• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA

Arief A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia.

Arti DB. 2011. Analisis Strategi Kebijakan Pemerintah terkait dengan Perkembangan Industri Kelapa Sawit Nasional [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Avenzora R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. Nias (ID): BRR NAD.

[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (ID). 2012. Laporan Pelaksanan Kegiatan Evaluasi Kawasan Cagar Alam Kawah Kamojang.

Casse T, Milhoj A, Ranaivoson S, Randriamanarivo JR. 2002. Causes of Deforestation in Southwestern Madagascar: What Do We Know?. Journal of Forest Policy and Economics. 6:33–48.

Chandio IA, Matori AN, Lawal DU, Sabri S. 2011. GIS- based Land Suitability Analysis Using AHP for Public Parks Planning in Larkana City. Modern Applied Science. 5(4). doi:10.5539/mas.v5n4p177.

Contreras-Hermosilla A. 2000. The Underlying Causes of Forest Decline. Occasional Paper No. 30 ISSN 0854-9818. Bogor (ID): Center For International Forestry Research (CIFOR).

Craig JC, Grant RM. 1996. Strategic Management. The Fast-Track MBA Series. Tjiptowardojo S, penerjemah. Jakarta (ID): Elex Media Computindo. Dasanto BD. 2006. Proyeksi Perubahan Penggunaan Lahan Menggunakan Metode

Regresi Logistik (Studi Kasus: Kabupaten Batanghari, Jambi). Artikel. Dhorde A, Das S, Dhorde A. 2012. Evaluation of Land Use/Land Cover Change

in Mula-Mutha Watershed, Pune Urban Agglomeration, Maharashtra, India, Based on Remote Sensing Data. Open access e-Journal Earth Science India. 5(3):108-121.

Dien VT. 2004. Susceptibility to forest degradation: A case study of theapplication of remote sensing and GIS application in Bach Ma NationalPark, Tua Tien Hue Province, Vietnam [thesis]. The Netherlands (NL): International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation.

Djajono A., 2009. Persoalan Sosial Ekonomi Seputar Kawasan Hutan

“Perambahan Kawasan”[Internet]. [diunduh 2014 Mei 28]. Tersedia pada www.concern.net.

Djakapermana RD. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan

Kesisteman. Bogor (ID): IPB Pr.

Djogo T, Sunaryo, Suharjito D, Sirait M. 2003. Kelembagaan dan Kebijakan dalam Pengembangan Agroforestri. Bogor (ID): World Agroforestry Centre (ICRAF).

Dwipayanti U, Kastaman R, Asdak C. 2009. Model Dinamika Sistem Kerusakan Hutan di Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Prosiding Seminar Nasional Himpunan Informatika Pertanian Indonesia. ISBN:978-979- 95366-0-7.

Entwisle B, Rindfuss RR, Walsh SJ, and Page PH. 2008. Population growth and its spatial distribution as factors in the deforestation of Nang Rong, Thailand. Geoforum 39(2):879–897. doi: 10.1016/j.geoforum.2006.09.008.

73

Giliba RA, Boon EK, Kayombo CJ, Chirenje LL, Musamba EB. 2011. The Influence of Socio- economic Factors on Deforestation: A Case Study of the Bereku Forest Reserve in Tanzania. Journal of Biodiversity. 2(1):31-39. Goroner A, Toker K, dan Ulucay K. 2012. Application of Combined SWOT and

AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 58:1525 – 1534. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.09.1139. Gunawan H, Prasetyo LB. 2013. Fragmentasi Hutan: Teori yang mendasari

penataan ruang hutan menuju pembangunan berkelanjutan. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi.

Haeruman H. 2005. Paradigma Pengelolaan Sumberdaya Alam Indonesia di Masa Mendatang: Konsep dan Pemikiran Prof. Dr. Ir. Herman Haeruman Js, MF. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Hasyim AW. 2007. Keberlanjutan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, Tanpa Tambang Nikel (Studi di Pulau Gebe Propinsi Maluku Utara) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Herman DZ. 2012. Potensi Panas Bumi Dan Pemikiran Konservasinya [Internet].

[diunduh 2014 Juli 10]. Tersedia pada

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&i d=383:potensi-panas-bumi-dan-pemikiran

konservasinya&catid=32:makalah-buletin

Hirsch P.1987. Deforestation and Development in Thailand. Singapore Journal of Tropical Geography. 8(2) :129-138.

Horowitz LS. 1997. Encroachment on Protected Areas by Small-Scale Actors: An Examination of the Issues. Washington DC (US): Study commissioned by Conservation International.

