• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Anonim]. 2011. Khasiat temulawak, kandungan tanaman temulawak bermanfaat untuk kesehatan dan pengobatan tradisional. [terhubung berkala] http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/07/khasiat-temulawak-kandungan -tanaman.html [ 26 Juli 2011].

Abbas AK & Lichtman AH. 2004. Basic Immunology: Functions and dissorders of the immune system. Second edition. Philadelphia: Saunders, an imprint of Elsevier,

Artanti GD. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan (acceptance) petani terhadap Produk Rekayasa Genetika. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Aziz N. 1995. Hubungan karakteristik petani dan aktivitas komunikasi dengan tingkat pengetahuan mereka tentang dampak perladangan dan pola pertanian menetap di Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

. 2010. Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Baratawidjaja KG dan Rengganis I. 2009. Imunologi Dasar Edisi ke-8. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Barus M. 2011. Human immunodefeciency. [terhubung berkala] http://repository. usu.ac.id/bitstream/123456789/30152/4/Chapter%20II.pdf [2 Februari 2012].

Bercault N, Boulain T, Kuteifan K, Wolf M, Runge I, & Fleury JC. 2004. Obesity-related excess mortality rate in an adult intensive care unit: a risk- adjusted matched cohort study. Crit Care Med, 32:998-1003.

Boynton A, Neuhouser ML, Wener MH, Wood B, Sorensen B, Chen-Levy Z, Kirk EA, Yasui Y, LaCroix K, McTiernan A, & Ulrich CM. 2007. Associations between healthy eating patterns and immune function or inflammation in overweight or obese postmenopausal women. Am J Clin Nutr, 86:1445–55. [terhubung berkala] http://www.ajcn.org. [7 Agustus 2011]

Briawan D. 2008. Efikasi suplementasi besi-multivitamin terhadap perbaikan status besi remaja wanita. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1995. Bahan Tambahan Makanan. SNI 01- 0222-1995. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

. 2004. 1996. Minuman Serbuk Tradisional. SNI 01-4320-1996. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

. 2004. Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan. SNI 01-6993-2004. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Calder PC & Kew S. 2002. The immune system: a target for functional food? British Journal of Nutrition, 88, S165-S176.

Cermin Dunia Kedokteran. 2009. Kesehatan masyarakat dan lingkungan. Status lingkungan hidup Indonesia 2005. 10: 268-71. [terhubung berkala] http://www.menlh.go.id/slhi/22-%20Bab%2010_268_271.pdf [3 Februari 2011]

Chandra RK. 2002. Nutrition and the immune system form birth to old age. European Journal of Clinical Nutrition, 56, Suppl 3, S73 – S76.

Chung WY, Park JH, Kim MJ, Kim HO, Hwang JK, Lee SK, & Park KK. 2007. Xanthorrhizol inhibits 12-O-tetradecanoylphorbol-13-acetate-induced acute inflammation and two-stage mouse skin carcinogenesis by blocking the expression of ornithine decarboxylase, cyclooxygenase-2 and inducible nitric oxide synthase through mitogen-activated protein kinases and/or the nuclear factor-kB. Carcinogenesis, 28(6):1224–1231

Commission Regulation EU. 2006. Regulation (EC) No 1924/2006 of The European Parliament and of the Council, on nutrition and health claims made on foods. OJ L 404, 30.12.2006, p. 9

Damayanti R. 2008. Uji efek sediaan serbuk instan rimpang temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) sebagai tonikum terhadap mencit jantan galur Swiss Webster. [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Darwis SN, Madjo Indo ABD, & Hasiyah S. 1992. Tanaman Obat Famili Zingiberaceae. Seri Pengembangan No. 17 Tahun 1992.

Dhaliwal JS, Balasubramaniam T, Quek CK, Gill HK, & Nasuruddin BA. 1995. Reference range for lymphocyte subsets in a defined Malaysian population. Singapore Med J, 36:288-291.

DiMeglio DP, Mattes RD. 2000. Liquid versus solid carbohydrate: effects on food intake and body weight. Int J Obes Relat Metab Disord, 24:794–800.

