• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdulghani N, Nurhayati APD, Nugraha MA. 2009. Derajat infeksi Argulus sp.

Pada ikan maskoki (Carassius auratus) di desa Bangoan kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung. BSS 1:1-8.

Abdullah SMA. 2009. Additional Records of Dactylogyrus (Monogenea) from Some Cyprinid Fishes From Darbandikhan Lake Iraq. Jordan Journal of Biological Sciences 2:145-150.

Afrianto E, Liviawaty E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

[AMC] Aqualex Multimedia Consortium. 2008. Basic Techniques in Fish Haematology. [terhubung berkala]

Anshary H. 2008. Tingkat infeksi parasit pada ikan mas koi (Cyprinus carpio) pada beberapa lokasi budidaya ikan hias di Makassar dan Gowa (Parasitic Infections Of Koi Carp Cultured In Makassar And Gowa). K. Sains & Teknologi 8:139-147.

Aquafarmer. 2004. Tapeworms (Cestoda). [Terhubung berkala] http://www.holar. is/ ~aquafarmer/node1. html [13 Oktober 2011]

Bachtiar Y, Tim Lentera. 2002. Mencegah Maskoki Mudah Mati. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Baratawidjaja KG. 2006. Imonologi Dasar Edisi Ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Brooker C. 2005. Churchill Livingstone’s Mini Encyclopaedia Of Nursing 1st

edition. Elsevier Ltd: Singapura.

Campbell NAReece JB, MitchellLG. 2004. Biologi Jilid 3 EdisiKelima. Jakarta: Erlangga.

David G. 2010a. Dactylogyrus. Fauna europaea versi 2.4 . [terhubung berkala]

David G. 2010b. Gyrodactilus. Fauna europaea versi 2.4. [terhubung berkala]

FAO. 1991. Diagnostics, Prevention And Therapy Of Fish Diseases And Intoxications. [Terhubung berkala]. http://www.fao.org/docrep/field/

003/AC160E/AC160E03.htm [14 Mei 2011].

Freyhof, Jorg. 2004. Carassius auratus. Fauna Europaea version 2.4, http://www.faunaeur.org [14 Mei 2011].

27 Gao Z et al. 2007. Haematological characterization of loach Misgurnus

anguillicaudatus: Comparison among diploid, triploid and tetraploid specimens. Elsevier 147:1001–1008.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Hrubec TC, Smith SA. 2010. Hematology of Fishes. Di dalam: Weiss DJ dan Wardrop KJ, editor. Schalm’s Veterinary Hematology Sixth Edition: Hematology of fishes. Singapure: Wiley-Blackwell. Hlm 994-1003.

Iskandar, SitanggangM. 2003. Memilih dan merawat Maskoki Impor Berkualitas. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Kent ML, Fournie JW. 2007. Parasites of fishes. Di dalam Baker ED, editor:

Flynn’s Parasites Of Laboratory Animals. Ed ke-2. State avenue: Blackwell publishing.

Khanna DR, Yadav PR. 2004. Biology of Fishes. New delhi: Discovery Publishing House.

Klinger RE, Floyd RF. 2009. Introduction to Freshwater Fish Parasites 1.

University of Florida IFAS Extension; CIR716.

Lasee B. 2004. Parasitology Capter 8 on Laboratory NWFHS Procedures Manual. Ediki ke-2. [terhubung berkala] Levine ND. 1990. Buku Ajar Protozoologi Verteriner. Ashadi G, Penerjemah.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Textbook of Veterinary Parasitology.

[Marine Biological Laboratory]. 2003. Universal Biological Indexer and Organizer. [terhubung berkala] Mei 2011].

Martins ML, Dias MT, Fujimoto RY, Onaka EM, Nomura DT. 2004. Hematological alteration of Leporinus macrocephalus (Osteichtyes: Anostomidae) naturally infected by Goezia leporini (Nematoda: Anisakidae) in fish pond. Arq. Bras Med Vet Zootec 56(5):640-646.

