BAB IV: DATA DAN TEMUAN LAPANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. (1993). Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi
No.1 Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Gulo, W. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Hiryanto. (2008). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan
Nonformal. Makalah PPM Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Bappeda Kabupaten Bantul.
J. Meolong,Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Profil Bank Sampah
Indonesia 2012. Malang: Rapat Kerja Nasional
Bank Sampah.
Khairany, C. 2014. “Volume Sampah Di Jakarta Meningkat
Drastis.”http://www.antaranews.com/berita/441700/volu
me-sampah-di-jakarta- meningkat-drastis.
Kusumantoro. (2013). Menggerakkan Bank Sampah. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Lexy J. Moelong. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Martono, Nanang. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Analisis
Mudrajad, Kuncoro. (2005). Strategi Bagaimana Meraih
Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga
Poerwandari, E. Kristi. (1998). Pendekatan Kualitatif Dalam
Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3 FP-UI
Poerwandari, E. Kristo. (1998). Penelitian Kualitatif Dalam
Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP-UI.
Prastowo, Andi (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam
Prespektif Rancangan Penelitian. Jakarta: Citra Niaga
Rajawali.
Praswoto, Andi. (2012). Memahami metode-metode Penelitian. Jojakarta: Ar- Ruzz Media.
Rangkuti, Freddy. (2013). Analisis SWOT: Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Salim, Peter. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Kontempore. Jakarta: Modern English Press.
Sudrajat, H.R. (2007). Mengelola Sampah Kota. Jakata: Penebar Swadaya.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan
Teguh, Sulistyani. (2004). Kemitraan dan Model-Model
Pemberdayaan. Yogyakarta : Gava Media.
Teguh, Sulistyani. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Jakarta: Andi. UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pasal (1) ayat 7
Wrihatnolo, Randy R, Dwidjowijoto, Riant Nugroho. (2007).
Manajemen Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Zubaedi. (2007). Wacana pembangunan alternatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Hari/tanggal : Waktu : Lokasi : 1. Identitas Informan Nama : Jenis Kelamin : Usia : Alamat :
Jabatan : Ketua Bank Sampah Flamboyant Pertanyaan
a. Apa tujuan di dirikan nya Bank Sampah Flamboyant? b. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan bank sampah
ini?
c. Hasil apa yang di dapat dari ada nya bank sampah ini?
2. Identitas Informan Nama : Jenis Kelamin : Usia : Alamat : Jabatan : Kader PKK Pertanyaan
a. Apa fungsi kader PKK terlibat langsung dalam pengelolaan bank sampah?
b. Bagaimana cara mengajak ibu rumah tangga untuk terlibat dalam program ini?
c. Apa tujuan kader PKK bersama para ibu rumah tangga dalam program ini?
3. Identitas Informan Nama : Jenis Kelamin :
Usia :
Alamat :
Jabatan : Ibu Rumah Tangga Pertanyaan
a. Bagaimana proses penerimaan masyarakat dengan ada nya program bank sampah ini?
b. Apa yang dirasakan masyarakat setelah ada nya program ini?
c. Manfaat seperti apa yang ibu rasakan setelah mengikuti program ini?
Lampiran 6 Transkrip Wawancara
Transkip Wawancara Hari/tanggal : Selasa, 08 Desember 2020 Waktu : 09.00 s.d 10.00 WIB
Lokasi : Bank Sampah Flamboyant, Jakarta Utara Identitas Informan
Nama : H. Purnomo Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 64 Tahun
Alamat : JL. K2 No.06 RT 009 RW 05 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Jabatan : Ketua Bank Sampah Flamboyant
Pertanyaan
1. Apa tujuan di dirikan nya Bank Sampah Flamboyant? Melihat banyak nya sampah yang menumpuk di wilayah kami, dirasa diperlukan nya tempat pengelolaan sampah ini, dan lingkungan kami tentunya di pusat kota dan bersebelahan dengan pasar. Sampah yang menumpuk tentunya berpotensi menimbulkan banjir dan penyakit di lingkungan kami. selain mengurangi dampak banjir dan menyebarnya penyakit, bank sampah ini bisa menjadi salah satu pemasukan ekonomi untuk warga sekitar, dan juga menambah skill kreatifitas masyarakat kami dalam pengelohan limbah sampah non-organik atau sekali pakai.
2. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan bank sampah ini?
Yang terlibat dalam program ini adalah masyarakat sekitar, yang notaben nya adalah ibu rumah tangga, kader-non kader PKK dan pemerintah setempat. Ibu-ibu PKK bias mengakomodir ibu rumah tangga setempat yang bukan kader dari PKK, dan ibu-ibu PKK ini bias menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
3. Hasil apa yang di dapat dari ada nya bank sampah ini? Selain berkurang nya wabah penyakit di wilayah kami, pemasukan ekonomi masyarakat kami juga meningkat, rasa gotong royong dan kegiatan ibu-ibu PKK jadi lebih terlihat nyata ada nya, melalui program bank sampah ini ibu-ibu rumah tangga punya kegiatan dan pemasukan untuk membantu perekonomian dalam rumah tangga.
Transkip Wawancara Hari/tanggal : Selasa, 08 Desember 2020 Waktu : 10.30 s.d 11.00
Lokasi : Bank Sampah Flamboyant, Jakarta Utara Identitas Informan
Nama : Sumiati Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 49 tahun
Alamat : JL. K2 No.06 RT 009 RW 05 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Jabatan : Kader PKK
Pertanyaan
1. Apa fungsi kader PKK terlibat langsung dalam pengelolaan bank sampah?
Tugas dan fungsi dari kader PKK adalah mengakomodir warga terkhususnya perempuan atau ibu-ibu rumah tangga untuk terlibat aktif dalam program pengolahan limbah non-organik di lingkungan kami. Menciptakan peluang bisnis untuk membantu perekonomian dalam rumah tangga, mewadahi ibu rumah tangga alam mengupgrade skill mereka. Dengan begini para ibu rumah tangga mempunyai pemasukan lebih dan skill yang baru untuk mereka sendiri.
2. Bagaimana cara mengajak ibu rumah tangga untuk terlibat dalam program ini?
Hal pertama yang kami lakukan adalah sosialisasi kepada seluruh ibu rumah tangga akan bahaya nya limbah sampah sekali pakai, memberitahukan bagaimana cara mengolah sampah dalam rumah agar bias terpakai lagi dan berguna untuk mereka nanti, dengan sosialisasi yang dan penyampaian yang tepat, kami mengajak ibu rumah tangga yang lebih sering berkegiatan dalam rumah, dengan cara ini para ibu rumah tangga akan ikut bergabung dalam program ini.
3. Apa tujuan kader PKK bersama para ibu rumah tangga dalam program ini?
Tujuan kami dalam program ini adalah agar lingkungan kami bersih dari limbah sampah yang dapat memicu penyebaran penyakit, dan kami juga berharap program ini menjadi contoh untuk wilayah lain akan pentingnya kesadaran kebersihan di lingkungan masing-masing.
Transkip Wawancara Hari/tanggal : Selasa, 08 Desember 2020 Waktu : 11.15 s.d 11.40 WIB
Lokasi : Bank Sampah Flamboyant, Jakarta Utara Identitas Informan
Nama : Nur
Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 53 Tahun
Alamat : JL. K2 No.06 RT 009 RW 05 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Jabatan : Ibu Rumah Tangga
Pertanyaan
1. Bagaimana proses penerimaan masyarakat dengan ada nya program bank sampah ini?
Masyarakat yang terutama untuk saya sendiri menerima dengan baik ada nya program ini, selain membantu kami dalam urusan rumah tangga, kami jadi punya sesuatu yang bias kami bagikan ke orang lain dan keluarga.
