Dalam penerapan kebijakan akuntansi, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, Manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of accounting policies described in Note 3, the Management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily available from other source. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Berikut ini adalah pertimbangan kritis, selain yang berkaitan dengan estimasi, di mana Manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The following are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the Management have made in the process of applying the Company accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan
dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 3.
The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition in PSAK 71. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 3.
Sumber Ketidakpastian Estimasi Sources of Uncertainty Estimation
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.
The key assumptions concerning future and other key sources of uncertainty estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman Diberikan dan Pembiayaan Syariah dan Piutang atas Penugasan Fasilitasi Penyiapan Proyek
Kebijakan akuntansi yang berlaku sebelum 1 Januari 2020
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman diberikan dan pembiayaan/ piutang syariah, dan piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian
atas metodologi dan asumsi untuk
memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang ditinjau kembali secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Kebijakan akuntansi yang berlaku sejak 1 Januari 2020
Impairment Loss on Loan Receivables and Sharia Financing and Receivables from Assignment for Facilitation on Project Preparation
Applicable accounting policies before January 1, 2020
The Company assess its loan receivables and sharia financing and receivables, and receivables from assignment for facilitation on project preparation for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgement of the methodology and assumptions used to estimate the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any differences between estimated loss and actual loss.
Applicable accounting policies since January 1, 2020
Perusahaan mengukur rugi penurunan nilai pinjaman diberikan dan pembiayaan/ piutang syariah, dan piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek pada setiap tanggal pelaporan sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah bagian dari kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya yang merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
The Company measures the impairment loss on loans and sharia financing / receivables, and receivables for project preparation facilitation assignments at each reporting date of the expected credit losses over their lifetime.
The 12 months expected credit loss is a part of lifetime expected credit loss that represents expected credit loss arising from default events that may occur within 12 months after the reporting date.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan pembiayaan/ piutang syariah dan piutang atas penugasan fasilitasi penyiapan proyek diungkapkan pada Catatan 8 dan 9.
The carrying amount of loan receivables and sharia financing/ receivables and receivables from assignment for facilitation on project preparation are disclosed in Notes 8 and 9.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud
Estimated Useful Live of Properties and Equipments and Intangible Assets
Masa manfaat setiap aset tetap dan aset
takberwujud Perusahaan ditentukan
berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset dilihat kembali secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan
teknis dan komersial, hukum atau
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.
The useful live of each item of the Company’s properties and equipments and intangible assets is estimated based on the period over which the asset isexpected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful live of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap dan aset tak berwujud selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap dan aset tak berwujud diungkapkan pada Catatan 13 dan 14.
There is no change in the estimated useful live of properties and equipments and intangible assets during the period. The carrying value of properties and equipments and intangible assets are disclosed in Notes 13 and 14.
Pajak Penghasilan Income Tax
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang
sama yang akan digunakan dalam
menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi.
In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset.
Pajak penghasilan telah diungkapkan dalam Catatan 24b.
Income tax is disclosed in Note 24b.
Imbalan Kerja Employee Benefits
Kewajiban imbalan kerja ditentukan oleh penilaian aktuarial dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto,
Employee benefits obligation are determined based on actuarial valuation which utilized various assumptions such as discount rates,
tingkat kenaikan gaji dan tingkat kematian. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kewajiban imbalan kerja Perusahaan.
the rates of salaries increases and mortality rates. Although the assumptions used by the Company are deemed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Company's employee benefits obligation.
Nilai tercatat liabilitas imbalan pascakerja telah diungkapkan pada Catatan 26.
The carrying amount of employment benefit obligations are disclosed in Note 26.
