PROGRAM STUDI ILMU PERENCANAAN WILAYAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAFTAR PERTANYAAN
1. Dalam penentuan Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Rawa Lebak Kabupaten Hulu Sungai Utara, terdapat 3 aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu : (1) Fisik; (2) Ekonomi; dan (3) Sosial dan Kelembagaan. Menurut Bapak/ Ibu ditinjau dari tingkat kepentingannya jika diurutkan dan dibandingkan ketiga aspek urutannya dengan skala 1-9, berapa perbandingan bobot dari masing-masing kriteria tersebut seharusnya?
Urutan Bobot/Skor (1-9) Kriteria Fisik Ekonomi
2. Dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di rawa lebak, berdasarkan
aspek Fisik terdiri dari tiga kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu : (1) Sumberdaya Alam (SDA); (2) Kawasan Konservasi; dan (3) Sarana dan
Prasarana. Menurut Bapak/ Ibu ditinjau dari tingkat kepentingannya jika diurutkan dan dibandingkan urutannya dengan skala 1-9, berapa perbandingan skor dari masing-masing kriteria tersebut seharusnya?
Urutan Skor (1-9) Kriteria
Sumberdaya Alam Kawasan Konservasi Sarana dan Prasarana
3. Dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di rawa lebak, berdasarkan aspek Ekonomi terdiri dari empat kriteria yaitu: (1) Sumberdaya Manusia (SDM); (2) Modal; (3) Produktivitas dan (4) Pemasaran. Menurut Bapak/ Ibu ditinjau dari tingkat kepentingannya jika diurutkan dan dibandingkan urutannya dengan skala 1-9, berapa perbandingan skor dari masing-masing kriteria tersebut seharusnya?
Urutan Skor (1-9) Kriteria
Sumberdaya Manusia Modal
Produktivitas Pemasaran
4. Dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di rawa lebak, berdasarkan aspek Sosial dan Kelembagaan terdiri dari dua kriteria yaitu: (1) Lembaga Pembina, dan (2) Partisipasi Masyarakat. Menurut Bapak/ Ibu ditinjau dari tingkat kepentingannya jika diurutkan dan dibandingkan urutannya dengan skala 1-9, berapa perbandingan skor dari masing-masing kriteria tersebut seharusnya?
Urutan Skor (1-9) Kriteria
Lembaga Pembina Partisipasi Masyarakat
Lampiran 3 Data Kondisi dan Potensi Perikanan Tangkap pada Desa Sampel
1. Desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik (9 orang responden)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: n. Musim penangkapan o. Puncak musim penangkapan p. Tangkapan terendah q. Alat tangkap yang digunakan
r. Jenis ikan yang tertangkap
s. Ukuran ikan yang tertangkap t. Jumlah tangkapan (kg/hari)
u. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) v. Daerah tangkapan
w. Pemasaran (sendiri/pengumpul) x. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
y. Produk olahan pada saat musim tangkapan
z. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan Juni s.d. Agustus Bulan Juli
Bulan Januari s.d. April
Rengge, tampirai, lukah, lalangit, pangilar, lunta, pancing, rempa Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, lais, baung, saluang Beragam
2-4 kg per hari per orang 7 kali per minggu Rawa dan sungai Dipasarkan sendiri
Rp.6.000,00-Rp.25.000,00
Ikan kering asin
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : c. Musim tanam padi d. Daerah pertanian
: :
Bulan Juli s.d. September Rawa
4. Keadaan Perairan : d. Rawa :
4) Kedalaman pada saat musim hujan 5) Kedalaman pada saat musim
kemarau
6) Pengaruh “air bangai” (hari)
e. Danau :
4) Kedalaman pada saat musim hujan 5) Kedalaman pada saat musim
kemarau
6) Pengaruh “air bangai” (hari)
f. Sungai :
5) Kedalaman pada saat musim hujan 6) Kedalaman pada saat musim
kemarau
7) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
8) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 2-3 m Kering 7-10 hari - - - 6-7 m 2 m Sungai Negara -
5. Perubahan yang terjadi di rawa: g. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
h. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) i. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
j. Luas areal yang memiliki kedalaman
± 2 m pada musim kemarau k. Ada atau tidak tempat hidup ikan
pada saat musim kemarau l. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada Sungai
