• Tidak ada hasil yang ditemukan

[AVRDC] Asian Vegetable Research and Development Center.1990. Vegetable Production Training Manual. Taipei: AVRDC Publication. 447p.

Baharsjah JS. 1991. Hubungan cuaca–tanaman. Bey A, editor. Kapita Selekta dalam Agrometeorologi. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 226p

Bey A, Las I. 1991. Strategi Pendekatan Iklim dalam Usaha Tani. Bey A, editor. Kapita Selekta dalam Agrometeorologi. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 266p. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi sayuran di Indonesia 1997-2013

[Internet]. [diunduh 2014 Novemberber 24]. Tersedia pada: http//www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_su byek=55&notab=71.

Brown D M. 1960. Soybean ecology development-temperature relationship from controlled environment studies. J. Agron. 53: 493-496.

Copeland LO. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Minneapolis: Burges Publ. Co. 369p.

Delahaut K. 2004. Applied Phenology and Gardening. http://wihort.uwex.edu

/landscape/phenology.htm. [11 Februari 2105].

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. 2008. SOP Budidaya Mentimun. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. 40p

Fewless G. 2006. Phenology. [Internet]. [diunduh 2015 Jan 5]. Tersedia pada:

http://www.uwgb. edu/biodiversity/phenology/index.htm.

George RAT. 1999. Vegetable Seed Production. 2nd Edition. New York: CABI Publishing.

Gilmore JE, JS Rogers. 1958. Heat unit as method of measuring maturity in corn. J. Agron. 50: 611-615.

Hakim MAR. 2014. Penentuan Masak Fisiologi dan Ketahanan Benih Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) terhadap Desikasi. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. Jakarta (ID): Pustaka Jaya. 192p.

Hardiansyah. 2009. Deteksi Tingkat Masak Fisiologi Benih Terung Ungu (Solanum melongena var. Serpentinum) Melalui Analisis Klorofil dan Karotenoid. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih: Teori dan Hasil-hasil Penelitian. Bogor (ID): IPB Press. 140p.

[ISTA] Internasional Seed Testing Assosiation. 2014. International Rules Of Seed Testing.Switchzerland (CH): ISTA.

Julianti E. 2011. Pengaruh tingkat kematangan dan suhu penyimpanan terhadap mutu buah terong Belanda (Cyphomandra betacea). J Hort Indonesia. 2(1):14-20.

Justice 0L, LN Bass. 1979. Principles and Practices of Seed Storage. Castle House Public. Ltd. 289p.

26

Justice OL, LN Bass. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Roesli R, penerjemah. Jakarta (ID): Grafindo Persada. Terjemahan dari: Principles and Practices of Seed Storage. 289p.

Kartika E, Ilyas S. 1994. Pengaruh tingkat kemasakan benih dan metode konservasi terhadap vigor benih dan vigor kacang jogo (Phaseolus vulgaris L.). Bul. Agron. 22 (2): 44- 59.

Khatun A, Kabir G, Bhuiyan MAH. 2009. Effect of harvesting stages on the seed quality of lentil (Lens culinarisL.) during storage. J.Agril.34(4): 565-576. Lenisastri. 2000. Penggunaan Metode Akumulasi Satuan Panas (Heat Unit) Sebagai Dasar Penentuan Umur Panen Benih Sembilan Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Lestari YK. 2009. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah terhadap Pertumbuhan Berbagai Aksesi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Lesilolo MK, Riry J, Matatula EA. 2013. Pengujian Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa Jenis Tanaman yang Beredar di Pasaran Kota Ambon. Agrologia. 2: 1

Maria D. 2000. Penentuan Masak Panen Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Lanadak, Banteng, Kidang, dan Komodo dengan Memperhatikan Fenologi Tanaman. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Maynard DN, GJ Hochmuth. 2007. Knott’s Handbook for Vegetable Growers. Hoboken: NJ, John Wiley & Sons, Inc.

Miller P, Lanier W, Brandt S. 2001. Using Growing Degree Days to Predict Plant Stages. Bozeman: MSU Extension Service.