Penentuan nilai wajar Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 38. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 38. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
5. Kas dan Setara Kas - bersih 5. Cash and Cash Equivalents - net
2020 2019
Rp Rp
Kas/ Cash on Hand
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar 70,525,050 69,505,050
Rupiah/ Rupiah 50,000,000 50,000,000
Jumlah Kas/ Total Cash 120,525,050 119,505,050
Bank/ Cash in Banks
Pihak Berelasi (Catatan 32)/ Related Parties (Note 32) Rupiah/ Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7,474,694,537 8,026,428,927
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 41,947,342 50,676,075
Sub Jumlah/ Sub Total 7,516,641,879 8,077,105,002
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 99,264,008 98,537,726
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 53,652,919 41,302,125
Sub Jumlah/ Sub Total 152,916,927 139,839,851
Pihak Ketiga/ Third Parties Rupiah/ Rupiah
PT Bank Danamon Tbk 180,728,292,897 131,054,584,610
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 19,946,053,288 13,008,131
PT Bank Permata Tbk 2,376,825,115 65,560,226
PT Bank Central Asia Tbk 1,555,521,058 2,081,155,970
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 211,024,141 211,203,185
PT Bank DBS Indonesia 19,670,000
2020 2019
Rp Rp
PT Bank HSBC Indonesia 9,156,000 4,738,000
Standard Chartered Bank 8,927,595 9,119,595
PT Bank ICBC Indonesia 7,821,138 7,882,116
PT Bank UOB Indonesia 6,535,760 3,336,068
PT Bank ANZ Indonesia 5,563,322 5,635,322
Sub Jumlah/ Sub Total 204,885,722,033 133,476,176,223
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 754,863,101,791 73,698,166,921
PT Bank Central Asia Tbk 452,316,640 687,354,067
PT Bank ANZ Indonesia 411,035,789 405,158,142
PT Bank UOB Indonesia 275,572,825 84,223,161
PT Bank Danamon Tbk 195,268,489 2,435,998,396
Standard Chartered Bank 60,036,282 98,025,196
MUFG Bank, Ltd 27,618,597 69,774,591
Sub Jumlah/ Sub Total 756,284,950,413 77,478,700,474
Jumlah Bank/ Total Cash in Banks 968,840,231,252 219,171,821,550
Deposito Berjangka/ Time Deposits
Pihak Berelasi (Catatan 32)/ Related Parties (Note 32) Rupiah/ Rupiah
PT Bank DKI 3,680,412,124,329 1,352,675,041,236
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3,052,461,460,859 1,931,889,071,562
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,321,722,414,219 1,852,139,000,000
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 882,272,768,000 740,327,000,000
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 600,000,000,000
--PT Bank Mandiri Taspen Pos 480,313,666,066 403,717,839,337
PT Bank Nagari 465,471,818,989
--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 200,981,360,000 1,146,221,380,000
PT Bank Pembangunan Daerah Riau -- 127,024,221,384
Sub Jumlah/ Sub Total 10,683,635,612,462 6,201,318,512,283
Pihak Ketiga/ Third Parties Rupiah/ Rupiah
PT Bank Mega Tbk 1,904,656,679,037 200,000,000,000
PT Bank Maybank Indonesia Tbk 757,663,500,000 525,864,550,000
PT Bank UOB Indonesia 500,000,000,000
--PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 200,000,000,000 500,000,000,000
Sub Jumlah/ Sub Total 3,362,320,179,037 1,225,864,550,000
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Maybank Indonesia Tbk -- 834,060,600,000
Jumlah Deposito Berjangka/ Total Time Deposits 14,045,955,791,499 9,613,918,703,519
Jumlah Kas dan Setara Kas/ Total Cash and Cash Equivalents 15,014,916,547,801 9,833,210,030,119
Cadangan kerugian penurunan nilai / Allowance for impaiment losses (12,978,805,168)
--Jumlah Kas dan Setara Kas bersih/ Total Cash and Cash Equivalents net 15,001,937,742,633 9,833,210,030,119
Tingkat bunga dan jangka waktu deposito berjangka sebagai berikut:
Interest rate and term period of time deposits as follows:
2020 2019
Rupiah/ Rupiah 3.25 - 7.00 % 6.25 - 8.55 %
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar -- 2.75%
Jangka waktu/ Time of period 1-3 bulan/ months 1-3 bulan/ months
Dari jumlah kas dan setara kas tersebut di
atas, terdapat Dana Pembiayaan
Infrastruktur Sektor Panas Bumi (PISP)
sebesar Rp3.029.647.043.258 dan
Rp3.088.033.644.660 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
From total cash and cash equivalents above, there are Geothermal Sector
Infrastructure Financing Funds (PISP) amounted to Rp3,029,647,043,258 and
Rp3,088,033,644,660 as of December 31, 2020 and 2019, respectively.