• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

2.3 Creative Intelligence

Setiap orang bisa menjadi cerdas. Potensi ini sudah disiapkan sejak kecil dengan diaktifkannya fungsi otak untuk mengembangkan berbagai kecerdasan yang dapat digunakan dalam proses belajar. Kemampuan otak sangatlah luar biasa jika dimanfaatkan dengan maksimal. Bahkan, jika seseorang dalam situasi yang sulit dengan tekanan yang besar otak dapat mengeluarkan kekuatan yang besar. Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi pintar dan tidak ada yang bodoh. Tetapi yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara seseorang untuk dapat memacu kinerja otak untuk dapat menjadi cerdas.

Manusia mempunyai dua bagian otak yang jika digunakan secara maksimal akan menimbulkan kekuatan otak yang luar biasa. Bagian itu adalah otak kanan dan ptak kiri. Otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri sedangkan otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Setiap bagian otak memiliki keunggulannya masing-masing.

Otak kanan bekerja pada ritme yang lebih santai dengan penuh imajinasi dan tidak terikat dengan logika ilmiah dan matematis. Otak kanan lebih merangsang

musik, irama, gambar, ritme dan lain hal yang memerlukan kreativitas. Sedangkan pada otak kiri digunakan untuk berpikir hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Otak kiri akan merangsang kerja untuk angka, susunan, logika, organisasi dan hal lain yang bersifat rasional yang berhubungan dengan analitis.

Keunggulan merupakan suatu andalan untuk bersaing. Hal ini bukanlah karena kekuatan otot, tetapi kekuatan otaklah yang menentukan. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia harus selalu meningkatkan kemampuan otak untuk dapat menyesuaikan diri dengan dunia agar tantangan dan masalah dapat diselesaikan dan dipecahkan dengan baik.

Pada zaman ini, pengetahuan atau kecerdasan bukanlah hal yang bisa selalu bertahan tanpa adanya kreativitas. Disaat pengetahuan tersendat, maka kreativitaslah yang akan bekerja (Sugiarto,2011). Kreatif akan membawa keseimbangan , kedalaman, dan kepekaan dalam pencarian intelektual. kreativitas berkaitan dengan tiga hal yaitu kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan masalah, dan cerminan kemampuan operasional. Artinya, otak kanan dan otak kiri haruslah berjalan seimbang, dengan kata lain manusia harus secara kreatif menggunakan otak kiri dalam menyelesaikan masalah

Kreatifitas berasal dari bahasa latin yaitu creare yang berarti membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Kreatifitas merupakan pengembangan dan kemajuan pikiran yang menumpahkan cara berpikir yang tidak konfensional sehingga menciptakan lompatan besar dalam pengetahuan dan aplikasinya.

Menurut Sayogya (2008), kreatifitas merupakan pengembangan, pertumbuhan manusia, pemahaman diri dan perubahan atau rehabilitasi pola pikir seseorang untuk membuat sesuatu yang baru dan unik yang bermula dari imajinasi dan didasarkan pada kualitas yang muncul sebagai spontanitas, ekspresi dan intuisi.

Menurut Sugiarto (2011), kreatifitas merupakan:

a. Kemampuan melihat masalah ketika orang lain tidak melihat.

b. Kemampuan melihat suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda c. Kemampuan berkreasi untuk membuat hal lama menjadi hal baru. d. Penggabungan antara otak kiri dan otak kanan

e. Suatu hal yang bisa dikembangkan dengan latihan

f. Suatu hal yang tidak terikat dengan aturan-aturan logika seperti halnya anak kecil berpikir.

Menurut Rowe (2004) creative intelligence dapat diklasifikasikan berdasarkan empat dimensi

a. Intuitif

Dimensi ini menggambarkan tipe-tipe individu yang banyak akal dan merupakan tipikal manager, aktor, dan politikus. Dimensi ini menekankan pada memanfaatkan dan mengandalkan pengalaman masalah di masa lalu untuk dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah, mencapai hasil dan bekerja keras.

b. Inovatif

Dimensi ini menggambarkan individu yang selalu ingin tahu dan merupakan tipikal ilmuan, penemu, dan insinyur. Dimensi ini menekan pada daya cipta, eksperimen dan sistematika informasi yang berkonsentrasi kepada masalah dan data serta mengatasi kompleksitas dengan mudah.

