• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adianto. 1993. Biologi Pertanian (Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati, Dan Insektisida). Edisi ke-2. Alumni anggota IKAPI. Bandung.

Ariani, D. 2009. Komposisi Komunitas Makrofauna Tanah Untuk Memantau Kualitas Tanah Secara Biologis Pada Areal Perkebunan PTPN II Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Jakarta.

Balitbangtan. 2014. Hasil Kajian dan Identifikasi Dampak Erupsi Gunung Sinabung pada Sektor Pertanian. Badan Penelitian dan pengembangan pertanian. Kementrian pertanian.

Borror, D. J., Triplehorn, C. A dan Johnson, N. F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Diterjemahkan oleh Partossoedjono, S. Edisi ke-6. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Karo Dalam Angka 2013.

http://karokab.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=12 [19 Maret 2017].

BPTP Sumatera Utara, 2013. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Erupsi Sinabung terhadap Sektor Pertanian. Medan.

Brown, A. L. 1980. Ecology of Soil Organisms. Heinemann Educational Ltd.

London.

Brown, G. G., Pasini, A., Benito, N. P., de Aquino, A. M and Correia, M. E. F.

2001. Diversity and functional role of soil macrofauna comunities an brazilian no-tillage agroecosystems: a preliminary analysis. Paper based on an oral presentation at the International Symposium on Managing Biodiversity in Agricultural Ecosystems. Montreal, Canada, 8-10 Nopember 2001. pp. 1-20.

Burke, T. E. 2005. Conservation Assessment for Four Species of the Genus Hemphillia. USDA Forest Service Region 6 and USDI Bureau of Land Management, Oregon and Washington. USA.

Campbell, N. A dan Reece, J. B. 2010. Biologi. Edisi ke-8. Jilid 2. Diterjemahkan oleh: Wulandari, D. T. Erlangga. Jakarta.

Darmawijaya, L., 1990. Klasifikasi Tanah, Dasar – dasar Teori Bagi Penelitian Tanah dan Pelaksanaan Penelitian. UGM Press, Yogyakarta.

Deshmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Yayasan Obor Indonesia.

Dindal, D. L. 1990. Soil Biology Guide. John Wiley & Sons. New York.

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Graham, E. B. 1996. The Orgin and Evolution of Arthropods. http://proquest. umi.

com/pq dweb.

Hanafiah, K. A., Napoleon, A., dan Nuni, G. 2005. Biologi Tanah Ekologi dan Makrobiologi Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hariyanto, S., Irawan, B dan Soedarti, T. 2008. Teori dan Praktik Ekologi.

Airlangga University Press. Surabaya.

Kalshoven, L. G. E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. PT. Ichtiar Baru-Van Hove.

Jakarta.

Handayanto & Hairiah. 2009. Biologi Tanah, Landasan Pengelolaan Tanah Sehat.

Pustaka Adipura. Yogyakarta.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta.

Hardjowigeno, H. S., 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. CV Akademika Pressindo. Jakarta.

Hidalgo, P. R & Harkess, R. L. 2002. Earthworm castings as a substrate for poinsettia production. HORTSCIENCE. 37(2): 304 – 308.

Joesidawaty, M. I. 2008. Struktur komunitas moluska pada habitat mangrove dikawasan Mangrove Center Jenu Tuban. http://ejournal.unirow.ac.id [10 Oktober 2017].

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. PT Rineka Cipta. Anggota IKAPI. Jakarta.

Kartasapoetra, A. G. 1998. Klimatologi. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

Konig, H., and Ajit, V. 2006. Intestinal Microorganisms of Termites and Other Invertebrates. Johannes Gutenberg University Institute of Microbiology and Wine Research, Germany.

Krebs, C. J. 1985. Ecology (The Experimental Analysis of Distribution and Abudance). Third Edition. Harper & Row Publishers. New York.

Krisbiantoro, A., 2011. Analisis Ejeksi dan Dipersi Awan Abu Vulkanik Gunung Semeru Jawa Timur. Jurusan Fisika Pascasarjana. Universitas Brawijaya.

Malang.

Lee, K. E. 1985. Earthworm, Their Ecology and Relationship with Soil and Land Use. Academic Press. Australia.

Mas’ud, A dan Sundari. 2011. Kajian struktur komunitas epifauna tanah di kawasan hutan konservasi Gunung Sibela Halmahera Selatan Maluku Utara. BIOEDUKASI. 2(1): 7 – 15.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.

Diterjemahkan oleh Koestoer, Y. R. UI-Press. Jakarta.

