• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Dalam dokumen ISBN (Halaman 154-157)

DAFTAR SINGKATAN

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.10 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

3.10.7 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)1 terdiri dari sepuluh indikator yang mencakup perilaku individu dan gambaran rumah tangga. Data PHBS pada tahun 2007 mengacu pada indikator PHBS yang sudah ditetapkan tahun 2004. Pada Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/ketersediaan jaminan pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktivitas fisik, dan penduduk cukup mengonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih. akses jamban sehat. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (≥ 8m2

/ orang), dan rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah. Pada PHBS tahun 2007 untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10;

1Program PHBS adalah upaya untuk memberi pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat.

sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita terdiri dari 8 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah delapan (8). PHBS diklasifikasikan “kurang” apabila mendapatkan nilai kurang dari enam (6) untuk rumah tangga mempunyai balita dan nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa balita. Pada Tahun 2011 telah dibuat indikator PHBS yang baru dan sedikit berbeda dengan indikator PHBS ditetapkan sebelumnya. Indikator PHBS yang ditetapkan pada tahun 2011 oleh Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan mencakup 10 indikator yang meliputi : 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; 2) melakukan penimbangan bayi dan balita; 3) memberikan ASI ekslusif; 4) penggunaan air bersih; 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; 6) memberantas jentik nyamuk; 7) memakai jamban sehat; 8) makan buah dan sayur setiap hari; 9) melakukan aktifitas fisik setiap hari; 10) tidak merokok dalam rumah. Pada PHBS tahun 2013 untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita terdiri dari 7 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah tujuh (7). Penilaian PHBS rumah tangga baik diukur dengan batasan yang sama dengan penilaian rumah tangga PHBS tahun 2007 dimana kriteria rumah tangga dengan PHBS baik adalah rumah tangga yang memenuhi indikator baik sebesar 6 indikator atau lebih untuk rumah tangga yang punya balita dan 5 indikator atau lebih untuk rumah tangga yang tidak mempunyai balita.

Dalam RISKESDAS 2013 indikator yang dapat digunakan untuk PHBS sesuai dengan kriteria PHBS yang ditetapkan oleh Pusat Promkes pada tahun 2011, yaitu mencakup delapan indikator individu (cuci tangan, BAB dengan jamban, konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik, merokok dalam rumah, memberi ASI eksklusif, menimbang balita)dan dua indikator rumah tangga (sumber air bersih dan memberantas jentik nyamuk). Pengertian indikator yang digunakan dalam PHBS RISKESDAS 2013 ini adalah sebagai berikut:

1. Persalinan oleh tenaga kesehatan.

Data ini didapatkan dari data persalinan yang terakhir yang ditolong oleh tenaga kesehatan dari riwayat persalinan dalam tiga tahun terakhir sebelum survey (kurun waktu tahun 2010 sampai tahun 2013)

2. Melakukan penimbangan bayi dan balita.

Indikator ini menggunakan variabel individu usia 0- 59 bulan yang mempunyai riwayat pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir.

3. Memberikan ASI eksklusif.

Indikator ini menggunakan data dari riwayat pernah diberikan ASI eksklusif diantara individu baduta usia 0 – 23 bulan. Pengertian pemberian ASI eksklusif dalam analisa ini adalah bayi usia ≤ 6 bulan yang hanya mendapatkan ASI saja dalam 24 jam terakhir saat wawancara atau individu baduta yang pertama kali diberi minuman atau makanan berumur enam bulan atau lebih.

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

Indikator mencuci tangan dengan benar mencakup mencuci tangan air bersih dan sabun saat sebelum menyiapkan makanan. setiap kali tangan kotor. setelah buang air besar, setelah menggunakan pestisida (bila menggunakan), setelah menceboki bayi dan sebelum menyusui bayi (bila sedang menyusui).

5. Memakai jamban sehat.

Perilaku menggunakan jamban sehat diukur dari perilaku buang besar menggunakan jamban saja.

6. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Indikator ini diukur berdasarkan individu yang biasa melakukan aktifitas fisik berat atau sedang dalam tujuh hari seminggu.

7. Konsumsi buah dan sayur setiap hari.

Perilaku konsumsi buah dan sayur diukur berdasarkan individu yang biasa konsumsi buah dan sayur selama tujuh hari dalam seminggu.

Pengertian tidak merokok di dalam rumah adalah individu yang tidak mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah pada saat ada anggota rumah tangga lainnya serta memperhitungkan juga rumah tangga yang tidak ada anggota rumah tangga yang merokok. 9. Penggunaan air bersih.

Perilaku menggunakan air bersih didapatkan dari data rumah tangga yang menggunakan sumber air bersih dengan kategori baik untuk seluruh keperluan rumah tangga.

10. Memberantas jentik nyamuk.

Rumah tangga dengan perilaku memberantas jentik nyamuk dalam indikator ini adalah rumah tangga yang menguras bak mandi satu kali atau lebih dalam seminggu atau yang tidak menggunakan bak mandi dan tidak mandi di sungai.

Beberapa indikator yang digunakan dalam RISKESDAS 2013 ini berbeda dengan indikator yang digunakan dalam RISKESDAS 2007 sehingga tidak bisa menggambarkan kecenderungan kenaikan atau penurunan proporsi rumah tangga ber-PHBS.

Catatan: PHBS baik adalah ruta yang memenuhi kriteria ≥6indikator untuk rumah tangga dengan balita dan ≥5 indikator untuk rumah tangga tidak punya balita.

Gambar 3.10.8

Proporsirumah tangga yang memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013

Gambar 3.10.7, menunjukkan bahwa persentase rumah tangga di Nusa Tenggara Timur dengan PHBS baik adalah 20,0%, dengan persentase tertinggi pada Kota Kupang (46,2%) dan persentase terendah pada Kabupaten Sumba Tengah (1,4%). Kabupaten Ende merupakan kabupaten yang persentase PHBS baik setara dengan rerata PBHS Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat 12 kabupaten/kota dari 21 kabupaten/kota yang masih memiliki rumah tangga PHBS baik di bawah persentase Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu Kabupaten Nagekeo (17,7%), Alor (17,5%), Lembata (17,4), Sabu Raijua (17,0%), Belu (16,2%), Timor Tengah Selatan (15,0%), Sumba Timur (14,8%), Manggarai (11,9%), Manggarai Timur (8.5%), Sumba Barat (7,3%), Sumba Barat Daya (5,8%) dan Sumba Tengah (1,4%).

Gambar 3.10.8 menyajikan proporsi rumah tangga dengan PHBS baik lebih tinggi di perkotaan (35,9%) dibandingkan di perdesaan (16,0%). Proporsi rumah tangga dengan PHBS baik meningkat dengan semakin tingginya kuintil indeks kepemilikan (terbawah 3,6% dan teratas 36,6%).

Gambar 3.10.9

Proporsi Rumah Tangga Memenuhi Kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menurut Karakteristik, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Riskesdas 2013

Dalam dokumen ISBN (Halaman 154-157)

Dokumen terkait