• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdurachman A, A Dariah, A Mulyani. 2008. Strategi dan Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Mendukung Pengadaan Pangan Nasional. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Adiningsih dan Sudjadi. 1993. Peranan Sistem Bertanam Lorong (alleycropping) dalam Meningkatkan Kesuburan Tanah pada Lahan Kering Masam.

Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat.Puslit Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian.

Akbar A. 2009. Kelas Kemampuan Lahan (Land Capability). Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Makassar.

AmarAL. 2008. Komposisi Botanis Tumbuhan Monerna dan Daya Tampung Pengembalaan Umum di Kelurahan Kawatuna, Lembah Palu Sulawesi Tengah dalam Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Sapi Potong untuk Mendukung Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi 2008 – 2010. Kerjasama Universitas Tadulako Sub Dinas Peternakan, Distanbunak, Sulteng.

Arsyad. 2010. Konservasi Tanah dan Air. UPT Produksi Media Informasi Lembaga Sumberdaya, IPB. Bogor Press.

Arsyad AH. 2012. Analisis Potensi Daya Dukung Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Pohuwato. Laporan Penelitian Dana PNBP Tahun Anggaran 2012. Jurusan Peternakan Fakultas Ilmu Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

AshariF, E Juarini, Sumanto, B Wibowo, Suratman. 1995. Pedoman Analisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. Balai Penelitian Ternak dan Direktorat Bina Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. Jakarta.

Ashariet al. 1996. Analisis Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan I. Pengantar Pemahaman. Balai Penelitian Ternak, Ciawi.

Bogor.

Atmiyati. 2006. Daya Dukung Hijauan Pakan Terhadap Pengembangan Ternak di Kabupaten Sambas. Temu Teknis Tenaga Fungsional Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Bahar S, U Abduh, Rakhmat. 1997. Penyisipan Legume Sentro (Centrosema pubescens Benth) Untuk Meningkatkan Produktivitas Padang Penggembalaan Alam. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa. Ujung Pandang.

Bogidarmanti R, Nina M, Hani S, Nuroniah. A Syaffari K. 2006. Pemilihan Jenis Pohon Potensial Untuk Konservasi Lahan Terdegradasi. Bogor.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 2012. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya.

BPS Kabupaten Samosir. 2013. Statistik Daerah Kabupaten 2013. Katalog : 1101002.12.17. ISSN : 2301-9492.

BPS Kabupaten Samosir. 2015. Samosir Dalam Angka 2015. Katalog : 1102001.12.17. ISSN : 2301-976X.

BPS Kabupaten Samosir. 2017. Kabupaten Samosir Dalam Angka 2017.Katalog : 1102001.1217. ISSN : 2301-976X.

Dekayanti. 2008. Analisis Potensi Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kota Tangerang. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. 2014. Pedoman Teknis Perluasan Areal Peternakan.

Kementerian Pertanian.

Dixon RK, JK Winjun, KJ Andrasko, JJ Lee, PE Schreeder. 1994. Integrated Landuse System: Assesment of Promising Agroforest and Alternative Landuse Practises to Enhance Carbon Conservation and Sequestration.

Climatic Change 27: 71-92.

Dhalika T, Mansyur, HK Mustafa, HSupratman. 2006. Imbangan Rumput Afrika (Cynodon plectostachyus) dan Leguminosa Sentro (Centrosema pubescans) dalam Sistem Pastura Campuran terhadap Produksi dan Kualitas Hijauan. (Proportion of African Star Grass and Sentro in Mix Pasture System on Production and Quality of Forages). Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Ternak, 6 (2) : 163 – 168.

FAO. 1977. A Framework for Land Evaluation. ILRI Publ 22. Wageningen . Viii + 78 h.

FAO.2001.Land Degradation Assesment in Drylands-LADA Project.

FAO, Rome 2002.

FerdinanSSdan MDS Randu. 2006. Hubungan Pembakaran Dengan Padang Penggembalaan Dan Aktivitas Pertanian Di Nusa Tenggara Timur.

