• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cyber Sex Dalam Hukum Positif

PANDANGAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM TENTANG CYBER SEX

A. Cyber Sex Dalam Hukum Positif

cyber crime merupakan suatu bentuk kejahatan baru melalui internet sebagai jaringan. Kejahatan tersebut telah melahirkan suatu bentuk hukum baru di Indonesia. Tidak kejahatan tersebut dilakukan oleh orang yang ahli dibidang tertentu, seperti cyber sex yang merupakan salah satu bentuk dari cyber crime dengan teknologi informasi sebagai fasilitas.

Mengenai cyber sex dalam suatu peraturan hai itu tidak akan berkaitan dengan cyber crime itu sendiri, namun pada perkembangan peraturan yang mengatur masalah-masalah mengenai cyber crime terdapat dalam bentuk RUU.

Tetapi karena cyber sex merupakan pornografi dan porno aksi yang dilakukan melaui internet. Maka hal tersebut dapat melihat KUHP dengan menggunakan penafsiran dan penarapannya. Serta untuk pertimbangan tersebut dapat dilihat dalam:

1. Buku kedua, kejahatan BAB XIV Pasal 281:

Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lim,a ratus rupiah:

1. Barang siapa dengan sengaja dimuka umum melanggar kesusilaan.

2. Barang siapa dengan sengaja dan didepan orang lain yang ada disitu bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan.

Dalam pasal ini tidak disebutkan secara spesifik mengenai pelanggaran yang dilakukan melalui teknologi informasi, selanjutnya dalam pasal:

Pasal 282:

1. Barang siapa menyiarkan, mempertunjukan atau menempelkan dimuka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan dimuka umum, membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya kedalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barang siapa secara terang- terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkannya atau menunjukkanya sebagai bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

2. Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan dimuka umum tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, ataupun barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan dimuka umum, membikin, memasukkan kedalam negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barang siapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan, atau menunjuk sebagai bisa diperoleh, diancam, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran atau benda itu melanggar kesusilaan, dengan pidana paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

3. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat pertama sebagai pencarian atau kebiasaan, dapat dijatuhkan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak tujuh puluh lima ratus rupiah.

Pasal ini walau pun tidak begitu mengena tapi pasal tersebut menjelaskan mengenai hal-hal yang berbau pornografi dan porno aksi, dan dalam pasal berikut.

Pasal 283:

1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan,

maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kahamilan kepada seorang yang belum dewasa, dan yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umurnya belum tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya.

2. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa membaca isi tulisan yang melanggar kesusilaan dimuka orang yang belum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat yang lalu, jika isi tadi telah diketahuinya.

3. Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan atau pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barang siapa menawarkan, membiarkan untuk terus maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan, tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggurkan kehamilan kapada seorang yang belum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat pertama, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan atau alat itu adalah alat untuk mencegah dan menggugurkan kehamilan.

Pasal tersebut dapat dilihat mengenai hal pornografi dan pornoaksi yang menjadi konsumsi anak dibawah umur dengan secara diperlihatkan atau dengan menawarkan berang tersebut dengan berkelanjutan dan dapat dilihat pula dalam pasal.

Pasal 296:

Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain, dan mejadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah.

Dalam pasal ini merupakan salah satu sifat dari hal yang berbau porno yang dapat meraih keuntungan bagi sipembuat dan yang memyebabkan. Dan hal sama ini pula terdapat dalam pasal.

2. Buku ketiga, pelanggaran BAB III Pasal 506:

Barang siapa yang menarik keuntungan dari perbuatan cabul seorang wanita dan menjadikannya sebagai pencaharian, diancam dengan pidana kurungan paling lama satu tahun.

Selanjutnya dua pasal berikut pornografi ditempat umum serta pasal yang menjelaskan mengenai perlindungan terhadap remaja.