Dwiriani CM, Dewi M, & Januwati M. 2010. Efikasi ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Berbahan aktif xanthorrhizol (0.05%) untuk meningkatkan populasi limfosit t (>10%) pada orang dewasa obes. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ekelund U, Neovius M, Linné Y, Brage S, Wareham NJ,& Rössner S. 2005. Associations between physical activity and fat mass in adolescents: the Stockholm Weight Development Study. Am J Clin Nutr, 81:355– 60. Engel JF, RD Blackwell, dan PW Miniard. 1995. Perilaku Konsumen Jilid 2 (2nd

ed.). (FX Budiyanto, penerjemah). Jakarta: Binarupa Aksara.

Fatmah. 2006. Respon imunitas yang rendah pada tubuh manusia usia lanjut. MAKARA, Kesehatan, 10(1): 47-53.

French SA, Jeffery RW, Forster JL, McGovern PG, Kelder SH, & Baxter JE. 1994. Predictors of weight change over two years among a population of working adults: the Healthy Worker Project. Int J Obes Relat Metab Disord, 18:145–54.

Gie L. 1991. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

Gitawati R & Handayani RS. 2008. Profil konsumen obat tradisional terhadap ketanggapan akan adanya efek samping obat tradisional. Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan, 11(3): 283 - 288. [terhubung berkala] http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id =139&Itemid=63 [16 Oktober 2011]

Gomez R, Lago F, Gomez-Reino J, Dieguez C, & Gualillo O. 2009. Adipokines in the skeleton: influence on cartilage function and joint degenerative diseases. Journal of Molecular Endocrinology. 43, 11–18

Hardinsyah, Briawan D, Rimbawan, Sulaeman A, & Aries M. 2009. Uji Preferensi, Nilai Antioksidan, dan Indeks Glikemik serta Pengaruh Stamina dari Konsumsi Sari dan Buah Kurma. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Hargono D. 1985. Prospek Pemanfaatan Temulawak. Dalam Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.

Harun SR, Putra ST, Chair I, & Sastroasmoro S. 2008. Uji Klinis. Dalam Dasar- dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3 (Sastroasmoro S dan Ismael S, Eds). Jakarta: CV Sagung Seto.

Hendarini AT. 2011. Persepsi masyarakat terhadap manfaat kesehatan dan pengembangan produk minuman fungsional dari ekstrak daun hantap (Sterculia oblongata R.Brown) [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hennekens CH & Buring JE. 1997. Epidemiology in Medicine. Boston, USA: Little Brown and Company.

Herman AS. 1985. Berbagai Macam Penggunaan Temulawak dalam Makanan dan Minuman. Dalam Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.

Huang MT, Lysz T, Ferraro T, Abidi TF, Laskin JD, & Conney AH. 1991. Inhibitory effects of kurkumin on in vitro lipoxygenase and cyclooxygenase activities in mouse epidermis. Cancer Research, 51(3): p. 813-9.

Istafid W. 2006. Visibility studi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan. [Skripsi]. Semarang: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Karo-Karo U. 2009. Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) untuk pengobatan sendiri dan pengembangan usaha di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. [Tesis]. Medan: Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Kennedy J. 2005. Herb and supplement use in the US adult population. J.Clinthera, 27(11): 1847-58. [terhubung berkala] http://linkinghub.else- vier.com [20 Oktober 2011]

Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka. Kertia N, Sudarsono, Imono AD, Mufrod, Catur E, Rahardjo P, & Asdie AH.

2005. Pengaruh pemberian kombinasi minyak atsiri temulawak dan ekstrak kunyit dibandingkan dengan piroksikam terhadap angka leukosit cairan sendi penderita dengan osteoartritis lutut. Majalah Farmasi Indonesia, 16(3):155 - 161. [terhubung berkala] http://mfi.farmasi.ugm. ac.id/files/news/5._16-3-2005-sudarsono.pdf [4 Maret 2011]

Khomsan A. 2000. Metode Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kim AJ, Kim YO, Shim JS, & Hwang JK. 2007. Immunostimulating Activity of Crude Polysaccharide Extract Isolated from Curcuma xanthorrhixa Roxb. Biosci. Biotechnol. Biochem, 71 (6), 1428-1438

Kimura M, Tanaka S, Isoda F, Sekigawa K, Yamakawa T & Sekihara H. 1998. T lymphopenia in obese diabetic (db/db) mice is nonselective and thymus

independent. Life Sci. 62, 1243 – 1250.

