• Tidak ada hasil yang ditemukan

Andoko, A. 2002. Budidaya Padi secara Organik. Penebar Swadaya. Bogor.

Astuti, A. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Azospirillum sp. Indigenous Penghasil Asam Indol Asetat Asal Tanah Rhizosfer. Skripsi. Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. Bogor.

Atlas, R.M. and R. Brota. 1998. Microbial Ecology. Fundamental and Aplications. The Benjamín/Cuming Publishing Company.

BPS. 2009. Sensus penduduk dilakukan tahun depan. Badan Pusat Statistik Indonesia. http://www.bps.com. [28 Desember 2009].

____. 2009. Produksi padi, jagung dan kedelai (angka ramalan III 2009). Badan Pusat Statistik Indonesia. http://www.bps.com. [28 Desember 2009].

De Dattta, S. K. 1968. The Environment of Rice Production in Tropical Asia. IRRI. Field Experiment Workshop. 11:1.

______________. 1981. Principle and Practices of Rice Production. IRRI, Los Banos. Philippines. 618 p.

Dey, R., Pal K. K., Bhatt D. M., Chauhan S. M. 2004. Growth promotion and yield enhancement of peanut (Arachis hypogea L.) by application of plant growth promoting-rhizobacteria. Microbiol Res 159: 371-394.

Doberman, A and Fairhust T. 2000. Rice Nutrient Disorders and Nutrient Management. Potash and Phosphate Institute of Canada and International Rice Research Institute. Oxford Geographic Printers Pte Ltd. Canada, Philippines. 192p.

Fadillah, N. 2007. Pengaruh Kombinasi Jenis Pupuk Organik dengan Dosis Pupuk Inorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Way Apo Buru dan Raja Bulu. Skripsi. Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 46 hlm.

Fadiluddin, M. 2009. Efektivitas Formula Pupuk Hayati dalam Memacu Serapan Hara, Produksi dan Kualitas Hasil Jagung dan Padi Gogo di Lapang. Tesis. Mayor Biologi Tumbuhan, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 69 hlm.

Goenadi, D. H. 1995. Mikroba pelarut hara dan pemantap agregat dari beberapa tanah tropika basah. Menara Perkebunan 62: 60-66.

____________. 2004. Teknologi Konsumsi Pupuk yang Minimal. Bogor. Lembaga Riset Perkebunan Indonesia.

Gomez, K. A. dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian (diterjemahkan dari : Statistical Prosedur for Agricultural Research, penerjemah : E. Sjamsudin dan J.S. Baharsjah). Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 698 hlm.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Edisi kedua. Pustaka Jaya. Bogor. 192 hlm.

Hamim. 2008. Pengaruh pupuk hayati terhadap pola serapan hara, ketahanan penyakit, produksi dan kualitas hasil beberapa komoditas tanaman pangan dan sayuran unggulan. Laporan Penelitian KKP3T. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjowigeno S. dan Widiatmaka. 2001. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hasanudin dan Gonggo M. B. 2004. Pemanfaatan mikroba pelarut fospat dan mikoriza untuk perbaikan fospor tersedia, serapan fospor tanah (ultisol) dan hasil jagung (pada ultisol). J. Ilmu Pertan. Indones. 6: 8-13.

Havlin, J.L, Beaton J.D, Tisdale S.L, and Nelson W.L. 2005. Soil Fertility and Fertilizer. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall.

Hidayati, N. 2009. Efektivitas Pupuk Hayati pada berbagai Lama Simpan terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa) dan Jagung (Zea mays). Skripsi. Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 11 hlm.

Hindersah, R. dan Simarmata T. 2004. Potensi rizobakteri Azotobacter dalam meningkatkan kesehatan tanah. J. Natur Indones 5(2): 127-133.

Irianto, G. 2010. Pemupukan berimbang saja tidak cukup. Sinar Tani. 3345: 7.

Kristanto, H. B., Mimbar S. M., Sumarni T. 2002. Pengaruh inokulasi Azospirillum terhadap efisiensi pemupukan N pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Agrivita 24: 74-79.

