpin oleh banyak pembawa acara. Manfaat menjadi MC-‐TV presenter berpasangan adalah mengurangi rasa gugup dan risih yang biasa dihadapi oleh MC-‐TV presenter jika mereka yang tampil sendiri. Namun kemungkinan kesulitan yang akan timbul adalah bagaimana membagi tugas dengan pasangan. Maka perlu latihan atau gladi kotor dan resik berpasangan agar bisa menyeimbangkan tugas antara anda dengan pasangan. Selain itu juga dapat terjalin kekompakkan dan saling tukar pikiran. Bila partner MC-‐TV presenter tidak kompak, maka acara tersebut bisa berantakan.
Bagaimana cara bekerjasama dengan sifat pasangan MC yang berbeda-‐beda?
... ... ... ...
Apa saja batasan-‐batasan dalam melakukan MC Berpasangan?
... ... ... ...
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan MC Berpasangan? Posisi berdiri
Cara memandang
... ... ... ...
Cara memberikan umpan balik
... ... ... ...
Cara mempresentasikan acara selanjutnya
... ... ... ...
Cara melakukan games
... ... ... ...
Catatan
... ... ...
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop
... ... ... ... ... ...
PERTEMUAN 4
Tanggal :
Pengajar :
PRA – WORKSHOP
Tugas & Penilaian mandiri
1. Apakah anda memiliki kemampuan membuat script? Jelaskan.
... ... ... ...
2. Faktor-‐faktor apa saja yang diperlukan seseorang dalam membuat script yang baik?
•
•
•
•
•
•
3. Hal apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menjadi script writer yang baik?
... ... ...
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop
Pengantar
1. Menurut pendapat Anda, apakah pembuatan naskah diperlukan?
... ... ... ...
2. Mengapa MC – TV Presenter perlu dibekali dengan keterampilan menulis script? Apa manfaatnya?
... ... ... ...
3. Jelaskan bentuk kerjasama antara penulis naskah dengan MC – TV Presenter
... ... ... ...
Bagian-‐bagian Naskah
• Opening
-‐ Greeting, menyapa pemirsan atau hadirin, perkenalan jati diri
-‐ Penjelasan nama, tema, dan tujuan acara
-‐ Penjelasan tentang susunan dan isi acara
-‐ Durasi
-‐ Teaser (rangkaian kalimat untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin, dapat berupa informasi unik, cerita menarik, jokes dsb.)
• Content / Body Content
-‐ Deskripsi inti dari rangkaian acara yang akan ditampilkan
-‐ Informasi (pengumuman, pesan sponsor, dsb)
-‐ Kalimat yang mempersembahkan pengisi acara
-‐ Kalimat yang mempersilahkan pejabat atau undangan penting untuk tampil ke atas panggung
-‐ Ulasan atau komentar tentang rangkaian acara atau pengisi acara yang baru saja berlangsung (harus positif dan obyektif)
• Closing
-‐ Ucapan terima kasih kepada pemirsa atau hadirin, juga kepada pihak-‐ pihak yang terkait dengan terselenggaranya acara
-‐ Summary / kesimpulan acara
-‐ Permohonan maaf (jika ada kekurangan dll)
-‐ Informasi lain (jika ada, seperti informasi mengenal acara berikutnya) Langkah-‐langkah Penulisan Naskah
1. Mengumpulkan data atau fakta mengenai acara yang akan dibawakan -‐ Nama dan tema acara
-‐ Berapa lama berlangsungnya acara -‐ Konsep acara
-‐ Tujuan penyelenggaraan acara dan target yang ingin dicapai -‐ Susunan acara
-‐ Para pengisi acara
-‐ Informasi yang wajib disampaikan
2. Minta rundown acara kepada pihak penyelenggara. Rundown adalah acuan penting penulisan naskah, yang berisi urutan acara, pengisi acara, durasi dan penjelasan teknis lainnya. Rundown seperti kompas atau tongkat penuntun bagi penulis naskah. 3. Setelah semua informasi diperoleh, rangkailah kalimat naskah sesuai dengan kaidah
penulisan naskah (akan dijelaskan dalam bagian selanjutnya), mulai dari pembukaan, isi acara sampai penutupan.
Kaidah-‐kaidah Penulisan Naskah
Naskah untuk pembawa acara berbeda dengan naskah berita (karya jurnalistik) yang dibawakan oleh news anchor atau newcaster.