I Palcic, B Lalic. 2008. Analytical Hierarchy Process as a Tool for Selecting and

Evaluating Projects. Int j simul model 8(1):16-26. doi:

10.2507/IJSIMMO8(1)2.112.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta (ID): Penerbit Bumi Aksara.

Irshamukti. 2012. Tahapan Kegiatan Pengembangan Geothermal [Internet].

[diunduh 2014 Mei 23]. Tersedia pada

http://irshamukti.blogspot.com/2012/09/tahapan-kegiatan-pengembangan- geothermal.html.

Kanninen M, Murdiyarso D, Seymour F, Angelsen A, Wunder S, German L. 2009. Apakah hutan dapat tumbuh di atas uang? Implikasi penelitian deforestasi bagi kebijakan yang mendukung REDD. Bogor (ID): Center For International Forestry Research (CIFOR).

[Kemenhut] Kementerian Kehutanan (ID). 2011. Road Map Pembangunan Kehutanan Berbasis Taman Nasional.

Khususiyah N, Suyanto, Buana Y. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): Pembelajaran Keberhasilan dan Kegagalan Program [Internet].

diunduh 2014 Juli 10]. Tersedia pada

http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/leaflet/LE0168- 10.PDF.

74

Kusmana C, Istomo, Wilarso S, Dahlan EN, Onrizal. 2004. Upaya Rehabilitasi Hutan Dan Lahan dalam Pemulihan Kualitas Lingkungan. Seminar Nasional Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan. Jakarta (ID).

Leimona B, Munawir, Ahmad NR. 2014. Konsep Jasa Lingkungan dan Pembayaran Jasa Lingkungan di Indonesia. Bogor (ID): Center For International Forestry Research (CIFOR).

Lillesand T, Kiefer RW. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Dulbahari, P. Suharsono, Hartono, Suharyadi, penerjemah. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.

Lindstrom S, Mattsson E, Nissanka SP. 2012. Forest Cover Change In Sri Lanka: The Role Of Small Scale Farmers. Applied Geography. 34:680–692.

Loi NK, Thuy NTT, Huyen NT, Tuan VM. 2010. Integration of GIS and AHP Techniques for Analyzing Land Use Suitability in Di Linh District, Upstream Dong Nai Watershed, Vietnam. Agriculture and development discussion paper series No. 2.

Lubis JPG, Nakagoshi N. 2011. Land Use and Land Cover Change Detection using Remote Sensing and Geographic Information System in Bodri Watershed, Central Java, Indonesia. Journal of International Development and Cooperation. 18(1):139-151.

Lunetta RS, Congalton RG, Fenstermaker LK, Jensen JR, McGwire KC, Tinney LR. 1991. Remote Sensing and Geographic Information System Data Integration: Error Sources and Research Issues. Photogrammetric Engineering&Remote Sensing. 57(6):677-687.

Manullang S. 1999. Kesepakatan Konservasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi [Internet]. [diunduh 2013 Agustus 15]. Tersedia pada http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/Pnacm597.pdf.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta (ID): PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Mulyana A, Moeliono M, Minnigh P, Indriatmoko Y, Limberg G, Utomo NA, Iwan R, Saparuddin, Hamzah. 2010. Kebijakan Pengelolaan Zona Khusus Dapatkah Meretas Kebuntuan dalam Menata Ruang Taman Nasional Indonesia [Internet]. [diunduh 2013 Agustus 15]. Tersedia pada http://www.cifor.org/publications/pdf_files/infobrief/001-BriefI.pdf.

Mulyanto L, Jaya INS. 2004. Analisis Spasial Degradasi Hutan Dan Deforestasi: Studi Kasus Di PT. Duta Maju Timber, Sumatera Barat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 10(1):29-42.

Murdyarso dan Kurnianto S. 2009. Peranan Vegetasi Hutan dalam Mengatur Pasokan Air. Prosiding Workshop Peran Hutan dan Kehutanan dalam Meningkatkan Daya Dukung DAS. Bogor (ID): Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Nawir M. 2011. Pemanfaatan Energi Panas Bumi Sebagai Potensi Penyedia Tenaga Listrik Regional Sulawesi. Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411- 7797. 12(39).

Oktadiyani. 2006. Alternatif Strategi Pengelolaan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang Kabupaten Bandung propinsi Jawa Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

75

Panta M, Kim K, Joshi C. 2008. Temporal Mapping of Deforestation and Forest Degradation in Nepal: Applicatons to Forest Conservation. Journal of Forest Ecology and Management. 256:1587-1595.

Paranoan D, Paembonan SA, Millang S. 2012. Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi Kasus: Program Gn-Rhl Bp-Das Saddang Kabupaten Tana Toraja). Artikel.