BAB VI tentang pelanggaran kesusilaan Pasal 532 ayat 3

Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga hari atau pidana denda paling banyak dua puluh lima rupiah:

1. Barang siapa dimuka umum menyayikan lagu-lagu melanggar kesusilaan. 2. Barang siapa dimuka umum mengadakan pidato yang melanggar kesusilaan. 3. Barang siapa ditempat terlihat dari jalan umum mengadakan tulisan atau

gambaran yang melanggar kesusilaan. Pasal 533

Diancam dengan pidana kurungan dengan piling lama dua bulan atau pidana denda paling banyak tiga ribu rupiah:

1. Barang siapa ditempat untuk lalu lintas umum dengan terang-terangan mempertunjukan atau menempelkan tulisan dengan judul, kulit atau isi yang dibikin terbaca, maupun gambar atau benda, yang mampu mengundang nafsu birahi para remaja.

2. Barang siapa ditempat untuk lalu lintas umum dengan terang-terangan mendengarkan isi tulisan yang mampu membangkitkan nafsu birahi para remaja.

3. Barang siapa secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan suatu tulisan, gambar atau barang-barang yang meransang nafsu birahi para remaja maupun secara terang-terangan atau dengan menyiarkan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, tulisan atau gambar yang dapat membangkitkan nafsu birahi para remaja.

4. Barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus atau sementara waktu, menyerahkan dan memperlihatkan gambar atau benda yang demikian, pada seoarang belum dewasa dan dibawah umur tujuh belas tahun.

5. Barang siapa memperdagangkan isi tulisan yang demikian dimuka seseoarang yang belum dewasa dan dibawah umur tujuh belas tahun.

Ada pun peraturan lainnya seperti undang-undang No.18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pasal 23 ayat 3 mengenai perlindungan bagi masyarakat sebagai konsumen, terhadap pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan peraturan undang-undang, undang-undang No.40 tahun 1999 tentang pers. Terdapat dalam pasal 13 (a) mengenai pers dilarang memuat iklan yang berakibat merendahkan martabat suatu agama, serta bertentangan dengan rasa kesusilaan masyarakat, dan keputusan menteri Riset Teknologi Nomor : III/ M/ Kp/ IX/ 2004 tentang visi pengetahuan dan teknologi dalam perinsip dasar ayat tiga mengenai pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kwalitas hidup bangsa.

Pada perkembangannya pemerintah mengeluarkan suatu rancangan undang-undang yang dapat memberikan aturan hukum yang baik dari sebelumnya seperti:

1. RUU tahun 2003 tentang anti pornografi yang terdapat dalam: Pasal 4:

Setiap orang dilarang membuat, menyebarlauskan, dan menggunakan pornogarafi dalam media massa cetak, media massa elektronik, dan alat komunikasi media.

Dalam RUU merupakan pengaturan mengenai pornogarfi dan pornoaksi melalui internet disebutkan secara jelas bahwa hal tersebut dilarang, dan ada pula RUU selanjutnya.

2. RUU Tentang pemanfaatan teknologi Pasal 16 ayat (2)

Nama donmain tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RUU tersebut mengenai penyalah gunaan nama donmain yang seharusnya menjadikan sajian hal yang positif mejadi berbau porno dan hal tersebut banyak ditemui diinternet berikutnya.

3. RUU Tindak pidana dibidang teknologi informasi Pasal 3 ayat (7)

Setiap orang dilarang dengan sengaja atau tidak sengaja menggunakan teknologi informasi untuk menyebarkan gambar, tulisan atau kombinasi dari keduanya yang mengandung sifat-sifat pornogarfi.

Dalam RUU ini sangat mengena sekali untuk masalah cyber sex secara jelas dalam penggunaan teknologi informasi. Serta dalam RUU-KUHP tidak banyak melakukan perubahan dan hampir sama dengan pasal-pasal dalam KUHP, gambaran RUU tersebut seperti:

RUU-KUHP Pasal 411:

Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak katagori III, setiap orang yang:

2. Melanggar kesusilaan dimuka orang lain yang hadir tanpa kemauannya sendiri.

Pasal 412:

1. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak katagori III, setiap orang yang:

a. Menyiarkan, mempertunjukan atau menempelkan tulisan, gambar atau benda sehingga terlihat oleh umum atau memperdengarkan rekaman sehingga terdengar oleh umum, yang isinya melanggar kesusilaan.

b. Membuat atau mempunyai persediaan tulisan, gambar, atau benda dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukan atau ditempelkan sehingga terlihat oleh umum atau membuat atau mempunyai persediaan rekaman dengan maksud untuk memperdengarkan sehingga terdengar oleh umum, yang isinya melanggar kesusilaan.

c. Secara terang-terangan dengan kehendak sendiri mengedarkan, menawarkan atau menunjukan untuk dapat memperoleh tulisan, gambar, benda atau rekaman, yang isinya melanggar kesusilaan, atau

d. Melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud butir a, b, atau c, jika ada alasan yang kuat baginya untuk menduga bahwa tulisan, gambar, benda atau rekaman tersebut melanggar kesusilaan.

