• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amin, Samsul Munir. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinek Cipta

Aripudin, Acep. 2011. Pengembangan Metode Dakwah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Azhim, Irfan Abdul. 2007. Rahasia Dakwah. Solo: Bina Insani

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Bisri, Mustofa. 1995. Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung: Mizan

Bride, Mac, Sean. Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan .1983. Jakarta: PN Balai Pustaka Unesco

Budihardjo. 2007. Dakwah Dan Pengentas Kemiskinan. Yogyakarta: Sumbangsih Press

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatma Media. 2004

Hayati, Umi. 2017. Nilai-Nilai Dakwah; Aktivitas Ibadah Dan Perilaku Sosial. Volume 2, No. 2.

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Salatiga: Jurnal Inject Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Kartikasari, Tetiek, dkk, 2001. Pesan-Pesan Budaya Film Anak-Anak. Dalam Tayangan Televisi: Studi Tentang Pengaruh Sistem Modern Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota Cianjur. Penelitian tidak diterbitkan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Group

Kusnawan et.al, Aep. Komunikasi Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah Press. 2004

Lesmana, Mira. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga

Mahi, M. Hikmat. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu

Miles dan Hubermen. 1992. Analisis Data Kualitatif , Penerjemah Ttetjep Rohendi. Jakarta: UI Press, Cet. 3

Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalih

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.

Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Satori, Djam‟an & Komariah, Aan. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka

William L. Rivers-Jay W. Jensen. Theodore Peterson. Media Massa dan

Masyarakat Modern. 2004. Jakarta: Kencana

(http://www.mstar.com.my/hiburan/berita-hiburan/2015/03/13/syamsul-yusof/. Di akses pada Selasa, 17 Juli 2018 Pukul 12:19)

Wawancara Syamsul Yusof dalam Talk Show di My News Hub Channel Gambar wawancara Syamsul Yusof dalam talk show di My News Hub Channel :

Host : Sungguh berat cakap tentang moment-moment penting pemikiran itu dan nak berkongsi. Bilakah

moment itu? adakah sebelum Munafik atau selepas

Munafik?

Syamsul. Y : Oke. Semua orang tau, film saya yang kedua pada tahun 2013 tiga tahun lepas bocor. Sebenarnya ramai yang beranggapan mungkin perubahan saya ini hanya karena kebocoran film itu. Sebenarnye itu salah satu usaha saya. Yaitu aspek yang kecil sebenarnya ada aspek yang kecil yang bocor, dalam masa film saya yang bocor dan massalah-masalah lain saya punya ujian-ujian lain yang datang serentak dalam hidup saya. Saya, keluarga saya dan macam-macam. Jada saya terus terang sebelum ini, film saya, saya rasa saya tak pernah senyum. Jadi bila ujian datang tiba-tiba, saya soalkan kenapa? Kenapa dalam usia sama semua ujian datang. Itu membuat saya banyak bertanya dan sya selalu stres, saya bawa diri, bawa diri kemana jangan tanya, saya tak tau. Saya bawa diri dan alhamdulillah lah bukan bawa diri saya ke arah yang tak baik, hampir-hampir tak baik. Tapi saya bertanya pada Tuhan pada Allah sya tanya kenapa? Dan saya pu;la mendekatkan diri dengan orang-oprang alim dan bukan hanya baca Al-Qur‟an tapi saya mulai memahami isi ayat Al-Qur‟an dengan belajar dan merujuk alim ulama. Dan banyak yang selalu

Host : Lanjutkan. Oke kita simpan utnuk sementara. Adakah Munafik itu melengkapkan pencarian? Tak mengapa, inilah inilah kehidupan dimana kadang-kadang kita sukar untuk menggambarkan setiap benda sukar berjaya membuat untuk dipersembahkan. Tapi kita

sedang melaksanakan sebuah hijrah yang sangat besar. Syamsul Yusof kami yang disini berbangga dengan Anda. Siapapun Anda kami sangat berbangga dengan Anda.

Syamsul. Y : Sayapun tak tau, saya tak tau ingin lebih baik dari yang dulu…

Host : Mungkin kita bisa rehat sebentar. Kita mencari semula kekuatan Syamsul yusof. Dan kembali selepas ini pasti akan menyampaikan sesuatu yang besar untuk kita semua. Kita rehat sebentar.

Wawancara Budi dengan Syamsul Yusof dalam Acara Peluncuran Film Munafik di Pawagan Malaysia.

Gambar wawancara Budi dengan Syamsul Yusof dalam acara peluncuran film Munafik di Pawagan Malaysia. :

Budi : Ada hal penting untuk pengarah muda yang sangat prolifik. Namun kita akan menonton film terbaru beliau film Munafik bersama dengan Budi, pengarah dan pelakon Syamsul Yusof. Pastinya debaran menantikan film ini menemui peminat padampenghujung bulan ini. Perasaan Syamsul Yusof apabila film Munafik akhirnya dapat mengobat rindu peminat?