Moldenke, A.R. 2001. The Soil Biology Primer. Oregon State University.

http;//www. Statlab.iastate.edu/survey/SQI/Soil Biology/arthopods.htm.

Mukti, C., Sugiyarto dan Mahajoeno, E. Keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah pada berbagai tanaman sela di hutan sengon (Paraserianthes falcataria Nielsen) RPH Jatirejo Kediri. BioSMART 6(1):

57 – 64.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Munir, M., 1995. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Jakarta.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Odum, E. P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Samingan, T.

Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Peritika, M. Z. 2010. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Berbagai Pola Agroforestri Lahan Miring Di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

[Skripsi]. Universitas Sebelas Maret.

Prasetio, Y. 2008. Keanekaragaman Makrofauna Tanah Di Beberapa Ekosistem Alami dan Budidaya Di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. [Skripsi].

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Pusat Penelitian Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2005. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor.

Rahayu, E. 2003. Studi Erapan dan Desorpsi pada Tanah Andisol Pasir Sarongge Cianjur Yang Diperlakukan Dengan Biomassa Tanaman. Skripsi. Program Studi Ilmu Tanah S-1. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawaty. 2004. Studi Keanekaragaman Mesofuna Tanah di Kawasan Hutan Wisata Alam Sibolangit. Skripsi. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera Utara.

Rauf, A., 2014. Abu Vulkanik Sinabung Dapat Menyuburkan Tanah.

http://usu.ac.id/id/article/776/tim-fakultas-pertanian-usu-abuvulkaniksinabung- dapat-menyuburkan-tanah. Diakses pada Tanggal 09 Maret 2017.

Red Worm Organic. 2007. Basic Earthworm Biology.

http://www.wormswrangler.com/article10.html. [10 November 2017].

Ruiz, N. and Patrick L. 2008. Soil Macrofaunan Field Manual, Technical Level.

Food and agriculture organization of the united nations, Rome.

Sanchez, P. A. 1976. Properties and Management of Soils in The Tropics. John Willey and Sons, New York.

Sinaga, B. I. L. J. 2015. Dampak Ketebalan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sifat Biologi Tanah Di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. Skripsi. Program Studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Sinuraya, M. 2009 Konservasi Lahan Kritis Bahorok Langkat Dengan Berbagai Bahan Organik Terhadap Perbaikan Sifat Fisik dan kimia Tanah Ultisol dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.). Departement Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan

Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil Taxonomy. Eleventh Edition. USDA Natural Resources Conservation Service. US Govern, Printing Office, Washington DC.

Sudaryo, Sutjipto., 2009. “Identifikasi dan penentuan logam pada tanah vulkanik didaerah Cangkringan Kabupaten Sleman dengan metode analisis aktivasi neutron cepat,” Seminar nasional V SDM teknologi nuklir. Yogyakarta.

Sugiyarto. 2005. Struktur dan komposisi makrofauna tanah sebagai bioindikator kesehatan tanah pada kasus perubahan sistem penggunaan lahan di HTI sengon. BioSMART. 7(2): 100 – 103.

Suin, N. M. 2002. Metoda Ekologi. Edisi ke-2. Universitas Andalas. Padang.

Suin, N. M . 2006. Ekologi Hewan Tanah. Edisi ke-3. Bumi Aksara. Jakarta.

Sukarsono. 2009. Ekologi Hewan. UMM Press. Malang.

Suriadikarta, D. A., Abdullah, A., Sutono, Dedi, A., Edi S., A. Kasno. 2010.

Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah dan Air Di Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Tan, K. H. 1984. Andosols in Indonesia in Tan K.H. (ed) Andosols. A Hutchinnson Ross Benchmark Book. Van Nostrand Reinhold Company, New York

Tan, K.H., 1998, Dasar-Dasar Kimia Tanah. Terjemahan D.H. Goenadi, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta.

Tisdale, S. L., W. L. Nelson, dan J. D. Beaton. 1990. Soil Fertility and Fertilizers.4th ed. MacMillan Publishing Company, New York

Usman, H. & Akbar, R. P. S. 2000. Pengantar Statistika. Bumi Aksara. Jakarta.

Wallwork, J. A. 1970. Ecology of Soil Animal. Mc.Graw Hill Book Company.

London.

Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaanya. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Yunus. 2012. Kajian Kemampuan Penyediaan Hara Pada Andisols Untuk Pertanaman Kentang Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jurnal Agronomi 10(2): 109-112. ISSN 1410-1939

LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 2. Contoh Perhitungan Luas areal konversi pitfall trap = 0, 1766 m

Luas areal konversi kuadrat = 0,72 m

Lokasi I

Lokasi I dan III

Dokumen terkait