2. Jika pembuat tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) melakukan perbuatan tersebut sebagaimana mata pencarian atau kebiasan dipidana dengan pidana paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak katagori III.

Pasal 413 huruf (c)

Dipidana dengan pidana pidana denda paling banyak katagori I, setiap orang yang, ditempat terlihat dari jalan umum membuat tulisan atau gambar yang melanggar kesusilaan.

Pasal 414:

Dipidana penjara dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dengan denda paling banyak katagori III, setiap orang yang:

a. Menawarkan, memberikan untuk seterusnya atau senemtara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambar, benda atau rekaman yang diketahui atau patut diduga melanggar kesusilaan, atau alat untuk mencegah menggugurkan kehamilan kepada orang yang diketahui atau patut diduga belum berumur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum kawin.

b. Membacakan tulisan atau memperdengarkan rekaman atau memperhatikan gambar yang diketahui atau patut diduga belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin, atau

c. Melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam butir a dan b jika alasan kuat untuk menduga, bahwa tulisan, gambar, benda atau rekaman tersebut menyinggung perasaan kesusilaan atau alat tersebut adalah alat mencegah kehamilan.

Pasal 415

Dipidana dengan pidana denda paling banyak katagori II, setiap orang yang:

a. Ditempat lalu lintas umum secara terang-terangan mempertunjukan atau menempelkan tulisan dengan judul, sampul, atau isi sehingga terbaca, atau mempertunjukan atau menempelkan gambar atau benda, yang mampu membangkitkan birahi oaring yang berumur 18 tahun dan belum kawin.

b. Ditempat lau lintas umum secara terang-terangan memperdengarkan isi tulisan yang mampu membangkitkan nafsu birahi oaring yang berumur 18 tahun dan belum kawin.

c. Secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, mempertunjukan tulisan, gambar atau barang yang mampu membangkitkan birahi remaja atau secara terang-terangan atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjukan sebagai dapat diperoleh, tulisan atau gambar yang mampu membangkitkan birahi orang yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin. d. Menawarkan, memberiakan untuk seterusnya atau sementara waktu,

menyerahkan atau memperlihatkan gambar atau benda yang mampu membangkitkan birahi pada orang yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin.

e. Memperdengarkan isi tulisan yang mampu membangkitkan birahi dimuka orang yang berumur 18 tahun dan belum kawin.

Dalam RUU-KUHP hal yang membedakan merupakan poin pasal serta denda yang diaturnya, adapun denda yang yang diatur RUU-KUHP yaitu:

Pasal 75 ayat (3)

Pidana denda paling banyak ditetapkan berdasarkan katagori, yaitu: a. Kategori I Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu)

b. Kategori II Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu) c. Kategori III Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)

d. Kategori IV Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) e. Kategori V Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)

f. Kategori VI RP 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)

Berdasarkan ketentuan diatas ternyata KUHP dan RUU-KUHP seperti dalam pasal 282 KUHP dan 412 RUU-KUHP, merupakan memiliki kesamaan dalam memberikan suatu perspektif tentang masalah pornografi yang dapat menimbulkan kejahatan kesusilaan dan pelanggaran. Hal ini dapat timbul jika seseorang telah melakukan kegiatan netter terhadap situs tertentu, lalu melakukan suatu tidakan yang bertentangan dengan pasal-pasal kesusilaan maka netter tersebut dapat terjerat.

Tetapi untuk lebih kepada teknologi informasi dimana seorang netter dalam melakukan penjelajahan situs tertentu, dan dia tidak melakukan apa-apa sesudahnya dapat diperkirakan netter tersebut tidak akan terjerat pasal diatas. Namun RUU tentang anti pornografi , RUU pemanfaatan teknologi dan RUU tindak pidana dibidang teknologi informasi memberikan suatu batasan terhadap penggunaan media komunikasi yang secara lebih jelas.

