• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

C. cujete

efek antiinflamasi topikal sebesar 1,67%. Persen (%) penghambatan inflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete pada konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75% berturut-turut adalah 83,78; 69,98; dan 78,83%.

Kata kunci : antiinflamasi, topikal, daun Crescentia cujete, ekstrak etanol, Inflammation assosiated edema

ABSTRACT

Majapait (Crescentia cujete L.) is a plant that has pharmacological effect. From the previous study, flavonoid in majapait leaf (Crescentia cujete L.) has antiinflamation activity. The research purpose were to investigate topical anti-inflammatory effect, optimum concentration, and find out the percent (%) inhibition of inflammation of the ethanol extract of C.cujete leaves using Inflammation-associated edema methods by measuring middorsal skinfold thickness.

This research was purely experimental with completely randomized design direction. Thirty mice were divided into six groups of five animals each. Negatif control group (Karagenin 3%), positive group (Hidrokortison Asetat® 2.5%), Biocream® control group, and group of ethanol extract of C.cujete with a consentration of 1.67; 2.5; and 3.75% b/b. The tested substance will be smeared after the carrageenan was injected given. Middorsal skin fold thickness of mice was measured every hour for 6 hours used digital Calipers and then calculated the difference in middorsal skin fold thickness of each mice, AUC and percent inhibition of inflammation. Analysis used the Shapiro-Wilk test, continued by Kruskall-Wallis test and Mann-Whitey test.

The result showed that ethanol extract of C.cujete leaves has topical antiinflammatory effect. Optimum concentration showed topical antiinflammatory effect at 1.67%. Inhibiton percentages of the ethanol extract of C.cujete leaves at concentration 1.67; 2.5; and 3.75% were 83.78; 69.98; and 78.83%.respectively.

Keyword : anti-inflammatory, topical, Crescentia cujete leaf, ethanol extract, Inflammation-assosiated edema

UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN MAJAPAIT (Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Monika Febrianti NIM : 128114077

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

i

UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN MAJAPAIT (Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Monika Febrianti NIM : 128114077

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Every Expert Started From A Beginner”

(Anonim)

Whatever you do, work at it with all your heart, as working for the Lord.

(Colossians 3:23)

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus

Ibu-Bapakku, ungkapan rasa hormat dan baktiku

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kurnia-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun Majapait (Crescentia cujete L.) pada Edema Kulit Punggung Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi telah banyak melibatkan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, MP. PhD., selaku pembimbing utama atas segala kesabaran dan waktu untuk selalu memotivasi, membimbing, mendukung, dan membantu penulisan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku dosen pembimbing kedua atas segala kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Staf laboratorium, Bapak Heru Purwanto, Mas Kayatno, serta laboran lainnya yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penelitian di laboratorium.

vi

5. Kedua orang tua, Antonius Pawi dan Elisabet Elis yang selalu memberi motivasi, menjadi semangat dan kekuatan bagi saya, serta selalu mendukung saya dalam bentuk doa dan kasih sayang sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Saudara-saudaraku, Anastasia Eva dan Andreas Saputra yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis.

7. Nicolaus Pramudya yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian : Dui Sostales, F.X. Rury Henggar, Kathrin Cinthika, Sinta Atmi Utami, dan Farra Ayu Efrianti atas kebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung.

9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca, Ope, Iwat, Putri, dan Nonik yang selama ini sebagai tempat untuk berbagi canda, tawa, senang, dan sedih. Terimakasih untuk semangatnya.

