• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TATA KELOLA PARIWISATA DI TNB

DAFTAR PUSTAKA

Abbas R. 2005. Mekanisme perencanaan partisipasi stakeholder Taman Nasional Gunung Rinjani. [disertasi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor.

[ASITA] Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia. 2011. Anggaran Dasar Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA). Musyawarah Nasional Khusus ASITA ke 10. Surakarta. [Internet]. [Diunduh 2015 Januari 28]. Tersedia pada http://www.asitabali.org/ anggaran_dasar.htm.

[BPSPB] Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2013. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali. [Internet] . [Dunduh 2015 Agustus 13]. Tersedia pada http://bali.bps.go.id/brs/pdrb/brs_pdrb_02_2013.pdf.

[BTNB] Balai TN Bunaken. 2007. Rencana Teknis Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Bunaken. Sulawesi Utara.

[BTNB] Balai TN Bunaken. 2010a. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Bunaken Periode Tahun 1996 – 2021 (Review) Provinsi Sulawesi Utara. Manado (ID).

[BTNB] Balai TN Bunaken. 2010b. Laporan Inventarisasi Kegiatan Pengusahaan Pariwisata Alam. Manado (ID).

[BTNB] Balai TN Bunaken. 2012. Laporan Inventarisasi Kepemilikan Lahan di Pulau Bunaken. Manado.

Budiharsono S. 2007. Manual Penentuan Status dan Faktor Pengungkit PEL. Direktorat Perekonomian Daerah, Bappenas. Jakarta.

Bungin B. 2010.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Dewi IN, Rizal AHB, Kusumedi P. 2010. Studi of the Implementation of Protection Forest Management Rules : Case Study in Pangkep and Maros Regencies, South Sulawesi Province. Jurnal Analisis Kebijakan

Kehutanan, 7(3), 195−209.

[DJPDP] Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata. 2012. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata 2012- 2014, SK Dirjen PDP No. 23/Kep/DPDP/IX/2012. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

[DKKBHL] Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung. 2012. Informasi Taman Nasional Laut. Kementerian Kehutanan, Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. PolaGrade. Jakarta.

Dominggus, Merril R, Arsyad I. 2001. Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken. Sebuah Proses Membangun dan Memperkuat Pemangku Kepentingan terhadap Pelestarian Taman Nasional Bunaken. NRM EPIQ Program’s Protected Area & Forest Management Team. Jakarta.

100

[DPKKM] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado. (2013). Laporan Tahunan SKPD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado T.A. 2013. Manado (ID).

[DPWMKKIE) Direktorat Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even, 2012. Kebijakan Kepariwisataan Indonesia. Lokakarya Optimasi Program Studi Pascasarjana Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan. Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

[DWPPAPKH] Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan hutan. 2014. Data dan informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 2013. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Dunn WN. 2000. Pengantar analisis kebijakan Publik, Edisi Kedua. Terjemahan. Yogyakarta.Gajah Mada University Press.

Dye T.R. 1995. Undestanding public policy. New Jersey (US). Prentice Hall Fauzy A, Anna S. 2005. Pemodelan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk

analisis kebijakan. Jakarta (ID). Gramedia Pustaka Utama.

Fletcher A, Guthrie J, Steane P, Roos G, Pike S. 2003. Mapping stakeholder perception for a third sector organization. Journal of Intellectual Capital

4(4):505-527.

[FMPTNB] Forum Masyarakat Peduli Taman Nasional Bunaken. 2011. Peraturan Dasar Forum Masyarakat Peduli Taman Nasional Bunaken. Tiwoho-Wori. Gawi JM. 2013. Implikasi otonomi khusus dan globalisasi pada pangelolaan

hutan berkelanjutan (Kajian proses kebijakan di Propisi Aceh) [disertasi]. Jakarta [ID]. Universitas Indonesia.

Grayson TE. 2002. Needs assessment. a mini workshop on needs assessment. Februari 8th, 2002. Illinois: Champaign.

Groenendijk L. 2003. Planning and Management Tools. Published by: The International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation (ITC). Enschede Netherland.

Gunn C.A. 1994. Tourism Planning : Basics, Concepts and Cases. Washington DC (US). Taylor & Francis.

