namim. in.terna~ yang terjadi. dalam dirinya sendiri. Dalam.
.konteks iDi peranan.. mereka yang merupakan produk pendidikan
Barat dicoba un.tuk dilihat da.~am kedudukannya sebagai motor bagi. awa~ sua tu pergera.kan:. yang bertuj.u!in ~uas .. Tel.ah tiba saatnya seperti yang di.llilgkapkan. oleh pu.jangga
Ronggowarsi-to bahwa konse.p sikl.us yang berlak.u dalam seja~ah mas3'araka.t
. . 16
Jawa akan. bergan.ti.. ·· Hasa-masa k~gelapan. yang te~ah
dija-~ni selama ini. akan. beralih pada masa terang yang . \ gi.la.ng gemilang dengan. terbukanya cakrawala berpikirnya seke~ompok
orang ten.tang masyarrutatnya •
Masa kegelapan · me.njadi. sediki t terkuak o~eh Dr. Wahidin
S~dirohusodo yang me~ontarkaa suatu. gag.asan untuk mengadaka.n suatu studiefonds bagi anak-anak b~putra yang kurang mam-pu .. Dengan latar be~akang sebagai.. anak seorarig priyayi
ren-dabazt?Jberasa~
darid~~a· Mla~
di kaki gunung Merapi dekat"
'Yogyakarta Ia tumbuh melampaui anak-anak sebayanya untuk ke-mu.dian melanjutk:an. sekolahnya di. ELS dan karena kecerdasannya pada tahtm ~869 diperbolehkan_masuk di Sekolah Dokter Jawa.
Menarik untllic disimak bahwa kemudian dari situ timbul kesa~
daran dalam dirinya bahVIa kemajuan. rakya t hanya dapa t dicapai
\
16.'
· Benedi.c.t 0 raorman Anderson, "Masa Kegelapan. dan Masa Te-rang BendeTe-rang; Perubahan.. Pemikiran Kaum Nasionalis Indonesia di Masa Awa~'' dalam Anthony R·eid dan Davi..d l1arr, eds .. , Dari
Raj~ Ali Raji Hingga Ha®ta, Terj.Th.Sumarthana (Jakarta: Gra-f i ti. Pers, 1983), hlm.3 •.
l:,?~Lihat
Ki Hadj,ar Dewantara, Dari Kebanrrunan Nasional sam-pai Prolcl.amasi Kemerdekaan (Djakarta: Widjaja, 1952) ,hlm.l76-190. Sebagian juga ~~singgung oleh R.Soetomo dalam Kenang-ke-nangan: Beberapa uoengoetan K~ssah penghidoeuan orang jang bersangkoetan dengan penghidoepan diri sa.ja (Surabaja: S.W., 1934),hlm. 79-81. ··3?
melalui ·pengajaran yang baik dan. menanamkan kesadaran ber-bangsa. Itulah sebabnya sebagai ora~g bumiputra yang perta-ma kali dapat meperta-masuki Sekolah Dokter Je:.wa dan perta-mampu berpres-tasi'kareria ketekunannya sampai melakukan tindakan seperti tersebut di atas.· ' .18 Usaha ini dapat dikatakan lebih menca-pai·sasaramiya dibandingkan umpamanya dengan cita-cita
pem-,
baharuan R.A.Kartini yang. sebagian besar melalui surat .me-nyurat.· ·
19
Soetomo yang mewakili generasi sesUdah Dr. Wahidin Su-dirohusodo sangat. terkesan sekali dengan gagasan.kakak ke-lasnya itu, hal itu~menjadi lebih kuat lagi setelah pertemu-annya yang pertama dengpertemu-annya pada tahun 1907. Soetomo yang pada saat itu bersama dengan M.Suraji menuliskan' dalam kenang-kenangann;ya ten. tang pertemuannya dengan Dr •. Wahidin.