Serta dalam kaitannya, undang-undang No. 18 tahun 2002 dan Riset teknologi merupakan salah satu bentuk antisipasi pemerintah terhadap penyalahgunaan teknologi informasi yang dapat membawa kapada hal-hal yang buruk. Disamping dari beberapa peraturan tersebut sebagai perbandingan terdapatnya artikel bahwa pornografi dalam bentuk kecil merupakan benar-benar

satu pelanggaran, yang menjabarkan secara jelas tentang ketentuan pornografi tentang:

a. Perbuatan pornografi dalam bentuk kecil yang bertujuan menyalurkan melaui sistem computer.

b. Menawarkan atau membuat tersedianya pornogarfi dalam bentuk kecil melalui sistem computer.

c. Menyalurkan atau memindahkan pornografi dalam bentuk kecil untuk diri sendiri atau orang lain.

d. Memperoleh pornografi dalam bentuk kecil untuk diri sendiri atau orang lain. e. Menyimpan pornografi kecil dalam bentuk kecil dalam sistem computer atau

penyimpan data yang berkakuatan sedang.58

Maka dapat dilihat ketika penyimpanan-penyimpanan yang dilakukan pada point kedua dan hal itu melanggar undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai penyalah gunaan nama domain. Sedangkan dari sudut materil hal ini peraturannnya baru tahap terbentuk rancangan. Tetapi hal tersebut tidak berlaku di Negara-negara eropa yang pada dasarnya hal tersebut bersifat legal. Sehingga tidak ditemukannya unsur melawan hukum. Bahwa sanksi hukum yang ditimbulkan cyber sex akan berbeda pada setiap Negara, di Indonesia cyber sex dapat menimbulkan suatu pertanyaan yang berkenaan dengan hukum, jika media massa konvensional seperti majalah dan Koran yang menyebarkan pornografi bisa kena sanksi hukum sesuai dengan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), bagaimana dengan media internet, orang yang memilki website dengan menyediakan situs porno bisa saja berkelit tidak menyebarkan pornografi

58

karena situs tersebut justru diakses sendiri oleh masyarakat serta kejahatan pornografi dalam internet, misalnya. KUHPidana pasal 282 mensyaratkan unsur dilakukan ditempat umum. Pertanyaanya, apakah penayangan pornografi diinternet dapat dikatagorikan dilakukan ditempat umum. Pada hal programming pornografi itu dilakukan dikamar tertutup, misalnya. Sedangkan jika diperluas kepenayangan internet, apakah tidak termasuk melakukan analogi, yang dilarang dalam hukum pidana, demikian pula soal locus delicti, tempat tindak pidana dilakukan merupakan hal yang tidak mudah ditentukan karena sifat dunia maya yang melampaui khusus, kombes pol. Edmon IIyas mengomentari penagkapan seseorang penjual VCD porno melalui internet, kita bisa saja meminta instansi terkait menutup akses situs yang berbau pornografi dari dan keluar negeri, tapi

kita tidak dapat dituntut karena penuntutan itu tidak ada dasar hukumnya.59 B. Cyber Sex Dalam Hukum Islam

Tanpa disadari internet telah berkembang. Banyak manfaat positif yang didapat dengan internet, tetapi banyak juga manfaat negatifnya, salah satunya adalah timbulnya fenomena ribuan situs-situs porno bermunculan. Keberadaan situs porno tersebut seolah tak terbendung dan setiap hari jumlahnya tanpa banyak.

Gejala keseksualan diinternet ialah melalui “chat”. Komunikasi diinternet banyak dorongan kepada yang intim dan seksual. Mungkin karena

59

ciri berkomunikasi diinternet banyak dapat melindungi kekurangan seseorang kepada mata pasangan yang berkomukasi dengannya.