2. Apa yang dirasakan masyarakat setelah ada nya program ini?
Berkurangnya sampah sekali pakai yang ada di rumah masing-masing, dan tentu juga sampah yang ada di rumah kami jadi lebih bermanfaat, tidak menumpuk dan berserakan di sekitar rumah, lingkungan rumah kami jadi
lebih terasa nyaman dan bersih, dan tentunya kami bisa mengisi waktu luang sambil menunggu suami dan anak kami pulang dari kerja dan sekolah.
3. Manfaat seperti apa yang ibu rasakan setelah mengikuti program ini?
Ya manfaat nya kami bias membantu suami kami dalam hal keuangan, jadi anak saya dan suami saya tidak merasa kekurangan dan cukup, anak saya juga kadang mengikuti program ini sesekali, dan tentunya kami para ibu rumah tangga mendapatkan ilmu yang cukup untuk kami bagikan ke yang lain.
4. Apa harapan ibu dengan ada nya program ini?
Harapan kami, lingkungan kami menjadi lebih bersih dan tidak banjir lagi, dan lingkungan kami bersih dari berbagai macam penyakit.
Lampiran 7 Hasil Observasi Penelitian
Hasil Observasi
Hasil observasi yang penulis temukan di sekitaran wilayah rawa badak selatan, Jakarta utara adalah lingkungan terlihat bersih dan asri. Tong sampah umum pun tersedia disisi jalan dengan pemisah sampah organik dan nonorganik.Sehingga memudahkan untuk membuang sampah bagi tamu yang datang. Selokan terlihat bersih dan mengalir lancar. Penulis juga menemukan tingkat kesadaran masyarakat kota yang cukup kuat atas kepedulian lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, penanaman pohon dan tanaman disetiap rumah yang mana membuat lingkungan menjadi asri.
Data ini penulis temukan dari hasil obervasi dan wawancara yang penulis lakukan bersama kader PKK dan dari ketua bank sampah Flamboyant.
Di hari yang sama, setelah penulis melakukan observasi dilingkungan sekita, penulis kembali ke pusat bank sampah flamboyant. Di hari yang sama juga, para masyarakat yang ikut melakukan kegiatan pengolahan limbah sampah sekali pakai sedang menjalankan program sampah ecobrik. Dimana program ini menggunakan sampah botol plastic yang bisa dibuat menjadi berbagai macam benda yang bisa digunakan untuk perabotan rumah seperti: meja, kursi dan juga hiasan rumah yang tidak kalah bagus nya dengan barang-barang mahal.
Melihat hal ini, penulis menemukan banyak hal yang bisa dilakukan oleh para kader dan non-kader dari ibu PKK dan ibu-ibu rumah tangga dari limbah sampah sekali pakai ini. Lingkungan yang nyaman dan bersih di RW.05 rawa badak selatan, Jakarta pusat, yang menjadi pusat dari bank sampah flamboyant ini. Para ibu-ibu rumah tangga yang di akomodir oleh kader PKK juga bisa mendapatkan hasil yang limbah yang mereka kelola, hasil yang mereka dapat dari pengolahan limbah sampah ini dibagikan secara rata dan menyeluruh untuk ibu-ibu yang terlibat langsung dari kegiatan ini.
Proses keterlibatan langsung para ibu-ibu rumah tangga ini bisa menjadi sebuah potensi yang menarik. Dimana para ibu-ibu rumah tangga mendapatkan skill baru setiap hari nya, hal ini bisa menjadi hal yang positif kedepan nya, dimana ibu-ibu rumah tangga ini akan menjadi kelompok yang mandiri dan bisa menjadi contoh untuk wilayah lain nya akan kesadaran kebersihan lingkungan mereka sendiri.
Dari hasil program pemberdayaan perempuan melalui bank sampah ini, tentunya para ibu rumah tangga tidak akan dan selalu mengharapkan hasil dari suami nya saja. Dengan program ini para perempuan akan membantu kelangsungan kehidupan dalam rumah tangga dan bisa mengajarkan kepada anak-anak nya akan kepedulian lingkungan.
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI
Foto wawancara dengan H. Purnomo Ketua Bank Sampah
Foto Wawancara Ibu Nur Warga RW 05 Rawa Badak Selatan