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, toman
5-10 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
2-4 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 1 (lanjutan)
Desa Hambuku Lima Kecamatan Babirik (9 orang responden)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: a. Musim penangkapan b. Puncak musim penangkapan c. Tangkapan terendah d. Alat tangkap yang digunakan
e. Jenis ikan yang tertangkap
f. Ukuran ikan yang tertangkap g. Jumlah tangkapan (kg/hari)
h. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) i. Daerah tangkapan
j. Pemasaran (sendiri/pengumpul) k. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
l. Produk olahan pada saat musim tangkapan
m. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan April s.d. September Bulan Juli
Bulan Nopember
Rengge, tampirai, lukah, lalangit, lunta, pancing,tamburu
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, baung, biawan Beragam
3-4 kg per hari per orang 6-7 kali per minggu Rawa dan sungai Dipasarkan sendiri
Rp.10.000,00-Rp.25.000,00
Ikan kering asin
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : a. Musim tanam padi b. Daerah pertanian
: :
Bulan Juli s.d. September Rawa lebak
4. Keadaan Perairan : a. Rawa :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
b. Danau :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
c. Sungai :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
4) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 2-2,5 m Kering 7 hari - - - 5-6 m 1 m Sungai Negara -
5. Perubahan yang terjadi di rawa: a. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
b. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) c. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
d. Luas areal yang memiliki kedalaman
± 2 m pada musim kemarau e. Ada atau tidak tempat hidup ikan
pada saat musim kemarau f. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada Sungai
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, toman, pipih
5-10 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
1-5 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 1 (lanjutan)
Desa Pararain Kecamatan Danau Panggang (8 orang)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: a. Musim penangkapan b. Puncak musim penangkapan c. Tangkapan terendah d. Alat tangkap yang digunakan
e. Jenis ikan yang tertangkap
f. Ukuran ikan yang tertangkap g. Jumlah tangkapan (kg/hari)
h. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) i. Daerah tangkapan
j. Pemasaran (sendiri/pengumpul) k. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
l. Produk olahan pada saat musim tangkapan
m. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan Januari s.d. September Bulan Agustus
Bulan Oktober s.d. Nopember Rengge, tampirai, lukah, lalangit, anco, hampang, tamburu
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, baung, biawan, udang Beragam
1-5 kg/ hari per orang (tidak musim) 30-50 kg/hari per orang (musim) 6-7 kali per minggu
Rawa dan sungai pengumpul
Rp.6.000,00-Rp.25.000,00
-
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : a. Musim tanam padi b. Daerah pertanian
: :
Bulan Mei s.d. Agustus Rawa lebak
4. Keadaan Perairan : a. Rawa :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
b. Danau :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
c. Sungai :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
4) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 2,5 m Kering 1 bulan - - - 5-6 m 2 m - 1 bulan
5. Perubahan yang terjadi di rawa: a. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
b. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) c. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
d. Luas areal yang memiliki kedalaman ± 2 m pada musim kemarau e. Ada atau tidak tempat hidup ikan
pada saat musim kemarau f. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada Sungai
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, jelawat, toman, pipih, sanggang 20-30 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