Nasir AA. 1999. Hubungan iklim dan tanaman. Kumpulan makalah pelatihan dosen-dosen perguruan tinggi negeri Indonesia bagian barat dalam bidang agroklimatologi. Editor : Yonny Koesmaryono, Impron, Y. Sugiarto. Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Newman JE, Blair BO. 1969. Growing Degree Days and corn maturity Part II. Agron Dept. Purdue Univ. Lafayette: Indiana. 31p.

Prathama M. 2009. Fenologi dan Biologi Pembungaan Adenium obesum. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pratomo D. 2001. Pengaruh Suhu Udara dan Dosis Pemupukan Nitrogen terhadap Petumbuhan dan Perkembangan Tanaman Gandum (Triticum spp) Varietas DWR 162. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Purwanti S. 2004. Kajian Suhu Ruang Simpan terhadap Kualitas Benih Kedelai

Hitam dan Kedelai Kuning. Ilmu Pertanian. 11 (2): 22-31.

[Puslitbanghorti] Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2013. Budidaya mentimun [Internet]. [diunduh pada 2014 desember 23].Tersediapada:http//www.hortikulura.litbang.pertanian.go.id/index.ph p?bawaan=berita/fullteks_berita&id=351.

[Puslitbanghorti] Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2015. Budidaya dan Produksi Benih Tomat. [Internet]. [diunduh 2015 September 20]. Tersedia pada: hortikultura.litbang.pertanian.go.id/

27

index.php?bawaan=teknologi/isi_teknologi&id_menu=4&idsubmenu=19 &id=38.

Radzevicius A, Viskelis P, Viskelis J, Karkleliene R,Juskeviciene D. 2014. Tomato fruit color changes during ripening on vine. International Journal of Biological, Food, Veterinary and Agricultural Engineering. 8 (2).

Relf D, McDaniel, Freeborn J. 2015. Cucumber, Melons and Squash. Petersburg: Virginia Cooperatif Extension.

Rubatzky V, Yamaguchi M. Sayuran Dunia 3: Prinsip, Produksi, dan Gizi. Herison C, penerjemah. Bandung (ID): Penerbit ITB. Terjemahan dari: World Vegetables: Principles, Production, and Nutririve Values Second Edition. 320p.

Saadiah ASH, Junaidah B. 1986. Development of cucumber seed from flowering to maturity. MARDI Res. Bull. 14(1): 47-51

Sadjad S. 1980. Panduan Pernbinaan Mutu Benih Tanaman Kehutnaan di Indonesia. Kerjasama Lembaga Afiliasi IPB dan Proyek Pusat Perbenihan Kehutanan Dir. Reboisasi dan Rehabilitasi Dir Jen. Kehutanan, Bogor. 301p.

---.1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: Grasindo.

---.1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta (ID): PT Gramedia Widiasarana.

Salisbury F, Ross C. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid II. Bandung: ITB.

Syakur A. 2012. Analisis Iklim Mikro di dalam Rumah Tanaman untuk Memprediksi Waktu Pembungaan dan Masak Fisiologis Tanaman Tomat Menggunakan Metode Heat Unit dan Artificial Neural Network. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Taliroso D. 2008. Deteksi Status Vigor Benih Kedelai (Glycine max (L). Merr) Melalui Metode Uji Daya Hantar Listrik. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Taylor RWD. 1975. The Storage of Seeds. Tropical Stored Products Centre (Tropical Products Institute), Slough. p23 - 33.

Tinche. 2006. Studi Fenologi Pembungaan dan Flushing Fabaceae. Skripsi. Program Studi Hortikultura. Fakultas Pertanian IPB. 53 hal.

Tindall HD. 1983. Vegetables in the Tropics. Houndmills: Macmillan Education Ltd. 533p.

Waemata S, Ilyas S. 1986. Pengaruh tingkat kemasakan, kelembaban relatif ruang simpan dan periode simpan terhadap viabilitas benih buncis (Phaseolus vulgaris L.). Bul Agron. 18:2.

Wang Jen-Hu. 1960. Artique of the heat unit approach to plant response Studies Ecology 41 (4): 785-790 .

Williams C, Uzo J, Peregrine W. 1991. Produksi Sayuran di Daerah Tropika. Ronoprawiro S, penerjemah. Jakarta (ID): Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Vegetable Production in the Troppics. 179p.

Zulkarnain H. 2013. Budidaya Sayuran Tropis. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara. 219p.

28

Dokumen terkait