Sudirohu-sodo sebagai berik.ut: ZO
~jang mengherankan dan menarik perhatian saja, ialah tjara dan aka~ Toean Dokter jang toea itoe, boeat ma-ma tahkan kekoea tan. dan pengaroeh r:i.n.tangan:,. jang meng-halang-nalangi. makso e dnj a ••••
Pertemoea~ dengan Dr.Wahidin
s.,
jang mempoenjai paras jang terang, jang bidjaksana didalam.. langkah lagoenja, jang jakin kalau membentangk~ tjita-tjitanja, telah memberi bekas kepada saj'a jang dalam agaknja. Soeara jang merdoe dan rustig. (sareh,Jav.) itoe memboeka pi-ki.ran. dan. hati. saja men.datangkan tjita~t.jita baroe doenia baroe, jang dapat kiranja·menghiboer hati saja, _jang sakit dan loeka tadi. Berbitjara dengan dokterWa-hidin,_ mendengarkan. dan toedjoean jang terbatas,
ter-18
Ahdurrachman. ::)urjomihardjo, on. cit. ,hlm. 21 •. 1.9 .Daiam.. hentuk. sebuah biografi telah disusun oleh Sitisoe-mandari Soeroto, Kartini Sebuah Biografi (Jakarta: Gunung A-gung' 1977) •
20
R.Soetomo, Kenang~kenangan •• ,on.cit.,hlm.79-81
'·'
batas hanja oen.toek kepe.rloean. diri sendiri belaka.
Orang mendjadi la~ machloek, orang merasa bergerak, gementar dise.loeroeh toeboeh dan toelangnja, peman-dangan mendjadi loeas, perasaan mendjadi haloes, tji.-ta-tji.ta beroepa el.ok ... pen.dek ka ta,. orang merasa
· akan. ke\VadSi.bannja jang maha lo eho er dido enia ini ••.
Dokter 1Nahi.din! Benar-, soenggoeh ben.ar,. kal.aoe orang mengatakan. bahwa kamoelah. jang mendjadi. pelopor per-gerakan kita aemoemnja".
Dar.i s~ terlihat oahwa Dr. Wahidin yang mula-mula mendabrak tradisi. lama mendapat~ tempat d1. nati generasi sesudahnya, yang kehetulah juga m.enuntut pelajaran di STOVIA. Tonggak.
tela~ ditancapkan. aleh Dr. Wahid~ dan menjadi kewajibannya-lah untuk kemudi~ menjaga agar tonggak itu tidak tercabut
punyai perangai yang dianggap agak. aneh. Sebagai ilustrasi pernah suatu ketika pada saat di STOVIA diadakan peraturan untuk _mengenakan pakaian daera~nya masing-masing malah Ia memilih baju Krome yang sudah agak usang, ditambah dengan rambut yang panjang· dan mengisap rokok kemenyan lengkaplah sudah gambarannya sebagai orang yang ane~ dan pembangkang yang selalu bersikap kritis terhadap segala sesuatu yang
di-21··
'M.Balfas, Dr.T.iipto Mangc:ienkoesoemo. demokrat Sed.iati
(Djal~rta-Amsterdam: Djambatan, 1952).
39.
anggapnya ti.dak. sesuai dengan. pri.nsip·keadi.lan.22
Pandangannya terhadap hubungan antara pemerintah dan
· masyaraka·t sangat. mengena, teru.tama yang menyangkut hubung_an .yang kUrang harmonia .. Seperti terl.ihat dalam artikelnya yang ~
berjudul.: Semua buat satu, tetapi. juga· satu buat semua Dr.
Ci.pto f~ngurikusumo menyerang pemerintah dengan. nada keras, di. antaranya i.alah dengan ka ta-ka ta; orang ti.dak. suka mende-ngar pemeri.ntah negri. ini. di.namakan. penjajaban, tetapi. orang memprotes ka~au a~ negeri. ikut mengecap kemakmuran. negri..23 Dar:l si.ni. 1eJ.as bah.\va k.eti.dnlt. se.l.arasan yang terjadi sala.ma :f.:ni. agaknya kurang begi tu jelas •. Di. satu pihak. pemerintah
:f.:ngin.
menganggap di.rinya bukan.. sebagai penjajah, akan tetapidi pihak la~nnya tid.ak mau apabila rB.kyat mengenyam se.di.kit kemakmuraD;. H'al-ha~ seperti. ini.lah yang selalu diperjuangkan.
ol.eh Dr.Ci.pto di.samping gugatannya kepada gol.ongan. pri.yayi.
