• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arifin. B., Setiadi, R., dan Setiawan, M.Y., 2003, “Manajemen Kekayaan Negara”. Jurnal Akutansi dan Keuangan Sektor Publik, volume 04 No. 02 Agustus 2003 halaman 10 s.d 19. FEB UGM Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu.S.P. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Hidayat, Muchtar. 2012. Manajemen Aset (Privat dan Publik). Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Irawan, Prasetya. 2006. Metodelogi Penelitian Administratif. Jakarta: Universitas Terbuka

Mardiasmo. 2004. Akutansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Miles, Mathew & Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mursyidi. 2009. Akutansi Pemerintahan di Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusadi, Ruslan. 1998. Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Satori, Djam’an & Komariyah, Aan. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sherraden, Michael. 2006. Aset Orang Miskin Perspektif Baru Usaha Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Siregar, Doli.D. 2004. Optimalisasi Pemberdayaan Harta Kekayaan Negara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafiie, Inu Kencana. 2006. Manajemen Pemerintahan. Pertja. Jakarta.

Yusuf, M. 2010. 8 Langkah Pengelolaan Aset Daerah Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Terbaik. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Perundangan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasaran Kerja Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Dokumen

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, 2014 Tentang Data Kendaraan Dinas, Pengguna Kendaraan Dinas, Buku Inventaris Gabungan SIMBADA.

MATRIKS HASIL WAWANCARA SESUDAH REDUKSI DATA

Q

I

Pertanyaan/Jawaban

1. Apakah sudah dilakukan pengecekan fisik? 11-1 Sudah.

11-2 Belum pernah. 11-3 Belum.

11-6 Belum pernah, jadi data itu saja yang dilihat sehingga tidak diketahui bentuk fisiknya.

11-7 Pernah hanya pada saat pembelian saja untuk selanjutnya tidak pernah dilakukan.

11-8 Tidak pernah.

11-9 Pernah, tetapi kendalanya si penggunannya sulit dihubungi.

2. Bagaimana untuk mengetahui kendaraan tersebut milik pemerintah kabupaten tangerang yang dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan?

11-1 Berplat merah terkecuali untuk esselon II dan III diperbolehkan untuk plat hitam dengan alasan tertentu.

11-2 Dipasang plat merah.

11-3 Pemasangan plat merah tetapi untuk esselon II dan III diperbolehkan untuk menggunakan plat nomor hitam atau biasa disebut plat nomor rahasia karena dengan alasan tertentu.

11-6 Dilakukan dengan proses labelling menggunakan plat merah tetapi ada beberapa pengguna yang mengganti plat nomor kendaraan ini sangat menyulitkan pendataan pengelola aset yang terkadang diganti dengan menggunakan kode rahasia.

11-7 Dengan pemasangan plat merah.

11-8 Saya tidak, karena untuk esselon III memang diperbolehkan jadi saya memegang plat 2 nomor yang satu merah dan yang satu hitam tetapi untuk plat hitam saya memperpanjang sendiri untuk pajak dan lain-lainnya. Jadi STNK pun 2 tetapi atas nama Kabupaten Tangerang semua cuma nomor kendaraan saja yang berbeda.

11-9 Dipasang dengan plat merah CQ dan NQN.

3. Terkait inventarisasi aset apakah data yang dimiliki oleh dinas tentang penggunaan kendaraan dinas sudah akurat?

11-1 Dengan adanya pelimpahan wewenang dari propinsi lama ke propinsi baru sehingga data inventarisasi belum akurat

11-3 Belum, karena ada beberapa kendaraan dinas yang tidak diketahui siapa penggunanya dan dimana keberadaan kendaraan dinas tersebut.

11-6 Belum, karena masih banyak kendaraan yang tidak diketahui kualitas dan kuantitasnya. kemarin juga menjadi temuan BPK kendaraan yang digunakan pejabat dan kasus ini sudah dari tahun kemarin belum kelar penyelesaiannya. Dimana kendaraan tersebut dijual dan ketika dimintai keterangan kepada keluarga/istri pejabat untuk membuat surat pernyataan istri pejabat tersebut tidak membuat sampai sekarang. Jadi bapak males untuk mendatangi rumahnya lagi ditambah kerjaan banyak terus kadang lupa.

11-7 Belum akurat, karena masih banyak kendaraan yang tidak diketahui keberadaannya.

11-8 Belum, karena ada beberapa kendaraan dinas yang hilang bahkan dibawa pejabat yang sudah pensiun tidak ada tindaklanjutnya karena si pengguna tidak melaporkan kepada pengelola aset.