Program Studi Produksi Ternak, Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

Kupang. PARTNER,17 (2) : 78–86.

Foth HD. 1994. Dasar–DasarIlmu Tanah. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Hakim et al. 1986. Dasar–DasarIlmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Hanafi ND. 2007. Keragaan Pastura Campuran Pada Berbagai Tingkat Naungan dan Aplikasinya Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hanafi ND, Tafsin M, Erifson L. 2017. Analisis Komposisi Botani dan Kandungan Nutrisi Hijauan Pakan Ternak Pada Pastura Alami Dengan Ketinggian Yang Berbeda di Pulaus Samosir Kabupaten Samosir. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hanafiah KA. 2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. PT Rajagrapindo Persada : England.

HardjosubrotoW dan JM Astuti. 1993. Buku Pintar Peternakan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

HardjowigenoS. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta. Akademika Pressindo : Jakarta.

Hardjowigeno S.2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo : Jakarta.

HardjowigenoS dan Widiatmika. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

ISBN 979-420-662-8.

Hasanet al. 1995. Peningkatan Produktivitas Lahan Kering/Kritis melalui Upaya Penanaman Hijauan Pakan Sistem Bertingkat dan Introduksi Sapi Bali Jantan. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.

Hasan S. 2000. Pemberdayaan Lahan Kering/Kritis Melalui Integrasi Pakan Hijauan dan Ternak Ruminansia. Pidato Penerimaan Jabatan Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.

HasanS. 2012. Hijauan Pakan Tropik. PT. Penerbit IPB Press : Bogor. ISBN :978-979-493-470-8.

HidayatA dan A Mulyani. 2005. Lahan Kering untuk Pertanian. Teknologi Pengolahan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Puslit Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Heddy S. 2010. Agroekosistem Permasalahan Lingkungan Pertanian. Bagian Pertama. PT. Rajagraffindo Persada : Jakarta.

Infitria dan Khalil. 2014. Studi Produksi dan Kualitas Hijauan di Lahan Padang Rumput UPT Peternakan Universitas Andalas Padang. (Study on Forage Production and Quality in Pasture of “UPT Peternakan” Andalas University, Padang). Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), ISSN : 0216 – 065X. Buletin Makanan Ternak, 101 (1) : 25 – 33.

Jayadi S. 1991. Tanaman Makanan Ternak Tropika. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Junaidi M dan Sawen D. 2010. Keragaman Botanis dan Kapasitas Tampung Padang Penggembalaan Alami di Kabupaten Yapen. Jurnal Ilmu Peternakan, 5 (2) : 92-97.

Kardiyanto E. 2009. Budidaya Ternak Sapi Potong. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Banten.

Kartosapoetra G, AG Kartasapoetra, MM Sutedjo. 2005. Teknologi Konsevasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Rineka Cipta : Jakarta.

Kusharsoyo AP. 2001. Pengaruh Pupuk NPK, Asam Humat dan Frekuensi Pemanenan Terhadap Produktivitas dan Rendemen Handeuleum Pada Intensitas Cahaya Matahari yang Berbeda. Skripsi. Manajemen Hutan.

Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Malau M. 2007. Analisis Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Karo. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Mansyur, Harun D, Tidi D, Luki A. 2004. Konsentrasi Potasium, Magnesium dan Ferum Hijauan Rumput Brachiaria humidicola(Rendle Schweick)Pada Metode Penanaman dan Berbagai Interval Pemotongan. (Concentration of Potassium, Magnesium, and Iron of Brachiaria humidicola (Rendle Schweick) at Various Cultivation Methods andDefoliation Intervals).

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

ManuAE. 2013. Produktivitas Padang Penggembalaan Sabana Timor Barat.

Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana, Kupang. ISSN : 2088-818X.Pastura, 3 (1) : 25 - 29

Ma’sum M. 1999. Kemungkinan Pengunaan Data Satelit untuk Mengestimasi Produksi Pakan Ruminansia.Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Deptan.