~ .
yang menurutnya tidak memp~ai. pendi.rian.
Lebih. jauh maka ci.ta-ci.ta yang ingi.n di.capai.n.ya merupa-kan satu sin.tesa dari. perguL;ltan. pemikirannya sel.ama i.tu.
Sa-tu ramuan. dari keadi.lan. sosial, persaSa-tuan. nasional., dan kekri.-tisannya terhadap masalah-masalah sosial merupak:an. sw:1.bangan yang sanga~ berharga bagi suasana baru yang sedang berkembang.
Dalam suasana inilah Ia me rasa ti.d.ak mempunyai tampa t berdi.ri.
2Z:·sebutan bahwa ia sebagai. seorang pembangkang pada masa-nya tersirat dari tulisan. Savitri. Prastiti Scherer, Keselara-san dan Kejanggalan; Pemikiran-!)emikiran PriaYi Hasionalis Jawa Awal Abad XX. Terj.Jiman. S.Rumbo ~Jakarta: Si.nar Harapan, 1985) ,hlm. 11.8.
23 ~M~ BaLfas, o:g. cit. , hlm. 26".
~ :~~
u~tuk me~dapatka~ tempat khusus dalam masyarakatnya dan dai..am. se jarah rakya tnya: .i. tu, Tji p to membayar mahal.
Ui:Ltuk menyatakan. kesadarannya tan.pa: membuat kompromi apapun., ia berdiri sen<lirian denge,n gagasan-gagasannya
i tu, d~pisahkan dari. si. Kro.mo karena pembuangan poli-tik dan perbedaan gaya hidup sosi.al dan 11ngkungan ~
telekttialnya dan di.pisahkan. dari go1ongan priayi yang lebi.h suka memihak penjajah daripada menerima sega1a beban. dan. tan.ggung jawab memimpin masyarakatnya. Apa-lagi dengan pihak: pemeri.ntah,·seakan sudah tidak ada tempa t lagi.. baginya.
2. Saetamo dan. Lahirn.ya Bud:i. Utomo
Peranan Saetomo yang lahir pada tanggal 3~ Juli 1888 d:i. desa. Ngepeh dekat Nganjuk di Jawa Timura5 yang tampil se-bagai satu figur yang me~jembatani an.tara generasinya dengan
· generasi. sebel.umnya adalah sedemildan besarnya. Tidak berle-bi.han. ld.ranya apabila Aki.ra ~f?-&azumi mengatakan Ia sebagai seorang yang benar-benar membentuk fajar nasianali.sme Inda-nesi.a.'21 Di
sis~
lain. dari autobi.ografinya sebenarnya ti.dak didapa tkan. se.sua tu yang menon.jol. dari dirinya, kecuali bebe-rapa ~enangannya tentang orang yang dekat dengannya dan mem-bentuk dirin.ya sehingga menjadi seperti sekarang ini.24 :Sav:f..tri Prastiti. Scherer, ap. cit'.,hlm •. ll.8-ll.9.
25;. . '
·Biografinya. ditulis oleh Iman. Soepardi, dr.Soetomo;
Ri-\V "' t Hi ·dan.. P rd · ean ann· (Djakarta-Amsterdam.:
Djam-batan, 1951 • Saetamo dilahirkan. deng~ nama Saebroto dan m.enggant:i. namanya ketika m.emasuki Seko1ah rendah Belanda di
Bangil sebagai anak angkat Pamannya yang menjadi. guru di sana.
Li.hat R.Soetamo, Kenang-kenangan .... ,on. cit. ,hlm. 64
. 26 Ald.ra iagaz:.umi, The Dawn or· Indonesian Nationali.sm, The Early Years ,O·f. Budi. Utomo ·1908-1918 (Tokyo: Institute of ]5'Ei:"
ve1oping Economies, 1972).
l
IDari latar. bel~tan& keluarganya terlibat· dengan jelas bahwa figur kakeknya leb~ do~~ dalam membentuk wataknya.
