• Tidak ada hasil yang ditemukan

III II Defensif Diversifikasi

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 2008. Peranan penyuluhan dan kelompok tani ternak untuk meningkatkan adopsi teknologi dalam peternakan sapi potong. Prosiding Seminar Nasional Sapi Potong, Fakultas Peternakan, Universitas Tadulako, Palu, 24 November 2008.

Abeygunawardena, H. & C. M. B. Dematawewa. 2004. Pre pubertal and postpartum anestrus in tropical zebu cattle. J. Anim. Sci. 82: 373-387.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima. 2010. Bima dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik, Bima.

Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus penduduk 2010. http://sp2010.bps.go.id/. [4 Agustus 2012].

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangaan Sapi. Agro Inovasi, Mataram.

Ball, P. J. H. & A. R. Peters. 2004. Reproduction In Cattle 3th Edition. Blackwell Publishing, Iowa.

Bamualim, A. 2011. Pengembangan teknologi pakan sapi potong di daerah semi-arid Nusa Tenggara. Litbang Pertanian Vol. 4. No. 3: 175-188.

Bamualim, A. & B. Tiesnamurti. 2009. Konsepsi sistem integrasi antara tanaman padi, sawit dan kakao dengan ternak sapi di Indonesia dalam Sistem Integrasi Ternak Tanaman: Padi-Sawit-Kakao Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. LIPI Press, Jakarta.

Bamualim, A. & A. Wirdahayati. 2003. Nutrition and management strategies to improve bali cattle productivity in Nusa Tenggara. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Darmadja, D. 1990. Potensi sapi bali sebagai kebanggaan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

Daryanto, A. 2009. Dinamika Daya Saing Industri Peternakan. IPB Press, Bogor. David, F. 2009. Strategic Management. Edisi ke-12. Salemba Empat, Jakarta. Dinas Desa Tawali. 2011. Profil Desa Tawali. Kabupaten Bima.

Dinas Kabupaten Bima. 2012. Karakteristik wilayah Kabupaten Bima. http://bima kab.go.id/pages-karakteristik-umum-wilayah.html. [27 Juli 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia Tahun 2012. Kementrian Pertanian

Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2012. Sapi bali betina. http://ditjennak.deptan.go.id/-imggaleri/74615Bali%20Btn.jpg. [26 April 2012].

47 Direktorat Jenderal Peternakan. 2012. Sapi bali jantan

http://ditjennak.deptan.go.id-/index.php?page=galerifoto&action=detail_album&id=25&halaman=2. [26 April 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Rilis hasil akhir PSPK 2011.http://ditjennak.deptan.go.id/download.php?file=rilis%20akhir%20PSP K2011%20u%20wartawan.pdf. [11 Juni 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Statistik peternakan dan kesehatan hewan 2011. http://199.91.154.124/ndfo6kn55ulg/41cjlk41fc-dan3w/StatistikPeternakan 2011.pdf. [11 Juni 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012. Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2009. Blue Print Program Swasembada daging 2014. Direktorat Jendral Peternakan, Jakarta.

Diwyanto, K. & A. Priyanti. 2008. Keberhasilan pemanfaatan sapi bali berbasis pakan lokal dalam pengembangan usaha sapi potong di Indonesia. Wartazoa Vol. 18. No. 1: 34-45.

Febrina, D. & M. Liana. 2008. Pemanfaatan limbah peternakan sebagai pakan ruminansia pada peternak rakyat di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. J. Peternakan Vol. 5. No. 1: 28-37.

Fordyce, G, T. Panjaitan, Muzani & D. Poppi. 2003. Management to facilitate genetic improvement of bali cattle in Eastern Indonesia. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Graser, H. 2003. Option for genetic improvement of bali cattle assessing the strengths and weaknesses of alternative strategies. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Hadiyanto. 2007. Komunikasi pembangunan dan pemeberdayaan: kasus pada peternakan rakyat. Jurnal Transdisiplin Komunikasi Vol. 01. No. 3: 321-344. Hardjopranjoto, S. 1981. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press,

Surabaya.

Hargono. 2004. Pemanfaatan limbah jerami padi sebagai pakan ternak dengan cara fermentasi menggunakan starter BMF biofad (suatu upaya peningkatan protein pakan). Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Kanro, Z. M., Lestari, A. W. Rauf, Atekan, & A. Malik. 2002. Pengelolaan sistem

usaha tani tanaman pangan dan upaya perbaikannya di Papua. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 21. No. 4: 140-147.