11-9 Belum akurat, karena data yang dimiliki bentuk fisiknya tidak diketahui keberadaannya.

4. Siapa saja yang dapat menggunakan kendaraan dinas? 11-1 Esselon II, III dan IV

11-2 Hanya esselon II, III dan IV 11-3 Esselon II, III, dan IV

11-6 Seharusnya hanya kepala dinas saja atau esselon II menurut peraturannya, tetapi disini mah engga pernah sesuai semua bisa menggunakan kendaraan dinas jangankan pejabat pelaksana saja mendapatkan jatah bahkan CPNS dan magang saja menggunakan kendaraan dinas padahal tidak memiliki hak karena jika terjadi kerusakan atau kehilangan pertanggungjawabannya juga meragukan.

11-7 Hanya esselon II dan III untuk kendaraan roda empat dan esselon IV untuk kendaraan roda dua dan standarisasinya bisa dilihat di permendagri. 11-8 Hanya untuk esselon II, III dan IV.

11-9 Seluruh pegawai di lingkungan dinas berhak untuk mendapatkan kendaraan dinas, akan tetapi disesuaikan dengan standarisasi prosedur peraturan perundang-undangan.

5. Untuk kelengkapan syarat-syarat pengguna kendaraan apa saja yang harus dipegang oleh si pengguna kendaraan dinas?

11-1 STNK dan Berita Acara Pengguna Barang 11-2 STNK dan BA.

11-3 Berita Acara dan STNK.

11-6 STNK dan Berita Acara karena kalau BPKB itu disimpan di BPKAD. 11-7 STNK dan Berita Acara kalau BPKB ada di BPKAD.

11-8 STNK dan Berita Acara.

11-9 STNK dan Berita Acara Serah Terima Pengguna Barang.

6. Apakah semua pemegang kendaraan dinas dibuatkan berita acara terkait penggunaannya?

11-2 Dibuatkan.

11-3 Dibuatkan, untuk mengetahui siapa yang menggunakan dan bertanggungjawaban atas kendaraan dinas yang digunakannya apabila terjadi kerusakan atau keilangan.

11-6 Tidak, karena terkadang si pengguna yang akan pensiun atau mutasi (alih tugas) langsung mengalihkan kendaraan tersebut ke orang lain tanpa memulangkan kendaraan tersebut ke pengelola aset sehingga keberadaan kendaraan tersebut tidak jelas dan dipegang oleh siapa juga tidak diketahui.

11-7 Dibuatkan tetapi ada beberapa yang tidak dibuatkan. 11-8 Dibuatkan.

11-9 Dibuatkan, tetapi ada pejabat yang menggunakan kendaraan dinas tanpa dilengkapi berita acara karena ketika mendapatkan kendaraan dinas dari pejabat lain tidak diserahkan kepada pengelola aset terlebih dahulu. 7. Pernah ada atau tidak pengguna kendaraan dinas yang sudah pensiun atau

alih tugas tetapi masih menggunakan kendaraan dinas? 11-1 Tidak pernah.

11-2 Yang saya tahu tidak pernah.

11-3 Ada beberapa yang masih membawa kendaraan dinas.

11-6 Banyak, karena untuk memberi teguran saya engga enak kebanyakan pejabat, sistem pengawasan yang lemah dan kurangnya kesadaran pengguna terhadap fasilitas yang digunakan itu milik daerah dan harus dikembalikan.

11-7 Ada beberapa.

11-8 Ada beberapa yang saya tahu dan tidak melapor kepada pengelola. 11-9 Ada.

8. Apakah sudah dilakukan pengecekan secara yuridis seperti BPKB dan STNK kendaraan dinas yang dipegang oleh pengguna?

11-1 sudah.

11-2 Sudah dari awal dilakukan penyerahan kendaraan kepada pengguna. 11-3 Belum karena ketika pengguna kendaraan dinas yang ingin mengambil

kupon BBM harus disertai foto copy STNK kendaraan yang digunakan oleh pengguna tetapi tidak ada yang datang ke saya, entah kenapa saya rasa banyak yang hilang STNKnya atau kendaraannya.

11-6 Belum terlaksana, karena banyak pengguna yang tidak berani menunjukan STNKnya gatau kenapa entah dijual atau apa engga ngerti dikarenakan sampai saat ini belum dilakukan pengecekan ke lapangan. 11-7 Belum karena sensus belum dilaksanakan.

11-8 Belum.

11-9 Belum dilakukan.

