• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adi, Rukminto, Isbandi, Drs., Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial ; Dasar-Dasar Pemikiran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1994.

Cerita remaja Indonesia, http://www.bkkbn.go.id.htm

Darwis ,Syahrudin dan Musyaruddin, Mari Bersatu Berantas Bahaya Penyalahgunaan NARKOBA (NAZA), BP, Dharma Bhakti. Jakarta, 1999. Dirdjosisworo,.Soedjono SH, Hukum Narkotika Indonesia. Bandung : Citra

Aditya Bakti, 1990.

Gerungan DIPL, Psikologi Sosial. Bandung : Eresco, 1996.

Hasil laporan pertanggungjawaban Peer Group SMPN 139. Jakarta : Juli, 2006 Hawari, Dadang, Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Ilmu Kesehatan Jiwa.

Jakarta : PT Dhana Bhakti Prima Yasa, 1996.

……….., Konsep Islam Memerangi AIDS dan NAZA. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasha, 1996.

……….., Psikiater Prof. Dr. dr. H., Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogya: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0606/09/muda/2713225.htm

Hurlock, B, Elizabeth., Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990.

ILO, Anak-anak Dalam Perdagangan dan Produksi Obat-obatan terlarang di Jakarta. Jakarta: Organisasi Perburuhan Internasional, 2004.

Joewana, Satya, Gangguan Penggunaan Zat. Jakarta : PT Gramedia, 1989. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka, Depdikbud, 1998.

Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2000.

Mubarok Achmad, Solusi Krisis Keruhanian Manusia Modern, Jiwa dalam Al- Quran. Jakarta : Paramadina, 2000.

Muhidin, Syarif, Drs Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : 1997.

Mustofa Sanusi Ahmad Drs. H., Problem Narkotika-Psikotropika dan HIV-AIDS. Jakarta: Zikrul Hakim 2002

Peran Guru Dalam Pendidikan (http://bkt_bg_isi.gif,.htm)

Rosjidan, Modul Pengantar Wawancara Konseling. Malang: IKIP, 1994.

Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sufian, Methode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S.

Sukanda, Ruli, S.Pd, Pembina Peer Group SMPN 139 Jakarta, Wawancara Pribadi, 31 Mei 2007.

Sumber: Data hasil kegiatan Pelatihan Guru Dalam Mengatasi Masalah Penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Gedung Pusdiklat Depsos, Radio Dalam-JAKSEL

Sumber: Data Statistik Sekolah SMPN 139 Jakarta, tahun 2006-2007

Tekanan Teman Sebaya (http://situs.kesrepro.info/krr/agu/2002/utama02.htm) Warjowarsito S.. W Tito, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-

Inggris. Bandung, 1980

YKAI, Prosedur Penanganan dan Pencegahan Perdagangan Narkoba di Sekolah. Jakarta : 2006.

Yuniarsih, Nia, S.Pd, Pembina Peer Group SMPN 139 Jakarta, Wawancara Pribadi, 31 Mei 2007

Hasil Wawancara

Interview : Ibu Nia

Jabatan : Guru BK dan Pembina Peer Group

Tanggal : 31 Mei 2007

Tempat : Ruang BK

1. Sejak kapan program Peer Group YKAI dibentuk di SMPN 139 Jakarta? Peer Group terbentuk sejak dijadikannya SMPN 139 Jakarta menjadi Pillot Project YKAI dalam penanganan masalah NAPZA di lingkungan sekolah yaitu pada tanggal 25-26 Mei 2005

2. Apa yang menjadi tujuan utama dibentuknya program peer group YKAI di SMPN 139 Jakarta?

Adapun yang menjadi tujuan utama YKAI membuat program peer group di SMPN 139 Jakarta adalah untuk menyebar luaskan informasi tentang program pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekolah atau yang disebut dengan Child Drugs Trafficking [CDT]

3. Program apa saja yang dilakukan oleh Peer Group YKAI di SMPN 139 Jakarta dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekolah?