Mallessy, C, T. E. Soka, H. J Schottler. 1990. Potensi sapi bali sebagai kebanggaan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

48 Mariyono & E. Romjali. 2007. Petunjuk Teknis Teknologi Inovasi Pakan Murah untuk Usaha Pembibitan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Grati.

Martojoyo, H. 2003. A simple selection program for smallholder bali cattle farmers. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Masudana, I. W. 1990. Perkembangan sapi bali di Bali dalam sepuluh tahun terakhir (1980-1990). Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

Oka, L. 2003. Performance of bali cattle heifers and calves prior to weaning in a feedlot system. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Paat, C. P. & M. Winugroho. 1990. Peningkatan produktivitas sapi bali pada kondisi pedesaan dengan memanfaatkan dedak padi sebagai pakan tambahan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990. Panjaitan, T., T. Fordyce & D. Poppi. 2003. Bali performance in the dry tropics of

Sumbawa. JITV 8(3): 183-188.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan.Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Pasaribu, F. 2007. Hubungan karakteristik pegawai dengan produktivitas kerja. Jurnal Ichsan Gorontalo Vol. 2. No. 1: 627-637.

Pearce, J. A. & Robinson. R. B. 2009. Competitive Strategy. McGraw-Hill, New York.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2010. Blue print NTB Bumi Sejuta Sapi. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat.

Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep, Strategi Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rouse, E. J. 1969. Cattle of Africa and Asia. University of Oklahoma Press, Publishing Division of University. USA.

Salisbury G. W. & N. L. VanDemark. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Terjemahan R. Djanuar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Siagian, P. S. 2008. Manajemen Stratejik. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, P. & I. P. Gede. 2005. Peningkatan efisisensi reproduksi melalui perkawinan alam dan pemanfaatan inseminasi buatan (IB) untuk mendukung program pemuliaan. http:// peternakan. litbang.deptan. go.id/fullteks/ lokakarya/probklu03-10.pdf. [27 Juli 2012].

49 Sudrajat, S. & R. Pambudi. 2003. Menjelang Dua Abad Sejarah Peternakan dan Kesehatan Hewan di Indonesia: Peduli Peternakan Rakyat. Yayasan Agrindo Mandiri, Jakarta.

Sukardono, Sutaryono, Y. A., Ali, Taqiudin, M., & Wirapribadi, L. 2009. Pengembangan industri sapi potong. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian, NTB. http://www.blhp.litbangyasa.ntbprov.go.id. [6 Agustus 2012].

Sukria, H. A. & R. Krisnan. 2009. Sumber dan Ketersediaan bahan Baku Pakan di Indonesia. IPB Press, Bogor.

Suryana. 2009. Pengembangan usaha sapi potong berorientasi agribisnis dengan pola kemitraan. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 28. No. 1: 29-37.

Talib, C., K. Entwistle, A. Siregar, S. B. Turner, & D. Lindsay. 2003. Performance of bali cattle heifers and calves prior to weaning in a feedlot system. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002. Toelihere, M. 2003. Increasing the success rate and adoption of artificial

insemination for genetic improvement of bali cattle. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Toelihere, M. 1981. Ilmu Kemajiran pada Ternak Sapi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Toelihere, M. 1977. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa Bandung, Bandung.

Walpole, R. E. 1997. Pengantar Statistika. edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Williamson, G. & W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan SGN Djiwa Darmadja. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lampiran 1. Form Kuesioner Wawancara Peternak LampiraN 1. Form Kuisioner Wawancara Peternak

Nomor : Nama pewancara : Tanggal :

KUISIONER

PETERNAK SAPI BALI DI DESA TAWALI

I. Identitas Responden 1. Nama :……… 2. Umur :………tahun. 3. Alamat :……… 4. Telp. :……… 5. Pendidikan terakhir :………

6. Mulai beternak sapi bali :………..

7. Alasan beternak sapi bali :………...

8. Jumlah anggota keluarga…………..orang. Anak :………orang (<16tahun) Dewasa :………..orang (>16tahun) 9. Beternak sapi bali sebagai………..

a. Usaha utama b. Usaha sambilan 10. Jika usaha sambilan maka pekerjaan utamanya………

a. petani e. pedagang b. buruh f. tukang/pengrajin c. pegawai negeri g. wirausaha d. pegawai swasta h. lainnya………