Adalah sua tu penyimpangan. bahwa kemudian. Ia tidak men.uru ti kemauan. kakeknya untuk memasuki sekolah calon pegawai nege-ri, melainkaa menuruti kemauan. ayahnya un.tuk tidak menjadi pegawai gen~ri .. Hal ini memang wajar apabila di:i.ngat bahwa
ayahny~ sudah merasa ken.Yang. dengan. frustrasi dan
kejengkel-~nn.ya sebagai pegawa{ n.eger:i.. Akan. tetapi Soetomo mempunyai.
alas~n send:i.r.i mengapa mem:i.lih STOVIA untuk menuruti ayahnya itu. Pertama iala~ d:i.warnai oleh pandangannya ket:i.ka berusia delaP.an. tahun. yang menganggap seragam putih-putih pelajar
S~OVIA tt.ampak lebih ag)l.ng d:i.ban.dingkan dengan. .. seragam hitam pegawai n.egeri. Kedua :i.alah ~ahwa Ia merasa terpukul dengan perlakuan.yang.d:i.ter:i.ma ayahnya sebagai pegawai n.eger:i., dan.
.berjanji tidak akan. menjadi p~gawai n.egeri. 2
?
Da~m hubungannya dengan. peranannya itu ternyata
ber-"kembang di STOV~A, apalagi setelah bertemu dengan. Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai orang yang meletakkan. dasar bagi
kama-juan.. tersebut .. Sebelum c.ita-c;ta dan. gagasannya terwujud t.er-nyata sudah didahului oleh para pelajar tin~tat atas STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo dengan. lebih .dahulu mendirikan
Bu-· di Utomo. Bu-· 3ampai di sini ternyata gagasan.-gagasan itu telah 28'
2't::~.Soetomo,
Kenang-kenangan. •• ou. cit., hlm. 67-68.28'1Bandin.gkan pendapat Abdurrachman. Surjomihardjo, ou.cit., hlm. 14-15. yang menyebutkan. hari. pendirian Budi Utomo bukan-lah hari Minggu; melainkan hari Rabu dengan.tulisan Goenawan Mangoenkoesoemo,"De ~boorte van Boedi Oetomo" dalan Soembang-sih •• op. cit.; hlm.l3 ya~g· dEmgan jelas menyebut: ••• pada pagi hari Hinggu'yang cerah ini ••• dan seterusnya.
~· r.
menemukan bentuknya dalam wadah organisasi Budi Utomo yang walaupun secara organisatoris helum sempurna akan tetapi su-dah lebih dari cukup sebagai hasil rumusan para mabasiswa STOVIA.
Dalam hubungannya dengan pendirian Budi Utomo tersebut
tidakla~ perlu dipertanyakan lagi siapakah yang sebenarnya paling berperanan,. t:idak perlu disangsikan. lagi bahwa Soeto-mo dalarll. hal ini. paling berperanan. 29
.l)emikian pula dalam.
kata pengantaryang ditulis dalam. buku Soembangsih dengan je-las tiga orang tokoh Indonesia yang terkemuka _pada masa itu mengatakan. antara lain. bahvra diharapkan buku ini akan.
merupa-kan.. suatu pengakuan diam.-diam bagi almarhum Wahidin. Sudirohu-sodo, _juga menyatakan. kegembiraan kepada para pendiri Budi
- 30
U.tamo; Soetomo, Goenawan dan, sebagainya.
Soembangsih. j,uga memberikan informasi penting lainnya,
'fa
di antafanya dalam bab .inen.genai kelahiran Budi Utomo yang
di-tulis oleh Goenawan Mangoenkoesoeirno membicarakan banyak ala.:.
san yang mendorong·para mahasiswa muda di STOVIA makin sadar dan. kritis terhadap ~encana-rencana dan pengumuman pemerintah.
Titik kesepakatan untuk mendirikan. suatu orgaiD.sasi itu terjadi
·,
setelah terlontar suatu. gagasan. yang intinya ialah kalau kita tidak menolon.g diri sendiri tidak akan. ada orang lain yang
29-.,Paul W.Van. der Veur,ed., Kenang-kenangan Dokter Soetomo
(Ja~arta: Sinar Hara~an, 1984),hlm.20.
30 .. - . .. . . .
· :soembangsih ••• op. cit. ,hlm. 5.
I 1
43
J
'1
menolong, demikian pula Tuhan akan merestui usaha kita ini.