Komisi Penaggulangan AIDS. 2009. Situasi HIV dan AIDS di Indonesia. [terhubung berkala] http://www.icaap9.org/uploads/200907281232220. OUTLINE-Analisis%20Situasi%20HIV%20dan%20AIDS%20di%20Indo nesia.pdf. [4 Maret 2011]

Kosim L, Priosoeryanto BP, & Purwakusumah ED. 2007. Potensi Temulawak Testandar Untuk Menanggulangi Flu Burung. Laporan penelitian. Bogor: Pusat Studi Biofarmaka, LPPM IPB.

Kuntorini EM. 2005. Botani ekonomi suku zingiberaceae sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. BIOSCIENTIAE, Volume 2, Nomor 1, Januari 2005 [terhubung berkala] http://bioscientiae.tripod.com. [27 April 2011]

Kurniawan DA. 2002. Analisis perilaku dan preferensi konsumen minuman ringan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) (Studi kasus di PD Nanjung, Bogor) [Skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kvaavik E, Andersen LF, & Klepp KI. 2005. The stability of soft drinks intake from adolescence to adult age and the association between long-term consumption of soft drinks and lifestyle factors and body weight. Public Health Nutr, 8:149 –57.

Lamas O, Marti A, & Martinez JA. 2002. Obessity and immunocompetence. European Journal of Clinical Nutrition, 56, Suppl 3, S42–S45.

Lee SK, Hong CH, Huh SK, Kim SS, Oh OJ, Min HY, Park KK, Chung WY, & Hwang JK. 2002. Suppressive effect of natural sesquiterpenoids on inducible cyclooxygenase (COX-2) and nitric oxide synthase (iNOS) activity in mouse macrophage cells. J Environ Pathol Toxicol Oncol. 21(2):141-8. [terhubung berkala] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ 12086400 [27 April 2011].

Materia Medika Indonesia/MMI. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Marcos A, Nova E & Montero A. 2003. Changes in the immune system are conditioned by nutrition. European Journal of Clinical Nutrition, 57, Suppl 1, S66–S69.

Martí A, Marcos A, & Martínez JA. 2001. Obesity and immune function relationships. obesity reviews, 2, 131–140

Matarese G. 2000. Leptin and the immune system: how nutritiomal status influences the immune response. European Cytokine Network, 11(1): 7– 14.

Moelyono. 2007. Temulawak, ikon obat herbal Indonesia? [terhubung berkala] http://blogs.unpad.ac.id/moelyono/2007/09/21/temulawak-ikon-obatherbal -indonesia/. [26 Juli 2011].

Nieman DC, Henson DA, Nehlsen-Cannarella SL, Ekkens M, Utter AC, Butterworth DE & Fagoaga OR. 1999. Influence of obesity on immune function. J. Am. Diet. Assoc. 99, 294 – 299.

Oliveros H & Villamor E. 2008. Obesity and mortality in critically ill adults: A systematic review and meta-analysis. Obesity. 16(3), 515 – 521.

O’Shea D, Cawood TJ, O’Farrelly C, Lynch L. 2010. Natural killer cells in obesity: Impaired function and increased susceptibility to the effects of cigarette smoke. PLoS ONE. 5(1): e8660.

Raben A, Vasilaras TH, Moller AC, Astrup A. 2002. Sucrose compared with artificial sweeteners: different effects on ad libitum food intake and body weight after 10 wk of supplementation in overweight subjects. Am J Clin Nutr, 76:721–9.

Rahardjo M & Rostiana O. 2003. SOP budidaya jahe, kencur, kunyit dan temulawak. Circular Balittro, No.16. 43h.

Rahmat ES dan Setianingrum. 1999. Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Penderita Anoreksia Primer [terhubung berkala] http://www.risbinkes.litbang.dep- kes.go.id/Buku%20laporan%20penelitian%201997-2006/21pengaruh_eks- trak_temu_lawak.htm. [26 Desember 2011].

Ria EB. 1989. Pengaruh jumlah pelarut, lama ekstraksi, dan ukuran bahan terhadap rendemen dan mutu oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) [Skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor.

Roitt IM & Delves PJ. 2001. Essential Immunology Tenth Edition. Massachusets, USA: Blackwell Publishing Inc.

