• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman

1 Bagan alur pelaksanaan kegiatan penelitian ... 7 2 Pengaruh umur daun terhadap konsentrasi nitrogen, fosfor dan kalium

daun dari tiga lokasi sentra produksi manggis penelitian Jawa Barat (Purwakarta, Tasikmalaya dan Bogor) ...

34

3 Korelasi antara konsentrasi (1) nitrogen, (2) fosfor, (3) kalium daun tanaman manggis (a) umur empat bulan dan (b) umur lima bulan dengan kandungan N, P, K tanah ...

41

4 Korelasi antara konsentrasi N, P, K daun (a) umur empat bulan, (b) umur lima bulan dengan produksi tanaman manggis. ...

45

5 Posisi daun umur lima bulan berada pada ujung ranting cabang sebagai daun terminal ...

46

6 Hubungan konsentrasi N, P, K daun dengan produksi relatif tanaman manggis menggunakan empat model regresi (A) model linear dan kuadratik (B) model logistik dan eksponensial ...

67

7 Hubungan konsentrasi N, P, K daun dengan hasil relatif tanaman manggis berdasarkan model regresi kuadratik ...

73

8 Kurva respon pemupukan N, P, K terhadap hasil relatif buah manggis selama dua kali panen ...

75

9 Penampilan bibit manggis 14 bulan setelah perlakuan pupuk nitrogen (dosis perlakuan = 50, 100, 200, 400 dan 600 ppm) ………...

80

10 Morfologi beberapa stadia daun (I) kekuranga (II) kecukupan nitrogen a = trubus awal, b = trubus penuh, c = trubus dewasa, dan d = dorman

81

11 Perbedaan warna daun pada bibit manggis (a) kekurangan (b) kecukupan nitrogen ... 82 12 Pucuk normal tanaman manggis yang baru muncul berwarna coklat

kemerah-merahan ... 83

13 Bibit manggis (a) yang mengalami kerontokan (b) daun yang rontok jadi kekering akibat kelebihan nitrogen ... 85 14 Tanaman bibit manggis (a) kekurangan, (b) kecukupan dan (c)

kelebihan nitrogen ... 86

15 Perbedaan akar bibit manggis pada kondisi (a) kekurangan (b) kecukupan (c) kelebihan nitrogen ...

87

16 Perbedaan warna daun bibit manggis pada kondisi (a) kekurangan (b) kecukupan (c) kelebihan nitrogen ...

90

17 Hubungan antara dosis nitrogen dengan pertumbuhan relatif tanaman manggis menggunakan regresi linear plateau dan kuadratik ...

18 Penampilan tunas bibit manggis 14 bulan setelah perlakuan pupuk fosfor (0, 25, 50, 100, 200, 400 ppm P) ...………...

100

19 Penampilan tanaman manggis yang kekurangan fosfor (P0) dibandingkan dengan yang berkecukupan fosfor (P2) ...

103

20 Kondisi tanaman manggis yang kelebihan hara fosfor (a) bibit dalam polybag (b) bibit tanpak dari atas (c) permukaan daun bagian atas, (d) permukaan bawah bagian daun...

105

21 Hubungan konsentrasi fosfor daun dengan pertumbuhan relatif bibit manggis menurut pendekatan (a). Kidder (b). Cate dan Nelson ...

106

22 Hubungan antara dosis fosfor dengan tinggi tanaman relatif bibit manggis menggunakan regresi linear plateau dan kuadratik ...

107

23 Perbandingan (a) kekurangan, (b) kecukupan, dan (c) kelebihan fosfor pada daun, tajuk, dan akar tanaman manggis ...

108

24 Penampilan bibit manggis setelah 14 bulan mendapatkan perlakuan pupuk kalium (0, 25, 50, 100, 200, 400 ppm K) ...

117

25 Perbedaan tanaman yang kekurangan kalium (K0) dengan tanaman yang normal (K1) ...

119

26 Penampilan tanaman manggis yang (I) kekurangan (II) kecukupan kalium (a) bibit dalam polybag (b) permukaan atas daun, (c) permukaan bawah daun dan (d) akar ...