Pasya G dan Verbist B. 2004. Perspektif Sejarah Status Kawasan Hutan, Konflik dan Negosiasi di Sumber Jaya Lampung Barat Provinsi lampung. Lampung:

Jurnal Agrivita. 26(1).

Prasetyo LB, Kartodiharjo H, Adiwibowo S, Okarda B, Setiawan Y. 2009. Spatial Model Approach on Deforestastion of Java Island, Indonesia. Journal of Integrated Field Science. 6: 37-44.

Pribadi DO, Shiddiq D, Ermyanila M. 2006. Model perubahan tutupan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. J. Tek. Ling. 7(1):35-51.

Purnomo H. 2003. A Modelling Approach to Collaborative Forest Management [Disertasi]. Bogor (ID): Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. _________ 2012. Pemodelan dan Simulasi untuk Pengelolaan Adaptif Sumber

Daya Alam dan Lingkungan. Bogor (ID): IPB Pr.

Purwita T, Harianto, Sinaga BM, Kartodihardjo H. 2009. Analisis Keragaan Ekonomi Rumah Tangga: Studi Kasus Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Pengalengan Bandung Selatan. Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi dan Ekonomi Kehutanan. 6(1):53-68.

Rachmawati. 2012. Prioritaskan Panas Bumi dan Pengembangan Energi

[Internet]. [diunduh 2013 Juli 18].

http://lipsus.kompas.com/samsungativ/read/2012/07/05/15111020/prioritask an.panas.bumi.dalam.pengembangan.energi.

_____________. 2012. Energi Potensi Panas Bumi Belum Tergarap [Internet].

[diunduh 2013 Juli 18]. Tersedia pada

http://oase.kompas.com/read/2012/07/18/18385193/Potensi.Panas.Bumi.Bel um.Tergarap.

Ramdan H. 2010. Kontribusi dan KerjasamaPara Pihak dalam Pemanfaatan Jasa Lingkungan di Hutan Konservasi. Bandung (ID): BBKSDA Jawa Barat. Reliantoro S. 2012. The Gold for Green: Bagaimana Penghargaan PROPER

Emas Mendorong Lima Perusahaan Mencapai Inovasi, Penciptaan Nilai dan Keunggulan Lingkungan. Jakarta (ID): Kementerian Lingkungan Hidup.

Royana R. 2013. Panduan Kelestarian Ekosistem untuk Pemanfaatan Panas Bumi. Jakarta (ID): WWF-Indonesia.

Rusak, H. and C. Dobson. 2007. Forest Fragmentation. www.ontarionature.org [Diunduh pada 29 Mei 2014].

Sallata MK. 2011. Salah Kelola: Kawasan Hutan Berpotensi Pemboros Air. Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Wana Tropika. 5(1).

Santoso SB. 2012. Pendugaan Emisi Karbon Dioksida Berdasarkan Kedalaman Drainase akibat Alih Guna Lahan (Studi Kasus: Daerah Eks Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar, Kalimantan Tengah) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

76

Sarmo S dan Munasroh. 1985. Aspek Sosial dari Penerapan Teknologi Geothermal di Daerah Dieng. Lembaga Publikasi Lemigas No. 2.

Scrieciu SS. 2006. Can Economic Causes Of Tropical Deforestation Be Identified at a Global Level?. Ecological Economics. 62:603–612.

Senoaji G. 2011. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Bukit daun di Bengkulu. Jurnal Penelitian Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian. 13(1):1-17.

Shofiyati R. 2010. Integrasi Multi Resolusi Citra Satelit Dengan Metode Sederhana untuk Memonitor Kondisi Lahan. Warta Informatika Pertanian. 19(2).

Soedarjanto MS. 2009. Peran Hidrologis Hutan, Konsideran Penting dalam Pengambilan Kebijakan Sektor Kehutanan. Jakarta (ID): Pusat Informasi Departemen Kehutanan.

Suhendang E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Bogor (ID): Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan (YPFK).

Sunderlin WD, Resosudarmo AP. 1997. Laju dan Penyebab Deforestasi di Indonesia: Penelaahan Kerancuan dan Penyelesaiannya. Bogor (ID): Center For International Forestry Research (CIFOR).

Sunyoto, Hidayat A, Rianto T. Evaluasi Fungsi Kawasan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Suratmo FG. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Yogyakarta (ID):

Gadjah Mada University Pr.

Suyono RS. 2010. Penggunaan Metode Proses Hirarki Analitik Dalam Penentuan Lokasi Dermaga Bongkar Muat Angkutan Sungai (Studi Kasus: Kota Pontianak). Jurnal Teknik Sipil Untan. 10(2).