Rusilanti. 2006. Aspek psiko social, aktivitas fisik, konsumsi makanan, status gizi, dan pengaruh susu probiotik (Enterococcus faecium IS-27526) (MEDP) terhadap respon imun IgA lansia [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sastroasmoro S. 2008. Pemilihan Subyek Penelitian. Dalam Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3 (Sastroasmoro S dan Ismael S, Eds). Jakarta: CV Sagung Seto.

Sayed DM, EL-Attar MM, & Hussein AARM. 2009. Evaluation of flow cytometric immunophenotyping and DNA analysis for detection of malignant cells in serosal cavity fluids. Cytopathol, 37 (7) : 498-504.

Sembiring BB, Ma’mun, Ginting EI. 2006. Pengaruh kehalusan bahan dan lama ekstraksi terhadap mutu ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Bul. Littro. 17(2), 53–58.

Septina T, Purba M, & Hartriyanti Y. 2010. Studi validasi indeks massa tubuh dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap profil lipid pada pasien rawat jalan di Poli Jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 7(1), 34–40.

Sidik, Mulayono MW, & Muhatdi A. 1995. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jakarta: Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam.

Strandberg L. 2009. Interactions between nutrition, obesity, and the immune system [Doctoral thesis]. Gothenburg, Sweden: Section of Endocrinology, Department of Physiology, institute of Neuroscience and Physiology, The Sahlgrenska Academy at the University of Gothenburg.

Suharyono AS. 2007. Efek Sinar Ultraviolet terhadap Kandungan Total Mikroba dan Vitamin C Sari Buah Jeruk Nipis. Lampung: Jurusan Teknologi Pasca Panen, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. [terhubung berkala] uppmpolinela.files.wordpress.com/.../efek-sinar-ultraviolet-terhadap-kand- ungan-total-mikroba-dan-vita min-c-sari-buah-jeruk-nipis.doc [13Agustus 2010]

Sumarwan U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sumiaty. 1997. Minuman berkhasiat dari temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) [Skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Suryati HA. 1985. Berbagai macam penggunaan temulawak dalam makanan dan minuman. Dalam Prosiding Simposium Nasional Temulawak. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran.

Suwiah A. 1991. Pengaruh perlakuan bahan dan jenis pelarut yang digunakan pada pembuatan temulawak instan (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap rendemen dan mutunya [Skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Taib G, Said G, & Wiraatmadja S. 1987. Operasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa.

Tanaka MJ, Gryzlak BM, Zimmerman MB, NL Nisly & RB Wallace. 2008. Patterns of natural herb use by Asian and Pacific Islanders. Ethnicity & Health, 13(2): 93-108

Taryono ME, Rachmat S, dan Sardina A. 1987. Plasma nutfah Tanaman Temu- temuan dalam Pengembangan Penelitian Plasma Nutfah Tanaman Rempah dan Obat. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Kementerian Pertanian RI.

Tordoff MG & Alleva AM. 1990. Effect of drinking soda sweetened with aspartame or high-fructose corn syrup on food intake and body weight. Am J Clin Nutr, 51:963–9.

Vander A, Sherman J, & Luciano D. 1998. Human Physiology: The Mechanism of Body Function, 7th Edition. Boston, Massachusetts: McGraw-Hill Companies Inc.

[WHO] World Health Organization. 2003. WHO guidelines on good agricultural and collection practices (GACP) for medicinal plants. Geneva: WHO. . 2010. Clinical features of severe cases of pandemic influenza Pandemic

(H1N1) 2009 briefing note 13 [terhubung berkala] http://www.who.int/csr /disease/swineflu/notes/h1n1_clinical_features_20091016/en/index.html [1 Agustus 2011]

Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Womack J, Tien PC, Feldman J, Shin JH, Fennie K, Anastos K, Cohen MH, Bacon MC, & Minkoff H. 2007. Obesity and immune cell counts in women. Metabolism, 56(7): 998–1004. 

Yu Ch dan Ohlund B. 2010. Threats to validity of research design. [terhubung berkala] http://www.creative-wisdom.com/teaching/WBI/threat.shtml [1 November 2011]

Yulianti NP. 2010. Pengaruh nisbah bahan baku-pelarut dan suhu ekstraksi terhadap kandungan xanthorrhizol dalam oleoresin temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Kuesioner “PENGETAHUAN TENTANG MANFAAT KESEHATAN TEMULAWAK”

I si atau lingkari jaw aban yang sesuai

Dokumen terkait