Nomor Gambar Nama Gambar Hal.
Gambar 1.1. Kerangka pikir Riskesdas 2013 dikembangkan dari Gabungan Sistem Kesehatan WHO dengan konsep model BLUM
3
Gambar 1.2. Alur Pikir Riskesdas 2013 4
Gambar 3.1.1 Proporsi rumah tangga yang mengetahui keberadaan rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
13
Gambar 3.1.2 Proporsi rumah tangga yang mengetahui keberadaan bidan praktek atau rumah bersalin menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
14
Gambar 3.1.3 Proporsi rumah tangga yang mengetahui keberadaan posyandu menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
14
Gambar 3.1.4 Proporsi moda transportasi ke rumah sakit pemerintah berdasarkan karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
15
Gambar 3.1.5 Proporsi moda transportasi ke Puskesmas berdasarkan karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
16
Gambar 3.1.6 Waktu tempuh menuju fasilitas kesehatan terdekat menurut pengetahuan rumah tangga, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
16
Gambar 3.1.7 Waktu tempuh menuju rumah sakit pemerintah berdasarkan karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
17
Gambar 3.1.8 Biaya transportasi menuju fasilitas kesehatan terdekat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
17
Gambar 3.1.9 Biaya transportasi menuju UKBM terdekat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
18
Gambar 3.2.1 Proporsi rumah tangga yang menyimpan obat dan jenis obat yang disimpan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
19
Gambar 3.2.2 Proporsi rumah tangga yang memanfaatkan Yankestrad dalam 1 tahun terakhir dan jenis Yankestrad yang dimanfaatkan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
25
Gambar 3.3.1 Proporsi Rumah Tangga Yang Memiliki Akses terhadap Sumber Air Minum berdasarkan Kriteria JMP WHO – Unicef 2006 menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
27
Gambar 3.3.2 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Anggota Rumah Tangga Yang Biasa Mengambil Air dalam Rumah Tangga, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
30
Gambar 3.3.3 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Anggota Rumah Tangga Yang Biasa Mengambil Air dalam Rumah Tangga menurut kuintil indeks kepemilikan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
Gambar 3.3.4 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Pengolahan Air Minum Sebelum Diminum menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
32
Gambar 3.3.5 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Pengolahan Air Minum Sebelum Diminum menurut Karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur 2013
33
Gambar 3.3.6 Proporsi rumah tangga berdasarkan tempat pembuangan akhir tinja menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
36
Gambar 3.3.7 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Penampungan Air Limbah menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
38
Gambar 3.3.8 Proporsi Rumah Tangga berdasarkan Kepadatan Hunian menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
42
Gambar 3.3.9 Proporsi rumah tangga berdasarkan ketersediaan ruang tidur, ruang keluarga dan ruang dapur dengan kebersihan, keberadaan jendela, ventilasi, dan pencahayaan alami, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
44
Gambar 3.3.10 Proporsi Rumahtangga berdasarkan Penggunaan Jenis Bahan Bakar/Energi Utama, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
46
Gambar 3.3.11 Proporsi rumah tangga berdasarkan perilaku mencegah gigitan nyamuk, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
47
Gambar 3.3.12 Proporsi rumah tangga yang menggunakan atau menyimpan pestisida/insektisida/pupuk kimia, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
47
Gambar 3.7.1 Proporsi penduduk semua umur yang bermasalah gigi dan mulut serta mendapat perawatan dan EMD, Riskesdas 2013
83
Gambar 3.9.1 Prevalensi Gangguan Jiwa Barat Menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
93
Gambar 3.9.2 Prevalensi Gangguan Jiwa Berat Menurut Karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
93
Gambar 3.10.1 Rerata jumlah batang rokok tiap/hari dihisap penduduk umur 10 tahun ke atas menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
102
Gambar 3.10.2 Proporsi aktivitas fisik penduduk umur 10 tahun ke atas menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
103
Gambar 3.10.3 Proporsi aktivitas duduk dan berbaring (sedentary) penduduk 10 tahun ke atas menurut kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
104
Gambar 3.10.4 Proporsi aktivitas duduk dan berbaring (sedentary) penduduk 10 tahun ke atas menurut karakteristik responden di provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
Gambar 3.10.5 Kecenderungan proporsi penduduk ≥10 tahun kurang makan sayur dan buah menurut kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
106
Gambar 3.10.6 Proporsi penduduk ≥10 tahun yang mengonsumsi makanan berisiko >1 kali sehari, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
108
Gambar 3.10.7 Proporsi penduduk umur ≥10 tahun menurut frekuensi konsumsi
makanan bersumber tepung terigu ≥1 kali/hari 108
Gambar 3.10.8 Proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
111
Gambar 3.10.9 Proporsi Rumah Tangga Memenuhi Kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menurut Karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
112
Gambar 3.11.1 Proporsi penduduk yang mengobati sendiri sebulan terakhir dan besaran biayanya menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
115
Gambar 3.11.2 Proporsi pemanfaatan rawat jalan beserta biaya yang dikeluarkan (Rp) berdasarkan kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
117
Gambar 3.11.3 Proporsi pemanfaatan rawat inap beserta biaya yang dikeluarkan (Rp) kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
118
Gambar 3.11.4 Proporsi sumber biaya untuk rawat jalan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
119
Gambar 3.11.5 Proporsi sumber biaya untuk rawat inap, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
120
Gambar 3.12.1 Proporsi (%) penduduk yang sedang hamil berdasarkan laporan rumah tangga menurut kelompok umur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
122
Gambar 3.12.2 Pengggunaan KB saat ini menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
123
Gambar 3.12.3 Proporsi penggunaan alat/cara KB saat ini WUS kawin dan kelompok umur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
123
Gambar 3.12.4 Proporsi WUS kawin yang menggunakan alat/cara KB modern menurut jenis kandungan hormon dan Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
