• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Kebatilan Qaradhaw

Dalam dokumen Membongkar Kedok Al Qaradhawi (Halaman 130-134)

™ Terkontaminasi pemikiran rasionalis di Madrasah Hawaiyah (madrasah yang dibangun atas dasar hawa nafsu) sehingga terkadang menolak hadits-hadits shahih dengan alasan tidak masuk akal, bertentangan dengan Al Qur’ an, dan lain sebagainya. Hal ini bisa dilihat dalam kitab Kaifa Nata’aamal Ma’as Sunnah yang ditulisnya.

™ Tidak merujuk kepada pemahaman Salaf terhadap Al Qur’an bahkan ia memahaminya menurut hawa nafsunya. Tidak menghargai para ulama, tidak mempedulikan pendapat ulama, dan menyelisihi ijma’ (kesepakatan) ulama apabila bertentangan dengan hawa nafsunya.

™ Mengajak umat Islam untuk bermawaddah (berkasih sayang) dengan Yahudi dan Nasrani. Hal ini dituangkannya dalam berbagai kitab, koran, dan majalah.

™ Berupaya mendekatkan kaum Muslimin dengan musuh-musuh mereka (Yahudi dan Nasrani). Hal ini dibuktikan dengan seringnya berpartisipasi dan hadir dalam berbagai muktamar Tauhidul Adyan (penyatuan agama-agama) yang diadakan oleh Yahudi dan Nashara kecuali muktamar di Sudan, ia tidak bisa hadir karena alasan pribadi.

™ Berpendapat bahwa jihad hanya untuk membela diri saja bukan untuk ekspansi ke negeri-negeri kafir.

™ Menghormati tempat ibadah orang-orang kafir.

™ Mengkampanyekan Perdamaian Dunia tanpa letih dan bosan. (Maksudnya kaum Muslimin dibelenggu kebebasannya untuk berjihad dan membela harga dirinya dari penindasan orang-orang kafir dengan dalih perdamaian dunia, pent.).

™ Mempropagandakan positifnya keberagaman agama.

™ Mengadopsi pemikiran-pemikiran yang berasal dari orang-orang kafir dan berusaha memolesnya dengan wajah Islami seperti demokrasi dan Pemilu.

™ Memutuskan suatu perkara sesuai dengan pendapat mayoritas jika terjadi perbedaan pendapat.

™ Memecah-belah kaum Muslimin menjadi bermacam-macam thaifah, firqah, dan hizib serta mengingkari nas-nas yang melarangnya.

™ Berpendapat bahwa orang yang mengkritisi para penakwil dan pengingkar Asma’ wa Shifat Allah adalah lari dari perjuangan Islam, menolong musuh, dan melemahkan barisan Islam.

™ Berusaha untuk mensalafkan Sufi dan mensufikan Salaf serta mencampuradukkan keduanya.

™ Mencela dan merendahkan ulama Islam serta memuji ahli bid’ah dan ahlul ahwa’.

™ Merayakan hari-hari besar bid’ah yang dia sendiri sudah tahu bahwa itu hanya taklid kepada orang-orang Barat.

™ Membolehkan nyanyian dan mendengarkan lagu-lagu yang didendangkan oleh artis laki-laki maupun perempuan. Bahkan terpesona dengan suara Faizah Ahmad dan menyenangi lagunya Fairuz.

™ Menyaksikan film sinetron di televisi dan video.

™ Berpendapat bahwa bioskop adalah sarana hiburan yang penting, halal, dan baik.

™ Membolehkan penjualan beberapa barang yang haram bagi orang yang terasing di negeri kafir.

™ Berpendapat bahwa tidak masalah (boleh-boleh saja) menghadiri acara-acara yang di dalamnya dihidangkan khamr jika itu dilakukan demi maslahat dakwah!!!

™ Menyatakan bolehnya mempergunakan produk yang tercampur dengan daging, minyak, dan lemak babi bila sudah diproses secara kimia sebagaimana ia menghalalkan sembelihan orang kafir selain Ahli Kitab.

sedikit dan buruk.

Mengenai keadaan keluarga Qaradhawi, biarlah dia sendiri yang bercerita. Majalah Sayidatii nomor 678, 11 Maret 1994 memuat wawancara dengannya. Sang wartawan bertanya kepadanya :

“Sehubungan dengan izin yang Anda berikan kepada putri Anda untuk belajar di universitas asing yang ikhtilath (bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan) apakah alasan Anda?”

Qaradhawi menjawab :

Pertama, dia pergi bersama suami dan anaknya dan di sana melahirkan dua orang anak. Kedua, di Dirasah Ulya (magister) tidak ada dampak negatif yang timbul dari ikhtilath di sana karena ia sibuk dengan tugas-tugas, makalah, laboratorium, dan pelajarannya. Ketiga, yang paling penting ikhtilath pada dasarnya tidaklah haram. Karena yang diharamkan adalah khalwat, tabarruj, dan ikhtilath iltimas (bersentuhan) yaitu bersentuhan dan berdekatan. Adapun bila ia seorang murid wanita yang tergabung dalam sejumlah orang tanpa khalwat yang memalukan dalam berpakaian serta menjaga norma-norma Islam, ini tidaklah berbahaya.