119

27 Perubahan warna pada daun akibat kelebihan kalium (a) gejala awal pada daun tua (b) gejala akhir pada semua daun ...

130

28 Gejala kelebihan kalium pada tanaman (a) bibit dalam polybag (b) permukaan atas daun, (c) permukaan bawah daun dan (d) akar ...

130

29 Hubungan konsentrasi kalium daun dengan pertumbuhan relatif bibit manggis menurut pendekatan (a). Kidder (b). Cate dan nelson ...

132

30 Hubungan antara dosis kalium dengan tinggi tanaman relatif bibit manggis menggunakan regresi linear plateau dan kuadratik ...

132

31 Perbandingan (a) kekurangan, (b) kecukupan, dan (c) kelebihan kalium pada daun, tajuk, dan akar tanaman manggis ...

DAFTAR ISTILAH

Absisi = Gugurnya daun, bunga dan buah secara alami dari

tanaman. ADP (adenosin

diphosphate)

= Suatu senyawa di dalam sel tanaman yang berperan dalam pemindahan energi hasil kegiatan pernapasan (respirasi) dan berperan dalam menangkap energi matahari pada kegiatan fotosintesin.

Aerasi = Ketersedian ronga udara di dalam tanah yang

menunjukan terjadinya pernapasan akar dan proses oksidasi di dalam tanah.

Anion = Ion yang bermuatan listrik negatif.

Apomiksis = Embrio yang tidak dihasilkan dari miosis dan

penyerbukan, tetapi dari sel di dalam kantong embryo atau sekeliling nuselus dan berkembang membentuk biji dengan konstitusi genetik yang sama dengan induk betinanya.

ATP (adenosin tri phosphate)

= Senyawa di dalam sel tanaman yang berperan dalam menangkap energi dari cahaya mata hari pada proses fotosintesis.

Awal diferensiasi bunga

= Secara mikroskopik calon tunas yang masih tertutup ketiak daun, pangkalnya membesar dan membengkak, secara visual pucuk belum mengalami perubahan.

Bibit seedling = Bibit atau tumbuhan hasil perbanyakan dari biji.

Bienial bearing = Suatu keadaan tanaman berbuah banyak pada suatu

tahun dan tidak berbuah pada tahun berikutnya, atau beerbuah hanya sedikit, disebut juga pembuahan

berseling atau alternate bearing.

Daun terminal = Sepasang daun (tunggal) atau satu pasang daun (tipe

inflorescence) yang terletak pada bagian ujung pucuk (terminal).

Daun sub terminal = Daun yang terletak dibawah daun terminal.

Daun-daun negatif = Daun yang ternaungi oleh tajuk diatasnya sehingga untuk kebutuhan hidupnya mengimport fotosintat dari

organ lain yang bergungsi sebagai source.

Derajat

kemasaman /pH (pontetial of Hydrogen)

= Kondisi yang menggambarkan jumlah ion hidrogen, yang ada pada larutan tanah. Semakin tinggi jumlah ion hidrogen semakin tinggi juga derajat keasaman tanah. Diferensiasi bunga = Secara mikroskopik mulai sejak tunas baru pangkalnya

membesar dan bembengkak sampai terbentuk sepal dan petal, secara visual bunga muncul dari ujung pucuk. DNA (deoxyribo

nucleic acid)

= Senyawa organik yang dikandung oleh ribosom di dalam sitoplasma yang berisi nformasi genetik. DNA adalah jembatan keturunan antar generasi.

(visibel) dari organ atau tanaman yang mengandung jaringan meristem. Pada saat itu aktivitas metabolismenya sangat rendah.

Enzim = Substansi yang dibentuk dalam sel hidup yang

menyebabkan atau mempercepat terjadinya proses reaksi kimia. Enzim adalah katalisator untuk reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makluk hidup.

Fotosintat = Hasil dari proses fotosintesis atau hasil dari proses

pembentukan energi di dalam tumbuhan berklorofil dengan bantuan sinar matahari, berupa karbohidrat (pati, gula dan protein).

Fruit-set = Stadia atau tahapan pembentukan buah setelah melewati

fase pemekaran bunga atau full bloom.