Naskah Jurnalistik
1. Berpedoman pada formula 5W + 1H, (sebagai formula penyusunan berita yang paling sederhana), yaitu mengandung unsur What, When, Where, Who, Why, How. Unsur what, apa yang terjadi, who siapa yang terlibat dalam kejadian, why mengapa kejadian itu muncul, where di mana tempat kejadian, when kapan terjadinya, dan
how bagaimana kejadiannya. Bagi berita kisah (feature) unsur when ini tidaklah terlalu penting karena latar belakang manusia terlibat dalam suatu peristiwa itulah hal yang paling penting. Mengapa? Karena latar belakang melibatkan perasaan, watak, motif , dan ambisi dari who atau hal lainnya.
2. Disusun dengan teknik Piramida Terbalik (dari yang informasi terpenting menuju informasi yang kurang penting)
3. Mengenai istilah LEAD, sebagai awal atau teras berita, yang bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa atau hadirin
Penulisan Judul Berita Naskah Jurnalistik
Judul berita, disebut juga kepala berita atau headline news, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan “hidup”. Untuk membuat judul yang lebih hidup dan menarik perhatian, lazim dibuat dengan menanggalkan prefiks me-‐ atau ber-‐ yang ada pada verba atau kata kerjanya; padahal ragam bahasa baku kedua prefiks itu harus ditampilkan. Contoh:
(1) DPR Akan Panggil Budiono
(2) Sejumlah Elit Politik Kumpul di Senayan
Kedua model judul itu lebih sering digunakan karena memberi suasan lebih “hidup” dan “menarik” dibandingkan judul berikut ini:
(4) Sejumlah Elit Plitik Berkumpul di Senayan
Menurut Rosihan Anwar (1991) kebiasaan menanggalkan prefiks me-‐ dan ber-‐ pada judul berita bukanlah dalam rangka “hemat bahasa”, namun membuat judul berita tampak lebih “hidup dan menarik”.
Penulisan LEAD atau Teras Berita
LEAD atau teras berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita dan ditempatkan pada paragraf pertama di bawah judul berita. Teras berita dapat berupa sebuah kalimat atau beberapa kalimat ( dua atau tida buah kalimat yang terikat pada sebuah paragraf, Teras berita ini harus menarik dan ditulis dalam kalimat-‐kalimat pendek. LEAD atau teras berita harus menggambarkan isi berita pada tubuh berita (detil). Unsur Who biasanya lebih menonjol dibandingkan unsur what, why, where, when pada permulaan berita jika unsur who itu adalah seorang tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya. Jika unsur who tidak terlalu menonjol sebaiknya tidak dipakai dalam permulaan berita.
Contoh LEAD yang unsur Who menonjol:
“...Presiden SBY menerima Tim Delapan di Istana Negara kemarin siang dalam rangka
melaporkan hasil akhir kerja mereka..”
Contoh LEAD atau teras berita yang unsur Who tidak menonjol:
“... Lagi kecelakaan di jalur Busway. Samsudin (30 th), Senin pagi sekitar pukul 8 ketika memotong jalur Busway di Salemba, terpental dihantam bus transjakarta. Korban mengalami cedera ringan dan dilarikan ke RSCM..”
Berikut contoh LEAD yang baik sesuai dengan pedoman Penulisan Teras Berita PWI Pusat 1997:
(1) Judul: Debat Gayus-‐Ruhut Rusak Citra DPR
(2) Judul: 17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia
LEAD: Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai awak kapal tanker berbendera Singapura, M/V Pramoni, dibajak dan disandera perompak di Somalia. Selain WNI, awak kapal juga terdiri atas 5 warga China, dan masing-‐masing 1 orang dari Nigeria dan Vietnam.
Penulisan Badan Berita dan Penutup Berita
(1) Badan berita merupakan penjabaran atau perincian yang lebih luas tentang teras berita atau LEAD. Jika misalnya teras berita di atas yang berjudul “17 Pelaut WNI Disandera Perompak di Somalia” akan dijadikan badab berita, maka dari judul itu sudah disebutkan unsur Who, yaitu 17 pelaut WNI; unsur What yaitu disandera perompak; unsur Where yaitu di Somalia. Yang belum ada dalam LEAD adalah unsur
When, Why dan How.