Hall C.M. 2011. A Typology of governance and its implications for tourism policy analysis. Tourism governance, critical perspectives on governance and sustanaibility, edited by Bill Bramwel and Bernard Lane. Journal of

Sustainable Tourism. Vol. 19, Nos. 4–5, May–June 2011, 437–457.

Routledge, Taylor & Francie Group. London and Newyork.

Herawati T, Widjayanto N, Saharuddin, Eriyatno. 2010. Analisis respon pemangku kepentingan di daerah terhadap kebijakan hutan tanaman rakyat. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 7 (1):13-25.

Hoogerwerf. 1983. Ilmu Pemerintahan. Surabaya (ID): Erlangga.

Howlett M. & Ramesh M. 2003. Studying public policy: Policy cycles and policy

subsystems. Oxford University Press.

[HPWLB] Himpunan Pengelola Wisata Lokal Bunaken. 2001. Keputusan rapat musyawarah pelaku usaha pariwisata lokal dan pribumi Kelurahan Bunaken tentang perumusan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga himpunan pengelola wisata lokal Bunaken. Bunaken.

101 Irawan P. 2006. Penelitian Kulitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Kartodihardjo H. 2006. Kebijakan pengelolaan Hutan: Perumusan Kebijakan dan Implementasinya. Bahan Pelatihan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah. Topik: Desentralisasi Sumberdaya Hutan. KLH:

Kartodihardjo H. 2012. Kepemerintahan dan Kebijakan Kehutanan: Soal Diskursus dan Reduksi Ilmu Pengetahuan. Di dalam: Kartodihardjo H (Ed), Kembali ke Jalan Lurus, Kritik Penggunaan Ilmu dan Praktek Kehutanan Indonesia. Bogor: Forci Development.

Kasper W dan Streit ME. 1999. Institutional Economics, Social Order and

Public Policy. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.

Kosmaryandi N, Basuni S, Prasetyo LB, Adiwibowo S. 2012. New Idea for national Park Zoning System :a Synthesis between Biodiversity Conservation and Customary Community’s Tradition. Jurnal Managemen

Hutan Tropis, Vol. XVIII, (2): 78-85, Agustus 2012 EISSN: 2089-2063

DOI: 10.7226/jtfm. 1 8.2.78.

Kusumedi P, Rizal A. 2010. Analisis stakeholder dan kebijakan pembangunan KPH model Maros di Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis

Kebijakan Kehutanan 7(3):179-193.

Li TM. 2001. Masyarakat adat, difference and the limits of recognition. Indonesia’s forest zone. Modern Asian Studies 35 (3):645-676. DOI : 10.1017/S0026749X01003067.

Lockwood M. 2010. Good governance for terrestrial protected areas: A framework, principles and performance outcomes. Journal of

Environmental Management 9I (2010) 754-766. Elsevier Ltd.

Maguire B, Potss J, Fletcher S. 2012. The role of stakeholders in the marine planning process-stakeholder analysis within the Solent, United Kingdom. Marine Policy 36 : 246-257. DOI : 10.1016/j.marpol. 2011.05.0I2.

Mazmanian DA dan Sabatier PA. 1983. Implementation and Public Policy. Polo Alto: Scott, Foresman Company.

Morrison A.M., Bruen S.M. dan Anderson D.J. 1998. Convention and visitor bureaus in the USA: A profile of bureaus, bureau executives, and budgets,

Journal of Travel and Tourism Marketing, Vol. 7(1), hal. 1-19.

Muhamadiyah MA. 2014. Analisis Kelembagaan Pemanfaatan Komersial Kupu- Kupu di Daerah Penyangga Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. [Disertasi]. IPB. Bogor. Muntasib EKSH. 2009. Tata Kelola Pariwisata Alam di Indonesia. Dalam

Seminar Kebijakan, Tantangan dan Peluang Pariwisata Alam di

Indonesia. Asosiasi Pariwisata Alam Indonesia (APAI). Gedung Manggala

Wanabakti. Jakarta (ID).

Muntasib EKSH. 2014. Mechanism of stakeholders relationship in nature tourism management in Indonesia. TEAM Journal of Hospitality and Tourism, 11(1), 81 - 92.