10. Teman-teman FKK A angkatan 2012 atas kebersamaan selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun yang dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan akhir skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan

vii

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 3 Desember 2015

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menaggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 2 Desember 2015 Penulis

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Monika Febrianti

Nomor Mahasiswa : 128114077

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “UJI EFEK

ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN MAJAPAIT

(Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” beserta perangkat yang

diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Januari 2016 Yang menyatakan,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv INTISARI ... xvi ABSTRACT ... xvii BAB I. PENGANTAR ... 1 A. Latar Belakang ... 1 1. Rumusan Masalah ... 4 2. Keaslian Penelitian ... 4 3. Manfaat Penelitian ... 5 B. Tujuan Penelitian ... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA... 7

A. Tanaman Crescentia cujete L. ... 7

1. Taksonomi Tanaman ... 7

2. Sinonim ... 8

3. Nama Daerah ... 8

xi 5. Morfologi ... 9 6. Kegunaan ... 9 B. Flavonoid ... 10 C. Metode Penyarian ... 12 D. Kulit ... 14 E. Inflamasi ... 17 1. Definisi ... 17 2. Gejala ... 18 3. Mekanisme Inflamasi ... 20 F. Obat Antiinflamasi ... 25

G. Mekanisme Obat Antiinflamasi ... 26

1. Kortikosteroid ... 26

2. OAINS ... 27

H. Metode Pengujian Antiinflamasi ... 29

I. Radikal Bebas dan Antioksidan ... 32

J. Karagenin... 36

K. Hidrokortison Asetat ... 38

L. Biocream® ... 39

M. Landasan Teori ... 39

N. Hipotesis ... 41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 42

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 42

C. Bahan Penelitian ... 45

D. Alat Penelitian dan Instrumen Penelitian ... 46

E. Tata Cara Penelitian ... 47

xii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Determinasi Tanaman ... 53

B. Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L. ... 53

C. Penguian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun Crescentia cujete ... 55

D. Uji Pendahuluan ... 57

E. Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete ... 58

F. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete ... 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 77

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Nilai rata-rata AUC total masing-maisng kelompok

perlakuan ... 64 Tabel II. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada

setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dengan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman dan daun Crescenti cujete... 7

Gambar 2. Struktur lapisan kulit ... 16

Gambar 3. Mekanisme kortikosteroid dan antiinflamasi nonsteroid sebagai antiinflamasi ... 29

Gambar 4. Patologi radical oxidative stress (ROS) menyebabkan kerusakan sel ... 36

Gambar 5. Pengukuran edema setiap 1 jam hingga 6 jam dari berbagai konsentrasi karagenin secara subkutan ... 57

Gambar 6. Kurva rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit dari waktu pengukuran 1 jam hingga 6 jam ... 60

Gambar 7. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan Inflamasi pada tiap kelompok perlakuan ... 67

Gambar 8. Serbuk daun C.cujete beserta ekstrak etanol C.cujete ... 78

Gambar 9. Ekstrak kental etanol daun C.cujete ... 78

Gambar 10. Ekstrak yang dilarutkan dalam basis biocream® ... 78

Gambar 11. Mencit betina galur Swiss ... 79

Gambar 12. Kulit punggung mencit setelah injeksi karagenin ... 79

Gambar 13. Cara pengukuran edema ... 79

Gambar 14. Karagenin sebagai kontrol negatif... 80

Gambar 15. Hidrokortison asetat 2,5% sebagai kontrol positif ... 80

Gambar 16. Biocream® sebagai kontrol biocream® ... 80

Gambar 17. Alat spuit injeksi... 81

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Serbuk daun C.cujete sebagai ekstrak etanol

C.cujete ... 78

Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan beserta cara pengukuran edema ... 79

Lampiran 3. Kontrol yang digunakan dalam penelitian, alat spuit injeksi, beserta jangka sorong digital ... 80

Lampiran 4. Surat determinasi tanaman C.cujete ... 82

Lampiran 5. Data perhitungan AUC tebal lipat kulit punggung Mencit ... 83

Lampiran 6. Hasil perhitungan Area Under Curve (AUC) ... 85

Lampiran 7. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi ... 89

Lampiran 8. Perhitungan persen (%) penghambatan inflamasi ... 91

Lampiran 9. Hasil uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk ... 92

Lampiran 10. Hasil perhitungan rata-rata persen penghambatan Inflamasi (%PI) pada masing-masing kelompok Perlakuan ... 93

Lampiran 11. Hasil pengujian Kruskal-Wallis ... 96

Lampiran 12. Hasil pengujian Mann-Whitney ... 97

xvi

INTISARI

Tumbuhan Majapait (Crescentia cujete L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat berperan sebagai antiinflamasi. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun majapait memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antiinflamasi topikal, konsentrasi optimum, dan mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina galur Swiss menggunakan metode Inflammation-assosiated edema dengan mengukur tebal lipat kulit punggung mencit.