11. Pendapatan keluarga/bulan :………..

12. Jenis ternak lain yang dipelihara a. Kerbau b. Ayam/itik/angsa/puyuh c. Kambing/domba d. Kuda e. Lainnya……….

II. Ternak Sapi Bali 1. Jumlah ternak sapi bali yang dipelihara :………ekor 2. Perbandingan jantan : betina = …….:………

52

Jantan Betina

0 – 2 tahun 3 tahun – 4 tahun

>4 tahun

3. Status kepemilikan sapi bali a. Milik sendiri :………ekor b. Gaduhan/bagi hasil :

a). ………ekor untuk peternak b). ………ekor untuk pemilik

III. Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali

1. Sistem perkandangan/pemeliharaan ………

a. Dikandangkan terus menerus (intensif) b. Digembalakan (ekstensif) c. Malam dikandangkan, siang diikat di luar rumah/digembalakan (semi intensif) 2. Jika jawaban no.1 adalah c, maka a. Jam keluar kandang adalah………

b. Jam dikandangkan kembali adalah………

3. Kepemilikan kandang :……… 4. Bentuk kandang…….. a. Sendiri-sendiri b. Kelompok kecil c. Kelompok besar/digembalakan 5. Luas kandang :………

6. Frekuensi pembersihan kandang :………

7. Kapan kandang dibersihkan?...

8. Bibit berasal dari……….

a. beli di pasar hewan b. beli di peternak lain c. orang yang menitipkan d. pemerintah 9. Apakah dilakukan pemberian identitas atau tidak? a. Ya…..Bentuknya :………

b. Tidak 10. Hal/aspek apa saja yang Bapak catat selama ini? a. Manajemen perkawinan/reproduksi (tanggal kawin, tanggal beranak, dll………)

b. Performa anak yang dilahirkan (bobot lahir, jenis kelamin, dll………)

53 d. Kelahiran dan mortalitas

e. Lainnya………..

f. Tidak ada pencatatan

11. Peralatan yang digunakan untuk beternak :………

………

IV. Pakan Ternak Sapi Bali

1. Sistem pemberian pakan

a). disediakan pakan oleh peternak

b). digembalakan (ternak mencari pakan sendiri)

2. Jika jawaban nomor 1 adalah b, maka berapa rata-rata hijauan/rumput yang diberikan?...kg/ekor/hari

3. Jika jawaban nomor 1 adalah b, maka frekuensi pemberian hijauan a. Terus-menerus

b. 3 kali/hari c. 2 kali/hari d. 1 kali/hari

e. Lainnya………

4. Sumber pakan rumput yang digunakan………

a). tumbuh sendiri b). ditanam

5. Pakan rumput yang diberikan/dimakan ternak……….

a. Rumput gajah b. Jerami padi c. Rumput raja d. Rumput lapang

e. Lainnya………..

6. Apakah pemberian konsentrat dilakukan?... a. Ya

b. Tidak

7. Jika jawaban no.6 adalah ya, jenis konsentrat yang diberikan adalah…. a. Ampas tahu

b. Dedak padi

c. Lainnya………..

8. Frekuensi pemberian konsentrat a. Terus-menerus

b. 3 kali/hari c. 2 kali/hari d. 1 kali/hari

54 e. Tidak teratur

9. Berapa rata-rata konsentrat yang diberikan?...kg/ekor/hari

10. Banyaknya air minum yang diberikan?...

11. Bagaimana cara pemberian air minum? a. Diberikan langsung b. Dicampur dengan konsentrat c. Lainnya…………

V. Reproduksi 1. Umur berapa sapi bali a. Berahi pertama :………

b. Kawin pertama :………

c. Beranak pertama :………

2. Lama siklus berahi ;………

3. Lama berahi :……….

4. Lama bunting :………...

5. Berapa bulan sapi bali kawin lagi setelah beranak?...bulan. 6. Jumlah panen anak/tahun adalah………ekor dari ……….ekor induk. 7. Waktu yang diperlukan untuk berahi kembali setelah melahirkan………

8. Lama selang beranak adalah…………tahun………bulan 9. Untuk sapi bali kawin alam a. Berapa kali kawin hingga bunting (S/C) =…….kali b. Siapa milik pejantannya?...

10. Adakah sapi bali yang di IB? a. Jika ya, berasal dari………..

b. Jika tidak, alasannya……….