Liang Z. Z. 1987. N balance studies of fertilizer nitrogen applied to flooded rice field in china. Dalam: Proceeding of the Meeting of the International Network on Soil Fertility and Fertilizer Evaluation for Rice. Griffith, New South Wales, Australia, 10-16 April 1985. IRRI. Los Banos, Laguna, Philippines. Hlm 164-167.

Pangaribuan, D dan Pujisiswanto H. 2008. Pemanfaatan kompos jerami untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah tomat. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II. Bandar Lampung, 17-18 November 2008. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hlm 1-10.

Patola, E. 2005. Pengaruh dosis pupuk urea, SP-36, KCL, dan kompos terhadap hasil gandum (Triticum aesticum L.) dan tanaman yang ditumpangsari. J. Inov. Pertan. 4: 2-9.

Pattern, C.L. and B.R. Glick. 2002. Role of Pseudomonas Putida Indole Acetic Acid in Development of the Plant Root System. Appl Environ Microbiol 68: 3795-3801.

PERMENTAN. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah. No 28/ Permentan/ SR. 130/5/2009.

Pitojo, S. 2003. Budidaya Padi Sawah Tabela. Penebar Swadaya. Jakarta. 55 hlm.

PPPTP, 2009. Bagan Warna Daun Menghemat Penggunaan Pupuk N pada Padi Sawah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Prasetiyo, Y.T. 2005. Budidaya Padi Sawah TOT (Tanpa Olah Tanah). Kanisius. Yogyakarta. 59 hlm.

Purwono dan H. Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 139 hlm.

Salisbury, F.B., Ross C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Dasar Jilid 2. Terjemahan dari: Plant Physiology. Penerjemah: Lukman D.R., Sumaryono. Bandung: ITB Press.

Simanungkalit, R. D. M. 2001. Aplikasi pupuk hayati dan pupuk kimia; suatu pendekatan terpadu. Bul Agrobiol 4: 56-61.

Srivastava, L. M. 2002. Plant growth and development; Hormones and Environment. Academic Press.

Sugiyanta. 2007. Peran Jerami dan Pupuk Hijau Crotalaria juncea terhadap Efisiensi dan Kecukupan Hara Lima Varietas Padi Sawah. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 99 hlm.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta.

Syam, M dan Hermanto. 1995. Teknologi Produksi Padi Mendukung Swasembada Beras. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 26 hlm.

Tombe, M. 2008. Teknologi aplikasi mikroba pada tanaman. http://www.google/sekilas pupuk hayati.html. [28 Desember 2009].

Vessey, J. K. 2003. Plant growth promoting rhizobacteria as biofertilizer. Plant Soil 255: 571 - 586.

Wibowo, S.T. 2008. Kandungan Hormon IAA, Serapan Hara, dan Pertumbuhan Beberapa Tanaman Budidaya sebagai Respon terhadap Aplikasi Pupuk Biologi. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 56 hlm.

Witt, C., Doberman A., Simbahan G., Abbdulrachman S., Gines G., Guanghuo W., Nagarajan K., Satawatanamont S., Son T., Tan P., and Tiem L. 1999. Internal Nutrient Efficiencies in Irrigated Lowland Rice. Program Report for 1998. IRRI. Los Banos, Laguna, Philippines. 40 hlm.

Wu S.C, Cao Z.H, Li C.Z.G, Cheung K. C, Wong M.H. 2005. Effect of biofertilizer containing N-Fixer, P and K solubilizer and AM fungi on maize growth: a greenhouse trial. Soil Biol Biochem125: 155-166.

Yaacub, O and Sulaiman W. H. W. 1992. The management of soil and fertilizers for sustainable crop production in malaysia. Dalam: Petersen, JB (Ed) Sustainable Agriculturel for the Asian and Pacific Region. Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region. Taiwan. Hal 23-35.

Yuwono, N. W. 2006. Pupuk hayati. http://www.google/pupukhayati.htm. [28 Desember 2009].

Dokumen terkait