Tahir M, Imam E, Hussain T. 2013. Evaluation of Land Use/Land Cover Changes in Mekelle City, Ethiopia Using Remote Sensing and GIS. Computational Ecology and Software. 3(1):9-16.

Triantaphyllou E, Mann SH. 1995. Using The Analytic Hierarchy Process For Decision Making In Engineering Applications: Some Challenges (US).

International Journal of Industrial Engineering. 2(1):35-44.

Wangke WM. 2010. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan Pengembangan Lapangan Uap dan PLTP Unit 5 dan 6 PT Pertamina Geothermal Energy. ASE 6(3):39-44.

_______ WM. 2011. Dampak Sosial Ekonomi Kegiatan Pembangunan Proyek Lapangan Uap dan PLTP di Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. ASE 7(1):33-37.

Welch D, Croissant C, Evans T, Ostrom E. 2001. A social Assessement Hoosier National Park. CIPEC Summary Report 4.

Widada. 2008. Mendukung Pengelolaan Taman Nasional yang Efektif Melalui Pengembangan Masyarakat Sadar Konservasi yang Sejahtera. Jakarta (ID): Ditjen PHKA-JICA.

Yatap H. 2008. Pengaruh Peubah Sosial Ekonomi terhadap Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

77

78

Lampiran 1

80

80

No Nama Lokasi Luas

(Ha)

Dasar Penggunaan Pemenuhan Kewajiban Keterangan 1 Lokasi-Lokasi Kamojang Lama

KMJ-VI (Sumur KMJ-10,22,29,41) KMJ-II (Sumur KMJ-7) KMJ-III KMJ-W (Sumur KMJ-14) KMJ-DE/EE (Sumur-KMJ 26,35,42,65) KMJ-E/HH (Sumur KMJ-27,40,46, 62) KMJ-B/DD (Sumur KMJ-31,33,52) KMJ-C/GG (Sumur KMJ-32) KMJ-G/II, KMJ-H/JJ, KMJ-I/KK KMJ-EE/FF (Sumur KMJ-30,36) KMJ-N/PP (Sumur KMJ 38,45) KMJ-O/QQ T/VV (Sumur KMJ-48, 49,58,66,68,71) KMJ-B (Sumur KMJ-63, 73,74) Jalur Pipa

31.00 Surat Dirjen Kehutanan No 2134/Dj/I/1974, Tanggal 30 Mei 1974

Surat Dirjen Kehutanan No 3059/Dj/I/1978, Tanggal 21 September 1978 Surat Dirjen Kehutanan No 204/Dj/I/1983, Tanggal 17 Januari 1983

Surat Menhut No 022/Kpts-Ii/1984, Tanggal 17 Pebruari 1984

Biaya proses pinjam pakai kawasan hutan

Pengukuran, pemetaan, pematokan, dll

Ganti rugi tegakan

Pembuatan portal jalan, rambu- rambu peringatan, dan larangan Membantu sarana/ fasilitas pengamanan kawasan hutan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program CD dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

Tidak ada tanah kompensasi

Surat perjanjian pinjam pakai telah berakhir tanggal 01 Agustus 2000 Telah dilakukan monitoring dan evaluasi untuk perpanjangan surat perjanjian yang dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2000

Telah dilakukan pula re-evaluasi oleh tim kehutanan pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2001

Tanggal 24 Desember 2002 telah ditinjau oleh tim pusat yang dikoordinir oleh menko bidang perekonomian, melibatkan Departemen Kehutanan dan expert Sampai sekarang perpanjangan surat perjanjian masih diproses di Departemen Kehutanan 2 Lokasi Ciharus-A CHR-A 5.85 Surat Menhut No 227/ Menhut-Ii/1989, Tanggal 11 Pebruari 1989

Biaya proses pinjam pakai kawasan hutan

Pengukuran, pemetaan, pematokan, dll

Ganti rugi tegakan

Menyerahkan lahan pengganti: di Desa Ibun, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung seluas 12ha Clean and clear lahan pengganti Reboisasi lahan pengganti Pembuatan portal jalan, rambu- rambu peringatan, dan larangan Membantu sarana/fasilitas pengamanan kawasan hutan Pemberdayaan ekonomi

Surat perjanjian pinjam pakai telah berakhir tanggal 01 Agustus 2000 Telah dilakukan monitoring dan evaluasi untuk perpanjangan surat perjanjian yang dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2000

Telah dilakukan pula re-evaluasi oleh tim kehutanan pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2001