11. Apakah ada kesulitan saat proses melahirkan (distokia)? a. Ya, cara mengatasinya………

b. Tidak 12. Apakah pernah terjadi kematian anak a. Ya, umur………., banyaknya rata-rata……….ekor/tahun b. Tidak 13. Apakah kesulitan mencari pejantan? a. Ya, karena……… b. Tidak

VI. Penanganan Kesehatan

1. Pemberian obat/vitamin a. Pernah

55 b. Tidak pernah

2. Penyakit apa yang pernah menyerang sapi bali selama ini? ………. 3. Bagaimana cara mengobatinya?

a. Ditangani sendiri

b. Memanggil teman peternak yang berpengalaman c. Memanggil dokter/mantri hewan

4. Apakah jika terdapat penyakit serius, langsung dikonsultasikan dengan dokter/mantri hewan? a. Ya

b. Tidak,karena………

VII. Pemasaran Sapi Bali

1. Biaya yang dikeluarkan untuk ternak sapi bali Rp……….bulan/tahun. 2. Tujuan atau motivasi penjualan sapi bali:

a. Sudah tua atau tidak produktif b. Kebutuhan sehari-hari

c. Kebutuhan sekolah anak-anak (tabungan masa depan) d. Menambah jumlah sapi bali

e. Mendapatkan keuntungan besar karena harganya relatif mahal f. Membuka usaha lain

g. Lainnya………

3. Sapi bali sering digunakan oleh konsumen atau peternak sebagai : a. Sumber daging

b. Hewan penghela c. Acara pernikahan d. Upacara khitanan

e. Lainnya……….

4. Harga rata-rata seekor sapi bali : Rp………../ekor 5. Apakah harga tersebut menguntungkan?

a. Ya, karena………..

b. Tidak, karena……….

6. Kepada siapa sapi bali dijual? a. Langsung ke pasar hewan b. Melalui pengumpul

c. Pesanan tetangga atau kenalan lainnya

d. Lainnya………..

7. Rata-rata umur sapi yang dijual adalah………..tahun

8. Hambatan dalam penjualan adalah………

56 a. Ya

b. Tidak, karena………

10. Jika jawaban pertanyaan nomor 9 ya, maka

a. Tempat pemotongan………..

b. Umur sapi bali yang dipotong………tahun. c. Siapa yang memotong?...

d. Alat transportasi ke tempat pemotongan?... Jenis kelamin sapi yang umum dipotong………..

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 2008. Peranan penyuluhan dan kelompok tani ternak untuk meningkatkan adopsi teknologi dalam peternakan sapi potong. Prosiding Seminar Nasional Sapi Potong, Fakultas Peternakan, Universitas Tadulako, Palu, 24 November 2008.

Abeygunawardena, H. & C. M. B. Dematawewa. 2004. Pre pubertal and postpartum anestrus in tropical zebu cattle. J. Anim. Sci. 82: 373-387.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima. 2010. Bima dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik, Bima.

Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus penduduk 2010. http://sp2010.bps.go.id/. [4 Agustus 2012].

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangaan Sapi. Agro Inovasi, Mataram.

Ball, P. J. H. & A. R. Peters. 2004. Reproduction In Cattle 3th Edition. Blackwell Publishing, Iowa.

Bamualim, A. 2011. Pengembangan teknologi pakan sapi potong di daerah semi-arid Nusa Tenggara. Litbang Pertanian Vol. 4. No. 3: 175-188.

Bamualim, A. & B. Tiesnamurti. 2009. Konsepsi sistem integrasi antara tanaman padi, sawit dan kakao dengan ternak sapi di Indonesia dalam Sistem Integrasi Ternak Tanaman: Padi-Sawit-Kakao Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. LIPI Press, Jakarta.

Bamualim, A. & A. Wirdahayati. 2003. Nutrition and management strategies to improve bali cattle productivity in Nusa Tenggara. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Darmadja, D. 1990. Potensi sapi bali sebagai kebanggaan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

Daryanto, A. 2009. Dinamika Daya Saing Industri Peternakan. IPB Press, Bogor. David, F. 2009. Strategic Management. Edisi ke-12. Salemba Empat, Jakarta. Dinas Desa Tawali. 2011. Profil Desa Tawali. Kabupaten Bima.

Dinas Kabupaten Bima. 2012. Karakteristik wilayah Kabupaten Bima. http://bima kab.go.id/pages-karakteristik-umum-wilayah.html. [27 Juli 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia Tahun 2012. Kementrian Pertanian

Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2012. Sapi bali betina. http://ditjennak.deptan.go.id/-imggaleri/74615Bali%20Btn.jpg. [26 April 2012].