c. Imajinatif

Dimensi ini menggambarkan individu yang penuh pemahaman. dimensi ini merupakan tipikal seniman, musikus, penulis, dan pemimpin. Dimensi ini mampu mendeteksi peluang potensial yang dapat dimanfaatkan dengan baik.

d. Inspirasional

Dimensi ini menggambarkan individu yang pengkhayal dan merupakan tipikal pendidik, pemimpin, dan penulis. Dimensi ini mampu melihat dari sudut pandang yang positif dan berorientasi pada aksi yang dibutuhkan masyarakat dan rela berkorban.

Tabel 2.1 Potensi Kreatif

Pertimbangkan Peluang-peluang masa depan

Kognitif Inovatif Imajenatif (ingin Tahu) Ilmuan Insinyur/penemu 1. Menggunakan pendekatan yang berdaya cipta 2. Mau bereksperimen 3. Berdasarkan penelitian yang sistematis. (penuh Pemahaman) Seniman/music, Penulis/pemimpin 1. Besedia menghadapi resiko 2. Memiliki daya imajinasi 3. Pemikiran yang independen Kompleksitas Intuitif

Intuitif (banyak akal)

Manajer/actor/politikus 1. Mencapai tujuan 2. Mengunakan akal sehat Menyelesaikan masalah Inspirasional (penuh pemahaman) Pendidik/penulis/pemimpin 1. Besedia menghadapi resiko 2. Memiliki daya imajenasi

Pemikir yang Independen

Sumber: Alan J.Rowe

Menurut Sugiarto (2011) kreatifitas sangat berhubungan dengan umur. Semakin seseorang lanjut usia, semakin sedikit kreatifitas yang orang tersebut punya

Table 2.2

Kreatifitas Berdasarkan Umur

Umur Kreativitas (%) 40 Tahun ke atas 2% 35 tahun 2% 30 tahun 2 % 17 tahun 10% 5 tahun 90%

Menurut Cambell (dalam Rowe, 2004) ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori

a. Ciri-ciri pokok: melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan masalah, cara baru, penemuan.

b. Ciri-ciri yang memungkinkan : mampu mempertahankan ide kreatif

c. Ciri-ciri sampingan : tidak langsung berhubungan penciptaan dan menjaga agar ide kreatif tetap hidup tetapi akan mempengaruhi orang-orang kreatif

Tabel 2.3

Model Ciri Kreativitas

Ciri-Ciri Pokok Ciri-ciri yang Memungkinkan Ciri-Ciri Sampingan 1. Berpikir dari segala arah.

2. Berpikir ke segala arah. 3. Fleksibilitas konseptual

(kemampuan secara spontan mengganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan). 4. Orisinalitas (kemampuan

memberikan ide asli dan mengejutkan).

5. Lebih menyukai kompleksitas. 6. Latar belakang yang

merangsang (dapat menjadi contoh).

7. Multiple skils.

1. Kemampuan untuk bekerja keras.

2. Berpikir mandiri. 3. Pantang menyerah. 4. Mampu berkomunikasi

dengan baik.

5. Lebih tertarik pada konsep dari pada detail.

6. Keinginan tahu intelektual. 7. Kaya humor dan fantasi. 8. Tidak segera menolak ide

atau gagasan.

9. Arah hidup yang mantap

1. Tidak ambil pusing terhadap apa yang dipikirkan orang lain. 2. Kekacauan psikologis.

Kreativitas dalam perkembangannya terbagi dalam empat aspek:

a. Aspek Pribadi

Merupakan aspek yang memunculkan kreativitas dari interaksi pribadi yang unik denganlingkungan.

b. Aspek Pendorong

Merupakan aspek yang yang mendorong kreatifitas dalam aplikasinya memerlukan dorongan internal dan eksternal.

c. Aspek Proses

Merupakan aspek yang merasakan dan mengamati suatu masalah, membuat hipotesa, menilai dan menguji hipotesa, dan menyampaikan hasilnya.

d. Aspek produk

Merupakan aspek yang menekankan pada apa yang dihasilkan dari suatu kreatifitas.

Dokumen terkait