Penelitian ini termasuk eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Tiga puluh ekor hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif karagenin 3%, kelompok kontrol Biocream®, kelompok kontrol positif Hidrokortison Asetat®, kelompok ektrak etanol daun majapait 1,67; 2,5 dan 3,75% b/b. Senyawa uji dioleskan setelah injeksi karagenin diberikan. Tebal lipatan kulit punggung mencit diukur tiap jam selama 6 jam menggunakan jangka sorong digital kemudian dihitung selisih tebal lipatan kulit punggung tiap mencit, nilai AUC dan persen penghambatan inflamasi. Analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk kemudian dilanjutkan analisis Kruskall-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun C.cujete memiliki efek antiinflamasi topikal. Konsentrasi optimum yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal sebesar 1,67%. Persen (%) penghambatan inflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete pada konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75% berturut-turut adalah 83,78; 69,98; dan 78,83%.

Kata kunci : antiinflamasi, topikal, daun Crescentia cujete, ekstrak etanol, Inflammation assosiated edema

xvii

ABSTRACT

Majapait (Crescentia cujete L.) is a plant that has pharmacological effect. From the previous study, flavonoid in majapait leaf (Crescentia cujete L.) has antiinflamation activity. The research purpose were to investigate topical anti-inflammatory effect, optimum concentration, and find out the percent (%) inhibition of inflammation of the ethanol extract of C.cujete leaves using Inflammation-associated edema methods by measuring middorsal skinfold thickness.

This research was purely experimental with completely randomized design direction. Thirty mice were divided into six groups of five animals each. Negatif control group (Karagenin 3%), positive group (Hidrokortison Asetat® 2.5%), Biocream® control group, and group of ethanol extract of C.cujete with a consentration of 1.67; 2.5; and 3.75% b/b. The tested substance will be smeared after the carrageenan was injected given. Middorsal skin fold thickness of mice was measured every hour for 6 hours used digital Calipers and then calculated the difference in middorsal skin fold thickness of each mice, AUC and percent inhibition of inflammation. Analysis used the Shapiro-Wilk test, continued by Kruskall-Wallis test and Mann-Whitey test.

The result showed that ethanol extract of C.cujete leaves has topical antiinflammatory effect. Optimum concentration showed topical antiinflammatory effect at 1.67%. Inhibiton percentages of the ethanol extract of C.cujete leaves at concentration 1.67; 2.5; and 3.75% were 83.78; 69.98; and 78.83%.respectively.

Keyword : anti-inflammatory, topical, Crescentia cujete leaf, ethanol extract, Inflammation-assosiated edema

1

BAB 1

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi merupakan suatu respons protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologik (Mycek, 2001). Inflamasi dapat menyebabkan keadaan yang menggelisahkan, akan tetapi inflamasi sebenarnya adalah suatu gejala yang menguntungkan, yang hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrotik, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan (Price, 1984). Karena dipandang merugikan, maka inflamasi memerlukan obat untuk mengendalikannya.

Obat antiinflamasi dibagi dalam dua golongan, yaitu golongan kortikosteroid dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Kortikosteroid sebagai antiinflamasi dengan menghambat fosfolipase A2, sedangkan OAINS dengan cara inhibisi sintesis prostaglandin (Neal, 2005). Akan tetapi, inhibisi sintesis prostaglandin sering menyebabkan gangguan gastrointestinal sehingga cara mengatasi masalah ini dengan mengubah jalur pemberian dari per oral menjadi topikal.