10-15 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 1 (lanjutan)
Desa Pal Batu Kecamatan Paminggir (8 orang responden)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: a. Musim penangkapan b. Puncak musim penangkapan c. Tangkapan terendah d. Alat tangkap yang digunakan
e. Jenis ikan yang tertangkap
f. Ukuran ikan yang tertangkap g. Jumlah tangkapan (kg/hari)
h. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) i. Daerah tangkapan
j. Pemasaran (sendiri/pengumpul) k. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
l. Produk olahan pada saat musim tangkapan
m. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan April s.d. Juli Bulan Juni s.d. Juli
Bulan Desember s.d. Pebruari Rengge, tampirai, lukah, lalangit, hampang, tamburu, pangilar Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, baung, biawan, lais Beragam
5-10 kg/ hari per orang (tidak musim) 7 kali per minggu
Rawa dan sungai pengumpul
Rp.5.000,00-Rp.15.000,00
-
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : a. Musim tanam padi b. Daerah pertanian : : - - 4. Keadaan Perairan : a. Rawa :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
b. Danau :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
c. Sungai :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
4) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 2 m Kering 1 bulan - - - 5 m 2 m Awang Utar 1 bulan
5. Perubahan yang terjadi di rawa: a. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
b. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) c. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
d. Luas areal yang memiliki kedalaman
± 2 m pada musim kemarau e. Ada atau tidak tempat hidup ikan
pada saat musim kemarau f. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada Sungai
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Karandang, kihung, betok, kalui, jelawat, toman, pipih, sanggang 10-20 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
5-15 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 1 (lanjutan)
Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan (8 orang responden)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: a. Musim penangkapan b. Puncak musim penangkapan c. Tangkapan terendah d. Alat tangkap yang digunakan
e. Jenis ikan yang tertangkap
f. Ukuran ikan yang tertangkap g. Jumlah tangkapan (kg/hari)
h. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) i. Daerah tangkapan
j. Pemasaran (sendiri/pengumpul) k. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
l. Produk olahan pada saat musim tangkapan
m. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan Januari s.d. Agustus Bulan Juli
Bulan Oktober s.d. Nopember Rengge, tampirai, lukah, lalangit, rawai
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, baung, biawan Beragam
2-6 kg/ hari per orang (tidak musim) 6-7 kali per minggu
Rawa
Dipasarkan sendiri
Rp.6.000,00-Rp.15.000,00
-
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : a. Musim tanam padi b. Daerah pertanian
: :
Bulan Juli s.d. September Rawa lebak
4. Keadaan Perairan : a. Rawa :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
b. Danau :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
c. Sungai :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
4) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 3-5 m 1 m 15 hari - - - - - - -
5. Perubahan yang terjadi di rawa: a. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
b. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) c. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
d. Luas areal yang memiliki kedalaman
± 2 m pada musim kemarau e. Ada /tidak tempat hidup ikan pada saat
musim kemarau f. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada rawa
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, jelawat, toman, pipih, sanggang 5-10 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
2-5 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 1 (lanjutan)
Desa Kayakah Kecamatan Amuntai Selatan (8 orang responden)