Hara = Bio zat yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan,

pembentukan jaringan, dan kegiatan hidup lainnya, diperoleh dari bahan mineral seperti nitrogen, fosfor, kalium dan lainnya.

Higroskopis = Kemampuan suatu bahan untuk menyerap uap air dari

udara. Pupuk yang bersifat hidroskopis akan cepat mencair jika ditempatkan di tempat yang terbuka.

Indeks garam = Angka indeks yang menunjukan besar pengaruh suatu

jenis pupuk terhadap peningkatan konsentrasi garam di dalam larutan tanah. Semakin tinggi angka indeks garam, semakin besar kemungkinan tanaman rusak atau mati karena keracunan pupuk.

Induksi = Awal dari fase reproduksi, disebut juga sebagai fase

transisi dari fase vegetatif ke fase pembungaan, pada tahap tersebut tunas vegetatif distimulasi secara biokimia dan berubah menjadi tunas generatif.

Interflush = Periode diantara pertumbuhan tunas (flushing) atau biasa

disebut sebagai periode dorman Interveinal

Klorosis

= Gejala yang ditunjukan oleh daun akibat kekurangan salah satu unsur hara berupa timbunan warna kuning di antara tulang, sementara tulang itu sendiri tetap berwarna hijau.

Juvenile = Periode atau masa tanaman belum memasuki fase

reproduktif. Biasanya juga disebut dengan tanaman belum menghasilkan (TBM)

Kapasitas tukar kation (KTK)

= Kemampuan kaloid tanah untuk memegang dan melepaskan kation. KTK diukur dengan satuan miliekuivalen/100 gram tanah.

Kation = Ion yang bermuatan positif seperti Ca2+, Mg2+, K+, Na+,

NH4+, H+, Al 3+ dan sebagainya.

Kejenuhan basa = Perbandingan antara jumlah kation-kation basa dengan

KTK (semua kation basa dan kation asam) yang terdapat dalam komplek jerapan tanah kali 100%.

Kejenuhan basa yang tinggi menunjukan ketersedian hara yang tinggi, artinya, tanah tersebut belum banyak

mengalami pencucian. Nilai kejenuhan basa yang rendah dapat ditingkatkan hingga mencapai 90% melalaui program pengapuran. Kejenuhan Aluminium = % 100 min x KTK ium kationAlu

Klorofil = Sel pembentuk warna hijau pada daun dan tempat

terjadinya proses fotosintesis.

Korelasi = Suatu teknik statistik yang digunakan untuk mencari

hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif

Koefisien korelasi = Ukuran untuk mengukur hubungan kekuatan antara 2 variabel yang disimbolkan dengan huruf r. Nilai absolut

dari r berada pada interval -1≤ r ≤1tanda – dan +

menunjukan arah hubungan

Koloid tanah = Bagian tanah yang sangat aktif dalam proses

fisikokimia. Koloid berukuran sangat halus dengan diameter kurang dari 1 mikron dan umumnya bermuatan negatif.

Korelasi bivariate = Uji korelasi antara dua variabel

Korelasi timbal- balik

= Apabila ada satu perubahan pada variabel yang satu akan mengakibatkan perubahan pada variabel lainnya Luxury

Comsumption

= Penyerapan salah satu unsur hara melebihi batas yang dibutuhkan tanaman. Biasanya terjadi pada unsur kalium, terutama jika ketersediannya di dalam tanah terlalu tinggi.

Metabolisme = Proses penyusunan dan perombakan protein, lemak, dan

karbohidrat melalui fotosintesis dan respirasi.

Miliekuivalen = Adalah satuan kimia, contoh satu ekivalen setara dengan

1 g hidrogen, jadi 1 me H = 1 mg (berat atom H = 1, valensi 1); 1 me K= 39 mg (berat atom K= 39, valensi 1)

On-season = Musim saat tanaman/pohon berbuah banyak.

Off-season = Musim saat tanaman/pohon tidak berbuah atau berbuah

sedikit.

Plasmolisis = Proses keluarnya cairan dari dalam sel akar, akibat

perbedaan konsentrasi garam di dalam sel akar dan di dalam larutan tanah.

