• Tidak ada hasil yang ditemukan

Achmadi SS. 1990. Diktat Kimia Kayu. Bogor: Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor.

Adiriono T. 2009. Pengukuran Kandungan Karbon (Carbon Stock) dengan Metode Karbonasi pada Hutan Tanaman Jenis Acacia crassicarpa [tesis]. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Anonim. 1993. Stastistik Kehutanan Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan. [ASTM] American Society For Testing Material. 1990a. ASTM D 2866-94.

Standard Test Method for Total Ash Content of Actived Carbon. Philadelphia.

[ASTM] American Society For Testing Material. 1990b. ASTM D 5832-98.

Standard Test Method for Volatile Matter Content of Activated Carbon. Philadelphia.

Brown HP, Panshin AJ, dan Forsaith CC. 1952. Textbook of Wood Technology. Vol. II. New York: McGraw-Hill.

Dewi M. 2011. Model Persamaan Alometrik Masa Karbon Akar dan Root to Shoot Ratio Biomassa dan Massa karbon Pohon Mangium (Acacia mangium Wild) di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III, Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Dumanauw JF. 2001. Mengenal Kayu. Cet ke-11. Yogyakarta: Kanisius 120 hal. Elias. 2010. Inovasi Metodologi dan Estimasi Cadangan Karbon dalam Hutan

dalam Rangka Program Reduced Emissions from Deforestation and Degradation (REDD) Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Elias dan Wistara NJ. 2009. Metode Estimasi Massa Karbon Pohon Jeunjing (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) di Hutan Rakyat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XV (2) : 75-82.

Firmanti A, Dirgantara, dan Aini. 2000. Penurunan Nilai Karakteristik Kayu-kayu Cepat Tumbuh. Kumpulan Abstrak Seminar Nasional III Mapeki. Jatinangor, 22-23 Agustus 2000. pp. 11.

Forest Product Laboratory. 1987. Wood Handbook: Wood as an engineering material. Agric. Handbook 72. Washington DC. U.S. Department.

Green DW, Winandy JE, and Kretschmann DE. 1999. Mechanical Properties Wood. Dalam Wood Handbook Wood as and Engineering Material. USDA: Madison.

34

Hadjib N, Muslich M, Sumarni G. 2006. Sifat Fisis dan Mekanis Kayu Jati Super dan Jati Lokal dari Beberapa Daerah Penanaman. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24(4):359-369. Bogor: Pusat Litbang Hasil Hutan.

Haygreen JG, Bowyer JL. 1982. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar. Hadikusumo SA, penerjemah; Prawirohatmojo S, editor. Yogyakarta: Gadjah Mada.

Hilmi S. 2003. Model Pendugaan Karbon pada Pohon Kelompok Rhizophora spp. dan Bruguiera spp. dalam Tegakan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Indragir Hilir, Riau). [disertasi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaosa-ard A. 1977. Tectona grandis Linn f. Its Natural Distribution and Related Factors. Royal Forest Departemen, Bangkok, Thailand

[KPH] Kesatuan Pemangkuan Hutan Balapulang. 2011a. Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) (High Conservation Value Forest- HCVF) KPH Balapulang. Tegal: Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Balapulang

[KPH] Kesatuan Pemangkuan Hutan Balapulang. 2011b. Dampak Pengelolaan dan Pemantauaan Lingkungan (DPPL). Tegal: Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah KPH Balapulang.

Kwatrina RT, Sugiarti, dan Sukmana. 2005. The Biomass and Carbon Prediction of Eucalyptus grandis at PT. Toba Pulp Lestari, Aek Nauli, North Sumatera. Journal of Forest and Nature Conservation Research. 2 (5) : 507-517.

Langi YAR. 2007. Model Penduga Biomassa dan Karbon Pada Tegakan Hutan Rakyat Cempaka (Elmerrillia Ovalis) dan Wasian (Elmerrrillia Celebica) di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Ludang Y and Jaya HP. 2007. Biomass and Carbon Content in Tropical Forest of Central Kalimantan. Journal of Applied Sciences in Environmental Sanitation 2 (1) : 7-12.

Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, dan Prawira SA. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid 1. Bogor: Balai Penelitian dan Penelitian Pertanian.

Martawijaya A, Kartasujana I, Madang YI, Prawira SA, Kadir K. 1989. Atlas Kayu Indonesia Jilid 2. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Mulyana D dan Asmarahman C. 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. Jakarta: Agro Media Pustaka.

35

Na’iem M. 2002. Pentingnya Penggunaan Benih Unggul Dalam Pembuatan Tanaman Jati dan Standarisasi Mutu Bibit Secara Nasional. Makalah dalam Diskusi Penyediaan Bibit Unggul Jati tanggal 9 Agustus 2002. Yogyakarta: Pusat Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Panshin AJ and Carl de Zeeuw. 1970. Textbook of Wood Technology. Vol.1. New York: Mcgraw Hill Book Co.

Sadiyo S. 1989. Pengaruh Kombinasi Jenis kayu dan Jenis Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Panel Diagonal Lambung Kapal [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Simpson AJ and Carl de Zeeuw. 1964. Textbook of Wood Technology. 4th ed. New York: McGraw-Hill.