Tanggal 24 desember 2002 telah ditinjau oleh tim pusat yang dikoordinir oleh menko bidang perekonomian, melibatkan Departemen Kehutanan dan expert Sampai sekarang perpanjangan Data-data Tanah Pinjam Pakai Kawasan Hutan CA/ TWA Alam Kamojang

BKSDA Jabar II, Departemen Kehutanan

81

81

masyarakat melalui program CD dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

surat perjanjian masih diproses di Departemen Kehutanan

3 TVV-D,E,F,G 12.00 Surat Menhut No

341/Menhut-Vii/1997, Tanggal 15 Maret 1996

Biaya proses pinjam pakai kawasan hutan

Pengukuran, pemetaan, pematokan, dll

Ganti rugi tegakan Reboisasi lahan pengganti Menyerahkan lahan pengganti dengan rasion 1:2 di Desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur untuk clear and clean

Pembuatan portal jalan, rambu- rambu peringatan, dan larangan Reboisasi kawasan hutan pada dan di sekitar lokasi pinjam pakai Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program CD dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

Surat perjanjian pinjam pakai telah berakhir tanggal 29 Januari 2002 Telah dilakukan pula re-evaluasi oleh tim kehutanan pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2001

Permohonan untuk evaluasi perpanjangan perjanjian pinjam pakai telah diajukan sejak tanggal 12 Desember 2001. Terakhir diajukan permohonan kepada direktur konservasi kawasan Ditjen PHKA tanggal 27 Desember 2002 Tanggal 24 Desember 2002 telah ditinjau oleh tim pusat yang dikoordinir oleh menko bidang perekonomian, melibatkan Departemen Kehutanan dan expert Evaluasi perpanjangan perjanjian pinjam pakai telah dilaksanakan pada tanggal 03 April 2003

Rekomendasi perpanjangan perjanjian telah dikirimkan dari BKSDA Jabar II kepada Direktur Konservasi Departemen Kehutanan. Draft perpanjangan surat perjanjian telah dikirimkan kepada Direktur Konservasi Hutan oleh BKSDA Jabar II

Saat ini draft perjanjian ditangani oleh Dit. konservasi hutan,

82

82

Departemen Kehutanan di Jakarta Tanggal 13 Pebruari 2004 telah dilakukan peninjauan lapangan dan evaluasi oleh Biro Hukum Ditjen PHKA dan BAPLAN

Permintaan justifikasi bahwa energi panasbumi adalah strategis, telah dikirimkan ke Ditjen PHKA tanggal 24 Maret 2004

Berkasnya ditangani oleh geothermal Jakarta.

4 KWK A,B,C (Untuk Unit V) 11.33

Jumlah 60.18

Waktu Penanaman tinggi (cm) diameter (cm) Area Kelurahan /Desa kecamatan kabupat en/kota propinsi koordin at ekologi pemberd ayaan

1Pohon Pinus 2.000 Januari LMDH Ibun Ibun Bandung Jawa Barat Perhutani

2

kayu alam rimba

(kibeureum) 12.000 Februari KWK C Laksana Ibun Bandung Jawa Barat Warga

3Cemara Chypruss 650 April PL-401,402 dan 405 Laksana Ibun Bandung Jawa Barat Warga

4Eucalyptus, Suren, Albasia 36.000 Oktober

Lahan masyarakat

kamojang Laksana Ibun Bandung Jawa Barat Warga

Nursery, disumbangkan

5Mahoni 500 Oktober Komperta Jayawaras Tarogong Garut Jawa Barat Warga

6Ecalyptus 5.000 November

Lahan masyarakat

kamojang Laksana Ibun Bandung Jawa Barat Warga disumbangkan

7Glodogan 500 November Komperta Jayawaras Tarogong Garut Jawa Barat BPLHD Jabar

8Trembesi 5.000 November Bandung Jawa Barat

Pemkab Bandung

Sumbangan HMPI

9Kayu Alam 3.000 Desember Koramil Paseh Ibun Bandung Jawa Barat

10Manglid & Eucalyptus 10.000 Desember Ibun Ibun Ibun Bandung Jawa Barat Warga

11Kayu Alam Rimba 50.000 Sept-Des KWK A & KWK C Laksana Ibun Bandung Jawa Barat Warga Korporat

12Manglid & Eucalyptus 10.000 Desember LMDH Ibun Ibun Bandung Jawa Barat disumbangkan

Jumlah Pohon 134.650 Kayu Alam 65.650 Kayu Produksi 69.000 Perkebunan, Lain2 Total 134.650 Penanaman PGE 63.650 Disumbangkan 71.000 Produk Nursery 36.000 Keterangan

Dokumen terkait