[NSWA] North Sulawesi Watersport Association. 2014. About the NSWA. [Internet]. [Diunduh 2014 September 14]. Tersedia pada http://www.divenorthsulawesi. com/nswa.html.

102

North CD. 1990. Institutions, Institutional Change and Economic Performance.

Cambridge (GB). Cambridge University Press.

Ostrom E. 2005. Understanding Institutional Diversity. Princeton and Oxford: Princeton University Press.

Ostrom E. 2011. Background on the Institutional Analysis and Development Framework. Journal of The Policy Studies 39 (1):7-27.

[PHRI] Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. 2010. Anggaran Dasar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Munas PHRI XV. [Internet]. [Diunduh 2015 Januari 28]. Tersedia pada http:// www.phrionline.com

Picher TJ, Preikshot D. 2001 . RAPFISH: A rapid appraisal technique to evaluate the sustainability status of fisheries. Fisherles Research 49 (2001) 255+270. Elsevier.

Pierre J., & Peters B.G. 2000. Governance, politics and the.state. New York (USA): St. Martin’s Press.

Pratiwi S. 2008. Model Pengembangan Institusi Ekowisata Untuk Menyelesaikan Konflik di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. [Disertasi]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor.

Reed M.S., Graves A., Dandy N., Posthumus H., Hubacek K., Morris J., Prell C., Quinn C.H., Stringer L.C. 2009. Who’s in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of

Environmental Management XXX (2009) 1–17. Elsevier Ltd.

Rhodes R.A.W. 1997. Understanding governance: Policy networks, governance, reflexivity and accountability. Buckingham (GB). Open University Press. Roslinda E, Darusman D, Suharjito D, Nurohmat DR. 2012. Analisis Pemangku

Kepentingan dalam Pengelolaan Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Managemen Hutan

Tropis, Vol. XVIII, (2): 78-85, Agustus 2012 EISSN: 2089-2063 DOI:

10.7226/jtfm. 1 8.2.78.

Rouda R.H., Kusy JR M.E. 1995. Development of Human Resources Part 2: Needs Assessment-the first step. Tappi Journal, Volume 78 (6): 255-257. Saunders J. dan Reeve R. 2010. Monitoring Governance for Implementation of

REDD+. London (GB). Chatham House.

[SBKSDA] Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam. 1997. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bunaken, Buku 1. SBKSDA Sulawesi Utara, Kanwil Dep. Kehutanan Sulawesi Utara. Manado.

Sembiring E, Basuni S, Soekmadi R. 2010. Resolusi Konflik Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Kabupaten Teluk Wondama. Jurnal

Manajemen Hutan Tropis (JMHT) Vol. XVI, (2): 84-91, Agustus 2010.

Situmorang AW, Nababan A, Kartodihardjo H, Khatarina J, Santosa MA, Safitri M, Soeprihanto P, Effendi S, Sunaryo. 2013. Indeks Tata Kelola Hutan,

Lahan, REDD+ 2012 di Indonesia. UNDP, UN-REDD Program. UNDP

Indonesia.

Soedjadi FX. 1990. O & M (Organization and Methods) Penunjang berhasilnya proses manajemen. Jakarta (ID). CV Haji Masagung.

103 Thompson R. 2011. Stakeholder analysis, winning support for your projects.

[Internet]. [Dunduh 2015 Maret 15]. Tersedia pada http://www.mindtools.com/pages/article/newPPM_07.htm.

[UNDP] United Nation Development Program. 1997. Governance for sustainable human development. A UNDP policy document. United Nations Development Programme.

Uphoff N. 1986. Local Institutional Development : An Analytical Sourcebook

With Cases. USA: Kumarian Press.

Wakka A.K. 2014. Analisis stakeholders pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 3 No.1, April 2014 : 47 – 55.

[WTO] World Tourism Organization. 2004. Survey of Destination Management Organisation: report". www.unwto.org .

Wulan Y.C., Y. Yasmi, C. Purba C, E. Wollenberg. 2004. Analisa konflik sektor kehutanan di Indonesia 1997 – 2003. Bogor: Center for International Yee A.S. 2004. Cross-national concepts in supranational governance: State-

society relations and EU-policy making. Governance An International

104

Lampiran 1.

Dokumen terkait