Bogor.Wartazoa. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia 8 (1)

Marsono P dan Sigit. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Mustofa A. 2007. Perubahan Sifat Fisik, Kimia dan Biologi Tanah Pada Hutan Alam yang Diubah Menjadi Lahan Pertanian di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Muyassir. 2008. Analisis Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Peternakan Kabupaten Aceh Besar. LENTERA, 10 (1).

Mannetje L and KP Haydock. 1963. The Dry Weight Rank Method for The Botanical Analysis of Pasture. J. British Grassland Society, 18 (4).

NatasasmitaA danMudikdjoK. 1980. Beternak Sapi Pedaging. Dalam Rangka Penataan Rural Credit Project BRI Angkatan II. Unit Penataran Rural Credit Project-BRI. Jakarta.

NurlahaA, Setiana, NS Asminaya. 2014. Identifikasi Jenis Hijauan Makanan Ternak Di Lahan Persawahan Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo. JITRO, 1 (1).

Nell AJ dan DHL Rollinson. 1974. The Requirement and Availability of Livestock Feed In Indonesia. UNDP Project INS/72/009.

NotohadiprawiroT. 1987. Tanah, Tata Guna Lahan dan Tata Ruang Dalam Analisis Dampak Lingkungan. Universitas Gadjah Mada Press : Yogyakarta.

NotohadiprawiroT. 2006. Persoalan Tanah Masam Dalam Pembangunan Pertanian di Indonesia. Ilmu Tanah. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

NotohadiprawiroT. 2006. Pertanian dalam Konteks Tata Guna Lahan. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Parakkasi A. 1999. Ilmu Makanan Ternak Ruminansia. Cetakan pertama. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1994.Survei Tanah Detail di Sebagian Wilayah D.I. Yogyakarta (skala 1 : 50.000). Proyek LREP II Part C.

Puslittanak. Bogor.

PrawiradiputraBR, Sajimin, Nurhayati DP, Iwan H. 2006. Hijauan Pakan Ternak di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Jakarta.

Rahutomo S, Winarna, H Santoso,ES Sutarta. 2010. Aplikasi Zeolit Pada Tanah Berpasir Untuk Media Pembibitan Kelapa Sawit. Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Medan. ISSN : 1411-6723. JURNAL ZEOLIT INDONESIA 9 (1).

Razali. 2006. Pembuatan Peta Kesesuaian Lahan Kabupaten Samosir. Pemerintah Kabupaten Samosir Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Rinaldi R, Basri H,Manfarizah. 2012. Bahaya Erosi dan Konservasi Padang Penggembalaan Sapi di Aceh Besar (Erosion Hazard Rate and Conservation Effort of Rifle Range at Aceh Besar). Magister Konservasi Sumberdaya Lahan Pascasarjana Unsyiah dan Fakultas Pertanian Unsyiah, Banda Aceh.

RitungS, Wahyunto, F Agus, H Hidayat. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.

Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre.

Ritohardoyo Su. 2009. Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Bahan Kuliah: Bagian I. Fakultas Geografi UGM.Yogyakarta.

Rusdin, MIsmail, Mustaring, SPurwaningsih, A Andriana, SU Dewi. 2009. Studi Potensi Kawasan Lore Tengah Untuk Pengembangan Sapi Potong.

Kerjasama Balitbangda Propinsi Sulteng dan Tim Peneliti Universitas Tadulako Palu. ISSN : 1979 – 5971.

Rusdy M. 2002. Pengaruh Allelopati Beberapa Jenis Gulma Yang Tumbuh Di Padang Penggembalaan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan.

ReijntjesC, B Haverkort, A Water-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Pengantar Untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Edisi Indonesia. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.

ReksohadiprodjoS dan RUtama. 1983. Adapatasi Hijauan Makanan Ternak Terhadap Lingkungan. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Reksohadiprodjo S. 1985. Produksi Hijauan Makanan Ternak. Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE) Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

ReksohadiprodjoS. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.

Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE) Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Roberts B. 1983. Soil Konservation. Darling Downs Institutes of Advanced Education, Toowoomba.

Rostini T. 2014. Differences in Chemical Composition and Nutrient Quality of Swamp Forage Ensiled. International Journal of Biosciences, 5 (12): 145-151.

Sanchez PA. 1993. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Jilid 2 (Terjemahan).

Institut Tekhnologi Bandung. Bandung.

SawenD dan M Junaidi. 2011. Potensi Padang Penggembalaan Alam Pada Dua Kabupaten di Provinsi Papua Barat. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Subagyo I dan Kusmartono. 1988. Ilmu Kultur Padangan. Nuffic. Universitas Brawijaya. Malang.

Subiharta, D Lubis,U Kusnadi, D Pramono, T Prasetyo. 1989. Pengaruh Introduksi Rumput Penguat Teras Terhadap Pemeliharaan Ruminansia Kecil di DAS Jarunseluna. Risalah Diskusi Ilmiah Hasil Penelitian Pertanian Lahan Kering dan Konservasi di Daerah Aliran Sungai. Batu.

Malang.

SudhartoT, H Suwardjo, D Erfandi, T Budhyastoro.1993. Permasalahan dan Penanggulangan Lahan alang. Prosiding Seminar Lahan Alang-alang : Pemanfaatan Lahan Alang-Alang-alang Untuk Usaha Tani Berkelanjutan.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Sudardjat, Sofyan, R Pambudy. 2000. Menjelang Dua Abad Sejarah Peternakan dan Kesehatan Hewan Indonesia: Peduli Peternak Rakyat. Yayasan Agrindo Mandiri. Jakarta.

Sumanto E dan Juarini, 2006. Potensi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Ternak Ruminansia di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Iptek Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Peternakan. Bogor 4-5 Agustus 2004. Puslitbangnak, Balitbangtan. Bogor.

Sunarto K. 2013. Peran Peta Penggunaan Lahan Untuk Estimasi Potensi Bahan Pakan Ternak Sapi Wilayah Kabupaten Lombok Barat. (Role of Landuse Map for Potential Estimation of Cattle Feeds Material in West Lombok District). Badan Informasi Geospasial (BIG), Bogor. Globe, 15 (2) : 170 – 177.

Suratman W, Suharyadi, Suharyanto. 1993. Evaluasi Kemampuan Lahan Untuk Perencanaan Penggunaan Lahan Dengan Metode GIS di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

SuriadikartaDA, T Prihatini, D Setyorini, W Hartatiek. 2002. Teknologi Pengelolaan Bahan Organik Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

SusetyoS. 1980. Padang Penggembalaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SutaryonoY dan Partridge IJ. 2002. Mengelola Padang Rumput Alam di Indonesia Tenggara. Universitas Mataram. Lombok.

SutaryonoYA. 2002. Industri Ternak Sapi di NTB. Fakultas Peternakan.

Universitas Mataram. Mataram.

Sutedjo MM dan Kartasapoetra AG. 2005. Pengantar Ilmu Tanah Terbentuknya Tanah dan Tanah Pertanian. Rineka Cipta : Jakarta.

Seseray DY, Saragih EW, Katiop Y. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Pada Interval Defoliasi yang Berbeda.

JIP, 7 (1): 31-36.

Setiyati SHM. 1991 . Pengantar Agronomi. Cetakan ke-10. Gramedia : Jakarta.

Setyono DJ. 1995. Analisis Struktur dan Perencanaan Tata Ruang Usaha Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Lombok Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat.Tesis. Program Studi Ilmu Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Pedesaan (PWD). IPB. Bogor.

Soegiri HS, Ilyas, Damayanti. 1982. Mengenal Beberapa Jenis Hijauan Makanan Ternak Daerah Tropik. Direktorat Bina Produksi Pertanian, Jakarta.

Soepardi HG. 2001. Strategi Usahatani Agribisnis Berbasis Sumberdaya Lahan.