Natadisastra D, Agoes R. 2005. Parasitologi kedokteran. EGC: Jakarta

Noble ER, Noble GA.1989. Parasitology. Di dalam: Soeripto N, editor. The Biology of animal parasites. Edisi ke-5. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

28 Ozer A, Ozturk T. 2005. Dactylogyrus cornu Linstow, 1878 (Monogenea)

infestations on Vimba (Vimba vimba tenella (Nordmann, 1840)) caught in the sinop region of Turkey in relation to the host factors. Turk J Vet Anim Sci 29:1119-1123.

Prayitno BI. 2002. Peran Budidaya Perairan Khususnya Penanganan Penyakit Ikan dalam Pengelolaan Sumber Perikanan.[terhubung berkala]. http//www.eprints.undip.ac.id/287/1/S._Budi_Prayitno.pdf. [9 Feb 2011]. Reed P, Floyd RF, Klinger R. 2009. Monogenean Parasites of Fish. University of

Florida IFAS Extension; FA28.

Sarbahi DS. 1951. Studies Of The Digestive Tracts And The Digestive Enzymes Of The Goldfish, Carassius Auratus (Linnaeus) And The Largemouth Black Bass, Micropterus Salmoides (Lacepede). Biological Bulletin 100:224-257 Sarkar S. 2010. Oranda Fancy Goldfish. [terhubung berkala]

Stoskopf MK. 1993. Fish Medicinal. Philadelphia:W.B. Saunders Company.

Street, R. 2002. Carassius auratus, Animal Diversity Web. [terhubung berkala]

V´azquez GR, Guerrero GA. 2007. Characterization of blood cells and hematological parameters in Cichlasoma dimerus (Teleostei, Perciformes).

Elsevier 39:151–160.

Watson A, Craig H, Pouder EJ, Debora B. 2004. Species Profile: Koi and Goldfish. SRAC Publication; 7201.

Wiliams LB, Wiliams EH. 1994. Parasites of Puerto Rican Freswater Sport Fishes. Antillean College Press: Mayaguez.

Williams EH, Williams LB. 1996. Parasites Of Offshore Big Game Fishes Of Puerto Rico And The Western Atlantic. Mayaguez: Antillean College Press. Yamaguti S. 1958. Systema Helminthum. Volume ke-1: Protozoa and Metazoan

Infections Second Edition. Canada.

Yanong RPE. 2003. Necropsy Technique for Fish. Seminars in Avian and Exotic Pet Medicine. Elsevier Inc; 12: 89-105.

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang mempunyai peluang besar untuk menghasilkan devisa negara di sektor non migas. Ikan hias air tawar memiliki keindahan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi maupun untuk pembudidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer adalah ikan maskoki (Carassius auratus). Ikan ini memiliki kemampuan yang cukup adaptif terhadap kondisi lingkungan. Namun di dalam pemeliharaannya, ikan maskoki tetap tidak lepas dari masalah kesehatan seperti terserang penyakit.

Penyakit dapat disebabkan oleh berbagai agen. Menurut Gusrina (2008), ada dua jenis agen yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit yaitu agen patogen dan agen non patogen. Kehadiran agen patogen dapat mempengaruhi pemilik ikan dan individu ikan itu sendiri. Penyakit pada ikan menyebabkan penurunan kualitas ikan, kematian ikan, kerugian materiil, kegagalan budidaya, dan dapat berujung pada bangkrutnya usaha (Prayitno 2002). Kehadiran agen patogen tertentu dalam tubuh inang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan, stres bahkan kematian. Menurut Gusrina (2008), contoh agen non patogen berupa keracunan dan kekurangan gizi, sedangkan contoh agen patogen berupa virus, bakteri, dan cacing parasit.

Ikan maskoki merupakan anggota dari famili Cyprinidae. Menurut Anshary (2008), ikan dari famili tersebut termasuk jenis ikan yang paling rentan terhadap berbagai infeksi parasit. Kehadiran cacing parasit menyebabkan adanya respon pada tubuh, salah satunya berupa perubahan gambaran leukosit ikan.

Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi cacing parasitik pada ikan maskoki dan untuk melihat pengaruh kecacingan terhadap gambaran leukosit pada ikan maskoki.

2

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai jenis cacing parasitik yang menyerang insang dan saluran pencernaan ikan maskoki (Carassius auratus)serta gambaran leukosit darah dari ikan tersebut.

3

Dokumen terkait