Pucuk = Bagian ujung tajuk tanaman yang masih muda

Ritme pertumbuhan

= Periode tumbuh yang dimulai dari terbentuknya daun (flush) dan diakhiri dengan berakhirnya periode dormansi

Unsur hara esensial

Apabila terjadi defisiensi hara tersebut maka tanaman tidak akan dapat melanjutkan siklus hidupnya. Fungsi hara tersebut tidak dapat digantikan oleh hara lain. Unsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam proses metabolisme.

Unsur hara makro primer

= Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif lebih besar dibandingkan dengan unsur lain,

misalnya N, P dan K.

Siklus trubus = Satu tahapan atau daur yang dmulai dari munculnya atau

pecahnya tunas pertama sampai dengan pecah tunas berikutnya

Sink = Organ-organ yang tidak mampu memenuhi fotosintat untuk kebutuhan sendiri, sehingga harus mengimpor dari

organ yang berfungsi sebagai source

Source = Organ tanaman yang sudah mampu memenuhi fotosintat untuk kebutuhan sendiri atau mengekspor sebagian hasil fotosintesisnya untuk organ lain yang membutuhkan

(sink), biasanya source tersebut adalah daun yang telah

terbuka penuh.

Studi kalibrasi = Studi untuk memberikan bobot agronomi terhadap suatu

nilai analisis jaringan tanaman. Dengan demikian dapat ditentukan apakah suatu angka tergolong rendah, sedang atau tinggi.

Trubus = Stadia pertumbuhan tunas yang dimulai dari pecah

(tunas awal) sampai dengan perkembangan tunas mencapai ukuran maksimum pada stadium trubus dewasa

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah spesies terbaik dari genus Garcinia, merupakan buah tropika asli Indonesia yang paling banyak digemari oleh pasar mancanegara. Manggis dapat diterima dengan baik di pasar internasional, sehingga sampai-sampai ada ungkapan bahwa buahnya paling nikmat di seluruh dunia. Hal ini karena perpaduan dari keindahan warna kulit dan daging buah serta kenikmatan rasanya (Fairchild 1915). Kenikmatan rasanya seperti kombinasi rasa nenas, apricot dan jeruk. Penampilan juga indah sekali, bulat seperti bola yang seimbang menyenangkan, daging buahnya yang putih seperti salju, sedap dipandang mata, dengan tekstur lembut seperti es krim (Morton 1987). Hume (1974) menjuluki manggis dengan sebutan queen of fruits, the finest fruit of the tropics, atau ratunya buah-buahan tropika.

Saat ini Indonesia merupakan pengekspor manggis utama di pasar internasional. Ekspor manggis Indonesia meningkat tajam dari tahun 1992 hingga sekarang, dan mulai tahun 2000 hingga tahun 2006 manggis menempati urutan pertama dalam ekspor buah segar Indonesia, dengan volume ekspornya mencapai 44% dari total ekspor buah-buahan Indonesia. Pada tahun 2005 volume ekspor manggis 8,47 ribu ton dengan nilai devisa US$ 6,91 juta (Departemen Pertanian 2006). Negara tujuan utama ekspor manggis Indonesia adalah Taiwan, Hong Kong, China, Uni Emirat Arab, Singapura, Saudi Arabia dan negara-negara Eropa (Budiastra 2000). Meningkatnya pangsa pasar buah primadona ekspor Indonesia ini disebabkan rasanya dapat diterima dan disukai oleh semua bangsa di dunia, selain itu nilai gizinya juga cukup baik dan manfaatnya sebagai obat.

Dengan terbukanya pangsa pasar dan meningkatnya nilai ekonomis manggis pada beberapa tahun belakang ini, penanaman secara komersial seharusnya telah dilakukan. Akan tetapi, sebagian besar manggis yang diperdagangkan di dalam negeri maupun untuk ekspor berasal dari tanaman tua yang sudah berumur puluhan tahun dan masih dibiarkan begitu saja, serta belum dikelola dengan baik, sehingga produktivitas dan kualitas yang dihasilkan masih rendah. Untuk itu sewajarnya permintaan yang tinggi terhadap buah manggis tersebut diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan kualitas.