Pemberian sediaan secara topikal bertujuan untuk menghasilkan efek lokal bukan sistemik (Syamsuni, 2005). Apabila dibandingkan dengan sediaan topikal, efek lokal dari sediaan topikal ini lebih menguntungkan karena obat cepat menimbulkan efek sebab obat langsung dioleskan pada daerah yang mengalami

inflamasi. Selain itu, meminimalkan terjadinya efek samping seperti yang ditimbulkan pada penggunaan obat inflamasi secara oral karena obat tidak melewati first pass metabolism di hati.

Sejalan dengan tren „back to nature‟ yang berkembang pada masyarakat saat ini, penggunaan berbagai tumbuhan serta bahan alam lainnya sebagai alternatif obat terus berkembang semakin besar, baik untuk pengobatan suatu penyakit maupun pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu, muncul banyak penelitian untuk mengembangkan bahan-bahan alam sebagai obat, salah satunya obat anti inflamasi. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan pengobatan seperti pengobatan inflamasi, yaitu daun majapait (Crescentia cujete) (Wasito, 2011).

Ugbabe, Ayodele, Ajoku, Kunle, Kolo, dan Okogun (2010) melaporkan bahwa kandungan fitokimia dari ekstrak daun C.cujete menunjukkan adanya kandungan flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase yang dapat memberi harapan untuk pengobatan gejala peradangan dan alergi. Selain menunjukkan adanya kandungan flavonoid, daun C.cujete juga menunjukkan kandungan fitokimia lain seperti adanya kandungan fenolik, saponin, tanin, dan terpenoid.

Parvin, Das, Jahan, Akhter, Nahar, dan Islam (2015) juga melaporkan bahwa senyawa aktif dari ekstrak etanol daun C.cujete yang bersifat sebagai anti inflamasi adalah senyawa fenolik seperti tanin dan flavonoid, dimana flavonoid seperti quercetin diketahui efektif mengatasi inflamasi akut. Flavonoid bertanggung jawab sebagai antiinflamasi karena memiliki aktivitas menghambat

pelepasan enzim fosfolipase A2 sehingga asam arakhidonat tidak akan dilepaskan. Apabila asam arakhidonat tidak terbentuk maka akan menghambat sintesis prostaglandin, suatu senyawa mediator inflamasi.

Kusuma, Sulistyo, Susanti, dan Sabikis (2014) melaporkan bahwa ekstrak etanol 96% daun C.cujete dengan dosis 40, 60, dan 80% secara in vivo memiliki aktifitas antiinflamasi yang dibuktikan dengan kemampuan ekstrak etanol daun C.cujete dalam menghentikan pendarahan luar dengan mekanisme membentuk bekuan buatan pada luka. Selain itu mekanisme lain dalam menghentikan pendarahan luar diduga melalui flavonoid dan tanin yang dikandung oleh daun C.cujete yang berperan dalam penghambatan sintesis lokal dan produksi dari prostaglandin I2 vasodilatasi (prostasiklin) sehingga menyebabkan proses kontraksi luka (vasokonstriksi) menjadi lebih cepat.

Das, Islam, Jahan, Khan, dan Parvin (2014) melaporkan bahwa kandungan fitokimia dari ekstrak etanol daun C.cujete ditemukan adanya kandungan fitokimia berupa steroid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid, dan flavonoid yang memperlihatkan kemampuan sebagai antioksidan dengan memperlihatkan adanya aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH yang diduga akan menghambat pembentukan mediator inflamasi, yaitu prostaglandin sehingga bisa menghambat timbulnya rasa nyeri. Kemampuan ekstrak daun C.cujete sebagai anti inflamasi diduga berkaitan erat dengan kandungan fitokimia dalam tanaman tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian dilakukan pemberian ekstrak etanol daun C.cujete secara topikal pada mencit yang terinduksi karagenin 3% subkutan untuk melihat apakah ekstrak etanol daun C.cujete dapat melindungi

kulit mencit dari inflamasi dilihat dari pengurangan edema (inflammation associated edema) pada lipat kulit punggung mencit.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah ekstrak etanol daun Crescentia cujete memiliki efek antiinflamasi topikal pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin?

b. Berapakah konsentrasi optimum ekstrak etanol daun Crescentia cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin?

c. Berapa persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun Crescentia cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Ugbabe, dkk., (2010) melaporkan bahwa kandungan fitokimia dari C.cujete menunjukkan adanya kandungan flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase. Selain menunjukkan adanya kandungan flavonoid, daun C.cujete juga menunjukkan kandungan fitokimia lain seperti adanya kandungan fenolik, saponin, tanin, dan terpenoid.