47 Direktorat Jenderal Peternakan. 2012. Sapi bali jantan

http://ditjennak.deptan.go.id-/index.php?page=galerifoto&action=detail_album&id=25&halaman=2. [26 April 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Rilis hasil akhir PSPK 2011.http://ditjennak.deptan.go.id/download.php?file=rilis%20akhir%20PSP K2011%20u%20wartawan.pdf. [11 Juni 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Statistik peternakan dan kesehatan hewan 2011. http://199.91.154.124/ndfo6kn55ulg/41cjlk41fc-dan3w/StatistikPeternakan 2011.pdf. [11 Juni 2012].

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012. Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2009. Blue Print Program Swasembada daging 2014. Direktorat Jendral Peternakan, Jakarta.

Diwyanto, K. & A. Priyanti. 2008. Keberhasilan pemanfaatan sapi bali berbasis pakan lokal dalam pengembangan usaha sapi potong di Indonesia. Wartazoa Vol. 18. No. 1: 34-45.

Febrina, D. & M. Liana. 2008. Pemanfaatan limbah peternakan sebagai pakan ruminansia pada peternak rakyat di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. J. Peternakan Vol. 5. No. 1: 28-37.

Fordyce, G, T. Panjaitan, Muzani & D. Poppi. 2003. Management to facilitate genetic improvement of bali cattle in Eastern Indonesia. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Graser, H. 2003. Option for genetic improvement of bali cattle assessing the strengths and weaknesses of alternative strategies. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Hadiyanto. 2007. Komunikasi pembangunan dan pemeberdayaan: kasus pada peternakan rakyat. Jurnal Transdisiplin Komunikasi Vol. 01. No. 3: 321-344. Hardjopranjoto, S. 1981. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press,

Surabaya.

Hargono. 2004. Pemanfaatan limbah jerami padi sebagai pakan ternak dengan cara fermentasi menggunakan starter BMF biofad (suatu upaya peningkatan protein pakan). Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Kanro, Z. M., Lestari, A. W. Rauf, Atekan, & A. Malik. 2002. Pengelolaan sistem

usaha tani tanaman pangan dan upaya perbaikannya di Papua. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 21. No. 4: 140-147.

Mallessy, C, T. E. Soka, H. J Schottler. 1990. Potensi sapi bali sebagai kebanggaan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

48 Mariyono & E. Romjali. 2007. Petunjuk Teknis Teknologi Inovasi Pakan Murah untuk Usaha Pembibitan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Grati.

Martojoyo, H. 2003. A simple selection program for smallholder bali cattle farmers. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Masudana, I. W. 1990. Perkembangan sapi bali di Bali dalam sepuluh tahun terakhir (1980-1990). Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990.

Oka, L. 2003. Performance of bali cattle heifers and calves prior to weaning in a feedlot system. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Paat, C. P. & M. Winugroho. 1990. Peningkatan produktivitas sapi bali pada kondisi pedesaan dengan memanfaatkan dedak padi sebagai pakan tambahan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar, 20-22 September 1990. Panjaitan, T., T. Fordyce & D. Poppi. 2003. Bali performance in the dry tropics of

Sumbawa. JITV 8(3): 183-188.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan.Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Pasaribu, F. 2007. Hubungan karakteristik pegawai dengan produktivitas kerja. Jurnal Ichsan Gorontalo Vol. 2. No. 1: 627-637.

Pearce, J. A. & Robinson. R. B. 2009. Competitive Strategy. McGraw-Hill, New York.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2010. Blue print NTB Bumi Sejuta Sapi. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat.

Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep, Strategi Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rouse, E. J. 1969. Cattle of Africa and Asia. University of Oklahoma Press, Publishing Division of University. USA.

Salisbury G. W. & N. L. VanDemark. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Terjemahan R. Djanuar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Siagian, P. S. 2008. Manajemen Stratejik. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, P. & I. P. Gede. 2005. Peningkatan efisisensi reproduksi melalui perkawinan alam dan pemanfaatan inseminasi buatan (IB) untuk mendukung program pemuliaan. http:// peternakan. litbang.deptan. go.id/fullteks/ lokakarya/probklu03-10.pdf. [27 Juli 2012].

49 Sudrajat, S. & R. Pambudi. 2003. Menjelang Dua Abad Sejarah Peternakan dan Kesehatan Hewan di Indonesia: Peduli Peternakan Rakyat. Yayasan Agrindo Mandiri, Jakarta.