Untuk mengisi ketiga unsur tersebut bisa diberitakan, misalnya:
• Kapan peristiwa perompakan terjadi
• Mengapa bisa terjadi. Bisa dikemukakan bahwa ada masalah keamanan, situasi politik di Somalia, dan lainnya.
• Bagaimana sikap pemerintah Indonesia menghadapi hal ini, apakah sudah mengontak pihak pemerintah Somalia, pihak perusahaan pemilik kapal tersebut, atau juga bagaimana reaksi emosi para anggota pelaut yang dirompak itu.
Pada bagian penutup, mungkin bisa dikemukakan harapan pada pemerintah untuk membebaskan 17 awak kapal WNI itu melalui jalur diplomatik dan sebagainya.
Naskah Artistik
1. Berpedoman pada formula WRITE THE WAY YOU TALK.
3. Mengenal istilah TEASER, sebagai awal pembicaraan yang bertujuan menarik perhatian pemirsa (ear catcher) dan mengundang rasa ingin tahu.
4. Tulisan yang dibuat untuk konsumsi telinga, berarti bahasa yang digunakan adalah bahasa yang untuk didengar (bahasa lisan).
Komentar yang diharapkan muncul adalah -‐ betapa indah tuturannya
-‐ betapa tepat pengucapannya -‐ betapa jelas maksudnya
-‐ Pengamat politik mengkhawatirkan terjadinya disintegrasi bangsa Indonesia (kata disintegrasi diganti menjadi perpecahan)
10. Angka-‐angka sebaiknya dibulatkan
-‐ Sebanyak seribu dua belas penduduk Desa Cilaka terserang diare (sekitar seribu penduduk Desa cilaka terserang diare)
-‐ Saat ini RCTI membutuhkan 327 karyawan baru (lebih dari 300 karyawan baru)
George W. Bush menegaskan negaranya tidak akan mengimpor minyak dari Irak.
Catatan: Jabatan seseorang disebutkan sebelum namanya. 13. Jangan meletakkan kata tunjuk (kata ganti) terlalu jauh
-‐ Gubernur DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia yang berlokasi di jalan S. Parman Jakarta Barat. Pada saat itu beliau didampingi...
-‐ Gubernut DKI Jakarta, kemarin sore meresmikan Rumah Sakit Kanker pertama di Indonesia. Pada saat itu beliau didampingi...
14. Jangan meletakkan predikat terlalu jauh dari subyek
-‐ Penjaga kamar mayat yang berwajah angker, berbadan kurus, berkulit pucat, berpakaian putih-‐putih dan berjalan gontai itu, menyalakan lampu ruangan. -‐ Penjaga kamar mayat yang berjalan gontai itu menyalakan lampu ruangan.
Wajahnya terlihat angker, berbadan kurus, kulitnya pucat dan berpakaian putih-‐putih.
15. Hati-‐hati dalam menggunakan kata ganti
-‐ Ketika sedang menunggu taxi, Ellen melihat pemuda itu. Ia memberikan senyuman sesaat. (siapa yang memberikan senyuman, Ellen atau pemuda tersebut)
Pada umumnya, naskah artistik menggunakan bahasa untuk hear copy (didengar) antara lain:
(1) Menggunakan gaya bahasa percakapan (conversational style)
(2) Menggunakan kalimat-‐kalimat yang pendek dan lugas atau to the point (3) Menghindari penggunaan susunan kalimat terbalik (inverted sentence) (4) Mengupayakan agar subyek dan predikat letaknya berdekatan
(5) Sederhana, tidak bercampur dengan kata-‐kata asing atau kata-‐kata yang kurang dikenal oleh rata-‐rata penonton
(6) Menggunakan kalimat-‐kalimat pendek langsung tanpa sasaran, tidak berbelit-‐belit
See Copy: “..Tidak akan ada lagi bahaya banjir untuk lima tahun mendatang di daerah DKI Jaya, demikian diterangkan oleh Kepala Proyek Banjir DKI Drs. ABC..”
Hear Copy: “... Kepala Proyek Banjir DKI Jaya Drs ABC mengatakan bahwa tidak akan ada
lagi bahaya banjir di daerah Jakarta untuk lima tahun mendatang..”
• Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berjauhan ( membingungkan):
“...Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, yang menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat
pelabuhan Tanjung Priok, kemarin telah ditahan..”