Pemikiran ini mendorong kepada suatu pelaksanaan praktis dan di sinilah peranan Soetomo seperti ditulis oleh Goenawan Ma-ngoenkoesoemo sangat menonjol. Kegigihannya itu dinyata~n
dengan. kata-kata11 D:i. setiap ruangan. kelas teman saya Soetomo mempropagan.dakan. id,e perkump~lan11 .32 ·
Betapa dekatnya hubungan anta.ra Soetomo dengan. 'Goenawan.
itu seperti dikatakan. oleh Dr.Cipto Hangoenk.oesoemo sebagai hubungan. an.tara wayang dengan dalangnya, Soetomo dalam hal ini sebagai wayangnya. Dr.Cipto mengomen.tari pada saat mening-galnya Goenawan..Mangoenkoesoemo dengan mengatrutan. bahwa seka-ran.g So e tome telah. kehilangan. dalangnya. ~ 33 So e tomo menul.is
da~ Kenang~kenangannya. tentang hubungannya dengan. Goenawa~
sebagd berlkut:3h
Persamaan.. jang sama an.taranja saja dengan. Toean. dokter Gaenawan. i.ni. begit.u sama dan. tjo tjoknja terbuk.ti. dengan beberapa surat-surat jang saja kirimkam kepadanja dan.
jang saja te.rima dari.padanja, jang berisikan sa tu rupa
tjita-tj~ta dan sematjam.perasaan. •. Tiada satu kali sadja ki.ta berdua bertanja pada diri ki.ta sendiri;"Siapakah gerangan jang menjuruh kita, maka berdua melukiskan
pe-·rasaan dan. kemauan jang tiada berbeda iiri ?. • Djawab ki.ta
jang mengheranka'- be;tul. karena persamaannja ialah bahwa De ucht i.s zwan' er van daze edachten en i.deen (Udara.
penuh dengan. pemikiran. dan ide
-31 Gaenawan. Mangaenkoesoemo, "De Geboorte van Boedi. Oetomo"
dalam Soembangsih ••. tbid .. , hlm..ll.
3
~Ibi.d.
~3.Benedict
O'Gorman. Anderson, op.cit.,hlm.ll. Soetomo sen-diri mengakui hal ini, lihat R.Soetomo, Kenang-kenangan. •• ~.cit .. ,hlm.95.
~~Ibid.
yang ada dal.am masyara.ka t. Wajarlah. apabila Ia disebut sebaga~
. seorang generalis o.leh Van der Veur,35t dan. seorang pemimpin yang mampu untuk menjembatani an.tara. berbagai aliran
poli-. ' ~
~ yang ada serta sebagai. seorang juru.. damai yang baik.
Dalam hubungan. ini. maka. Soetomo sebagai. satu pribadi. dan. hu-bun.gannya d,engan.. Budi. Utom.o seolah-olalL merupakan. basil i.nter-aksi alamiah an.tara pikirai:t-piki.ran. baru tentang k.emajuan yang berkembang dal~ haribaah ling~~nga~ tradisi.onal pri.ya-yi. Kenakala~ dan k:ebebasan Soetomo di pangkuan. nenek putri.-n:ya ctl. !-Tgepeb.. seperti. yang terungkap dari Kenang-kenangannya adalah merupakan simbolisme dari. perkembangan pri.badi. Soetomo sebag_ai. toko.h pel.opor· kemer.dekaan bangsa. Moda~ i.ni. menjadi
· bertambah. matang ol.eh. templ:!-an. di. STOVIA yang banyak. bernafas.-kan. semal:!-gat kemajuaii. jaman,. demildan. pula terbawa oleh. :t:ung-si yang uni.versal dari. :t:ung-sis.tem pendidikan.. Jadi.J.ah Ia dan ka-'
wan-kaw~nnya sebagai. cahaya bagi jamannya da:n. mewujudka.n.
sa-. '""', .
tu fajar nasi.onal.isme Indonesia.
Kemudian. sebagai penutup utaian ini ma.ka. sangac tepat apa.bila. di. si.ni. d:ikutipkan. pendapa t Abdul Wahi.d Rata yang me-nulis tentang perana.n Soetomo seba.gai berll~ut:
"Akan ·banja.k.. orang memperkatakan' kebaika.nnja, a.kan. di.-lupakan. orang segala kesi.lapannj~, sebab demiki~
ke-35' -Ibid •. , hl.m.l?