Sukardono, Sutaryono, Y. A., Ali, Taqiudin, M., & Wirapribadi, L. 2009. Pengembangan industri sapi potong. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian, NTB. http://www.blhp.litbangyasa.ntbprov.go.id. [6 Agustus 2012].

Sukria, H. A. & R. Krisnan. 2009. Sumber dan Ketersediaan bahan Baku Pakan di Indonesia. IPB Press, Bogor.

Suryana. 2009. Pengembangan usaha sapi potong berorientasi agribisnis dengan pola kemitraan. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 28. No. 1: 29-37.

Talib, C., K. Entwistle, A. Siregar, S. B. Turner, & D. Lindsay. 2003. Performance of bali cattle heifers and calves prior to weaning in a feedlot system. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002. Toelihere, M. 2003. Increasing the success rate and adoption of artificial

insemination for genetic improvement of bali cattle. Prosiding seminar strategies to improve bali cattle in Eastren Indonesia. Australian Centre for International Agricultural Research. Denpasar, 4-7 Februari 2002.

Toelihere, M. 1981. Ilmu Kemajiran pada Ternak Sapi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Toelihere, M. 1977. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa Bandung, Bandung.

Walpole, R. E. 1997. Pengantar Statistika. edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Williamson, G. & W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan SGN Djiwa Darmadja. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lampiran 1. Form Kuesioner Wawancara Peternak LampiraN 1. Form Kuisioner Wawancara Peternak

Nomor : Nama pewancara : Tanggal :

KUISIONER

PETERNAK SAPI BALI DI DESA TAWALI

I. Identitas Responden 1. Nama :……… 2. Umur :………tahun. 3. Alamat :……… 4. Telp. :……… 5. Pendidikan terakhir :………

6. Mulai beternak sapi bali :………..

7. Alasan beternak sapi bali :………...

8. Jumlah anggota keluarga…………..orang. Anak :………orang (<16tahun) Dewasa :………..orang (>16tahun) 9. Beternak sapi bali sebagai………..

a. Usaha utama b. Usaha sambilan 10. Jika usaha sambilan maka pekerjaan utamanya………

a. petani e. pedagang b. buruh f. tukang/pengrajin c. pegawai negeri g. wirausaha d. pegawai swasta h. lainnya………

11. Pendapatan keluarga/bulan :………..

12. Jenis ternak lain yang dipelihara a. Kerbau b. Ayam/itik/angsa/puyuh c. Kambing/domba d. Kuda e. Lainnya……….

II. Ternak Sapi Bali 1. Jumlah ternak sapi bali yang dipelihara :………ekor 2. Perbandingan jantan : betina = …….:………

52

Jantan Betina

0 – 2 tahun 3 tahun – 4 tahun

>4 tahun

3. Status kepemilikan sapi bali a. Milik sendiri :………ekor b. Gaduhan/bagi hasil :

a). ………ekor untuk peternak b). ………ekor untuk pemilik

III. Manajemen Pemeliharaan Ternak Sapi Bali

1. Sistem perkandangan/pemeliharaan ………

a. Dikandangkan terus menerus (intensif) b. Digembalakan (ekstensif) c. Malam dikandangkan, siang diikat di luar rumah/digembalakan (semi intensif) 2. Jika jawaban no.1 adalah c, maka a. Jam keluar kandang adalah………

b. Jam dikandangkan kembali adalah………

3. Kepemilikan kandang :……… 4. Bentuk kandang…….. a. Sendiri-sendiri b. Kelompok kecil c. Kelompok besar/digembalakan 5. Luas kandang :………

6. Frekuensi pembersihan kandang :………

7. Kapan kandang dibersihkan?...

8. Bibit berasal dari……….

a. beli di pasar hewan b. beli di peternak lain c. orang yang menitipkan d. pemerintah 9. Apakah dilakukan pemberian identitas atau tidak? a. Ya…..Bentuknya :………

b. Tidak 10. Hal/aspek apa saja yang Bapak catat selama ini? a. Manajemen perkawinan/reproduksi (tanggal kawin, tanggal beranak, dll………)

b. Performa anak yang dilahirkan (bobot lahir, jenis kelamin, dll………)

53 d. Kelahiran dan mortalitas

e. Lainnya………..

f. Tidak ada pencatatan

11. Peralatan yang digunakan untuk beternak :………

………

IV. Pakan Ternak Sapi Bali

1. Sistem pemberian pakan

Dokumen terkait