Banyak sekali program yang peer group YKAI yang sudah dilakukan di SMPN 139 Jakarta ini antara lain :

a. Penyuluhan tentang bahaya NAPZA bagi siswa/i baru SMPN 139 Jakarta yang dilakukan pada masa orientasi sekolah [MOS], dengan tujuan agar anggota peer group dapat mensosialisasikan apa itu peer group dan manfaat bagi siswa yang menjadi anggotanya.

b. Pendidikan dan pelatihan penyiar radio, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya siswa dapat menyiarkan informasi tentnag bahaya NAPZA melalui radio sekolah yang mengudara

ketika jam-jam istirahat, agar siswa/i dapat mendengarkan berita tentang seputar NAPZA

c. Membuat Klinik Peduli Remaja yang dinamakan Pojok Remaja [JOKJA] square, disini siswa/I dapat berdiskusi bertukar informasi seputar dunia remaja dan bahaya NAPZA, selain itu juga secara tidak langsung siswa belajar menjadi seorang konselor dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami oleh seorang klien. d. Pelatihan dan penyuluhan NAPZA untuk guru

Itulah pogram yang sudah dilakukan oleh peer group YKAI di SMPN 139 Jakarta, kami sebagai guru sekaligus pembimbing turut merasakan senang sekali dengan adanya program-program tesebut pengetahuan kami tentang NAPZA semakin bertambah.

4. Bimbingan apa saja yang sudah diberikan petugas lapangan YKAI pada anggota Peer Group SMPN 139 Jakarta.

Banyak sekali ya, bimbingan yang sudah diberikan para pembimbing dari YKAI pada siswa/I khususnya pada anggota peer group, seperti yang terlihat pada program-program peer group, para anggota dibimbing dan didampingi agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu siswa/I juga diajarkan untuk menjadi seorang pemimpin [leader]dan belajar bertanggung jawab atas segala tugas yang telah diberikan pada setiap anggota masing-masing.

Interviewee

Hasil Wawancara

Interview : Bp. Ruli Sukanda

Jabatan : Guru Mate matika dan Pembina Peer Group Tanggal : 26 Oktober 2007

Tempat : Ruang BK

1. bagaimana perkembangan pengetahuan siswa/I SMPN 139 Jakarta tentang bahaya NAPZA bagi kehidupan mereka sejak terbentuknya Peer Group YKAI di SMPN 139 Jakrta?

Wah…alhamdulillah sekali ya? Sejak adanya Peer Group di sekolah SMPN 139 Jakarta ini wawasan anak didik kita semakin bertambah luas terutama pengetahuan tentang bahaya NAPZA dan cara pencegahannya, tidak hanya siswa/i saja yang merasakannya tetapi guru dan orang tua juga ikut merasakannya, banyak sekali pengetahuan yang di dapat sejak terbentuknya Peer Group terutama tentang NAPZA. Dari pengertian, jenisnya, akibat yang ditimbulkan, dan cara pencegahannya.

2. Menurut bapak langkah apa saja yang harus dilakukan jika terdapat siswa/I SMPN 139 Jakarta terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekolah?

Tahap pertama yang dilakukan, sebagai seorang pendidik, kita akan memanggil anak tersebut untuk melakukan tes urine, agar dari hasil test tersebut dapat diketahui kebenarannya,langkah berikutnya mengundang orang tuanya untuk membicarakan masalah dan mencari solusinya,dan hasil musyawarah dengan orang tua murid baru pihak sekolah membuat surat rujukan ke RSKO agar disana anak tersebut mendapatkan therapy dan bimbingan, dengan konsekwensi tidak mengeluarkan anak tersebut. Kerena walaubagaimanapun anak tetap memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari orang sekelilingnya.

3. Apa saja yang dilakukan para anggota Peer Group dan pembina lapangan untuk menarik perhatian siswa/i agar mereka ikut bergabung menjadi anggota Peer Group?

Pada setiap upacara bendera pada hari senin, salah satu dari anggota Peer Group memberikan penyuluhan kepada adik-adik kelas meraka tentang dunia NAPZA, selain itu pada setiap bulannya para anggota membuat mading yang baru dengan informasi yang baru tentang seputar dunia remaja dan NAPZA untuk menggantikan informasi yang alama. Dengan demikian para adik kelas turut merasakan manfaatnya begi perluasan ilmu pengetahuan mereka tentang bahaya NAPZA dan cara pencegahannya. Maka demikian mereka tertarik untuk ikut andil di dalamnya.

4. Apa yang akan dilakukan anggota Peer Group dan sekolah ketika Project YKAI telah selesai dilaksanakan di SMPN 139 Jakarta?

Yah walaupun sebentar lagi Pillot Project YKAI akan berakhir kami tetap akan selalu melakukan koordinasi kepada YKAI dan lembaga-lembaga yang ikut mendukung program Peer group di sekolah ini, alhamdulillah dengan mendapat pengetahuan dari penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan- pelatihan pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA di sekolah, anak didik kami belum ada yang terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA. Kami dari pihak sekolah akan tetap menjalin kerjasama yang baik pada YKAI dan LSM lainnya apabila sekolah kami akan mengadakan suatu acara mereka dapat menjadi pendukung dan pembimbing

kami.

Interviewee

Dokumen terkait