Soenardi. 1976. Sifat-sifat Kimia Kayu. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Tewari DN. 1992. Sebuah monografi pada jati (Tectonia grandis Linn.f.) Distributor Buku. Internasional.

Tobing TL. 1976. Kayu sebagai Bahan Bangunan. Bogor: Proyek Penterjemah Literatur Kehutanan. Fakultas Kehutanan. IPB.

Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood Structure, Properties, Utilizatin. Van Nostrand Reinhold New York.

Walker JCF. 1993. Water and Wood. Dalam Primary Wood Processing. London: Chapman and Hall.

Widhiastuti R dan Aththorick. 2006. Diktat Ekologi Tumbuhan. Medan: Departemen Biologi FMIPA USU.

ANALISIS HUBUNGAN KADAR KARBON DENGAN BERAT

JENIS KAYU JATI (Tectona grandis L. f.)

DWI LISTYARINI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

ANALISIS HUBUNGAN KADAR KARBON DENGAN BERAT

JENIS KAYU JATI (Tectona grandis L. f.)

DWI LISTYARINI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

RINGKASAN

DWI LISTYARINI. E14080033. Analisis Hubungan Kadar Karbon dengan Berat Jenis Kayu Jati (Tectona grandis L. f.). Dibimbing oleh ELIAS.

Salah satu isu lingkungan yang terkait dengan hutan adalah terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming) yang disebabkan oleh naiknya kadar gas rumah kaca (GRK) terutama karbon dioksida (CO2). Hutan berfungsi menyerap karbon dioksida pada saat proses fotosintesis sehingga semakin sedikit hutan, semakin sedikit pula karbon dioksida yang diserap dan semakin banyak pula karbon dioksida yang menebalkan selimut GRK di atmosfer. Untuk mengurangi dampak efek rumah kaca dilakukan pelestarian alam seperti penanaman hutan kembali atau reboisasi.

Kayu jati (Tectona grandis L. f.) termasuk golongan kayu keras (hardwood). Jati memiliki kemampuan dalam menahan lapisan atas tanah, mencegah erosi, menyerap CO2 dari udara, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di areal KPH Balapulang Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar karbon dengan berat jenis kayu Jati (Tectona grandis L. f.). Pemilihan pohon sampel dilakukan berdasarkan kelas umur dengan kriteria pemilihan pohon sebagai berikut (1) sebaran diameter pohon jati pada setiap kelas umur, (2) pohon sampel harus sehat dan bentuk pohonnya normal, dan (3) pohon sampel harus mewakili kondisi rata-rata pohon Jati pada kelas umur yang bersangkutan. Uji laboratorium dilakukan untuk menentukan berat jenis dan kadar karbon pada setiap bagian pohon. Persamaan yang diperoleh berdasarkan hasil regresi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan kadar karbon dengan berat jenis pada kayu Jati (Tectona grandis L. f.).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara nyata nilai kadar karbon dan berat jenis pada setiap bagian-bagian pohon. Berat jenis terbesar pada bagian akar dan kadar karbon terbesar terdapat pada bagian batang. Persamaan hubungan yang erat antara kadar karbon dengan berat jenis dinyatakan melalui persamaan = 112,20 10,41 2−0,09.

SUMMARY

DWI LISTYARINI. E14080033. Analysis of Relationship between Carbon Content with Teak Wood Density (Tectona grandis L. f.). Under supervision of ELIAS.

One of the environmental issues associated with forest is climate changing due to global warming caused by rising of greenhouse gases, such as carbon dioxide (CO2). Forests absorb carbon dioxide during the process of photosynthesis. The less number of forest caused less carbon dioxide absorbed and more carbon dioxide can thicken the blanket of greenhouse gases in atmosphere. Reforestation and afforestation were done in order to reduce the green house effect.

Teak (Tectona grandis L. f.) belonged the kind of hardwood. Teak also has ability to hold the top soil, prevent the erosion, absorb CO2 from the air and it has a high economic value. The research was conducted at the KPH Balapulang Perhutani Unit I Central Java. The purpose of this study was to determine the relationship between levels of carbon with density found in teak (Tectona grandis

L. f.). The sample of trees is selected based on class of age, namely (1) the diameter distribution it’s age classes, (2) the sample of tree must be healthy and the form are normal, and (3) sample of trees should represent average conditions of Teak trees in age classes concerned. Laboratory test was conducted to determine the specific weight and carbon content on any part of the tree. The equation which is obtained based on the regression results are used to determine the closeness relationship between the carbon content and the density of the wood teak (Tectona grandis L. f.).

The results showed that there was a significant difference in the value of the carbon content and density in each part of the tree. The greatest density has found in the roots and the largest carbon content has presented in the trunk. The closeness equation between carbon content and wood density formulated in

= 112,20 10,41 2−0,09.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Kadar Karbon dengan Berat Jenis Kayu Jati (Tectona grandis L. f.) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Februari 2013

Dwi Listyarini E14080033

Dokumen terkait