125
Gambar 3.12.5 Proporsi WUS kawin yang menggunakan alat/cara KB modern berdasarkan kelompok jangka waktu efektivitas KB dan Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
126
Gambar 3.12.6 Proporsi pemanfaatan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dalam mendapatkan pelayanan KB, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
Gambar 3.12.7 Cakupan indikator ANC K1 dan ANC minimal 4 kali menurut Kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
129
Gambar 3.12.8 Cakupan indikator ANC K1 ideal dan ANC K4 (ANC 1-1-2) menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
130
Gambar 3.12.9 Proporsi kelahiran yang melakukan pemeriksaan kehamilan menurut tenaga dan tempat mendapat pelayanan ANC, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
132
Gambar 3.12.10 Proporsi kelahiran menurut konsumsi zat besi (Fe) dan jumlah hari mengonsumsi, Provinsi Nusa Tenggara Timur Riskesdas, Riskesdas 2013
135
Gambar 3.12.11 Proporsi kelahiran menurut kepemilikan buku KIA dan isian 5 Komponen P4K berdasarkan hasil observasi lembar Amanat Persalinan dari yang dapat menunjukkan Buku KIA, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
137
Gambar 3.12.12 Proporsi kelahiran pada periode 1 Januari 2010 sd wawancara menurut penolong persalinan kualifikasi tertinggi dan terendah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
139
Gambar 3.12.13 Proporsi kelahiran 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut tempat bersalin dan kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
142
Gambar 3.12.14 Proporsi kelahiran 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut tempat bersalin di faskes dan polindes/poskesdes vs di rumah/lainnya dan karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
142
Gambar 3.12.15 Proporsi kelahiran hidup periode 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut pelayanan pemeriksaan masa nifas, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
143
Gambar 3.12.16 Cakupan pelayanan masa nifas periode 6 jam-3 hari setelah melahirkan periode 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
143
Gambar 3.12.17 Cakupan pelayanan masa nifas periode 6 jam-3 hari setelah melahirkan periode 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
144
Gambar 3.12.18 Proporsi kelahiran pada periode 1 Januari 2010 sd wawancara menurut pelayanan KB pasca salin dan kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
145
Gambar 3.13.1 Kecenderungan berat badan lahir rendah (BBLR) pada balita menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
146
Gambar 3.13.2 Kecenderungan panjang badan lahir anak umur 0-59 bulan menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013*)
148
Gambar 3.13.3 Persentase anak dengan berat badan <2500 gram dan panjang badan lahir <48 cm menurut karakteristik, kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
148
Gambar 3.13.4 Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23 bulan menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas
2013
Gambar 3.13.5 Persentase keluhan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada anak umur 12-23 bulan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
153
Gambar 3.13.6 Persentase KN 1 dan KN lengkap menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
155
Gambar 3.13.7 Persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
160
Gambar 3.13.8 Persentase frekuensi pemantauan pertumbuhan balita dalam 6 bulan terakhir menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
161
Gambar 3.13.9 Persentase anak perempuan umur 0-11 tahun yang pernah disunat menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
162
Gambar 3.13.10 Persentase anak perempuan umur 0 - 11 tahun yang pernah disunat menurut karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
162
Gambar 3.14.1 Prevalensi status gizi BB/U < -2,0 SD menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
166
Gambar 3.14.2 Prevalensi status gizi TB/U < -2,0 SD menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
167
Gambar 3.14.3 Kecenderungan prevalensi status gizi BB/TB < -2,0 SD menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
168
Gambar 3.14.4 Prevalensi pendek anak umur 5–12 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
171
Gambar 3.14.5 Prevalensi kurus (IMT/U) anak umur 5 – 12 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
171
Gambar 3.14.6 Prevalensi pendek remaja umur 13–15 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
172
Gambar 3.14.7 Prevalensi kurus (IMT/U) remaja umur 13 – 15 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
173
Gambar 3.14.8 Prevalensi status gizi gemuk dan sangat gemuk (IMT/U) remaja umur 13 – 15 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
173
Gambar 3.14.9 Prevalensi pendek (TB/U) remaja umur 16–18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
174
Gambar 3.14.10 Prevalensi kurus (IMT/U) remaja umur 16 – 18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
174
Gambar 3.14.11 Prevalensi status gizi gemuk (IMT/U) remaja umur 16–18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas
2013
Gambar 3.14.12 Prevalensi status gizi kurus, BB lebih, obesitas penduduk dewasa (>18 tahun) menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
176
Gambar 3.14.13 Kecenderungan prevalensi obesitas (IMT>25) pada laki-laki dan perempuan umur >18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
177
Gambar 3.14.14 Kecenderungan prevalensi obesitas sentral penduduk umur ≥15 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
177
Gambar 3.14.15 Prevalensi risiko KEK wanita umur 15-49 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
178
Gambar 3.15.1 Prevalensi kebutaan pada responden umur ≥6 tahun tanpa/dengan koreksi optimal menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
180
Gambar 3.15.2 Prevalensi pterygium dan kekeruhan kornea menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
183
Gambar 3.15.3 Prevalensi katarak menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
185
Gambar 3.15.4 Proporsi tiga alasan utama penderita katarak belum menjalani operasi menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
185
Gambar 3.15.5 Prevalensi gangguan pendengaran penduduk umur ≥5 tahun sesuai tes konversasi menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013
187
Gambar 3.15.6 Prevalensi ketulian penduduk umur ≥5 tahun sesuai tes konversasi menurut kabupaten/kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013 (Tanda bintang (*) menyatakan tidak ada data)