• Contoh kalimat yang letak subyek dan predikat berdekatan ( efektif ):
“..Direktur PT Api Nyala Terang, Drs XYZ, telah ditahan kemarin. Sebelumnya dia telah
menolak panggilan polisi untuk didengar keterangannya sehubungan dengan keterlibatannya dalam penyelundupan obat bius lewat pelabuhan Tanjung Priok, ..”
TEASER pada Naskah Artistik
Istilah Cold Open atau Teaser pada acara program televisi atau film adalah teknik melompat langsung ke cerita di awal atau pembukaan acara sebelum urutan judul atau
opening credits ( daftar nama-‐nama orang terkenal yang terlibat dalam sebuah program acara TV yang ditampailkan di awal acara) akan ditampilkan. Di televisi, hal ini sering dilakukan untuk menarik perhatian penonton selama beberapa menit pertama sehingga mengurangi kemungkinan mereka beralih dari pertunjukan selama iklan pembuka.
Contoh TEASER atau Cold Open sebuah program acara TV “Celebrity Lipsync
Combat”:
ekspresif untuk memperebutkan hadiah uang sebesar 10 juta rupiah, woww. Pemenang juga akan mendapat predikat “Celebrity Lipsync Champion” dan yang menentukan siapa pemenangnya adalah para panelis yang luar biasa, tepuk tangan utk mereka soleh solihun, titi rajo, pongki, dan DJ Nilam. Kita panggilkan peserta pertama Vincent, berikutnya hesti purwadinata....seprtinya ini acara spesial Tonight Show...berikutnya kita panggilkan cover boy ....Desta.
Contoh Naskah MC pada Acara Halal Bihalal:
Ass.Wr.Wb...
Yang terhormat...
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-‐Nya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini masih diberi kenikmatan dan kesehatan untuk bersilahturahmi, khususnya acara halal bihalal dalam
rangka memperingati Hari Raya idul Fitri 1436 H.
Hadirin yang Berbahagia,
Sebagai umat manusia, sudah selayaknya dalam kehidupan sehari-‐hari berinteraksi dengan sesama yang tak lepas dari khilaf melukai hati saudara kita baik dalam perkataan atau pun perbuatan, Maka didalam kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita melapangkan dada dan membuka hati untuk saling memaafkan.
Bapak Ibu yang terhormat..
Pada kesempatan ini saya akan membacakan rangkaian acara Halal Bihalal Keluarga Besar Perumahan Taman Puspa:
1. Pembukaan
2. Pembacaan Ayat Suci Alquran 3. Sambutan Ketua RT
5. Penutup dan Ramah Tamah
Baiklah hadirin, agar langkah kita mendapatkan ridho Allah SWT, marilah kita awali acara ini dengan membaca Basmalah.
Acara selanjutnya adalah pembacaan suci Alquran oleh bapak...., kepada bapak.... kami persilahkan.
Demikianlah pembacaan ayat-‐ayat suci yang telah diperdengarkan kepada kita semua, mudah-‐mudahan kita dapat mengambil pelajaran dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-‐hari sesuai perintah Allah yang terkandung didalamnya.
Acara selanjutnya...sambutan ketua RT...,kepada bpk....kami persilahkan.
Terima kasih kepada bpk..., semoga apa yang telah beliau sampaikan bermanfaat untuk kita semua.
Hadiran yang dimuliakan oleh Allah, rangkaian acara yang paling penting di hari ini adalah tausiah yang akan disampaikan oelh ustadz...., kepada ustadz...kami persilahkan.
Terima kasih kepada ustadz....semoga tausiah yang disampaikan dengan jelas dan menarik dapat merubah kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Baiklah hadirin sekalain, marilah kita tutup acara ini dengan membaca hamdalah dan doa penutup akan dipimpin oleh ustadz... sekaligus sholawat sambil saling bermaafan
Bapak Ibu yang Terhormat, kami persilahkan untuk menikmati hidangan yang kami telah kami sediakan. Semoga terselenggaranya acara ini dapat mempererat tali silahturahmi diantara kita. Kami segenap panitia halal bihalal mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Dan Terima kasih.
Wass.Wr.Wb
Hal-‐hal yang Dapat Memperkaya Tulisan Anda
Anda untuk memberikan komentar positif mengenai dirinya. Hal ini dapat memberikan kesan positif di mata pengisi acara, memberikan suasana yang lebih akrab dan menunjukkan anda mengikuti perkembangan.