Prosiding. Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Lahan danPupuk.

Buku I. Puslit Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Soewardi B. 1985. Peta Potensi Wilayah Penyebaran dan Pengembangan Peternakan. LaporanKerjasama Direktorat Penyebaran dan Pengembangan Peternakan, Ditjen Peternakan, Deptan, dan Fapet IPB. Bogor.

Somanjaya R. 2011. Potensi Wilayah Kabupaten Majalengka Terhadap Penyedia Hijauan Pakan dan Sumber Protein Hewani Asal Ternak. (Potential Areas of Majalengka District on Supply Forage and Animal Protein Sources From Livestock). Fakultas Pertanian Universitas Majalengka. Majalengka.

Syukur A. 2005.Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Sifat–Sifat Tanah dan Pertumbuhan Caisin di Tanah Pasir Pantai. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan, 5 (1) : 30-38.

TiraLOA dan E Mustikaningsih. 2006. Karakteristik Lahan Bekas Tambang Batu Kapur di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Info Hutan, 3 (3).

Tufaila M dan Syamsu A. 2014. Karakteristik Tanah dan Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. ISSN 0854-0128. AGRIPLUS, 24 (02).

TothillJC, Hargreaves JNG, JonesRM, McDonald CK. 1992. Botanal-A Comprehensive Sampling and Computing Procedure for Estimating Pasture Yield and Composition. 1. Field Sampling. Tropical Agronomy Technical Memorandum, No. 78. Division of Tropical Crops and Pastures, CSIRO. Queensland, Australia.

ThapaGB andGS Paudel. 2000. Evaluation of The Livestock Carrying Capacity of Land Resources in The Hills of Nepal Based on Total Digestive Nutrient Analysis. Agriculture, Ecosystems and Environment 78: 223 – 235.

Umela S. 2013. Pola Spasial Pengembangan Daya Dukung Wilayah Usaha Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Pohuwato Gorontalo, Sulawesi.

Program Pascasarjana Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Widyasunu P. 2002. Manfaat Pupuk Organik Bagi Pertanian Berkelanjutan.

Makalah Pendidikan dan Pelatihan Pupuk Terpadu. Fakultas Pertanian.

Universitas Jenderal Soedirman.

Williamson G and WJA Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Winugroho M, B Hariyanto, K Ma’sum.1998. Konsep Pelestarian PasokanHijauan Pakan dalam UsahaOptimalisasi Produktivitas TernakRuminansia. Prosiding SeminarNasional Peternakan dan Veteriner.

JilidI. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Yamani A. 2004. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah Pada Kelerengan Yang Berbeda di CV. Tabalong Timur Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan.

Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan.

Yoku O, A Supriyantono, T Widayati, I Sumpe. 2015. Komposisi Botani dan Persebaran Jenis – Jenis Hijauan Lokal Padang Penggembalaan Di Papua Barat. Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua. Papua. ISSN : 2088-818X.Pastura 4 (2) : 62 – 65.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi Titik Pengamatan Menggunakan GPS (Global Positioning System)

20 Desa Sitinjak 098 ̊ 94' 292" 02 ̊ 45' 601" 0.33 Campuran 37 Desa Parbaba Dolok

1

48 Desa Suhi Suhi 58 Desa Parsaoran Urat

24

098 ̊ 26' 090" 02 ̊ 46' 557" 1.00 R. Lapangan 59 Desa Parlombuan 23 098 ̊ 80' 551́" 02 ̊ 47' 416" 2.00 Persawahan 60 Desa Parsaoran Urat

25

No Jenis Ternak Jumlah (ekor) Jumlah Populasi Dalam Satuan Ternak (ST)

Jumlah 36.599 22.209,61

Lampiran 3. Produksi Hijauan, Komposisi Botani Berdasarkan Berat Segar dan Frekuensi Kemunculan Tata