Syamsul. Y : Saya katakan film Munafik ini personalah buat saya. Personal seperti yang semua tau katanya saya merajuk, bukan merajuk. Kita biasalah manusia apabila ada liku-liku hidup butuh masa untuk come back. Alhamdulillah berkat doa semua, berkat doa ibu, bapak, istri saya, saya come back pula. Di tahun ini dan saya betul-betul macam dilahirkan semulalah. Dan so sebab itu film Munafik amat personal buat saya kehendak lama saya menentukan film yang bukan saja seram, paling seram se-Malaysia je, tapi bahkan film ini diingati selame-lamenye. Karena pada saat film ini, film seram yang baik harus dapat menyentuh jiwa penonton dan disini saya nantikan film Munafik bukan tentang munafik semate-mate. Banyak metafora dan penceritaan yang coba saya sampaikan tentang keimanan tentang mengukur kadar-kadar. Film ini perlu saksikan, dan saya yakin film ini ada mengena dengan anda semua. Saksikan. Bukan sekedar film seram, tetapi penuh pelajaran inshaallah.

trailer Munafik di Youtube. Pastinya mahu tahu kisah selanjutnya di pawagan, tapi untuk daripada Syamsul sendiri. Sinopsis atau sedikitlah berkenaan tentang apa Munafik ini? Syamsul. Y : Saya berkenaan dengan trailer, dans aya jenis

pengarang yang tidak sukakan terlalu banyak yang kita tonjolkan di trailer. Tapi ada beberapa persoalan yang tidak penonton kurang rasa expres di booming itu. Mereka akan kurang seronok knowing so much. Apa saya katakan film ini mengisahkan tentang ustad Adam lakonan saya, yang terlibat dengan kemalangan yang telah menyebabkan kematian istrinya, Zulaikha. Semenjak kematian istrinya dia mula menjauhkan diri daripada masjid. Mulai mempersoalkan keberadaan Tuhan dan selepas itu wujud satu watak, yaitu watak Maria, Nabila Huda mereka ini di kampung yang sama. Nabila Huda ini orang yang ditahap saikolah. Dia ada mentaliso karena kerap diganggu dengan gangguan jin syaitan ini semua. Jadi pada pada mulanya saya dah memang pelaku Adam tak mau mengobati lagi. Tetapi Imam Ali orang kampung mendorong dan untuk mengobati Maria ini. Itu saat kali pertama dia berjumpa dengan Maria. Segale-galenya macam-macam soalan timbul…

Budi : Dan meninggalkan soalan itu pada penoton. Sabar-sabaran. Film Munafik berbanding dengan film-film seram Khurafat ini?

Syamsul. Y : Oke. Terus terang saya katakan tadi saya ingin menghasilkan film yang dinanti penonton. Kalo gitu kita lihat film-film Thailand dengan kisah tinjau sekarang, yaitu film Nang-nang bukan film seram semate-mate. Karena banyak kat luar sana terlalu banyak filem seram tapi tidak diingati cerita Munafik jadi movie penceritaan yang baik. Jadi jabaran saya terutamenye selain pada gambaran suatu saat saya menulis skrip kan karena tajuk Munafik ini berat, kisah seram islami. Perlu ada ilmu dulu, kan ada untuk merealisasikan skripnya. So itulah saya merujuk pada tokoh-tokoh agama, ustad Mufti kan untuk mengetahui hukum hakam doa yang tepat dan segalanya. So itulah biasa kematangan dari segi jalan cerita, dan semua peringkat umur boleh

menonton film ini. Dari segi LPF alhamdulillah. Sebenarnya film ini agak kontroversi, sebab LPF (Lembaga Perapi Films) sendiri terpakse memanggil Jaim, Jabatan Agama Islam untuk menilai film ini. Karena film ini banyak ilmu-ilmu keagamaan, kan jadi terpaksa panggil jaim dan adalah beberapa potongan. Tapi alhamdulillah ini tidak menjudgekan sembarang babak yang menarik dalam film ini, tidak menjudgekan jalan film inilah so syukur alhamdulillah.

Budi : Menariknya dalam film ini sebuah lagu runun yang dinyanyikan oleh Syamsul Yusof sendiri bersama dengan Mawi. Dan konon orang pasti terkejut sebab Syamsul Yusof sudah dapat rap, boleh rap dalam film ini?

Kameramen : Saya sebenarnya tahun-tahun sebelum ini mengikuti perkembangan saya, mereka tau saya suka buat lagu juga, rap juga ada. So saya mesti saya katakan mempunyai semangat barulah. Alhamdulillah Tuhan beri saya semangat baru setalah saya sudah kawin. Jadi apa nak saya buat sebelum ini tak dapat buat karena kesibukan mungkin karena sudah kawin sekarang lebih teratur. Tahun ini all out, saya nak buat lagu, buat lagu. Dan untk pengetahuan semua lagu ini diproduce oleh Ifeks dan dinyanyikan oleh saya dan juga Mawi, liriknya oleh saya dan juga Vaza.

Budi : Mari kita promosikan dengar rap daripada Syamsul Yusof sedikit.

Syamsul. Y Kemewahan dir bukanlah tanda kehebatan insan. Berteduh di bumi Tuhan, fikirkan soal nyawa ditarik keluar badan. Tiada siapapun tahu rahasia Tuhan. Siapa dulu pergi dulu, Mungkin aku mungkin… nak nampak saksikan Munafik.

Budi Sekian dulu dengan Syamsul Yusof kita ucapkan pastinya kutipan yang besar untuk dan menjadikan film ini paling seramdi 2016. Saksikan di pawagan 26 Februari. Terima kasih karena sudah menonton Youtube.budiey.com.

TRANSKRIP DIALOG FILM MUNAFIK

Dokumen terkait