Penelitian yang dilakukan oleh Parvin, dkk., (2015) melaporkan bahwa senyawa aktif dari ekstrak daun C.cujete yang bersifat sebagai antiinflamasi

adalah senyawa fenolik, tanin dan flavonoid. Senyawa aktif ini bertindak sebagai antiinflamasi dengan menghambat pelepasan enzim fosfolipase A2 sehingga menghambat sintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, dkk., (2014) melaporkan bahwa ekstrak etanol 96% daun C.cujete dengan dosis 40%, 60%, dan 80% secara in vivo memiliki aktifitas antiinflamasi yang dibuktikan dengan kemampuan ekstrak etanol daun C.cujete dalam menghentikan pendarahan luar sehingga dapat memperpendek waktu pendarahan ketika terjadi luka karena adanya kandungan flavonoid dan tanin pada ekstrak etanol daun C.cujete.

Penelitian yang dilakukan oleh Das, dkk., (2014) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun C.cujete ditemukan adanya kandungan fitokimia berupa steroid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid, dan flavonoid yang memperlihatkan adanya aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH.

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun Crescentia cujete pada mencit yang dilihat dari pengurangan edema (inflammation associated edema) pada lipat kulit punggung mencit setelah diinjeksikan karagenin secara subkutan belum pernah dilaporkan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang kefarmasian terkait informasi tentang penggunaan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi topikal.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan ekstrak etanol daun Crescentia cujete sebagai antiinflamasi topikal.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum. Untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun Crescentia cujete.

2. Tujuan khusus.

a. Untuk mengetahui efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun Crescentia cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

b. Untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol daun Crescentia cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

c. Untuk mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun Crescentia cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Crescentia cujete L.

Gambar 1. Tanaman dan daun Crescentia cujete (Direktorat BPTH, 2012).

1. Taksonomi tanaman

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Subdivisi : Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales Famili : Bignoniaceae Genus : Crescentia

2. Sinonim

Crescentia acuminata Kunth, C. Arborea Raf., C. Cuneifolia Gardner, C. Fasciculata Miers, C. Plectantha Miers, C. Pumila Raf., dan C. Spathulata Miers (Anonim b, 2014).

3. Nama daerah

Melayu : Tabu kayu

Jawa : Berenuk

Makasar : Bila balanda Ternate : Buah no

Indonesia : Majapait (Direktorat BPTH, 2012). .

4. Penyebaran

Tanaman Crescentia cujete (Gambar 1) adalah tanaman asli daerah tropis dan daerah subtropis Amerika. Tempat asal tanaman ini tidak pasti karena tanaman ini telah dibudidayakan di Yucatan Peninsula sejak zaman pra-Hispanik. Spesies ini tumbuh secara alami di pulau-pulau Karibia dan Meksiko melalui Amerika Tengah ke wilayah utara Amerika Selatan (Krishen, 2006). Tanaman ini dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1 sampai 14 m di atas permukaan laut. Ditanam di tempat yang agak ternaung atau sedikit terlindungi pun masih dapat juga berbunga dan berbuah. Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan

ditanami harus subur, gembur, dan drainase diatur dengan baik (Direktorat BPTH, 2012).

5. Morfologi

Tanaman majapait (C. cujete L.) merupakan pohon perdu yang tingginya dapat mencapai 8 m. Daun dalam berkas berbentuk solet, panjangnya 10-20 cm. Daunnya tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap. Bunganya adalah bunga tunggal atau dalam berkas yang terdiri dari 2-3 bunga, yang muncul pada batang dan cabang, bertangkai, menggantung, panjang lebih kurang 5 cm, berwarna kuning kehijau-hijauan dengan urat

Dokumen terkait