10. Apakah selama ini penggunaan kendaraan dinas sudah sesuai dengan prosedur perundang-undangan?

11-1 sudah. 11-2 Sudah.

11-6 Belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan dikarenakan dengan status penguasaan aset yang lemah karena banyak kendaraan dinas yang digunakan tenaga magang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ketika terjadi kehilangan kendaraan atau kerusakan bahkan penyelewengan. 11-7 Belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan baik dari prosedur

penguasaa, batas waktu penguasaan, penguasaan aset yang tidak termonitor.

11-8 Selagi ada berita acara yang dibuat dan ada nama pengguna diberita acara dan STNK yang terus diperpanjang serta pajak lainnya itu sudah sesuai. 11-9 Belum sesuai dengan prosedur karena terkadang pengguna kendaraan

dinas digunakan oleh non-PNS.

11. Pernah ada atau tidak kendaraan yang hilang? 11-1 Pernah tetapi sudah melakukan TP-TGR. 11-2 Pernah tetapi sudah dilakukan TP-TGR.

11-3 Untuk kendaraan yang hilang harus dilakukan TP-TGR dan itu sudah dilakukan TP-TGR ada beberapa yang belum dilakukan TP-TGR.

11-6 Ada, Cuma yang melaporkan kehilangan sih 2 tetapi kan engga tau kenyataannya sebab banyak kendaraan jenis motor yang tidak diketahui keberadaan dan kondisinya. Terus ada pejabat yang menghilangkan motor tetapi ketika dimintai surat keterangan hilang dari kepolisian tidak memberikan kepada pengelola aset dikarenakan tidak ada berita acara dan STNK hilang sehingga kerugian keuangan daerah atas kelalaian pengguna belum diproses. Yang dijual juga ada seperti pejabat yang sudah almarhum.

11-7 Ada, tetapi itu menjadi urusan BPKAD untuk dilakukan TP-TGR. 11-8 Ada beberapa yang saya tahu.

11-9 Pernah.

12. Untuk penggunaan kendaraan dinas biasanya pegawai dperbolehkan menggunakan berapa kendaraan?

11-1 Hanya satu. 11-2 Satu. 11-3 Hanya satu.

11-6 Seharusnya satu tetapi banyak yang memakai kendaraan lebih dari satu. 11-7 Seharusnya satu tetapi ada yang memakai lebih dari satu.

11-8 Satu.

11-9 Satu kendaraan, tetapi ada pula yang memegang kendaraan lebih dari satu.

13. Apakah pernah dilakukan penilaian oleh konsultan penilaian yang independen?

11-1 Belum pernah. 11-2 Belum.

11-3 Tidak pernah.

11-6 Belum pernah tetapi kalo kendaraan tersebut mau dilelang baru dilakukan penilaian oleh lembaga apraisal.

dilelang. 11-8 Belum pernah.

11-9 Belum pernah, karena penilaian dilakukan oleh lembaga independen dan itu dilakukan ketika kendaraan akan dilelang.

14. Biasanya penilaian penjualan kendaraan dinas dengan sistem lelang itu seperti apa?

11-1 Penilaian dilakukan di BPKAD dengan lembaga independen lalu dilakukan penjualan dengan pihak ketiga berdasarkan sistem lelang. 11-2 Penilaian yang dilakukan oleh BPKAD dengan lembaga independen

untuk dilakukan penjualan dengan sistem lelang.

11-3 Penilaian dilakukan oleh lembaga indpenden ketika akan dilakukan penjualan kepada pihak ketiga.

11-6 Sistem lelang itu penjualan kepada pihak ketiga dengan setelah dilakukan penilaian, untuk saat ini belum pernah dilakukan pelelangan kendaraan dinas karena memang kualitas dan kuantitasnya yang tidak diketahui di lapangan. Kecuali alat berat yang jika sudah tidak digunakan ditaro ditempatnya tidak dibawa-bawa seperti kendaraan dinas.

11-7 Lelang itu penjualan kepada pihak ketiga dengan setelah dilakukan penilaian, untuk saat ini belum pernah dilakukan pelelangan kendaraan dinas karena memang kualitas dan kuantitasnya yang tidak diketahui di lapangan.

11-8 Tidak tahu, ada lembaga independen yang ditunjuk oleh bagian aset pemda.

11-9 Penilaian dilakukan oleh lembaga appraisal dengan mengirimkan surat untuk dilakukan penghapusan dengan sistem lelang.

12-5 Belum pernah dilakukan pelelangan kendaraan dinas untuk Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, yang melaksanakan pelelangan adalah BPKAD Kabupaten Tangerang selaku sekretariat penghapusan.