36 Sav:Ltri Prastiti Scherer, on. cit., hlm.l97 menyebutnya demikian. Dr •. Cipto Hangoenkoesoemo disebutnya sebagai seora.ng pembangkang .dan. soewardi Soeryaningra.t sebaga.i seorang tradi-sionalis •. Demikianl.a.h k~ tiga tokoh tersebut diangga.pnya telah mewakili jamannya.
45 "
Pemikiran-pemikiran. Soetomo bersifat menyeluruh dan lu-as, dalam arti setelah. lulus STOVIA banyak mencurahltan per-hatian pada kemajua~. rakyat, terutama yang berhubungan dengan bidang pendidikan.. Dalam bidang ini Soetomo berlteyakinan.. bah-wa pendidil~a Barat mempunyai sifat yang dualistis, disamping memajukan. rakyat j_uga merupakan racun sebab sistem ini mem-bedakan.. pelajar-pelajar kedalam be"J?erapa kategori tergantung·
pada status sosial dan latar b~lakang keluarga para pelajar · :ltu~ 37
Pokok-pokok pild..ran. ::ioetomo yang berhubungan. dengan. ke-majuan. rakyat meliputi berbagai. bidang, akan. tetapi oleh Van.
der Veur dikelompokkan menjadi delapan pokok.yang meliputi persatuan. Indonesia, ~rbedaan antara kooperasi dan nonkoope-rasi., ketidaksetujuan.. terhadap ekstremitas komunis dan
keti-,
dak to~eransian galongqn. Islam., sem.ua man.usia w~jib berusaha dap. meru\aka.zi. penjelmaan Tuhan, jalan menuju kemerdekaan, pen.-didikan. Barat yang telah membuat rakyat terasing dari kebuda-yaannya sendiri, J2enc.etakan kader dan di.siplin. a tas diri
sen-d.i.ri., bakti. tanpa pamri.h, tugas.dan. kewajiban, serta. kembali ke desa dan dirikan rukun tani.38 Ini semua merupakan sintesa dari tuli.sannya yang tersebar di berbaga± media massa pada sa-at i.tu. ·Dari: sin.i. bisa dimengerti. apabila Soetomo tumbuh seba-gai. seorang pemiki.r yang sekaligus juga berjalan. di a tas j,alur
3?· Savitri. Prasti. ti Sc.herer, op. cit •. ,hlm.284.
38 Van: der Veur,. ov.cit •. ,hl.m ... 25-44.
hendak tarik:h .. Bertambah. lama, d.r .. Soetomo hilang darl kalangan. k:Lta, hertambah.. ·semaraklah. kemudian. namanja i.toe .. Aka.n. keloea.r kelak boekoe-boek.oe, beratoes Jdtab, menj_eli.dik:L, mem.erl.kaai,. mentj_ela4. __ dan. memoedji.. Dan.
Saetamo akan. tetap Soetomo ... ".
_,9
i'
BAB V KESIMPULAN
Setelah diuraikan. dengan panjang lebar mengenai politik pendidikan kolonial di Hindia Belanda, khususnya yang ·menyangkut Sekolah Dokter Jawa sebagai titik tolak dan tolok ukur kebangu-nan nasional maka sampailah pada inti dari pe~asalahan dalam penulisan ini. Sebagai·~nti dari penulisan ini tentunya juga menacndung ja~aban terhadap pertanyaan yang muncul padaawal pe-nulisan.
Seperti telah disinggung di muka yang menjadi tujuan utama
~. dalam penulisan ini ialah mencari benang merah yang menghubung-kan antara kebijaksanaan politik pendidimenghubung-kan pemerintah dengan Sekolah Dokter Jawa dan juga dengan aliran pergerakan nasional dalam tahap awal. Ketiga isyu utama ini merupakan keadaan yang saling kait men.gkait. Ternyata dari penulisan ini dapat d1ber1-kan satu }ambaran sesuai dengan asumsi dasar kita bahwa pemerintah kolonial pada masa itu bersikap ambivalen dalam menerapkan kebijak-sanaa.nnya. Dalam hubungan ini maka yang muncul ke permukaan ia-lah merupakan akibat sampingan yang ternyata maia-lah mampu untuk menggalakkan dinamika internal dalam masyarakat. Kenyataan ini
I
menyebabkan tujuan praktis pemerintah tidak menemukan sasarannya, akan tetapi untuk beberapa dasawarsa memang menunjukkan basil yang sesuai dengan harapan pemerintah.