Kemudian Qaradhawi ditanya : “Lalu bagaimana dengan hobi anak-anak Anda?” Dia menjawab :

Tidak ada halangan bagi anak-anakku untuk mengembangkan bakatnya. Putraku punya hobi olahraga judo dan telah meraih sabuk hitam. Dia juga hobi berenang dan angkat besi. Aku juga mendukung mereka. Sementara putraku Abdurrahman, dia mempunyai hobi sastra. Dia adalah seorang penyair, pandai membaca syair, serta melantunkan, dan mendendangkannya (Qaradhawi tertawa).

Kemudian sang wartawan bertanya : “Di manakah dia belajar menggubah lagu dan nasyid?” Qaradhawi menjawab :

Ia belajar dari bakat dan sekolah musik. Dia punya banyak hobi.

Lanjutnya : Anakku, Abdurrahman kuliah di Darul Ulum, ia mempunyai teman-teman wanita. Dan mungkin saja diantara teman-temannya telah menjadi kekasih hatinya. Dan Allah mengaruniakan rasa cinta kepada temannya. Semua ini diperbolehkan.

Pembaca yang budiman, inilah yang bisa penulis ringkas dari sosok Qaradhawi. Setiap poin yang disebutkan sudah dibahas dalam bab-bab terdahulu, didukung dengan dalil- dalil dan bukti-bukti yang nyata.

Penutup

Sesungguhnyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjaga din ini dari kebatilan dan kesesatan para ahlul ahwa. Allah telah berfirman :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar- benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr : 9)

Meskipun orang-orang sesat yang menyimpang dari jalan yang lurus dan manhaj yang benar itu berusaha untuk menghancurkan fitrah-fitrah Muslimin dengan bid’ah dan hawa nafsu mereka tapi pasti ada hari di mana kebenaran dan para pengikutnya menang dan memusnahkan kebatilan beserta para pengikutnya. Allah berfirman :

“Adapun buih akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia maka ia tetap di bumi.” (QS. Ar Ra’d : 17)

Dengan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang dilengkapi dengan berbagai dalil, bukti, dan hujjah tentang kesesatan dan penyimpangan Yusuf Al Qaradhawi, itu semua hanyalah setetes kesesatan dari lautan kesesatan Qaradhawi yang bila ditelusuri pastilah akan diterbitkan bantahan yang berjilid-jilid. Akan tetapi penulis merasa ini saja sudah cukup demi menghemat waktu dan agar risalah ini tidak membengkak sehingga menyulitkan kaum Muslimin untuk membelinya dan tidak rajin membacanya kecuali hanya sedikit saja.

Dan penulis tidak membantahnya dalam beberapa alinea dari perkataan Qaradhawi karena sudah jelas dan jauh dari Al Haq.

Kenyataan dan bukti-buktinya sudah penulis ungkap dalam buku ini. Mudah-mudahan cukup memadai dalam menjelaskan hakikat orang ini yang kesesatannya beriringan dengan lajunya malam dan siang yang disalurkan melalui buku buku, ceramah, seminar, koran, majalah, radio, dan safari dakwahnya.

Penulis sangat berharap agar ada sambutan dari para ulama terkemuka zaman ini dengan mengeluarkan fatwa bersama mengenai Yusuf Al Qaradhawi supaya tersingkap bagi umat seberapa kemampuannya dalam memahami din. Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhkan sikap hati-hati dan kewaspadaan umat dari kejahatan pemikiran Qaradhawi. Ini adalah amanah yang diembankan kepada para ulama yang telah mengambil perjanjian untuk menjelaskan perkara agama kepada manusia.

Betapa banyak orang yang suaranya bergema dan masyhur yang tatkala ulama Ahlus Sunnah mengkritiknya ia terjatuh dan tidak bangkit lagi. Contohnya adalah At Thahhan yang kesesatan dan penyimpangannya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Qaradhawi.

Sebelum mengakhiri buku ini, perlu penulis tuangkan di sini bahwa penulis sama sekali tidak mengklaim diri sebagai orang yang memiliki sifat ishmah (bebas dari dosa) dan sempurna. Karena ishmah dan kesempurnaan hanya pada firman Allah dan sabda Rasul- Nya Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Adapun manusia biasa maka ia dihiasi dengan berbagai keterbatasan, kesalahan, dan kelalaian. Menyadari hal itu maka siapa saja yang menemukan kesalahan dan kelalaian dalam buku ini, penulis mohon hendaklah bermurah hati untuk memberi nasihat dan peringatan. Sungguh baik sekali apa yang dikatakan orang :

Ketahuilah bahwa seseorang walaupun telah mencapai umur yang sangat lama, ia akan menemui kematian dalam keadaan lalai akan kewajiban. Apabila engkau menemui suatu kesalahan darinya maka bukalah pintu maaf baginya karena maaf itulah yang seharusnya. Dan tidak mungkin akan seseorang yang melihat dan mencakup hakikat keindahan, inilah dia orang yang dimaafkan.

Kecuali sang kekasih pilihan sang pemberi petunjuk yang keutamaannya tak terbatas walau zaman telah berlalu.

Syubhat Dan Bantahan Terhadap Kaidah Keseimbangan Antara

Dalam dokumen Membongkar Kedok Al Qaradhawi (Halaman 130-134)