16. Apakah sudah dilakukan optimalisasi?

11-1 Sudah seperti pembagian sudah tepat sasaran. 11-2 Sudah.

11-3 Sudah dilakukan optimalisasi.

11-6 Belum, karena kondisi fisik yang sebenarnya tidak diketahui.Kalaupun pengguna memberikan informasi bahwa kendaraan tersebut sudah rusak tetapi tidak pernah diperlihatkan kepada pengelola aset kondisi kendaraan yang sebenarnya. Ditambah adanya pengguna kendaraan yang menggunakan kendaraan lebih dari satu.

11-7 Belum, karena keberadaan kendaraan yang dipegang oleh pengguna lebih dari satu.

11-8 Belum optimal, karenaada beberapa pengguna yang menggunakan kendaraan lebih dari satu dan tidak diketahui keberadaan kendaraan lebih dari satu.

11-9 Belum dilakukan optimalisasi aset dimana kendaraan dinas masih ada yang menggunakan kendaraan lebih dari satu dan masih ada beberapa

kendaraan dinas yang tidak diketahui keberadaannya. 17. Apakah SIMBADA dapat diakses semua pihak?

11-1 SIMBADA hanya dapat diakses oleh pengelola akses saja. 11-2 Tidak dapat diakses oleh publik kecuali pengelola saja 11-3 Hanya pengelola saja

11-6 Tidak dapat diakses semua pihak, karena SIMBADA menggunakan password yang diketahui oleh pengelola aset.

11-7 Tidak dapat diakses semua pihak hanya pengelola dan pembantu pengelola saja.

11-8 Tidak semua pihak dapat mengakses hanya pengelola saja. 11-9 Tidak semua pihak dapat mengakses SIMBADA.

18. Apakah setiap permasalahan mengenai aset kendaraan dinas selalu melaporkan atau berkoordinasi dengan BPKAD?

11-1 Ada beberapa yang melaporkan. Seharusnya setiap permasalahan baik itu kehilangan, mutasi dilaporkan kepada pengelola aset untuk disampaikan kepada BPKAD sebagai koordinator SKPD.

11-2 Kalau penggunanya melaporkan kepada pengelola pasti kita langsung membuat surat untuk ditindaklanjuti oleh BPKAD.

11-3

11-6 Selalu melakukan koordinasi dengan BPKAD, tetapi setiap melaporkan harus disertai surat laporan kehilangan dari kepolisian disertai surat keterangan dari dinas yang ditandatangani oleh kepala dinas untuk bahan laporan aset guna untuk memproses mudahnya TP-TGR. Tetapi pernah di temukan bahwa kendaraan dinas yang hilang tetapi tidak memberikan surat laporan kehilangan kepolisian sehingga belum dilaporkan kepada BPKAD yang Pak Nana takuti kan dia mau pensiun takutnya cuma alibi aja bilang hilang tapi engga mau nyerahin surat laporan kehilangan dari kepolisian diminta STNK aja engga dikasih.

11-7 Tergantung pengguna dan kendaraan dinasnya melaporkan atau tidak kepada pengelola asetnya. Jika melaporkan kepada pengelola selaku pengelola akan melaporkan lagi kepada BPKAD.

11-8

11-9 Tergantung pengguna kendaraan dinasnya melaporkan kepada pengelola atau tidak.

19. Apakah sudah dilakukan pengawasan penggunaan kendaraan dinas? 11-1 Sudah dengan dilakukan pengecekan laporan.

11-2 11-3

11-6 Masih lemahnya pengawasan yang dijalankan karena masih terdapat kendaraan dinas yang masih dikuasai oleh pejabat yang sudah pensiun. 11-7 Sudah tetapi masih lemahnya pengawasan internal, dimana kuasa

pengguna tidak pernah melakukan pengecekan SIMBADA maupun ketika laporan mengenai kendaraan yang tidak diketahui penggunanya tidak ada tindaklanjutnya.

11-9 Belum dilakukan pengawasan, karena kuasa pengguna tidak pernah mengecek SIMBADA.

20. Siapa yang terlibat di dalam pengawasan aset? 11-1 Seluruh pegawai terlibat.

11-2 11-3

11-6 Yang pasti kepala dinas sebagai kuasa pengguna dan seluruh pihak saling mengawasi karena aset rentan akan penyalahgunaan.

11-7 Kepala dinas sebagai kuasa pengguna dan seluruh pegawai karena aset sering disalahgunakan penggunaannya.

11-8