Dalam hubungannya dengan kebijaksanaan pemerintah yang mengakibatkan munculnya ide-ide mengenai kemajuan sangat ber-kaitan erat dengan fungsi pendidikan itu sendiri sebagai satu
47
'~1. ai:n.i,·\erJngkap· pllla ·eahwa tujuan untuk birokratisasi dan rekrutmen massa menjadi.ltujuan politik pendidikan pemerintah ko-lonial. Diharapkan. dengan ini para lulusannya dapat mengisi dan menjalankan fungsi-fungsi rendahan dalam masyarakat koloDial.
Adapun kemudiari sistem pendidikan itu menciptakan golongan ter-pelajar lewat Sekolah Dokter Jawa untuk meD.duduki posisi sebagai eait modern adalah suatu produk sampingan yang tidak dapat di-elakkan lagi.
'·,, Sekolah Dokter Jawa yang para lulusannya diberi pangkat setaraf dengan kepangkatan pamong praja sebenarnya merupakan suatu bentuk sombolisasi dari ketaatannya pada pemerintah se-perti halnya pegawai pemerintah lainnya. Pemerintah yang bertin-dak dengan cara menggeneralisasikan itu ternyata tibertin-dak menyadari akan. fungal universal dari sistem pendidikan tinggi yang baru tumbuh itu. Sekolah Dokter Jawa menjadi satu lembaga pendidikan yang mengemban misi itu, di mana lewat fileafat pendidikannya yang berasal dari Barat telah menumbuhkan satu rasa di antara pelajar-pelajarnya untuk berpikiran maju. Nantinya rasa ini me-nemukan momentum yang .tepaj dengan semakin ~isempurnakannya kuri-kulum pengajaran di sekolah ini dan iklim politik yang berlangsung di Hindia Belanda.
Setelah reorganisasi tahun 1898 yang mehgubah nama Sekolah Dokter Jawa menjadi STOVIA semakin tampak pula dinamika para
pe-49
·~
laja:bnya. Situasi dari dalam ini kemudian ditambah dengan suasana kehidupan di kota besar sepe.rti Batavia menyodorkan suaiau kesem-patan untuk menghirup hawa kebebasan. Hal ini cukup beralasan sebab sebagai anggota masyarakat yang mempunyai satu keahlian
dalam bidang kesehatan menemukan suasana masyarakat yang mendukung, berbeda dengan; situasi di kota-kota kecil di mana orang yang mem-punyai satu profesi yang khusu pun tidak mengkin hidup diluar suasana yang feodal., apalagi masih ditambah dengan pandangan ti-dak senang dar~ priyayi yaag sudah mapan terhadap kebadiran pri-yayi baru itu.
Sebagai kesimpulannya maka yang paling diuntungkan dengan adanya politik pendidikan pemerintah ini yang berkemnaang sejak dicanangkannya politik etis ialah golongan priyayi rendahah. Apa-bila sebelumnya mereka terhalang untuk mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi karena asal keturunan, maka kini
terdapat.ke-"tl
sempatan untuk mengatasi kedudukan sosial orang tua mereka, asal saja telah mendapatkan pendidikan Barat.
Selanjutnya Soetomo yang dalam hal ini mewakili teman-te-mannya di sekolah yang sama mengedepankan satu alternatif bagi kemajuan ~ang ingin divapai yaitu melalui satu bentuk organisasi yang modern. Melalui orgamd.sasi inilah diharapkan akan menjadikan saluran bagi pem~iran dan langkah selanjutnya di antara orang-orang yang disebut elit intelektual itu. Soetomo dalam hal ini seolah-olah menjadi satu figur yang fenomenal dipandang dari su-du:b kemajuan pemikiran pada masa itu. Tidak salab kiranya untuk