Guna Lahan

No Jenis Hijauan Komposisi Botani

Berdasarkan

Kelas Kemampuan Lahan II

Pertanian Lahan Kering 1 Imperata cylindrica l 150,10 20,02 59,60 25,72 2

Kelas Kemampuan Lahan IV

Pertanian Lahan Kering 1 Axonopus compressus 916,40 23,69 384,34 25,24 17

10 Arachis pintoi 77,30 2,00 23,13 1,52 1

11 Stylosanthes capitata 72,80 1,88 25,85 1,70 4

12 Cassia sp 68,40 1,77 21,65 1,42 1

13 Eupathorium adenophorum 56,90 1,47 13,61 0,89 2

14 Centella asiatica 55,70 1,44 14,27 0,94 3

15 Desmodium triflorum l 36,30 0,94 6,98 0,46 7

16 Oryza sativa 33,70 0,87 9,37 0,62 1

17 Digitaria ciliaris 23,90 0,62 1,55 0,10 2

18 Melastoma malabathricum 13,90 0,36 4,51 0,30 1

19 Sabi-sabi 13,50 0,35 2,16 0,14 1

20 Leucena sp 9,00 0,23 2,28 0,15 3

21 Cynodon dactilon 4,20 0,11 1,55 0,10 1

22 Lycopediella cernua 4,00 0,10 2,09 0,14 1

23 Paspalum notatum 2,60 0,07 1,50 0,10 1

24 Ageratum conyzoides 1,50 0,04 0,38 0,02 1

Tanah Terbuka 1 Imperata cylindrica l 2.353,10 29,88 1.148,93 32,51 17

2 Paspalum conjugatum 1.551,30 19,70 709,31 20,07 7

3 Axonopus compressus 1.438,30 18,26 633,82 17,94 19

4 Melastoma malabathricum 558,20 7,09 237,80 6,73 15

5 Stylosantes capitata 419,50 5,33 155,55 4,40 13

6 Zoysia matrella l 407,30 5,17 199,67 5,65 7

7 Leptochloa chinensis l 269,00 3,42 78,75 2,23 1

8 Mimosa pudica l 210,50 2,67 91,83 2,60 9

9 Eupathorium adenophorum 190,40 2,42 61,26 1,73 2

10 Rabba-rabba 156,70 1,99 83,04 2,35 2

11 Vigna parkeri baker 72,40 0,92 30,82 0,87 9

12 Digitaria milanjiana 64,50 0,82 28,27 0,80 1

13 Leucena sp 40,80 0,52 16,47 0,47 3

14 Desmodium triflorum l 32,80 0,42 13,53 0,38 7

15 Gleichenia linearis 32,30 0,41 13,56 0,38 4

16 Centrosema pubescens 30,90 0,39 10,98 0,31 2

17 Brachiaria mutica 28,20 0,36 13,78 0,39 1

18 Cynodon plectosthacyrus 11,20 0,14 3,73 0,11 1

19 Centella asiatica 4,00 0,05 1,04 0,03 1

20 Brachiaria decumbens 2,30 0,03 0,92 0,03 1

21 Chloris gayana 1,70 0,02 0,67 0,02 1

Semak Belukar 1 Axonopus compressus 173,50 100,00 67,33 100,00 2

Sawah 1 Axonopus compressus 428,30 88,42 194,38 88,68 3

2 Imperata cylindrica l 49,80 10,28 22,84 10,42 1

3 Paspalum conjugatum 6,30 1,30 1,98 0,90 1

Rawa 1 Axonopus compressus 381,20 71,49 198,28 80,84 2

2 Flemingia macrophylla 60,60 11,37 19,36 7,89 1

3 Centella asiatica 53,30 10,00 13,83 5,64 1

4 Amaranthus sp 17,50 3,28 5,92 2,41 1

5 Mimosa pudica l 9,60 1,80 3,68 1,50 1

6 Cynodon plectosthacyrus 5,60 1,05 1,73 0,71 1

7 Chloris gayana 5,40 1,01 2,47 1,01 1

Lampiran 4. Hasil Analisis Tanah

Dokumen terkait