-‐ Jika dalam acara yang Anda bawakan ada lagu, tarian, atau hiburan lainnya, pastikan judul lagunya Anda ketahui dengan benar, siapa penciptanya, bagaimana proses pembuatannya, tahun berapa dibuat, dll
Latihan
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Catatan
... ...
Pemberian Tugas Pasca-‐workshop
... ... ... ... ...
PERTEMUAN 5
Tanggal :
Pengajar :
Module 8 : Interviewing Technique
PRA – WORKSHOP
Tugas & Penilaian mandiri
1. Apa saja kriteria yang diperlukan untuk menjadi pewawancara yang baik?
... ... ...
2. Siapa presenter yang menurut Anda pandai dalam melakukan sesi tanya jawab? Sebutkan alasannya.
... ... ...
3. Dari jawaban Anda pada pertanyaan nomor 1. Beri tanda pada hal-‐hal yang sudah Anda kuasai dan hal apa yang akan Anda pelajari secara khusus dalam sesi ini.
... ... ...
MATERI
Pembahasan Tugas Pra-‐workshop
Seorang MC – TV Presenter, terkadang kita memiliki tanggung jawab sebagai interviewer dan moderator. Perbedaan dari keduanya adalah interviewer lebih pendek durasinya, sedangkan moderator durasinya lebih lama. Seorang moderator mampu berperan sebagai interviewer, namun interviever belum tentu mampu menjadi moderator.
Perbedaan Antara Interviewer ( MC) dengan Moderator
Definisi Wawancara
Wawancara adalah tanya-‐jawab dengan seseorang atau narasumber ( pejabat, artis, dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
Berperan sebagai fasilitator/ mediator Tidak memiliki kemampuan untuk membaca
situasi/ hanya berdasarkan naskah
Bertanggung jawab penuh lancarnya suatu acara
Memiliki keingintahuan yang besar Memimpin acara diskusi Memiliki kreativitas untuk berdialog dengan
audiens atau narasumber
Memiliki kemampuan menggali informasi Memiliki kemampuan untuk improvisasi Mampu membaca situasi psikologis
Narasumber/ audiens
Tegas dalam memimpin diskusi
pihak narasumber. Maka perlu dilakukan beberapa persiapan seperti mengenali topik dengan membaca berkas masalah pokok yang diperoleh melalui artikel, makalah atau dokumen yang relavan dengan topik, selanjutnya menetapkan apa yang ingin diketahui dengan menyusun kerangka. Kerangka atau outline merupakan penjabaran topik.
Topik diuraikan menjadi sejumlah sudut tekanan (angles). Setiap sudut tekanan dikembangkan menjadi pertanyaan. Kerangka berisi enam unsur, antara lain tema, topik, acuan, sumber, angle dan pertanyaan. Misalnya ,Anda bertemu dengan pejabat Pendidikan Nasional dalam sebuah konferensi, ada tiga angle yang dapat Anda gali dalam wawancara tanpa rencana yaitu tentang program yang sudah dikerjakan (angle masa lalu), program kini dan kendalanya (angle masa kini), dan program dalam rencana ( angle masa depan).
Berikut ini contoh wawancara mendalam dengan memakai acuan dalam pertanyaan dengan cakupan tiga angle kurun waktu:
Beberapa Butir Pedoman Wawancara:
(1) Menguasai latar belakang masalah pokok. (2) menyusun daftar angle yang ingin diketahui
(3) Hindari adu pendapat dengan narasumber karena Anda mencari keterang bukan untuk bertukar pendapat atau berargumentasi.
(4) Bila mencatat, berilah tanda bintang pada keterangan penting . Hal tersebut dapat membantu dalam pembuatan laporan dengan cepat.
(5) Mendengarkan dengan seksama keterangan narasumber karena kemungkinan narasumber mengungkapkan sesuatu yang layak dikutip. Ia juga mungkin menyatakan sesuatu yang dapat menimbulkan pertanyaan baru.
(6) Pastikan kelengkapan hasil wawancara dengan bertanya kepada narasumber, apakah ada hal relevan lainnya yang belum tercakup?
Contoh Wawancara dengan Putri Diana di London, November 1995
1. Yang Mulia, seberapa jauhkah Anda saat itu telah siap untuk menghadapi tekanan-‐ tekanan yang timbul akibat pernikahan dengan keluarga kerajaan?