Satu penomena yang berlaku sekarang ialah orang-orang kita mencari pasangan seksual melalui ruang “chat”. Biasanya yang nampak menampilannya adalah dari golongan anak-anak muda yang cepat melahirkan hasrat mereka. Apabila mempertanyakan kepada mereka tentang pengetahuan mereka tentang “high risk behavior” atau kelakuan berisiko tinggi, ternyata mereka begitu jahil sekali. Ada yang telah tahu tetapi seolah-olah mengalami “self-denial” atau menipu diri sendiri. Bagi mereka hubungan sex jika dilakukan dengan seorang yang bukan pelacur tidak akan mendatangkan kemudaratan. Hakikatnya pasangan yang bersedia untuk berhubungan seksual mungkin sudah bertukaran pasangan berkali-kali dan mereka ini mungkin lebih buruk dari seorang pelacur. Seorang pelacur itu mungkin melacurkan diri dikarnakan kebutuhan ekonomi dan mereka mungkin akan meletakkan syarat-syarat tertentu dalam melakukan hubungan seks untuk melindungi dirinya dalam profesinya itu.

Mengakses internet adalah pengalaman yang sangat pribadi bagi setiap orang dengan hal tersebut dapat terlihat warnet dengan penyekat lebih banyak diminati dari pada yang tidak pakai penyekat. Di internet setiap netter mengakses situs-situs porno ini umumnya dilakukan secara diam-diam. Tetapi yang jelas pasti setiap netter pernah mengunjungi situs-situs porno dengan alasan karena ingin tahu, coba-coba, diajak teman, untuk sekedar hiburan, iseng atau yang

lainnya. Namun sebagian kecil dari mereka merupakan konsumen setia situs porno dan sering melakukan kegiatan cyber sex diinternet.

Dan ada satu penelitian yang dilakukan oleh Net Value bahwa diketahui jumlah pengguna internet diasia yang mengunjungi situ porno semakin meningkat. Cyber sex tidak hanya dinikmati dengan mengeluarkan uang yang cukup besar namun hanya dengan Rp 3000,00 (tiga ribu rupiah) para netter dapat menikmatinya, karena selain ada situs yang bayar dan ada juga situs-situs porno yang menyediakan akses dengan gratis. Dengan uang sejumlah itu setiap orang dapat melihat ribuan gambar-gambar wanita tanpa busana yang seksi dalam berpose, dan bisa juga menonton puluhan film pendek yang menampilkan adegan striptease dan hubungan badan dalam berbagai gaya. Atau bisa juga dengan cerita-cerita yang bernuansa erotis, bisa pula dengan mengobrol (chatting) sepuasnya tentang sex.

Dengan hal tersebut cyber sex dapat menampilkan dengan berbagai bentuk yang diinginkan para netter. Dan cyber sex menyediakan berbagai kategori seperti:

1. Foto atau gambar yang menggiurkan seperti terdapat dalam situs www. Dijital*****Girl. Com, www. Pink*****star. Com.

2. Video porno yang terdapat dalam situs www. Fbmbing*****club. Com. 3. Chatting plus web cam.60

60

Keadaan umat manusia dari waktu ke waktu terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Al-Qur’an dari masa kemasa tetap relevan, bahkan mendorong umat manusia untuk maju dan menjadikan rahmat bagi alam semesta seperti yang terdapat dalam surat Al-Anbiya ayat 107”

Artinya:

Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta.

Pornografi selalu dikaitkan dengan bentuk atau lekukan tubuh yang sensual dari perempuan atau laki-laki yang dapat membangkitkan nafsu birahi bagi lawan jenis maupun sejenis. Perbuatan tersebut tentu saja tergantung kapada pemilik tubuh pelaku yang tidak lepas dari prinsip kepemilikan masing-masing tubuh.

Menurut ajaran Islam, tubuh manusia merupakan amanah Allah, bagi pemilik tubuh yang bersangkutan wajib dipelihara dan dijaga dari perbuatan tercela dan terjerumus dalam kemaksiatan.

Dalam alenia tersebut islam telah mengantisipasi mengenai hal keburukan yang dapat ditimbulkan pornografi, dan hal tersebut tertuang dalam beberapa surat yang terkandung di dalam Al-Quran yaitu:

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

2. Surat An-Nur ayat 30 dan 31 mengatur tentang menggunakan pakaian dan pergaulan bagi laki-laki dan perempuan.

Artinya:

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.

Artinya:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memlihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra putra mereka, putra putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempuyai

Dokumen terkait