1. Kegiatan Perikanan yang dilakukan: a. Musim penangkapan b. Puncak musim penangkapan c. Tangkapan terendah d. Alat tangkap yang digunakan
e. Jenis ikan yang tertangkap
f. Ukuran ikan yang tertangkap g. Jumlah tangkapan (kg/hari)
h. Frekuensi penangkapan (kali/minggu) i. Daerah tangkapan
j. Pemasaran (sendiri/pengumpul) k. Harga ikan di produsen (ikan yang
tertangkap)
l. Produk olahan pada saat musim tangkapan
m. Produksi masing-masing jenis olahan : : : : : : : : : : : : :
Bulan Januari s.d. Agustus Bulan Juli
Bulan Oktober
Rengge, tampirai, lukah, lalangit, anco, hampang, tamburu, lunta Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa, baung, pipih, udang Beragam
1-5 kg/ hari per orang (tidak musim) 6-7 kali per minggu
Rawa dan sungai Dipasarkan sendiri
Rp.6.000,00-Rp.35.000,00
-
-
2. Cara penangkapan yang berkembang di masyarakat
: Tradisional
3. Kegiatan Pertanian : a. Musim tanam padi b. Daerah pertanian
: :
Bulan agustus s.d. Oktober Rawa lebak
4. Keadaan Perairan : a. Rawa :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
b. Danau :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Pengaruh “air bangai” (hari)
c. Sungai :
1) Kedalaman pada saat musim hujan 2) Kedalaman pada saat musim
kemarau
3) Nama sungai untuk kegiatan penangkapan di musim kemarau
4) Pengaruh “air bangai” (hari)
: : : : : : : : : : 2-2,5 m Kering 5-7 hari - - - 8-10 m 4 m Teluk Maut -
5. Perubahan yang terjadi di rawa: a. Air (rasa, bau, warna, kekeruhan,
kedalaman)
b. Daerah penangkapan
(berkurang/tetap/bertambah) c. Daerah pemukiman
(berkurang/tetap/bertambah)
d. Luas areal yang memiliki kedalaman
± 2 m pada musim kemarau e. Ada /tidak tempat hidup ikan pada saat
musim kemarau f. Bila ada, di daerah mana
(rawa/sungai/danau) dan luas area : : : : : : Bau Berkurang Bertambah - Ada Sungai
6. Perbandingan kondisi perikanan a. Keadaan dulu
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap b. Keadaan sekarang
1) Jenis -jenis ikan yang tertangkap
2) Jumlah produksi
3) Ukuran ikan yang tertangkap
: : : : : :
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, jelawat, toman, pipih, sanggang 3-8 kg per hari per orang Besar
Puyau, sepat Siam, betok, gabus, sepat rawa
1-3 kg per hari per orang Lebih kecil
Lampiran 4 Perhitungan Bobot dalam Analisis AHP
1. Aspek dalam penentuan pengembangan potensi perikanan tangkap rawa Rataan geometrik
Kriteria Fisik Ekonomi Sosial dan Kelembagaan
Fisik 1 1,243 1,233 Ekonomi 0,804 1 0,992 Sosial dan Kelembagaan 0,811 1,008 1
Kriteria Fisik Ekonomi Sosial dan Kelembagaan Bobot Fisik 0,382 0,382 0,382 0,382 1,147152 3 Ekonomi 0,308 0,308 0,308 0,308 0,922681 3 Sosial dan Kelembagaan 0,310 0,310 0,310 0,310 0,930167 3 3 0
2. Kriteria dalam aspek fisik Rataan geometrik
Kriteria SDA Konservasi Sapras
SDA 1 1,403 1,343
Konservasi 0,713 1 0,957
Sapras 0,745 1,045 1
Kriteria SDA Konservasi Sapras Skor
SDA 0,407 0,407 0,407 0,407 1,220808 3
Konservasi 0,290 0,290 0,290 0,290 0,870009 3 Sapras 0,303 0,303 0,303 0,303 0,909183 3 3 0
3. Kriteria dalam aspek ekonomi Rataan geometrik
Kriteria SDM Modal Produktivitas Pemasaran
SDM 1 1,057 1,126 1,340
Modal 0,946 1 1,065 1,268
Produktivitas 0,888 0,939 1 1,190
Kriteria SDM Modal Produktivitas Pemasaran Skor SDM 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 1,117337 4 Modal 0,264 0,264 0,264 0,264 0,264 1,056893 4 Produktivitas 0,248 0,248 0,248 0,248 0,248 0,992245 4 Pemasaran 0,208 0,208 0,208 0,208 0,208 0,833526 4 4 0
4. Kriteria dalam aspek sosial dan kelembagaan Rataan geometrik
Kriteria Lembaga pembina Partisipasi masyarakat
Lembaga Pembina 1 0,894 Partisipasi masyarakat 1,118 1 Kriteria Lembaga pembina Partisipasi masyarakat Bobot Lembaga Pembina 0,472 0,472 0,472 0,944163 2 Partisipasi masyarakat 0,528 0,528 0,528 1,055837 2 2 0
5. Perhitungan bobot kriteria pada tiap aspek
Aspek fisik Aspek ekonomi Aspek sosial kelembagaan Kriteria Bobot Kriteria Bobot Kriteria Bobot
SDA 0,156 SDM 0,086 Lembaga
Pembina
0,146
Konservasi 0,111 Modal 0,081 Partisipasi masyarakat
0,164
Sapras 0,116 Produktivitas 0,076 Pemasaran 0,064